Oleh: أُسْتَاذُ Kholid Syamhudi, Lc - حفظه الله تعالى
Ramadhan sudah di depan mata, tak terasa waktu berjalan dan berlalu hampir setahu dari Ramadhan yang lalu. Bulan yang selalu ditunggu-tunggu karena kemuliaan dan keutamaannya. Bagaimana tidak?
Bulan ini adalah bulan pengampunan dan rahmat serta dimudahkan beramal shalih padanya. Lihat saja sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam :
“Apabila masuk bulan Ramadhan maka dibukalah pintu langit –dalam satu riwayat dikatakan: pintu surga dan dalam riwayat lainnya: pintu-pintu rahmat.- ditutup pintu-pintu jahannam dan para setan dibelenggu”. (HR al-Bukhari dan Muslim).
Kalau demikian hendaknya kita jadikan bulan ramadhan ini sebagai kesempatan untuk melihat keadaan kita dan berfikir tentang realita yang ada, agar kita dapat introspeksi dan memperbaiki yang telah rusak dan menerapi yang sakit.
Jadikanlah bulan ini sebagai awal menuju kebaikan dimasa mendatang dan titik tolak perubahan dari yang ada menuju yang lebih baik dan sempurna.
Pertanyaan yang wajib disampaikan kepada diri kita adalah:
1. Apakah kita ridho dengan keadaan kita sekarang ini ataukah tidak?
2. Apakah ia menganggap telah mencapai keadaan yang lebih baik dan sempurna atau malahan dalam keadaan lemah dan jauh dari kesempurnaan?
3. Apakah semua fikiran, sifat dan prilaku yang telah kita lakukan adalah sesuatu yang tidak bisa berubah dan sudah menjadi kodratnya ataukah kita sebagai manusia memiliki usaha dan ikhtiar dalam merubahnya?
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini terpendam di dalam jiwa kita untuk dicarikan kesempatan untuk dibedah dan diintrospeksi serta direnungkan.
Hal ini sangat dibutuhkan seseorang untuk maju dan berkembang kearah kebaikan, namun ironisnya kebanyakan orang tidak mau memberikan waktunya untuk merenung dan mengintrospeksi dirinya tersebut, karena dua hal:
- Tenggelam dalam kesibukan mencari kehidupan.
- Perenungan ini menuntut adanya kesiapan dan ketetapan perubahan yang banyak tidak diinginkan orang.
Demikian juga ungkapan khalifah Ali bin Abi Thalib Radhiallahu’anhu: “Alangkah perlunya seorang memiliki satu saat yang tidak disibukkan dengan kesibukan untuk introspeksi diri. Ia melihat apa yang dilakukannya berupa kebaikan dan keburukan diwaktu siang dan malamnya”.
Sebenarnya introspeksi diri ini memberikan kesempatan kepada kita untuk mengetahui kesalahan dan titik kelemahan kita, lalu dapat mendorong kita menjadi lebih baik lagi. Hal ini disampaikan khalifah Ali bin Abi Thalib Radhiallahu’anhu: :Hasil dari introspeksi diri adalah perbaikan diri”.
Nah tidak ada satu bulan yang menandingi Ramadhan dalam masalah ini. Ramadhan adalah bulan terbaik dan pas untuk melakukan muhasabah. Bayangkan dibulan yang mulia ini kita-kita dilarang makan dan minum serta syahwat lainnya yang biasa kita lakukan keseharian. Hal-hal ini tentunya dapat menumbuhkan kesadaran dan memberikan kesempatan untuk perbaikan diri.
Demikian juga ibadah-ibadah yang ada pada bulan ini, seperti sholat malam adalah kesempatan untuk mendekat kepada Allah, membaca al-Qur`an yang dianjurkan dibulan ini akan membantu terciptanya suasana kondusif untuk perbaikan diri kita. Tapi hal ini bisa ada kalau dilakukan dengan tadabbur dalam membacanya dan memperhatikan isi kandungannya serta komitmen dengan perintah dan larangannya. Sehingga ketika membaca ia senantiasa mempertanyakan keadaannya dari kandungan ayat yang dibacanya.
Banyaknya berdoa dan ibadah dibulan ini tentunya memberikan pembinaan dan pendidikan ruhiyah kepada diri kita. Harapannya dengan melaksanakan amalan ibadah dibulan mulia ini kita semua bisa berubah menjadi lebih baik dan mendapatkan ampunan ilahi.
Marilah kita gunakan kesempatan emas ini untuk mencapai kesuksesan dunia dan akhirat. Siapa yang mau?
Semoga kita termasuk orang-orang yang diberikan Allah kesempatan memperbaiki diri di bulan suci ini
Sebarkan
Semoga bermanfaat
KlikUK.com
titian ilmu penyejuk qalbu
*•☆°• •°☆•**•☆°• •°☆•**•☆*•☆°• •°☆•
Tidak ada komentar:
Posting Komentar