Jumat, 15 November 2013

Burung

Burung



Banyak terdapat di sekitar kita pula.

Indah berwarna-warni. Terbang ke sana kemari.

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْسَنَ النَّاسِ خُلُقًا وَكَانَ لِي أَخٌ يُقَالُ لَهُ أَبُو عُمَيْرٍ.

“Adalah Nabi shallallahu’alaihi wasallam sosok yang paling mulia akhlaknya.

Aku memiliki seorang saudara bernama Abu ‘Umair.

وَكَانَ إِذَا جَاءَ قَالَ: يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ؟ نُغَرٌ كَانَ يَلْعَبُ بِهِ

Apabila datang, beliau shallallahu’alaihi wasallam akan menyapa,

“Wahai Abu ‘Umair, bagaimana kabar si Nughair…?”

Nughair adalah burung pipit kecil yang Abu Umair bermain dengannya…” (HR. Al-Bukhari: 6203, Muslim: 4003)

Faidah:

1. Ketawadhuan (rendah hati bukan rendah diri) Nabi, dengan menyapa anak kecil.

2. Bolehnya memelihara burung.

Nabi shallallahu’alaihi wasallam membiarkan anak kecil itu memelihara dan bermain dengan burung peliharaannya.

3. Bolehnya anak kecil berkun-yah (panggilan dengan abu atau ummu)

Dan puluhan kandungan ilmu lainnya dari hadits ini. (Lihat Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari: Ibnu Hajar rahimahullah)


@sahabatilmu

»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶

Tidak ada komentar:

Posting Komentar