☆ Rumahku masih ngontrak ☆
Oleh : أُسْتَاذُ Dr. Syafiq Riza Basalamah - حفظه الله تعالى
Semua ingin memiliki rumah, sebagai tempat berteduh, bercengkerama & untuk manfaat lainnya.
Semua manusia berusaha untuk membangun rumah impiannya dg cara yg berbeda-beda, tapi intinya bagaimana rumah itu bisa berdiri.
Namun yg perlu diingat semua rumah yg dibangun manusia di muka bumi ini akan lenyap & sirna ditinggal penghuninya.
Rumah yg abadi adalah di tempat yg abadi pula yaitu di surga.
Sebagaimana banyak cara untuk dapat memiliki rumah di dunia; Ternyata
banyak cara pula untuk membangun rumah di surga. Allah memberikan banyak
opsi bagi manusia, karena sebagai Sang Pencipta Dia mengetahui adanya
perbedaan di antara hamba-hambanya dalam menentukan jalan & caranya.
Di bawah ini ada beberapa amalan yg silahkan diamalkan bagi yg ingin
memiliki rumah di surga, semua sesuai. dg kemampuan masing-masing:
1- Melaksanakan shalat sunnah sebanyak 12 rakaat dalam sehari &
semalam, sebagaimana telah disebutkan pada artikel sebelumnya.
2- Membangun masjid.
Kalau mungkin kita tidak bisa melakukan yg pertama, cobalah menyisihkan
rizkinya untuk membangun masjid, jangan takut miskin karena membangun
rumah Allah di muka bumi ini, karena Rizki kita itu dari Allah, &
Dia berjanji akan memberi ganti bagi kita di dunia & membangunkan
rumah untuk kita di surga.
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam
bersabda, yg artinya: “Barang siapa yg membangunkan bagi Allah sebuah
masjid, niscaya Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga”. (HR
Bukhari Muslim)
Tapi kalau kita tidak bisa membangun masjid,
semua dananya dari kocek kita, maka kita bisa berpartisipasi sesusai dg
kemampuan kita, kalau tidak bisa dg duit, maka cobalah sekali-sekali
menyisihkan waktu & tenaga untuk membantu membangun rumah Allah,
jangan berkata itu sudah ada tukangnya, kita membangun bukan karena
dibayar, tapi kita sedang membangun rumah kita di surga,
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
«مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ، أَوْ أَصْغَرَ، بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ»
“Barang siapa yg membangunkan sebuah masjid karena Allah, walaupun
sekecil tempat bertelurnya burung Dara pasir, atau yg lebih kecil,
niscaya Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga”. (HR Ibnu
Majah, dishahihkan oleh Albani, Shahih Jami’ no: 6128).
Sesuatu yg kecil akan menjadi besar & dahsyat karena niat & tujuan yg baik & luhur.
3- Membaca surat al Ikhlas sebanyak 10 kali.
Kalau mungkin kita tidak bisa melakukan kedua hal di atas, masih ada
amalan lain yg bisa dilakukan; Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam
bersabda:
«مَنْ قَرَأَ { قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ } عَشَرَ مَرَّاتٍ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِيْ الجَنَّةِ» .
“Barang siapa yg membaca surat (Qul Quwallahu Ahad) sebanyak sepuluh
kali, niscaya Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga”.(HR
Ahmad, dishahikan Albani, Sohihil Jami’ no: 6472).
Subhnallah, sebuah amalan yg sangat ringan dg ganjaran yg begitu indahnya, akan tetapi hal ini tetap membutuhkan keikhlasan.
