✉ Wanita Shalihah Mendahulukan Keta'atan Kepada Suaminya
Oleh : أُسْتَاذُ Fuad Hamzah Baraba', Lc - حفظه الله تعالى
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ
فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ
أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga
berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga
kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya,
maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah
dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191
dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa
hadits ini shahih).
Sabda Rasulullah صلى الله عليه و سلم,
لو كنت آمرا أحدا أن يسجد لغير الله لأمرت المرأة أن تسجد لزوجها
"Seandainya aku boleh untuk memerintahkan seseorang bersujud kepada
selain Allah, pasti akan aku perintah seorang wanita untuk sujud kepada
suaminya". (HR.Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Tirmidzi).
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan: "Apabila wanita telah
menikah, maka suaminya lebih berhak daripada ayahnya, istri lebih wajib
menta'ati suami dari pada ayahnya. (Wanita mulia Ahli Surga:36).
Istri hendaknya bisa menempatkan posisinya dihadapan orang tua dan
suaminya, jangan sampai keta'atan kepada suami dikalahkan dengan
keta'atan kepada orang tuanya. Dia boleh menta'ati orang tuanya, namun
setelah keta'atan kepada suaminya.
Dan bagi para orang tua
supaya merasa senang ketika anak perempuannya lebih mendahulukan
suaminya dari pada dirinya, karena hal itu menunjukan bahwa anaknya
adalah anak Чαπƍ shalihah.
الله أعلم
BBG AL-ILMU
(*)⌣(*)⌣(*)⌣(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar