Minggu, 14 Juli 2013

Wanita Haidh di Bulan Ramadhan

☆ Wanita Haidh di Bulan Ramadhan ☆

Haidh bagi wanita merupakan keniscayaan. Di Bulan Ramadhan, terkadang menjadi "kesedihan" tersendiri saat mendapat haidh di bulan Ramadhan.

A. Puasa Dan Shalat.
Keduanya dilarang bagi wanita haidh.
Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu 'anha berkata,
كُنَّا نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّوْمِ وَلاَ نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلاَةِ
“Kami diperintahkan untuk mengganti (qadha') puasa dan tidak diperintahkan untuk mengganti shalat...” (Shahihul Jami’:3514)

B. Apa Yang Dilakukan..?
Untuk wanita haid hendaknya usah resah dan gelisah, mereka dapat melakukan amal kebajikan lainnya yang sangat banyak.
Juwaibir mengatakan bahwa dia pernah bertanya pada adh-Dhahak rahimahullahu ta'ala,
“Bagaimana pendapatmu tentang wanita nifas, haid, musafir, dan orang yang tertidur; apakah mereka bisa mendapatkan bagian dari Lailatul Qadar...?”
Adh-Dhahak pun menjawab, “Iya, mereka tetap bisa mendapatkan bagian. Setiap orang yang Allah terima amalannya akan mendapatkan bagian Lailatul Qadar...” (Lathaiful Ma’arif: 341)
Kegembiraan mana lagi yang lebih besar dari diterimanya amal kita...?

Diantara amalan yang dapat dilakukan wanita haidh di bulan Ramadhan:
1. Memperbanyak dzikir berupa bacaan tasbih (Subhanallah), tahlil (Laa ilaha illallah), tahmid (Alhamdulillah), dan takbir (Allahu Akbar) serta dzikir lainnya.
2. Memperbanyak doa dan istighfar.
3. Membaca Al-Qur'an tanpa menyentuh mushaf.
4. Bahkan mempersiapkan sahur dan berbuka bagi keluarga,
Dan berbagai amalan kebajikan lainnya.

Yang menakjubkan, tatkala seorang wanita merasa sedih berkurang jenis ibadahnya ketika haidh, namun saat sedang "bersih" dia pun luput dari melaksanakan ibadah tersebut...

@SahabatIlmu

*•☆°• •°☆•**•☆°• •°☆•**•☆*•☆°• •°☆•

Tidak ada komentar:

Posting Komentar