4- Bersabar & memuji Allah tatkala mendapat musibah meninggalnya buah hati (anak)
Perkara yg satu ini membutuhkan perjuangan yg sangat berat, namun akan
mudah bagi org-org yg beriman dg takdir Ilahi, semua yg terjadi sudah
menjadi kehendak sang Pencipta yg Maha kuasa, semua pasti mengandung
hikmah yg agung. Sedih boleh, tapi jangan larut dalam samudra kesedihan,
masih banyak tugas & kewajiban yg harus diselesaikan, yg mati sudah
lebih dahulu terlepaskan dari beban dunia. Sementara yg hidup masih
banyak. tanggungan yg harus segera dikerjakan, Rasulullah shallallahu
‘alahi wa sallam bersabda yg artinya:
“Jika anak dari seorg
hamba Allah meninggal dunia, Allah berfirman kepada para malaikat-Nya:
“Kalian telah mencabut nyawa anak hamba-KU?”, maka mereka berkata: “Iya,
benar”.
Kemudian Allah berkata: “Kalian telah mengambil buah hatinya?”, maka para malaikat berkata: “Iya, benar”.
Allah bertanya lagi : “Apa yg dikatakan oleh hamba-Ku” ?
“Dia memuji-Mu & berkata “Inna lillahi wa innaa ilaihi. raji’un”
(Sesungguhnya kami milik Allah, & sesungguhnya kepadaNya kami akan
kembali”, Jawab para malaikat.
Allah-pun berfriman: “Dirikanlah
sebuah rumah untuk hamba-Ku di surga, & namakan rumah itu; “RUMAH
PUJIAN”.(HR Tirmidzi, dihasankan Albani, Shohihul Jami’ no: 795).
Memuji & menyanjung Allah ta’ala tatkala mendapat musibah maqamnya berada di atas maqam kesabaran.
5- Membaca doa tatkala masuk pasar.
Bila kita pergi ke pasar, maka jangan lupa untuk membaca doa masuk
pasar, karena yg membacanya dg ikhlash & mengharap ridha Allah
Taala, akan dibangunkan baginya rumah di surga, Rasulullah shallallahu
‘alahi wa sallam bersabda yg artinya: “Barang siapa yg masuk ke pasar
& berkata :
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ
لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ حَيٌّ
لَا يَمُوتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.
“Tiada tuhan yg berhak disembah melaikan hanya Allah yg esa, yg tiada
sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan, bagi-Nya segala pujian, Dia
yg menghidupkan & Dia yg mematikan, & Dia Maha Hidup, tidak
mati, di tangan-Nya segala kebaikan, & Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu”.
Maka Allah akan menuliskan baginya seribu dikali
seribu. kebaikan, dihapuskan darinya seribu kali seribu dosa, &
diangkat untuknya seribu kali seribu derajat (yakni satu juta), &
Allah akan membangunkan baginya rumah di surga”. (HR Ahmad, Tirmidzi,
dihasankan oleh Albani –Shahihul Jami’ no : 6231).
Mungkin kita
berfikir amalan ini mudah & ganjarannya. begitu dahsyat, tapi ingat
betapa seringnya sebagian dari kita tidak membacanya???
Karena setan-setan penjaga pasar tidak akan pernah lupa untuk membuat kita lupa melakukannya.
& sebagai catatan, hadits di atas bukanlah anjuran agar
banyak-banyak ke pasar, karena pasar tetap sebagai tempat yg paling
dibenci oleh Allah, namun kalau kita harus ke pasar, jangan lupa membaca
doa di atas.!!!
6- Tinggalkan kebiasaan berdusta, walaupun hanya bergurau.
Berbohong untuk menyegarkan suasana bersama, sering kali menjadi opsi
sebagian org, padahal yg namanya berbohong tetaplah tidak boleh.
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, yg artinya:
“Aku
menjamin sebuah rumah di tengah-tengah surga, bagi. yg meninggalkan
dusta, walaupun hanya bergurau”. (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah,
Shihihah no:273).
Sudah saatnya kita berhati-hati dalam berbicara, walaupun dalam kondisi bersenda gurau.
7- Meninggalkan perdebatan walaupun merasa pendapatnya adalah yg benar.
