Minggu, 30 Juni 2013

..͡▹ ♥ 03. Ramadhan Bulan Keberkahan ♥

..͡▹  ♥ 03. Ramadhan Bulan Keberkahan ♥



Di Bulan Ramadhan, ganjaran pahala dilipatgandakan, pintu-pintu kebajikan di buka luas, pintu-pintu keburukan ditutup, barakah melimpah tak terhingga.
Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

أَتَاكُمْ رَمَضَانُ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، فَرَضَ اللهُ عَزّ وَجَلّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيْهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ، وَتُغَلّ فِيْهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِيْنِ، لِلّهِ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
“Telah tiba bagi kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah. Allah 'Azza wa Jalla mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa.
Pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka jahim ditutup.
Setan durjana dibelenggu selama bulan ini.
Padanya Allah menentukan suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang terhalangi (mendapatkan) kebaikannya, maka dia telah merugi...”
[Shahih, HR. Nasa'i: 2106 dari Abu Hurairah radhiyyallahu 'anhu]
"Terbukanya pintu surga bermakna Allah memudahkan berbagai ketaatan di Bulan Ramadhan seperti puasa dan shalat malam. Seorang hamba akan lebih sibuk beramal shalih daripada melakukan maksiat.
...Tertutupnya pintu neraka dan terbelenggunya setan, mengakibatkan kala itu seseorang lebih mudah menjauhi maksiat.." (Al-Qadhi 'Iyadh rahimahullah)

@SahabatIlmu
»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽~ ♥ ~ ♥ ~ ♥ ~ ♥ ~✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶

✽✽ Fitnah mana yang lebih besar ✽✽

✽✽ Fitnah mana yang lebih besar ✽✽
Oleh : أُسْتَاذُ Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى

Imam Malik pernah ditanya:
"Dari mana aku mulai berihram?"
Beliau menjawab,
"Dari tempat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mulai berihram yaitu Dzulhulaifah."
Ia berkata, "Aku ingin berihram dari sisi kuburan Rasulullah."
Beliau menjawab, "Jangan, aku khawatir kamu tertimpa fitnah."
Ia berkata, "Fitnah apa? Aku hanya menambah beberapa mil saja."
Beliau menjawab, "Fitnah mana yang lebih besar dari orang yang mendahului kepada sebuah perkara yang dianggap utama, padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak melakukannya?"
(Ilmu ushul bida').
Cobalah renungkan..
Banyak orang ketika melakukan sebuah bid'ah berkata, "Inikan baik." Atau "Apa bahayanya".
Jawaban iman Malik ini sudah cukup untuk melempar syubhat seperti itu..
Fitnah yang paling besar..
Ketika seseorang menganggap utama..
Sesuatu yang tidak dianggap utama oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ...
Waspadalah.. Waspadalah..

♡ BBG AL-ILMU ♡
»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶

Sabtu, 29 Juni 2013

☆☆ 10 yang tidak ada manfaatnya ☆☆

☆☆ 10 yang tidak ada manfaatnya ☆☆
Oleh : أُسْتَاذُ Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى



Ada sepuluh perkara yang tidak bermanfaat:
1. Ilmu yang tidak diamalkan.
2. Amal yang tidak ikhlas dan tidak sesuai dengan contoh Rasul shallallahu 'alaihi wasallam .
3. Harta yang tidak diinfakkan. Pemiliknya tidak dapat menikmatinya di dunia tidak juga menjadi pahala di akhirat.
4. Hati yang kosong dari mencintai Allah dan rindu untuk bertemu dengannya.
5. Badan yang tak digunakan untuk ketaatan.
6. Cinta yang tak diikat dengan keridlaan yang dicintai dan menjalani perintahnya.
7. Waktu yang kosong dari dari kebaikan.
8. Pikiran yang berfikir dalam perkara yang tak bermanfaat.
9. Berkhidmat kepada orang yang tidak mendekatkan diri kita kepada Allah tidak juga untuk kebaikan dunia.
10. Takut dan berharap kepada sesuatu yang tidak dapat memberikan manfaat tidak juga mudlarat, tidak memiliki kehidupan tidak juga kematian.
(Al Fawa-id hal. 146).
♡ BBG AL-ILMU ♡
*•☆°• •°☆•**•☆°• •°☆•**•☆*•☆°• •°☆•

