Rabu, 06 November 2013

Hutang


Tatkala kita mengetahui besarnya

jumlah utang kita

Dan kita mengetahui pula bahwa

jumlah aset kita tidak cukup untuk melunasinya

Bahkan kalau kita mempekerjakan

diri kita dan keluarga kita untuk menebus hutang

Maka kita tergolong orang

yang bangkrut, pailit.

Sekarang coba bayangkan,

dalam setiap harinya, berapa banyak dosa yang kita lakukan

Kita tidak pernah

menghitungnya, kalau amal kebajikan insyaAllah dihitung

Sebagian tidak merasa berbuat

dosa, karena memang ia tidak mengetahui mana yang dosa dan mana yang bukan

Lepas dari semua itu, Allah,

ar Rahman ar Rahiem

Yang Maha mengetahui dengan segala

kekurangan hambanya, telah membuat suatu sistem pelunasan dosa yang sangat indah

Yaitu, dengan menurunkan berbagai

macam musibah

مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ

مِنْ وَصَبٍ ؛ وَلَا نَصَبٍ ؛ وَلَا هَمٍّ ؛ وَلَا حَزَنٍ ؛ وَلَا غَمٍّ ؛ وَلَا أَذًى

- حَتَّى الشَّوْكَةُ يَشَاكُهَا - إلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

“Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran

(pada pikiran), sedih, kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti sampai pun duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.” (HR. Bukhari no. 5641 dan Muslim no. 2573)

Jadi yang lagi sakit, pada

hakekatnya dia sedang melunasi hutang-hutangnya

Maka tiada kata yang lebih

pantas diucapkan pada waktu itu kecuali bersyukur kepada Allah

Salah satu ulama' salaf

berkata:

لولا مصائب الدنيا

لوردنا الآخرة مفلسين

"Andai kata bukan karena musibah-musibah dunia, niscaya kita akan datang pada hari kiamat dalam keadaan bangkrut".

Bagi akhi ukhti yang sedang

dapat musibah

Saatnya menjadikan musibah

itu sebagai ladang pelunasan dosa

Dengan menata hati,

Bersabar

Meridhoi takdir ilahi

Bersyukur kepada Rabbi

Selamat mengamalkan.

Oleh: أُسْتَاذُ DR Syafiq Riza Basalamah, MA - حفظه الله تعالى


-------๑๑•°♥°•๑๑-------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar