Minggu, 11 Agustus 2013

Lumbung Pahala Dibalik Kehilangan Pembantu


Lumbung Pahala Dibalik Kehilangan Pembantu
» Oleh: أُسْتَاذُ Muhammad Nuzul Dzikry, Lc -- حفظه الله تعالى «


Saudariku... Apakah tumpukan piring kotor anda menjulang? Lalu pakaian kotor menggunung? Rumah bak kapal pecah!? Sedangkan pembantu meninggalkan anda mudik k kampung halaman.
Jangan meratap dan berkeluh kesah!!
Simaklah solusi nabawi bagi seorang ibu yang ditinggal mudik oleh pembantunya.
Ali bin Abi Thalib -radhiyallaahu anhu- berkata: "Fathimah mengeluhkan bekas alat penggiling yang dirasakan tangannya. Maka Fathimah pun mendatangi Nabi guna meminta seorang pembantu dari beliau, namun saat tiba di rumah beliau tidak ada seorangpun yang dapat ia temui kecuali Aisyah. Lalu ia mengutarakan maksud kedatangannya kepada Aisyah.
Dan pada saat Nabi pulang, Aisyah memberitahu beliau perihal kedatangan putri beliau Fathimah. Maka beliaupun mendatangi kami (Ali & Fatimah) pada saat kami hendak tidur.
Akupun secara spontan berdiri, namun beliau berkata: "Tetaplah di tempatmu". Lalu beliau duduk ditengah-tengah kami, hingga aku bisa merasakan dinginnya kedua telapak kaki beliau di dadaku.
Beliau berkata: "Ketahuilah, aku akan ajarkan kepada kalian sesuatu yang lebih baik dari apa yg kalian minta kepadaku, "Jika kalian hendak tidur maka bertakbirlah 34x, bertasbihlah 33x dan bertahmidlah 33x, maka itu lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu". (HR Bukhari)
Wahai saudariku... Inilah solusi nabawi saat fatimah merasa capek karena banyaknya pekerjaan rumah yang harus ia selesaikan, karena dzikir yang dilafazhkan dengan lisan dan diresapi di dalam qolbu serta diamalkan dengan anggota badan akan memberikan kekuatan ke dalam jiwa dan raga kita saat kita mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah kita. Kita akan lebih bersemangat dan bertenaga serta mengerjakan seluruh tugas kita dengan penuh keikhlasan.
Ingatlah seberat-berat sebuah pekerjaan, jika kita lakukan dengan ikhlas maka akan terasa ringat dan nikmat.

Hadits inipun memberikan pelajaran kepada kita bahwa amalan akhirat jauh lebih berharga dibanding amalan dunia.
Nikmat dapat beribadah di bulan Ramadhan lalu ditutup dengan kemenangan pada hari raya iedul fitri jauh lebih berharga daripada hanya sekedar kehilangan pembantu dalam beberapa hari saja. Maka janganlah kita penuhi pikiran kita dengan keluhan ditinggal mudik pembantu kita atau kekhawatiran ia tidak akan kembali.
Marilah kita isi pikiran ini dengan merenungi betapa besar anugerah ALLAH saat kita dapat merasakan indahnya ramadhan dan hari raya.
Referensi: Hasyiah assindi ala shahih bukhari Fathul bari Syarah shahih bukhari libni batthal, dll.

.•°•..•°•.•°•..•°•.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar