Jumat, 08 Agustus 2014

KATAKAN إِنْ شَاءَ اللّهُ

 KATAKAN إِنْ شَاءَ اللّهُ

Allah سبحانه وتعالى berfirman dalam surat Al-Kahfi ayat 23-24 yang artinya, "Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu", Aku pasti melakukan itu besok pagi", kecuali (dengan mengatakan) إِنْ شَاءَ اللّهُ ( jika Allah menghendaki )".

Berkata Al-Allamah As-Syinkithy dalam Adwa'ul Bayan, "Ayat muliya ini Allah سبحانه وتعالى melarang Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم untuk mengatakan "Aku akan melakukan sesuatu esok hari", kecuali jika digantungkan dengan ucapan إِنْ شَاءَ اللّهُ , yang mana tiada sesuatu yang terjadi sekecil apapun di alam semesta ini kecuali atas kehendak Allah سبحانه وتعالى , oleh karenanya dilarang mengatakan akan melakukan sesuatu dengan pasti esok hari.

Kalimat "esok hari / besok pagi" adalah ungkapan umum dan global untuk masa yang akan datang, sebagaimana dikatakan dalam lantunan sya'ir; "Dan aku mengetahui apa yang aku ilmui hari ini dan kemarin hari sebelumnya - Akan tetapi terhadap apa yang ada di esok hari Aku tidak mengetahuinya".
Sebab turunnya Ayat mulia ini, bahwasanya orang yahudi berkata kepada orang-orang kafir kuraisy", Bertanyalah kepada Muhammad tentang ruh, tentang Dzul Kurnain, dan tentang Ashabul Kahfi".

Maka ditanyakan hal itu kepada Nabi dan dijawab, "Aku akan berikan jawaban besok". Tanpa mengatakan إِنْ شَاءَ اللّهُ. Maka beberapa hari wahyu tidak turun kepada Nabi صلى الله عليه وسلم hingga dikatakan 15 hari. Maka keterlambatan wahyu ini menjadikan Nabi صلى الله عليه وسلم bersedih, kemudian turunlah teguran ayat ini sekaligus memberikan jawaban tiga pertanyaan diatas.

Teguran seperti ini juga Allah سبحانه وتعالى lakukan terhadap Nabi Sulaiman tatkala ia berkata, "Sungguh Aku akan keliling dalam malam ini terhadap isrti-istriku yang berjumlah 70

dalam riwayat lain 90, dalam riwayat lain 100 dan niscaya akan melahirkan setiap darinya Anak Laki-laki yang akan berperang di jalan Allah. Dan ia tidak mengatakan kalimat إِنْ شَاءَ اللّهُ .

Maka ia pun keliling ke seluruh istrinya akan tetapi tidak seorangpun darinya terlahir, kecuali hanya satu dari istrinya yang hanya berbentuk separuh manusia (tidak utuh berbentuk manusia).

Maka Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,

"Demi jiwaku yang ada di tanganNya, jika ia mengatakan kalimat إِنْ شَاءَ اللّهُ , niscaya terpenuhi keinginannya". Dalam riwayat lain, "Niscaya masing-masing lahir anak lelaki semuanya berjuang di jalan Allah".
- Adwa'ul Bayan 540 -

 Ditulis oleh Ustadz Rochmad Supriyadi, Lc حفظه الله تعالى .

♥♥♥♥♥♥

Jangan melesetkan kata ISIS

(*)​"Jangan melesetkan kata ISIS "

Entah gurauan atau kesengajaan orang yg melesetkan istilah ISIS dgn candaan
atau gurauan .

Ingatlah ISIS itu berbahaya bagi saudara-saudara kita jdi hendaknya jgn melintir makna itu dgn sebuah Candaan ringan seolah tak ada dampak besar .

Perhatikan himbauan berikut :

Semoga Allah menambahkan semangat dan berkah ilmu dan amal para ikwah
semua .

Tidak pantas rasanya kita membicarakan fitnah ISIS dgn candaan .

Ingat ISIS tlah memakan korban byk kaum muslimin .

Oleh ustdz Muhammad Haekal Awla Lc ,

Ana Harap teman-teman jangan mengkaburkan singkatan ISIS dgn makna yg lain .

Istilah ISIS bukan untuk yang lain tapi khusus kelompok penjahat itu .

Jangan sampe kita tertuduh seorang ISIS gara2 kita punya istilah sendiri yg tdk di
pahami oleh masyarakat umum .

Oleh ustdz Abu Sa'ad ( Relawan Suria )

Jangan bercanda atau menyerupakan dgn istilah mereka ( ISIS ) dengan :

- Istri Shalihah Idaman Suami
- indahnya Salafi Indahnya sunnah
- Ikatan Suami ingin Satu ( lagi )
- Ilmu sedikit ingin syurga

Atau kata" lain yang di jadikan sbg candaan .

Dari Bbm أُسْتَاذُ Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc MA حفظه الله تعال


«------๑๑•°♥°•๑๑------»