BELAJAR MENJADI PENDENGAR YANG BAIK
(Oleh: أُسْتَاذُ Firanda Andirja, Lc. MA – حفظه الله)
Banyak orang yang lebih suka jika dialah sang pembicara, sementara yang lain mendengarkan perkataannya…
Banyak diantara kita tatkala mendengarkan saudaranya berbicara maka
segera dia potong…padahal saudaranya belum selesai berbicara…
Bahkan ia membantah pembicaraan saudaranya sebelum saudaranya selesai menyampaikan argumentasinya…
Diantara adab yang tinggi yang diajarkan oleh salaf adalah mendengarkan pembicaraan saudara dengan BAIK…!!
عن عطاء: إِنَّ الرَّجُلَ لَيُحَدِّثُنِي بِالْحَدِيْثِ، فَأُنْصِتُ لَهُ
كَأَنِّي لَمْ أَسْمَعْهُ، وَقَدْ سَمِعْتُهُ قَبْلَ أَنْ يُوْلَدَ
‘Atoo rahimahullah berkata, “Sesungguhnya seseorang menyampaikan kepada
tentang suatu pembicaraan, maka akupun seksama mendengarkannya
seakan-akan aku tidak pernah mendengarnya, padahal aku telah
mengetahuinya sebelum ia dilahirkan”
(Siyar A’laam An-Nubalaa 5/86)
Tidak semua orang bisa sabar mendengar pembicaraan orang lain, terutama
pembicaraan yang muter-muter (mbuleti), terlebih lagi pembicaraan yang
sudah ia ketahui dan telah ia dengarkan sebelumnya…
Belajar MENDENGARKAN pembicaraan saudara dengan baik merupakan akhlak yang sangat mulia, karena
- Sikap ini menunjukan TAWADHU’ seseorang…
- Menunjukan penghargaannya terhadap saudaranya…
- Menjaga PERASAAN saudaranya…
- MENYENANGKAN hati saudaranya yang tentunya senang jika pembicaraannya didengarkan dengan seksama…
♠̣̣̇̇♠̣̣̇̇♠̣̣̇̇♠̣̣̇̇♠̣̣̇̇♠̣̣̇̇♠̣̣̇̇♠̣̣̇̇♠̣̣̇̇♠̣̣̇̇♠̣̣̇̇♠̣̣̇̇♠̣̣̇̇♠̣̣̇̇♠̣̣̇̇♠̣̣̇̇♠̣̣̇̇♠̣̣̇̇♠̣̣̇̇♠̣̣̇̇
Tidak ada komentar:
Posting Komentar