Senin, 19 Agustus 2013

Kaidah Mengambil Ilmu

Kaidah Mengambil Ilmu

A. Langsung Dari Guru.
Belajar dari guru (syaikh, ustadz) secara langsung memiliki manfaat yang begitu besar lagi banyak, di antaranya:
✓menyingkat waktu belajar, ✓lebih mudah untuk mengkokohkan ilmu, ✓menghindari kesalahan pemahaman, dan manfaat lainnya. (Syarh Thalibil ilmi: 74, an-Nubadz fii thalabil ilmi: 18-20)
Hal ini disebabkan sang guru telah menguasai ilmu yang disampaikan dan mengumpulkan beragam pendapat yang terkait pembahasan. Sulaiman bin Musa rahimahullah berkata, "ilmu tidak diambil (semata) dari buku...”(at-Tamhid 1/42)
Syaikh Bakr Abu Zaid berkata, “Barangsiapa menimba ilmu tanpa guru, sungguh dia akan keluar tanpa ilmu...” (Syarh Thalibil 'ilmi)
B. Perhatikan Siapa Penyampai Ilmu.
Tatkala hendak menuntut ilmu secara langsung, seseorang harus cermat memilih kepada siapa ia menimba ilmu.
Imam Malik rahimahullah menasihati,
“ilmu tidak bisa diperoleh dari empat orang, dan bisa diambil dari selainnya:
1. Orang bodoh, 2. Orang yang gemar membuat perkara baru dalam agama dan ia menyebarkannya, 3. Pendusta yang berdusta saat berbicara kepada orang lain walaupun dia tidak tertuduh memalsu hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 4. Seorang yang telah berumur lanjut, shalih dan ahli ibadah namun tidak memahami apa yang dia katakan...” (At-Tamhid Ibnu Abdil Barr 1/66)
Mengubah pemahaman yang keliru tertanam di pikiran lebih sulit dari memulai baru..

@SahabatIlmu


--⌣̊⌣̊⌣̊✽̈⌣̊✽̈⌣̊✽̈⌣̊⌣̊⌣̊--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar