Al-Qur'an Dan Ilmu Pengetahuan.
Ada ayat kauniyyah (alam semesta) ada pula ayat qauliyyah (al-Qur'an)
Namun bukan berarti Al-Qur'an dapat ditafsirkan semena-mena dengan teori sains maupun gejala serta kejadian alam.
Sebab Al-Qur'an kebenarannya mutlak, sedangkan ilmu pengetahuan hari ini berkata demikian esok tahun bisa berubah pernyataan.
Lihatlah tatkala ada berita manusia mendarat di bulan (lepas dari benar tidaknya)
Serta merta sebagian orang berusaha mencocokan dengan firman Allah ta’ala,
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا مِنْ
أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانفُذُوا لَا تَنفُذُونَ إِلَّا
بِسُلْطَانٍ
"Wahai kelompok jin dan manusia, apabila kalian
mampu menembus penjuru langit dan bumi maka tembuslah, kalian tidak akan
bisa menembusnya kecuali dengan sulthan” (QS Ar-Rahman: 33)
Padahal tidak demikian tafsirnya.
Sungguh kasihan...
Bila saja manusia mau membaca ayat sebelum dan sesudahnya. Ditambah tafsir para ulama tentang ayat-ayat Al-Qur'an.
Yang terbaru...
Letusan Gunung Kelud dipadukan dengan penomoran ayat-ayat Al-Qur'an.
Sungguh pemaksaan kehendak.
Yang lebih menakjubkan...
Setelah terjadi penemuan..
Sudah berlangsung kejadian...
Barulah dicari-cari ayat yang sepadan dan mendukung.
Mengapa tidak mencari dan mengolah petunjuk sebelum semuanya ditemukan...?!
Syaikh Al-'Utsaimin rahimahullah menyatakan,
"Menafsirkan al-Qur’an dengan beragam teori sains ilmu pengetahuan sangat berbahaya.
Sebab apabila datang teori lain yang bertentangan dengan teori
sebelumnya yang kita gunakan dalam menafsirkan Al-Qur'an, maka berakibat
Al-Qur’an dipandang tidak benar oleh musuh-musuh Islam..."
(Kitabul 'Ilmi secara bebas)
Bukanlah termasuk memuliakan Al-Qur'an ketika memaksa menafsirkan dengan ilmu pengetahuan...
Maka tiada jalan dalam memahami Al-Qur'an melainkan dengan bimbingan para ulama'
Wallahu a'lam...
@sahabatilmu
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar