Bekal Haji.
A. Takwa Sebaik-baik Bekal.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
الْحَجُّ أَشْهُرُُ مَّعْلُومَاتُُ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلاَ رَفَثَ وَلاَ فُسُوقَ وَلاَ جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللهُ
"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya.
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَاأُوْلِي اْلأَلْبَابِ
Berbekal-lah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepadaKu wahai orang-orang yang berakal..." (Al-Baqarah: 197)
B. Kembali Kepada Diri Sendiri
Sebagai penjelas firman Allah Ta'ala,
Allah Ta'ala berfirman,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi.
Di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian mendzahalimi diri dalam bulan yang empat itu.." (QS. At Taubah: 36)
Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata,
"Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci.
Melakukan maksiat pada bulan haram tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan shalih yang dilakukan akan menuai pahala lebih banyak..." (Lathaiful Ma'arif: 207)
Di Bulan Haram (Dzulhijjah) dan di Dua Tanah Haram (Makkah Madinah), sebagaimana ganjaran amalan kebajikan dilipatgandakan, balasan perbuatan buruk pun lebih besar dosanya.
@SahabatIlmu
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Tidak ada komentar:
Posting Komentar