⌣✽̤̈ 02. Ramadhan Bulan Ampunan ✽̤̈⌣

⌣✽̤̈ 02. Ramadhan Bulan Ampunan ✽̤̈⌣


Betapa banyak dosa yang hamba lakukan. Berharap Ramadhan kali ini, terhapus segala khilaf dan noda.
Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,
الصّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرَ
“Shalat lima waktu, shalat jum'at ke shalat jum'at berikutnya, serta satu
bulan Ramadhan ke Ramadhan selanjutnya adalah penghapus segala dosa yang dilakukan di antara keduanya, selama dosa-dosa besar dijauhi” (Shahih, HR. Muslim: 551)
Ingat...
Ada syarat berupa meninggalkan dosa-dosa besar.
Diantara dosa besar, tersebut dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Maukah aku kabarkan kepada kalian dosa besar yang PALING BESAR?”

-beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali-
الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ أَوْ قَوْلُ الزُّورِ
“Berbuat syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua, dan bersaksi palsu atau berkata dusta..." (HR. Muslim:126)
Perkataan dusta; dosa besar yang sering kali dilakukan hingga menjadi watak seseorang.

@SahabatIlmu
♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧

Jumat, 28 Juni 2013

☆☆ Mereka berbicara tentang agama ☆☆

☆☆ Mereka berbicara tentang agama ☆☆
Oleh : أُسْتَاذُ Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
 

Imam Ahmad rahimahullah berkata kepada Al Maimuni, "Janganlah kamu berbicara dalam agama sementara kamu tidak mempunyai imam (yang mendahuluimu)."
(Siyar a'lam annubalaa).

Imam Al Barbahari rahimahullah berkata, "Lihatlah olehmu setiap orang yang kamu dengarkan perkataannya di zamanmu, jangan tergesa-gesa sampai kamu periksa; adakah seorang shahabat atau seorang imam yang mendahuluinya?"
(Syarhussunnah).

Ketika Syaikh Al Bani rahimahullah ditanya oleh muridnya, "Wahai syaikh, mengapa engkau hanya memakruhkan dan tidak mengharamkan jama'ah kedua, padahal dalil-dalilnya tegas? Beliau menjawab, "Karena saya tidak punya salaf (pendahulu)nya."


♡ BBG AL-ILMU ♡

✽.•°•.☆.•°•✽.•°•☆.•°•✽

☆ ☆ Yang Terlupakan di Dalam Sujud ☆ ☆

Yang Terlupakan di Dalam Sujud

Oleh : أُسْتَاذُ  Kholid Syamhudi, Lc. - حفظه الله تعالى

Sujud merupakan perbuatan yang sering dilakukan setiap muslim yang beriman dan juga waktu mustajab untuk berdoa. Namun, ironisnya masih banyak kaum muslimin yang melupakan keutamaan dan kelebihan sujud ini.

Mendekat kepada Allah dengan Sujud
Setiap orang butuh pertolongan dan ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam setiap saat. Kita ingin senantiasa di bawah perlindungan dan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semuanya ingin menjadi orang yang dekat kepada-Nya. Realitanya, sekarang banyak sekali kaum muslimin yang keliru dalam mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka melakukan aktivitas dan amalan yang justru menjauhkan mereka dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lihat saja mereka hamburkan uang, waktu dan tenaga dalam perkara bid’ah dan yang mengerikan adalah dalam perkara syirik –wal-‘iyadzubillah-. Ketidaktahuan merekalah yang menjerumuskan diri mereka ke dalam hal ini. Padahal, sangat mudah untuk mendekat kepada Allah yang Mahadekat kepada hamba-Nya.

Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkan kita mendekatkan diri kepada-Nya dengan sujud, seperti dalam firman-Nya (yang artinya),
“Dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan).” (QS. al-Alaq: 19).

Ulama ahli tafsir menyatakan bahwa pengertian (وَ اقْتَرِبْ) adalah mendekatlah kepada Allah dalam sujud dan ketaatan lainnya (Tafsir as-Sa’di, hal. 930).

Kedekatan dengan Allah dalam Sujud
Sujud adalah bentuk ibadah yang paling sempurna, sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala jadikan ia sebagai waktu dan kondisi terdekat dengan hamba-Nya. Hal inilah yang dijelaskan dalam sabda Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam,
أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ الْعَبْدُ مِنْ رِبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوْا الدُعَاءَ

“Yang terdekat seorang hamba dari Rabb-nya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah doa.” (HR. Muslim).

Apabila dalam posisi dekat seperti ini tentunya bila hamba itu berdoa kepada-Nya akan dikabulkan. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk memperbanyak doa dan bersungguh-sungguh dalam memohon kepada-Nya.

Doa dijamin Terkabulkan

Posisi dan kondisi seorang hamba dalam sujud dihadapan Allah dan perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperbanyak doa menunjukkan keutamaan sujud dan terkabulnya doa bila dilakukan padanya. Bahkan, ada jaminan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang hal itu bila dilakukan dengan memenuhi syarat dan adab doa. Demikianlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jelaskan dalam sabdanya,

أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّهُ لَمْ يَبْقَ مِنَ مُبَشِّرَاتِ النُّبُوَّةِ إِلاَّ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ يَرَاهَا الْمُسْلِمُ أَوْ تُرَى لَهُ آلاَ وَ إِنِّيْ نُهِيْتُ أَنْ أَقْرَأَ الْقُرْآنَ رَاكِعًا وَ سَاجِدًا . فَأَمَّا الرُّكُوْعُ فََعَظِّمُوْا فِيْهِ الرَّبَّ عَزَّ وَ جَلَّ وَ أَمَّا السُّجُوْدُ فَاجْتَهِدُوْا فِيْ الدُّعَاءِ فَقَمِنَ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ

“Wahai manusia, sungguh tidak tersisa dari berita gembira kenabian, kecuali mimpi yang baik yang dilihat seorang muslim atau diperlihatkan kepadanya. Ketahuilah, aku dilarang membaca al-Quran dalam ruku’ dan sujud. Adapun ruku’, maka agungkanlah padanya Rabb ‘Azza wa Jalla. Sedangkan sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, karena dijamin akan dikabulkan untuk kalian.” (HR. Muslim).

Sebab Masuk Surga

Bukan hanya sekadar doa yang terkabulkan, namun juga kita bisa masuk surga dengan memperbanyak sujud ini. Inilah yang diceritakan Tsauban ketika beliau bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang amalan yang dapat memasukkannya ke dalam surga, maka Rasulullah menjawab,

عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُوْدِ لِلهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللهُ بِهَا دَرَجَةً وَ حَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيْئةً

“Kamu harus memperbanyak sujud kepada Allah, karena tidaklah kamu sujud kepada Allah sekali kecuali Allah angkat kamu satu derajat dan hapus darimu satu dosa.” (HR. Muslim). Demikian juga Rabi’ah bin Ka’ab ketika ditawari permintaan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata,

أَسْأَلُ مُرَافَقَتَكَ فِيْ الجَنَّةِ قَالَ : فَأَعِنِّيْ عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُوْدِ
“Saya meminta menjadi pendampingmu di surga. Beliau menjawab, ‘Maka, bantulah aku atas dirimu dengan memperbanyak sujud.’” (HR. Muslim).

Siapa sih yang tidak ingin masuk surga? Apalagi menjadi pendamping Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapatkan surga tertinggi dan yang menemaninya tentunyapun demikian. Tentunya, kita semua sangat ingin masuk surga dan menjadi pendamping kekasih kita, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, nah dengan memperbanyak sujud kita bisa mendapatkanya. Kan, mudah dan alangkah indah dapat menjadi pendamping beliau di sana!

Mari memperbanyak sujud dan memperbanyak doa ketika itu, mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’alamemudahkan kita masuk surga dan dipenuhi semua kebutuhan dan hajat kita di dunia dan akhirat. Amin.
Wabillahi taufiq.

KlikUK.com | Titian Ilmu Penyejuk Qalbu


»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶ 

☆ ☆ Manusia Terlalu Tergesa-gesa ☆ ☆

Manusia Terlalu Tergesa-gesa
Oleh : أُسْتَاذُ
Muhammad Abdul Tuasikal , ST, MSc. - حفظه الله تعالى 

Kita sering kali melihat sebagian orang tua mendo'akan jelek pada anaknya. Juga ada yang berdo'a jelek untuk diri dan hartanya. Semua ini dikatakan sebagai bentuk tergesa-gesa. Karena bila ia berdo'a dan Allah perkenankan do'a jeleknya, maka tentu ia akan binasa. Itulah manusia yang punya sifat tergesa-gesa dalam do'a.

Renungan kita di pagi hari ini adalah firman Allah Ta'ala,

وَيَدْعُ الْإِنْسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءَهُ بِالْخَيْرِ وَكَانَ الْإِنْسَانُ عَجُولًا

"Dan manusia berdo'a untuk kejelekan sebagaimana ia berdo'auntuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa." (QS. Al Isra': 11).

Abul Fida' Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitab tafsirnya menyebutkan, "Ayat ini menjelaskan bahwa manusia bersifat tergesa-gesa. Kadangkala ia berdo'a untuk kejelekan diri, anak atau hartanya. Ia meminta kejelekan berupa kematian, kebinasaan, kehancuran, laknat atau semacamnya. Seandainya Allah mengabulkan do'a jelek tersebut, maka tentu ia akan hancur dengan do'anya."

Dalam hadits disebutkan,

وَلاَ تَدْعُوا عَلَى أَوْلاَدِكُمْ وَلاَ تَدْعُوا عَلَى أَمْوَالِكُمْ لاَ تُوَافِقُوا مِنَ اللَّهِ سَاعَةً يُسْأَلُ فِيهَا عَطَاءٌ فَيَسْتَجِيبُ لَكُمْ

"Janganlah berdo'a jelek untuk anak dan harta kalian. Janganlah sampai engkau meminta pada Allah pada waktu terkabulnya do'a, lantas do'a tersebut pun terijabahi." (HR. Muslim no. 3009).

Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir As Sa'di rahimahullah berkata, "Inilah kebodohan manusia dan ketergesa-gesaannya di mana ia berdoa jelek untuk diri, anak, hartanya ketika ia dalam keadaan marah. Ia tergesa-gesa berdo'a seperti itu sebagaimana ia tergesa-gesa berdo'a untuk kebaikan. Akan tetapi dengan kelembutan Allah, Dia mengabulkan do'anya yang baik saja dan tidak mengabulkan do'anya yang jelek. Dalam ayat lainnya Allah Ta'ala berfirman,

وَلَوْ يُعَجِّلُ اللَّهُ لِلنَّاسِ الشَّرَّ اسْتِعْجَالَهُمْ بِالْخَيْرِ لَقُضِيَ إِلَيْهِمْ أَجَلُهُمْ

"Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilah diakhiri umur mereka." (QS. Yunus: 11). Lihat Taisir Al Karimir Rahman karya Syaikh As Sa'di pada ayat yang kita kaji.

Dalam Tafsir Al Jalalain disebutkan, "Manusia itu berdo'a kejelekan untuk dirinya dan keluarganya ketika berkeluh kesah. Ia berdo'a seperti halnya ketika ia meminta kebaikan. Sesungguhnya manusia itu tergesa-gesa. Ia terburu-buru dalam berdo'a untuk dirinya dan tidak memandang akibat akhirnya."

Intinya, yang dimaksud tergesa-gesa dalam ayat yang kita kaji di pagi ini adalah tergesa-gesa dalam do'a dengan berdo'a kejelekan saat marah atau berkeluh kesah sama halnya ketika berdo'a untuk kebaikan. Ini pun menunjukkan perlunya berpikir sebelum bertindak dan berdo'a.

Demikian renungan ayat di pagi ini.

Moga bermanfaat dan semakin mencerahkan hati kita.

Rumaysho.com | Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat


»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶

✽✽ "ANJING SANGAT MEMBENCI ORANG-ORANG YANG MEMBENCI SAHABAT RASULULLAH صلى الله عليه وسلم " ✽✽

"ANJING SANGAT MEMBENCI ORANG-ORANG YANG MEMBENCI SAHABAT RASULULLAH صلى الله عليه وسلم "

Abdul Mukmin az-Zahid menuturkan:
“Di daerah kami ada seorang beraliran Syi’ah Rafidhah. Di jalan menuju rumahnya ada seekor anjing yang selalu dilewati oleh setiap orang baik tua maupun anak kecil tetapi anjing itu tidak pernah mengganggunya.

