Senin, 26 Agustus 2013


Fitnah Lebih Keji Dari Pembunuhan...!!




Pernah mendengar ungkapan di atas, saat seseorang dituduh berbuat sesuatu yang tidak dilakukannya...?
Arti 'fitnah' dalam ayat al-Qur'an dan hadits dapat berarti ujian, cobaan, musibah, maupun kesyirikan dan lainnya.
Bukan bermakna menuduh seseorang.
A. Salah Memahami.
Ayat yang kerap disalahpahami saat menggunakan kata fitnah adalah firman Allah Ta'ala,
وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ
“Dan bunuhlah mereka di mana pun kalian menjumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian (Makkah).
Dan fitnah (kesyirikan) itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan...“ (QS. al-Baqarah: 191)
Ibnul Jauzi rahimahullah berkata,
“Lafadz “fitnah” pada ayat ini bermakna kesyirikan. Sebagaima penafsiran Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Mujahid, Ibnu Jubair dan Qatadah radhiyallahu 'anhum” (Zaadul Masir)
Lihat pula surat al-Baqarah: 193



B. Syirik Dosa Terbesar.
Saat ditanya Ibnu Mas'ud radhiyallahu ‘anhu: أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ ؟
“Dosa apakah yang paling besar di sisi Allah?”
Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam menjawab: أَنْ تَجْعَلَ لِلّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ.
“Engkau menjadikan tandingan (sekutu) bagi Allah padahal Dia-lah yang telah menciptakanmu...” (HR. Al Bukhari, Muslim)
Yuks, belajar ilmu syar'i agar tak salah memahami arti.

@sahabatilmu


✽̈♡♡♡✽̈♡♡♡✽̈♡♡♡✽̈♡♡♡✽̈

Tidak ada komentar:

Posting Komentar