Kekeliruan Dalam Kun-yah.
Semangat menghidupkan sunnah, hendaknya diiringi dengan landasan ilmu.
Demikian pula saat berkun-yah.
Terdapat beberapa kekeliruan dalam berkun-yah yang seharusnya dihindari.
A. Berkun-yah Dengan Salah Satu Nama Allah.
Sebagaimana kisah Abu Syuraih.
Dahulu ia dipanggil Abul Hakam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya,
“Sesungguhnya Allah adalah Al-Hakam dan kepadaNyalah berhukum...”
...hingga akhirnya beliau shallallahu'alaihi wasallam menggantinya dengan Abu Syuraih. (Shahih Abi Daud: 3/4145 Al-Albani)
Serupa dengannya adalah Abul Karim, Abul 'Aziz, dll.
B. Menggabungkan Nama Anak Dalam Berkun-yah.
Dari hadits Abu Syuraih di atas juga.
Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam pernah bertanya kepadanya,
"Siapa saja nama anak-anakmu...?”
Aku menjawab: “Syuraih, Muslim dan 'Abdullah”
Beliau bersabda, “Siapa yang tertua di antara mereka..?”
Aku menjawab, “Syuraih”
“Bila demikian, engkau adalah Abu Syuraih...” (Shahih Abi Daud: 3/4145 Al-Albani)
Tidaklah beliau menggabungkan nama anak dalam berkun-yah menjadi "Abu Syulimah" (Syuraih, Muslim, Abdullah).
Tidak pula menggandeng menjadi Abu Syuraih wa Muslim.
Karena kun-yah sedikit berbeda arti dengan bapaknya atau ibunya si fulan fulanah.
C. Menggabungkan Nama Dan Kunyah Rasulullah.
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, Abul Qasim shallallahu'alaihi wasallam bersabda,
سَمُّوْا بِاسْمِيْ, وَلاَ تَكْتَنُوْا بِكُنْيَتِيْ
“Pakailah namaku dan jangan engkau berkunyah dengan kunyahku...” (HR. Bukhari: 3539, Muslim: 2134)
Mari berkun-yah sesuai bimbingan Sunnah yang shahihah...
@sahabatilmu
··•° •̸Ϟ•̸-̶•̸Ϟ•̸-̶•̸Ϟ•̸-̶•̸Ϟ•̸-̶•̸Ϟ•̸-̶•̸Ϟ•̸-̶•̸Ϟ•̸-̶•̸Ϟ•̸-̶· °··•
Tidak ada komentar:
Posting Komentar