Namun, anehnya, jika yang lewat di jalan itu adalah orang Syi’ah Rafidhah, maka dengan seketika anjing itu bangun, menyerang, dan merobek bajunya. Kejadian itu terus berulang-ulang setiap dia lewat, sehingga dia mengadu kepada pemerintah saat itu yang sealiran dengannya. lalu diutuslah beberapa orang untuk memukul dan mengusir anjing tersebut dari kota (untuk dibuangnya anjing tersebut ketempat lain).
(ternyata beberapa hari kemudian anjing tersebut kembali lagi ke kota tersebut namun tidak duduk ditempat yang dahulu, tetapi anjing tersebut duduk/ menunggu si rafidhah ini diatas loteng pasar ditempat yang biasa rafidhah ini berjual-beli)

Suatu hari, ketika orang Syi’ah itu datang kemudian duduk di tokonya yang berada di pasar, kemudian anjing yang berada diatas loteng pasar tersebut lompat lalu menyerangnya kembali syiah tersebut.

Akhirnya, karena merasa malu, orang Syi’ah tersebut keluar dan pindah dari kota tersebut.”

(Al-Mantsur minal Hikayat wa Sualat, oleh al-Hafizh Abu Fadhl Muhammad bin Thahir al-Maqdisi hlm. 141).

Perhatikan wahai saudara-saudariku kisah yang menakjubkan ini, ya'ni seekor anjing sangat membenci seorang syi'ah rafidhah karena mereka adalah kelompok yang lisannya selalu melaknat ,mencela sahabat, menghina para istri Nabi bahkan mengkafirkan para sahabat Rasulullah.

(Majalah Al-Furqon Edisi 1, Th ke-12 hal:27, ust abu ubaidah)
Dengan ada beberapa penjelasan dari kami, dan penjelasan ini sering kali saya dengar dari para asatidz.

Ditulis oleh Ustadz Ahmad Ferry Nasution / Abu Urwah -  حفظه الله تعالى

- - - - - - 〜
»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̌­̭✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵­̭̌«̶ 〜- - - - - -

..͡▹✽Warung makan sesuai syariat ✽

..͡▹✽Warung makan sesuai syariat

♡ Pertanyaan:.
Ana mau tanya,,klo ana punya tempat makan/warung maka warung seperti apa yg sesuai dgn syariat krn sy ingin pelanggan ttp bisa makan di warung sy namun sy jg ingin warung saya berkah,,,mohon penjelasanya

♡ Jawaban (edited) oleh : أُسْتَاذُ Abdussalam Busyro, Lc - حفظه الله تعالى
Jika hendak berdagang / membuka warung dan mengharapkan keberkahan maka perlu diperhatikan hal2 berikut:

1.Warung tsb menyediakan makanan yg halal,

2.Perhatian terhadap syariat islam spt sholat, puasa dll, khususnya di waktu sholat
jum'at,

3.Tdk menjual hal2 yg dilarang spt minuman beralkohol, rokok, tdk melantunkan musik dll

4.Dan bersifat jujur
Dari Rifa’ah, ia mengatakan bahwa ia pernah keluar bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ke tanah lapang dan melihat manusia sedang melakukan transaksi jual beli. Beliau lalu menyeru, “Wahai para pedagang!” Orang-orang pun memperhatikan seruan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sambil menengadahkan leher dan pandangan mereka pada beliau. Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
“Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan pada hari kiamat nanti sebagai orang-orang fajir (jahat) kecuali pedagang yang bertakwa pada Allah, berbuat baik dan berlaku jujur.“
Pedagang jujur mudah menuai berbagai keberkahan. Yang dimaksud keberkahan adalah tetap dan bertambahnya kebaikan. Dari sahabat Hakim bin Hizam, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا – أَوْ قَالَ حَتَّى يَتَفَرَّقَا – فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا ، وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا
“Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum
berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang,
maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya
, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu.“

♡ BBG Al-Ilmu ♡

*•☆°• •°☆•**•☆°• •°☆•**•☆*•☆°• •°☆•

☆ Mereka menutup telinga ☆

☆ Mereka menutup telinga ☆ 
Oleh : أُسْتَاذُ Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى

Tafsir Al Baqoroh: 18.
أَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ السَّمَاءِ فِيهِ ظُلُمَاتٌ وَرَعْدٌ وَبَرْقٌ يَجْعَلُونَ أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِم مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِ ۚ وَاللَّهُ مُحِيطٌ بِالْكَافِرِينَ
"Atau seperti hujan dari langit yang ada padanya kegelapan, guruh dan kilat. Mereka meletakkan jari di telinga-telinga mereka karena mendengar petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang kafir."
(Ka shoyyibimminassamaa)
Ibnu Abbas berkata, "Shoyyib adalah hujan,
(Fiihi zulumaat)
Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbas berkata, "Maknanya ibtilaa (ujian)."
Sa'I'd bin Jubair dari ibnu Abbas, "Mereka dalam kegelapan berupa kekafiran dan ketakutan dari dibunuh, selain mereka sendiri berselisih."
(Waro'duwabarq)
Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanadnya kepada ibnu Abbas, bahwa ada seorang Yahudi datang kepada Rasulullah dan bertanya dentang Ro'du (halilintar)?" Beliau bersabda, "Ia adalah malaikat yang ditugaskan mengatur awan dan di tangannya ada percikan api. Ia memerintahkan dan mengatur awan dengannya sesuai dengan perintah Allah."
Yahudi itu berkata, "Lalu apakah suara halilintar itu suaranya?" Beliau bersabda, "Kamu benar."
(Wallahu muhiithumbilkafirin)
Ibnu Abbas berkata, "Allah menurunkan adzab kepada mereka, karena Dia meliputi orang-orang kafir."
Ibnu Katsir berkata, "Artinya Rasa takut mereka itu tidak bermanfaat karena Allah meliputi mereka dengan kekuasanNya, dan mereka berada di bawah kehendakNya."

♡ BBG AL-ILMU ♡

✽.•°•.☆.•°•✽.•°•☆.•°•✽

☆ Mengenal Ramadhan ☆

☆ Mengenal Ramadhan ☆

InsyaAllah secara berseri akan disampaikan keistimewaan-keistimewaan Bulan Ramadhan.
Sebagai penyemangat kita dalam menyambutnya.
Ramadhan…,
bulan yang dirindukan akan tiba.
Ramadhan...,
bulan agung nan mulia,
tak seorang pun sanggup mengingkari kemuliaannya.
Betapa tidak...?
Bulan sarat berkah, indah penuh rahmah. Di bulan Ramadhan, Allah subhanahu wa ta'ala menurunkan Al-Qur'an kitab mulia, sebagai petunjuk dan cahaya.
Di bulan Ramadhan, Allah subhanahu wa ta'ala menjanjikan ampunan terhadap dosa-dosa, memudahkan kebaikan serta melimpahkan pahala dan cinta kasihNya.
Seindah apakah Ramadhan...??

1. Ramadhan Bulan Kebaikan.
Segala jenis kebaikan berkumpul di Bulan Ramadhan. Sungguh merugi siapapun yang tak mampu merasakan keberkahan Ramadhan.
Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,
إِذَا كَانَ أَوّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِدَتِ الشّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِي مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرّ أَقْصِرْ ...
“Apabila tiba malam pertama bulan Ramadhan, para setan jahat serta jin pembangkang yang durjana dibelenggu.
Ditutup pintu-pintu neraka, maka tidak ada satu pun pintu neraka yang dibuka. Demikian pula dibuka pintu-pintu surga, sehingga tidak ada satu pun pintu surga yang ditutup.
Malaikat menyeru, “wahai pencari kebaikan, datanglah (menuju ketaatan Allah). Wahai pelaku keburukan, berhentilah (bertaubatlah dari kemaksiatan kepada Allah)...”
(Shahih, HR. Tirmidzi no: 682, Ibnu Majah: 1642)
Kami pun menyeru sejak saat ini,
"Wahai jiwa, latihlah diri dengan amal kebajikan. Berhentilah dari dosa dan kemaksiatan. Agar saat Ramadhan nanti, engkau telah terbiasa dan siap..."

