CARA DAPAT QONA'AH
MENERIMA APA ADANYA
RIZKY DARI
ALLAHU TA'ALA
A. Menyadari Beratnya Tanggung Jawab Harta
Harta akan mengakibatkan keburukan dan bencana bagi pemiliknya jika dia
tidak mendapatkannya dengan cara yang baik serta tidak membelanjakannya
dalam hal yang baik pula.
Ketika seorang hamba ditanya tentang umur, badan, dan ilmunya maka hanya ditanya dengan satu pertanyaan
yakni untuk apa, namun tentang harta maka dia dihisab dua kali, yakni
dari mana memperoleh dan ke mana membelanjakannya. Hal ini menunjukkan
beratnya hisab orang yang diberi amanat harta yang banyak sehingga dia
harus dihisab lebih lama dibanding orang yang lebih sedikit hartanya.
B. Melihat Realita bahwa Orang Fakir dan Orang Kaya Tidak Jauh Berbeda.
Karena seorang yang kaya tidak mungkin memanfaatkan seluruh kekayaannya
dalam satu waktu sekaligus. Kita perhatikan orang yang paling kaya di
dunia ini, dia tidak makan kecuali sebanyak yang dimakan orang fakir,
bahkan mungkin lebih banyak yang dimakan orang fakir. Tidak mungkin dia
makan lima puluh piring sekaligus, meskipun dia mampu untuk membeli
dengan hartanya. Andaikan dia memiliki seratus potong baju maka dia
hanya memakai sepotong saja, sama dengan yang dipakai orang fakir, dan
harta selebihnya yang tidak dia manfaatkan maka itu relatif (nisbi).
Sungguh indah apa yang diucapkan Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu,
“Para pemilik harta makan dan kami juga makan, mereka minum dan kami
juga minum, mereka berpakaian kami juga berpakaian, mereka naik
kendaraan dan kami pun naik kendaraan. Mereka memiliki kelebihan harta
yang mereka lihat dan dilihat juga oleh selain mereka, lalu mereka
menemui hisab atas harta itu sedang kita terbebas darinya”.
☑ Sumber:
“Al-Qana’ah, mafhumuha, manafi’uha, ath-thariq ilaiha”, hal 24-30, Ibrahim bin Muhammad al-Haqiil.
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Kholid Syamhudi Al-Bantani, Lc - حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Tidak ada komentar:
Posting Komentar