Liciknya Kaum Kafir.
(☆ Oleh : أُسْتَاذُ Abu Ayyub A. Makmun)
Tak akan pernah kaum kafir rela apabila kaum muslimin ber-Islam dengan benar. Segala tipu muslihat dilancarkan untuk mengelabui umat Islam.
Bahkan dalam perkara ucapan salam.
Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata,
“Ada seorang Yahudi melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu ia mengucapkan:
السَّامُ عَلَيْكَ As-saamu ‘alaika (celaka engkau)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membalas: وَعَلَيْكَ wa 'alaika (engkaulah yang celaka)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan sabdanya,
“Apakah kalian mengetahui bahwa Yahudi tadi mengucapkan ‘assaamu ‘alaik’ (celaka engkau)..?”
Para sahabat lantas berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana jika kami membunuhnya...?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ ، إِذَا سَلَّمَ عَلَيْكُمْ أَهْلُ الْكِتَابِ فَقُولُوا وَعَلَيْكُمْ...
"Jangan (kalian lakukan)... Apabila ahli kitab mengucapkan salam pada kalian, maka ucapkanlah ‘wa ‘alaikum’...” (HR. Bukhari: 6926)
Faidah:
1. Liciknya kaum kafir, mempermainkan kata dan perbuatan. Seakan sama: "assamu 'alaikum" dengan "assalamu 'alaikum"
2. Berhati-hati dengan kaum kafir yang mengucapkan salam kepada kita.
3. Jawaban salam kepada mereka (ahli kitab) adalah "wa 'alaika/wa'alaikum"
4. Demikian bersemangatnya para sahabat -semoga Allah meridhai mereka- membela Nabi shallallahu'alaihi wasallam.
Maka sangat tepat bila dikatakan: "Tidaklah suatu kaum membenci sahabat Nabi, melainkan mereka kaum kafir..."
5. Lemah lembutnya Nabi shallallahu'alaihi wasallam, bahkan saat dicaci kaum kafir. Terlebih lagi sifat rahmah Nabi terhadap ummatnya.
@SahabatIlmu
◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦
(☆ Oleh : أُسْتَاذُ Abu Ayyub A. Makmun)
Tak akan pernah kaum kafir rela apabila kaum muslimin ber-Islam dengan benar. Segala tipu muslihat dilancarkan untuk mengelabui umat Islam.
Bahkan dalam perkara ucapan salam.
Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata,
“Ada seorang Yahudi melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu ia mengucapkan:
السَّامُ عَلَيْكَ As-saamu ‘alaika (celaka engkau)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membalas: وَعَلَيْكَ wa 'alaika (engkaulah yang celaka)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan sabdanya,
“Apakah kalian mengetahui bahwa Yahudi tadi mengucapkan ‘assaamu ‘alaik’ (celaka engkau)..?”
Para sahabat lantas berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana jika kami membunuhnya...?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ ، إِذَا سَلَّمَ عَلَيْكُمْ أَهْلُ الْكِتَابِ فَقُولُوا وَعَلَيْكُمْ...
"Jangan (kalian lakukan)... Apabila ahli kitab mengucapkan salam pada kalian, maka ucapkanlah ‘wa ‘alaikum’...” (HR. Bukhari: 6926)
Faidah:
1. Liciknya kaum kafir, mempermainkan kata dan perbuatan. Seakan sama: "assamu 'alaikum" dengan "assalamu 'alaikum"
2. Berhati-hati dengan kaum kafir yang mengucapkan salam kepada kita.
3. Jawaban salam kepada mereka (ahli kitab) adalah "wa 'alaika/wa'alaikum"
4. Demikian bersemangatnya para sahabat -semoga Allah meridhai mereka- membela Nabi shallallahu'alaihi wasallam.
Maka sangat tepat bila dikatakan: "Tidaklah suatu kaum membenci sahabat Nabi, melainkan mereka kaum kafir..."
5. Lemah lembutnya Nabi shallallahu'alaihi wasallam, bahkan saat dicaci kaum kafir. Terlebih lagi sifat rahmah Nabi terhadap ummatnya.
@SahabatIlmu
◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦◦"̮◦


Tidak ada komentar:
Posting Komentar