@SahabatIlmu

»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶

THE BUTTERFLY ^_^


THE BUTTERFLY ^_^

One day, a small opening appeared in a
cocoon; a man sat and watched for the butterfly for several hours as it
struggled to force its body through that little hole. Then, it
seems to stop making any progress. It appeared as if it had
gotten as far as it could and it could not go any further. So
the man decided to help the butterfly: he took a pair of scissors and
opened the cocoon. The butterfly then emerged easily. But
it had a withered body, it was tiny and shriveled wings. The
man continued to watch because he expected that, at any moment, the
wings would open, enlarge and expand, to be able to support the
butterfly’s body, and become firm. Neither happened! In
fact, the butterfly spent the rest of its life crawling around with a
withered body and shriveled wings. It never was able to fly. What
the man, in his kindness and his goodwill did not understand was that
the restricting cocoon and the struggle required for the butterfly to
get through the tiny opening, were God’s way of forcing fluid from the
body of the butterfly into its wings, so that it would be ready for
flight once it achieved its freedom from the cocoon. Sometimes,
struggles are exactly what we need in our life. If God allowed
us to go through our life without any obstacles, it would cripple us. We
would not be as strong as we could have been. Never been able
to fly.

I asked for Strength... and God gave me difficulties
to make me strong.
I asked for Wisdom... and God gave me
problems to solve.
I asked for prosperity... and God gave me a
brain and brawn to work.
I asked for Courage….. and God gave
me obstacles to overcome.
I asked for Love... and God gave me
troubled people to help.
I asked for Favors... And God gave me
Opportunities.
“I received nothing I wanted... But I received everything I needed."


✽ Diantara Pengobatan Syar’i ✽

✽ Diantara Pengobatan Syar’i ✽

Diantara Pengobatan Syar’i.
Terdapat beberapa keterangan dari Ayat Al-Qur’an dan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam terkait pengobatan bagi si sakit.

Diantaranya:

A. Al-Habbatus sauda’ (jintan hitam).
 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ﺍﻟﺤﺒﺔ ﺍﻟﺴﻮﺩﺍﺀ ﺷﻔﺎﺀ ﻣﻦ ﻛﻞ ﺩﺍﺀ ﺇﻻ ﺍﻟﺴﺎﻡ
“Al-Habbatus Sauda’ (jintan hitam) merupakan obat bagi segala penyakit, kecuali as-saam yakni kematian…”
(HR. Al-Bukhari: 5687, Muslim: 5727)

B. Madu
Allah ta’ala berfirman,
ﻳﺨﺮﺝ ﻣﻦ ﺑﻄﻮﻧﻬﺎ ﺷﺮﺍﺏ ﻣﺨﺘﻠﻒ ﺃﻟﻮﺍﻧﻪ ﻓﻴﻪ ﺷﻔﺎﺀ ﻟﻠﻨﺎﺱ
“Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia..”
(QS An-Nahl: 69)

C. Bekam (Hijamah)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ﺍﻟﺸﻔﺎﺀ ﻓﻲ ﺛﻠﺎﺛﺔ: ﺷﺮﺑﺔ ﻋﺴﻞ، ﻭﺷﺮﻃﺔ ﻣﺤﺠﻢ، ﻭﻛﻴﺔ ﻧﺎﺭ، ﻭﺃﻧﺎ ﺃﻧﻬﻰ ﻋﻦ ﺍﻟﻜﻲ – ﻭﻓﻲ ﺭﻭﺍﻳﺔ: ﻭﻻ ﺃﺣﺐ ﺃﻥ ﺃﻛﺘﻮﻱ
“Pengobatan terdapat pada tiga hal: meminum madu, berbekam, dan kay dengan api, namun aku melarang
kay” (HR. Al-Bukhari: 5680)
Dalam riwayat lain: “Aku tidak senang berobat dengan kay..”
*kay yakni besi yang dipanaskan

D. Ruqyah.
Yaitu berupa bacaan dari ayat Al-Qur’an ataupun doa-doa yang telah diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Baik dilakukan oleh si sakit maupun yang mengunjunginya.
Doa untuk Orang Sakit,
اللّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ اَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ فَأَنْتَ الشَّافيِ لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَماً
“Ya Allah Wahai Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembukanlah.
(hanya) Engkaulah Dzat Yang Maha Menyembuhkan, tiada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu.
Kesembuhan yang tidak akan kambuh lagi. (HR. Bukhari, Muslim)
Dapat pula dengan doa berikut,
أَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ ×7
“Aku mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Tuhan yang menguasai Arsy yang agung, agar menyembuhkan penyakitmu. 7x …”
(HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud, Shahihul Jami’ 5/180)

@SahabatIlmu ﹏

»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̌­̭✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵­̭̌«̶

..͡▹✽ Puasa Sunnah Sebelum Ramadhan ✽

..͡▹✽ Puasa Sunnah Sebelum Ramadhan ✽


♡ Pertanyaan Al Ilmu – 5 :

Mau tanya apakah ada batas waktu kalau menjelang Romadhon kita tidak boleh puasa sunnah ?

