Tahdzir
Imam Al Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari hadits Aisyah bahwa ada
seseorang yang meminta izin untuk bertemu Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. Ketika Nabi melihatnya, beliau bersabda:
"Bi'sal akhul 'asyiroh wa bi'sa ibnul 'asyiroh." (Ia seburuk-buruknya teman bergaul).
Ketika orang itu duduk di hadapan Rasulullah, beliau tersenyum dan bermanis muka kepadanya.
Ketika orang itu telah pergi, Aisyah berkata, "Wahai Rasulullah, ketika engkau melihatnya, engkau mengatakan begini dan begitu.
Kemudian setelah itu engkau tersenyum dan bermanis muka kepadanya?"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Wahai Aisyah, kapan kamu melihat aku berbuat buruk?"
Sesungguhnya manusia yang paling burung kedudukannya di sisi Allah pada
hari kiamat adalah orang yang dijauhi oleh manusia karena menghindari
keburukannya."
* Lihatlah akhi..
Padahal Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah mentahdzirnya..
Namun beliau tetap bermanis wajah kepadanya..
Karena khawatir ia semakin jauh dari kebenaran..
Sehingga dapat membantu setan untuk menyesatkannya..
Mungkin kalau di zaman sekarang ada yang melakukan seperti itu..
Pasti tuduhan bertubi-tubi dari kaum yang hobi tahdzir..
Dikatakan mumayi' lah..
Lembeklah..
Seakan telah hilang kasih sayang..
padahal..
Kelembutan itu menghiasi sesuatu..
Dan sikap kasar adalah sifat yang dibenci oleh Rabb kita..
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴✽̶┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈⌣̊┈̥-̶̯͡.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar