Memanfaatkan Nilai Waktu
Rasulullah Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
((اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ, حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ, وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقْمِكَ, وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ, وَشَبَابِكَ قَبْلَ هَرْمِكَ, وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ)) “
Jagalah lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya: masa hidupmu sebelum masa matimu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, masa mudamu sebelum masa tuamu dan masa cukupmu sebelum masa fakirmu.” (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’(1077))
Generasi salaf (pendahulu umat ini) telah memberikan contoh kongkrit dalam memanfaatkan nilai-nilai waktu. Waktu bagi mereka laksana mutiara berharga yang harus dijaga tanpa disia-siakan.
Al-Hasan Al-Bashri berkata: “Sungguh aku telah berjumpa dengan beberapa kaum (para shahabat Nabi Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam ), mereka sangat bersemangat dalam menjaga waktu-waktu mereka melebihi semangat kalian dalam menjaga harta benda kalian.”
Dalam kesempatan yang lain beliau menuturkan:
“Wahai anak Adam! Sesungguhnya engkau adalah hari-harimu. Bila hilang salah satu harimu hilang sebagian dirimu.”
Ibnu Uqail Al-Hanbali berkata: “Sesungguhnya aku tidak menghalalkan bagi diriku untuk menyia-nyiakan sesaatpun dari umurku..
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Abu Riyadl Nurcholis Majid, Lc ~ حفظه الله تعال
°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°``°.•°•..•°•.•°•.•°•
Tidak ada komentar:
Posting Komentar