Minggu, 11 Agustus 2013

Di Dunia Seperti Musafir


Di Dunia Seperti Musafir.

Bagi Anda yang safar bepergian mudik di libur hari raya, berapa banyak bekal fisik yang di bawa...?
Saat di di persinggahan pun, apakah Anda akan berlama-lama disana..?
Demikian permisalan kita di dunia fana ini.
A. Seperti Orang Asing atau Musafir.
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memegang kedua pundakku seraya bersabda,
كن في الدنيا كأنك غريب، أو عابر سبيل
“Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir...” (HR. al-Bukhari)
Dalam riwayat lain,
“Tidaklah aku di dunia ini melainkan seperti seorang musafir yang berteduh di bawah pohon lalu beristirahat dan kemudian meninggalkan (pohon itu)...” (HR. At-Tirmidzi: 3277)
B. Bawa Yang Praktis Penuh Manfaat.
Tak terbayang, apabila bepergian, seluruh perabotan rumah di bawa serta.
Tentu kita akan membawa yang praktis saja dengan manfaat berlimpah, kartu ATM misalnya.
Demikian pula keadaan kita saat di alam kubur. Yang menyertai hanya amal, bukan harta apalagi keluarga.
Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,
يَتْبَعُ الْمَيَّتَ ثَلَاثَةٌ: أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ
“Seorang yang meninggal dunia akan diiringi oleh tiga hal: keluarga, harta, dan amalnya.
Dua yang akan kembali, satu yang tetap tinggal. Adapun yang kembali adalah keluarga dan hartanya. Sedangkan yang menetap (bersamanya) yaitu amalnya..” (HR. al-Bukhari: 6514, Muslim: 5)
Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah ta'ala berkata:
“Beramallah untuk duniamu sekadar lama keberadaanmu di sana. Dan beramallah bagi akhiratmu sesuai kadar kekekalanmu di sana...”
Cerdaslah mengambil pelajaran dari perjalanan safar (mudik) kita. Dunia hanya sementara dan kita akan kembali ke tempat yang abadi.
Surga atau neraka..?

@sahabatilmu

✽.•°•.☆.•°•✽.•°•☆.•°•✽

Tidak ada komentar:

Posting Komentar