Manusia memiliki instink untuk mempertahankan pendapatnya &
menunjukkan eksistensi dirinya, apalagi dalam kondisi-kondisi spesial,
& Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam menjaminkan sebuah rumah di
bagian pingiran surga, bagi yg meninggalkan berbantah-bantahan walaupun
pendapatnya yg benar.
Khususnya dalam urusan-urusan dunia, demi
menjaga perasaan saudara sesama muslim, apalagi kalau itu di antara.
suami istri yg kerap kali berbantah-bantahan dalam urusan sepele,
sehingga terjadi keributan yg berkepanjangan di antara mereka. Maka
meninggalkannya walaupun pendapat kita yg benar adalah suatu kemuliaan.
Mungkin kita pernah mendengar org menyebutkan (yg waras ngalah), ini
adalah benar adanya.
Sebuah rumah di surga telah dijaminkan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bagi mereka.(HR Tirmidzi, Ibnu
Majah, dihasankan oleh Albani dalam Shohih Targhim 3/6)
Disebutkan Bahwa Nabi Dawud berpesan kepada putranya, “Wahai anakku!
Jauhilah perdebatan. Sesungguhnya ia itu manfaatnya sedikit, & ia
menyulut permusuhan di antara sesama saudara”. (Faidhul Qadir, al Munawi
5/5).
8- Menutup celah di antara Shaf Shalat.
Bila kita mendapat celah di antara Shaf shalat, seperti yg banyak kita
dapati di negeri kita, seakan-akan setiap org memiliki kekuasaan
masing-masing, sehingga saling berjauhan shaffnya, maka tutuplah celah
itu, sambunglah shaf itu, Allah akan membangunkan rumah di surga bagi
yg. melakukannya.
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
«مَنْ سَدَّ فُرْجَةً فِي صَفٍّ رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً، وَبَنَى لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ»
“Barang siapa yg menutup celah di Shaff niscaya Allah akan mengakat
baginya satu derajat & membangunkan untuknya rumah di surga”.
(HR.Thabrani, dishahikan Albani, Shohihah no: 1892).
9- Berhijrah.
Berhijrah yakni berpindah dari negeri kafir ke negeri Islam, dari
tempat yg tidak bisa ditegakkan syiar-syiar Islam ke tempat yg dapat
diteegakknya syiar-syiar Islam, & Hijrah adalah suatu kewajiban yg
berlanjut sampai hari Kiamat. Di balik kewajiban ini ada suatu keutamaan
yg Allah janjikan, Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, yg
artinya:
“Aku menjaminkan sebuah rumah di bagian pingiran
surga, bagi yg beriman kepadaku & masuk Islam serta berhijrah”. (HR
Nasai, Shohih Jami’ no: 1465)
10- Berjihad di jalan Allah ta’ala.
Para mujahidin di jalan Allah mendapatkan tiga buah rumah: di pingiran
surga, di tengah surga & di tempat tertinggi di surga, sebagaimana
hal itu disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam
hadist Fudhalah bin Ubaid ((HR Nasai, Shohih Jami’ no: 1465).
Tiga rumah spesial ini dikhususkan bagi mereka yg benar-benar berjuang untuk menegakkan kalimat Allah ta’ala di muka bumi.
11- Husnul Khuluq
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda: “Aku menjaminkan
sebuah rumah di tempat yg tertinggi di surga, bagi yg akhlaknya mulia”.
(HR Abu Dawud, Tirmidzi, dihasankan Albani, Shohihul Jami’ no: 1463).
Inilah beberapa opsi bagi yg ingin memiliki rumah di surga kelak, rumah
yg tiada duka, tiada susah, tiada gundah, namun waktu membangunnya
adalah tatkala kita berada di rumah yg penuh dg duka & gundah, di
dunia ini.
Semoga Allah memudahkannya untuk semua…. Amiin !
Oleh : أُسْتَاذُ Dr. Syafiq Riza Basalamah - حفظه الله تعالى
✽.•°•.☆.•°•✽.•°•☆.•°•✽
Tidak ada komentar:
Posting Komentar