Rabu, 28 Agustus 2013

SENANTIASA BERWUDHU

SENANTIASA BERWUDHU

 


Berwudhu, tidak hanya dilakukan saat hendak shalat semata.

Seorang yang senantiasa berwudhu akan menumbulkan ketenangan di jiwa.

A. Berwudhu Dahulu.

Dari Al-Muhajir bin Qunfudz radhiyallahu 'anhu, bahwa dia pernah mendatangi Nabi shallallahu'alaihi wasallam ketika beliau sedang buang air kecil (kencing).

Dia mengucapkan salam kepada Nabi, tetapi beliau tidak menjawabnya sampai beliau berwudhu lalu memberikan alasan kepadanya.

Beliau bersabda:

إِنِّي كَرِهْتُ أَنْ أَذْكُرَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ عَلَى طُهْرٍ

“Sesungguhnya aku tidak suka berdzikir kepada Allah 'Azza Wa Jalla kecuali dalam keadaan suci...”

أَوْ قَالَ: عَلَى طَهَارَةٍ

Atau beliau bersabda: “Dalam kesucian...”

(Shahih, HR Abu Daud: 17, Nasa'i: 38, Ahmad: 4/345)

B. Jangan Lupa Berdoa Setelahnya.

Sebagaimana sabda Nabi shallallahu'alaihi wasallam,

"Tidaklah seseorang dari kalian berwudhu kemudian menyempurnakan wudhunya selanjutnya berucap:

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاََّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسوْلُهُ

Melainkan dibukakan baginya pintu surga yang delapan dan dia dipersilahkan masuk dari pintu surga mana pun yang dia kehendaki..."
(HR. Muslim: 234)

Mari menjadikan berwudhu sebagai sarana menggapai surga dan penyejuk jiwa, tidak semata rutinitas belaka.

Semoga bermanfaat !

@SahabatIlmu

♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧

Tidak ada komentar:

Posting Komentar