Apakah yang dimaksud dengan zakat menurut bahasa dan syari’at..?
Fadhilatus Syaikh Muhammad bin Shalih al-’Utsaimin rahimahullahu Ta’ala ditanya:
Apakah yang dimaksud dengan zakat menurut bahasa dan syari’at..?
Dan apakah ada kaitan antara kedua pengertian tersebut…?
asy-Syaikh menjawab:
Zakat menurut bahasa adalah bertambah dan berkembang.
Segala sesuatu yang bertambah jumlahnya dan berkembang dengan pesat dikatakan zakaa, sehingga dikatakan zakaa az-zar’u (tanaman itu tumbuh atau berkembang) jika tumbuh dan bertambah.
Adapun pengertian zakat menurut syariat Islam adalah suatu bentuk ibadah kepada Allah dengan cara mengeluarkan kadar harta tertentu yang wajib dikeluarkan menurut syariat Islam dan diberikan kepada golongan tertentu.
Adapun kaitannya antara makna secara bahasa dan makna secara syariat adalah bahwa ketika harta dikeluarkan zakatnya kelihatan berkurang jumlahnya, namun pada dasarnya harta tersebut bertambah barakah dan jumlahnya.
Betapa seringnya manusia mendapatkan anugerah Allah berupa rezeki yang tidak pernah terlintas dalam hati dengan sebab melaksanakan perintah Allah dalam hal harta kekayaan.
Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
(( مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ ))
“Sedekah tidak akan mengurangi harta…“ (HR. Muslim:2588)
(Fatawa Zakat, Syaikh al-’Utsaimin rahimahullah)
Jangan lupakan berzakat, baik zakat fithri, maal, dan lainnya.
@sahabatilmu
*•☆°• •°☆•**•☆°• •°☆•**•☆*•☆°• •°☆•
Fadhilatus Syaikh Muhammad bin Shalih al-’Utsaimin rahimahullahu Ta’ala ditanya:
Apakah yang dimaksud dengan zakat menurut bahasa dan syari’at..?
Dan apakah ada kaitan antara kedua pengertian tersebut…?
asy-Syaikh menjawab:
Zakat menurut bahasa adalah bertambah dan berkembang.
Segala sesuatu yang bertambah jumlahnya dan berkembang dengan pesat dikatakan zakaa, sehingga dikatakan zakaa az-zar’u (tanaman itu tumbuh atau berkembang) jika tumbuh dan bertambah.
Adapun pengertian zakat menurut syariat Islam adalah suatu bentuk ibadah kepada Allah dengan cara mengeluarkan kadar harta tertentu yang wajib dikeluarkan menurut syariat Islam dan diberikan kepada golongan tertentu.
Adapun kaitannya antara makna secara bahasa dan makna secara syariat adalah bahwa ketika harta dikeluarkan zakatnya kelihatan berkurang jumlahnya, namun pada dasarnya harta tersebut bertambah barakah dan jumlahnya.
Betapa seringnya manusia mendapatkan anugerah Allah berupa rezeki yang tidak pernah terlintas dalam hati dengan sebab melaksanakan perintah Allah dalam hal harta kekayaan.
Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
(( مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ ))
“Sedekah tidak akan mengurangi harta…“ (HR. Muslim:2588)
(Fatawa Zakat, Syaikh al-’Utsaimin rahimahullah)
Jangan lupakan berzakat, baik zakat fithri, maal, dan lainnya.
@sahabatilmu
*•☆°• •°☆•**•☆°• •°☆•**•☆*•☆°• •°☆•
Tidak ada komentar:
Posting Komentar