♡ Jawaban:

Dari Abu Hurairah, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلاَ يَوْمَيْنِ إِلاَّ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ
“Janganlah mendahulukan Ramadhan dengan sehari atau dua hari berpuasa kecuali jika seseorang memiliki kebiasaan berpuasa, maka berpuasalah.” (HR. Muslim no. 1082)
Berdasarkan keterangan dari Ibnu Rajab rahimahullah, berpuasa di akhir bulan Sya’ban ada tiga model:
1) Jika berniat dalam rangka berhati-hati dalam perhitungan puasa Ramadhan sehingga dia berpuasa terlebih dahulu, maka seperti ini jelas terlarang.
2) Jika berniat untuk berpuasa nadzar atau mengqodho puasa Ramadhan yang belum dikerjakan, atau membayar kafaroh (tebusan), maka mayoritas ulama membolehkannya.
3) Jika berniat berpuasa sunnah semata, maka ulama yang mengatakan harus ada pemisah antara puasa Sya’ban dan Ramadhan melarang hal ini walaupun itu mencocoki kebiasaan dia berpuasa, di antaranya adalah Al Hasan Al Bashri. Namun yang tepat dilihat apakah puasa tersebut adalah puasa yang biasa dia
lakukan ataukah tidak sebagaimana makna tekstual dari hadits. Jadi jika satu atau dua hari sebelum Ramadhan adalah kebiasaan dia berpuasa –seperti puasa Senin-Kamis-, maka itu dibolehkan. Namun jika tidak, itulah yang terlarang. Pendapat inilah yang dipilih oleh Imam Asy Syafi’i, Imam Ahmad dan Al Auza’i. (Lihat Lathoif Al Ma’arif, 257-258)
والله أعلم بالصواب

 Sumber:
 http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/hukum-puasa-setelah-pertengahan-syaban.html

»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶

..͡▹ Syarat Wali Nikah ..͡▹

..͡▹ Syarat Wali Nikah ..͡▹


Oleh: أُسْتَاذُ Abu Riyadl Nurcholis Majid, Lc - حفظه الله تعالى
Ma'hadul Qur'an

Syarat seorang boleh menjadi wali nikah adalah:

1. Laki laki
2. Berakal
3. baligh.
4. Islam
5. Tercantum dalam daftar wali nikah
6. Wali terkuat sesuai urutannya, dan jika berhalangan boleh diberikan ke wali bawahnya.
7. Hakim bagi yg tidak ada wali

abu-riyadl.blogspot.com

✽.•°•.☆.•°•✽.•°•☆.•°•✽

Siapakah wali nikah bagi seorang wanita

☆ Siapakah wali nikah bagi seorang wanita :

Mereka dari jalur nasab ada 12 jenis lelaki.
Mereka berhak menjadi wali untuk menikahkan wanita kpd mempelainya sesuai dg urutan berikut,
Adapun jika mereka tidak ada maka barulah walinya adalah wali hakim. Adapun budak atau maka majiakannya
Jika budak udah dibebaskan maka mantan majikannya yg membebaskannya/pembebasnya sebagai urutan akhir.

Mereka yang dari jalur nasab secara berurutan adalah :

1. Anak laki
2. Cucu laki dari anak laki
3. ayah
4. kakek dari jalur ayah
5. Saudara kandung
6. Saudara seayah
7. Anak laki dari saudara kandung
8. Anak laki dari saudara seayah
9. Paman kandung(saudara bapak kita yg sekandung dg beliau)
10. Paman seayah (saudara bapak kita yg seayah dg beliau)
11. Anak laki paman kandung(sepupu)
12. Anak laki paman seayah.(Sepupu)
Dua belas urutan ini jangan diloncat loncat jika ada yg teratas maka dialah yg berhak menjadi wali bagi perempuan,


Oleh: أُسْتَاذُ Abu Riyadl Nurcholis Majid, Lc - حفظه الله تعالى
Ma'hadul Qur'an
abu-riyadl.blogspot.com

--⌣̊⌣̊⌣̊✽̈⌣̊✽̈⌣̊✽̈⌣̊⌣̊⌣̊--