Ketika Anda Letih…
Tausiyah dari: أُسْتَاذُ Ahmad Ferry Nasution/Abu Urwah - حفظه الله تعالى (Mahad Ummahatul Mu'minin-Tangerang)
Apabila keletihan terasa saat ini setelah anda berbuat kebajikan, ingatlah bahwa rasa letih tersebut akan hilang namun (buah) dari kebajikan akan kekal إِنْ شَاءَ اللّهُ selama anda mengerjakannya dengan ikhlas dan sesuai sunnah.
Dan apabila terasa kelezatan dalam berbuat kemaksiatan, ingatlah bahwa kelezatan tersebut akan hilang namun (buah) dari kemaksiatan akan terus ada, selama anda tidak bertaubat kepada ALLAH.
--⌣̊⌣̊⌣̊✽̈⌣̊✽̈⌣̊✽̈⌣̊⌣̊⌣̊--
Senin, 30 September 2013
Kesuksesan Yang Hakiki
Kesuksesan Yang Hakiki
Tausiyah dari: أُسْتَاذُ Ahmad Ferry Nasution/Abu Urwah - حفظه الله تعالى
(Mahad Ummahatul Mu'minin-Tangerang)
Saudara-saudariku kaum muslimin dan muslimah yang berbahagia diatas hidayah islam dan sunnah….
Sering kali kita mendengar dari saudara-saudara kita dalam menasehati anak-anaknya ketika mereka sdh beranjak dewasa, orang tua tersebut selalu menasehati kpd anak2 dgn kalimat, “Nak, belajarlah yg benar biar kelak kamu menjadi orang…!” Kalimat “biar menjadi orang disini biasanya mereka tujukan atau maksudkan kepada anak-anak agar anak mereka tersebut sukses dalam urusan duniawi mereka kelak…
Wahai saudara-saudariku sungguh Islam sama sekali tidak melarang seseorang sukses dalam kehidupan duniawinya, akan tetapi kesuksesan duniawi bukanlah yg utama bagi seorang mu’min, yg merupakan prioritas utama seorang mu’min ialah bagaimana agar dia sukses dalam kehidupan akhiratnya kelak.
Sebagaimana ALLAH jelaskan bahwa kesuksesan yg benar2x sukses ialah, manakala ALLAH selamatkan manusia dari api neraka dan ALLAH masukkan manusia kedalam surga itulah hakekat kesuksesan yg hakiki.
Sebagaimana yang ALLAH jelaskan dalam surah Ali Imran :185
” ….Barang siapa yang dijauhkan dari api neraka dan dimasukkan kedalam surga, maka sungguh dia telah memperoleh kemenangan…”
Syaikh Asy-Sya’di Rahimahullah mengatakan;
Orang yg memperoleh kemenangan adalah mereka yg selamat dari azab yg pedih dan dia bisa menikmati berbagai macam kenikmatan di surga. Yaitu kenikmatan yg belum pernah dilihat oleh mata manusia sebelumnya, belum pernah didengar oleh telinga manusia dan belum pernah terlintas didalam hati manusia, itulah hakekat kesuksesan.
Adapun sebaliknya apabila manusia kedalam neraka dan dijauhkan dari surga berarti dia bukan termasuk orang yg sukses.
(Taisir Kariimirrahman)
Demikianlah yg seharusnya sikap seoarang muslim dalam kehidupannya yaitu menjadikan kebahagiaan akhirat sebagai puncak cita-citanya dan harapan tingginya.
Semoga ALLAH memberikan kemudahan untuk melaksanakan ketaatan kepadaNya, memberikan kesehatan kpd kita semua.
*•☆°• •°☆•**•☆°• •°☆•**•☆*•☆°• •°☆•
Tausiyah dari: أُسْتَاذُ Ahmad Ferry Nasution/Abu Urwah - حفظه الله تعالى
(Mahad Ummahatul Mu'minin-Tangerang)
Saudara-saudariku kaum muslimin dan muslimah yang berbahagia diatas hidayah islam dan sunnah….
Sering kali kita mendengar dari saudara-saudara kita dalam menasehati anak-anaknya ketika mereka sdh beranjak dewasa, orang tua tersebut selalu menasehati kpd anak2 dgn kalimat, “Nak, belajarlah yg benar biar kelak kamu menjadi orang…!” Kalimat “biar menjadi orang disini biasanya mereka tujukan atau maksudkan kepada anak-anak agar anak mereka tersebut sukses dalam urusan duniawi mereka kelak…
Wahai saudara-saudariku sungguh Islam sama sekali tidak melarang seseorang sukses dalam kehidupan duniawinya, akan tetapi kesuksesan duniawi bukanlah yg utama bagi seorang mu’min, yg merupakan prioritas utama seorang mu’min ialah bagaimana agar dia sukses dalam kehidupan akhiratnya kelak.
Sebagaimana ALLAH jelaskan bahwa kesuksesan yg benar2x sukses ialah, manakala ALLAH selamatkan manusia dari api neraka dan ALLAH masukkan manusia kedalam surga itulah hakekat kesuksesan yg hakiki.
Sebagaimana yang ALLAH jelaskan dalam surah Ali Imran :185
” ….Barang siapa yang dijauhkan dari api neraka dan dimasukkan kedalam surga, maka sungguh dia telah memperoleh kemenangan…”
Syaikh Asy-Sya’di Rahimahullah mengatakan;
Orang yg memperoleh kemenangan adalah mereka yg selamat dari azab yg pedih dan dia bisa menikmati berbagai macam kenikmatan di surga. Yaitu kenikmatan yg belum pernah dilihat oleh mata manusia sebelumnya, belum pernah didengar oleh telinga manusia dan belum pernah terlintas didalam hati manusia, itulah hakekat kesuksesan.
Adapun sebaliknya apabila manusia kedalam neraka dan dijauhkan dari surga berarti dia bukan termasuk orang yg sukses.
(Taisir Kariimirrahman)
Demikianlah yg seharusnya sikap seoarang muslim dalam kehidupannya yaitu menjadikan kebahagiaan akhirat sebagai puncak cita-citanya dan harapan tingginya.
Semoga ALLAH memberikan kemudahan untuk melaksanakan ketaatan kepadaNya, memberikan kesehatan kpd kita semua.
*•☆°• •°☆•**•☆°• •°☆•**•☆*•☆°• •°☆•
Ragam Dzikir Setelah Shalat.
Ragam Dzikir Setelah Shalat.
Selepas shalat wajib, kita dianjurkan berdzikir. Jangan langsung beranjak setelah salam.
Semoga dengan berdzikir hati menjadi tenang.
Berikut 6 jenis dzikir selepas shalat:
A. Bertasbih sebanyak 33 kali, bertahmid 33 kali, dan bertakbir 33 kali hingga berjumlah 99 kali.
Untuk melengkapi jumlah yang ke 100 mengucapkan:
” َلا إِلَهَ إَِلا اللَّهُ وَحْدَهُ َلا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ..”
“Tiada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah satu-satuNya tiada sekutu bagiNya. Hanya milikNya segala kerajaan. Hanya milikNya segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu…” (HR Muslim: 146, 597)
B. Membaca:
“سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ”
“Mahasuci Allah. Segala puji hanya milik Allah. Allah Mahabesar” sebanyak 33 kali. (HR Bukhari: 843, Muslim: 142, 595, Abu Daud: 1504, dan lafadznya milik Bukhari)
Lihat Jami’ul Ushul no. 2197.
C. Bertasbih 10 kali, bertahmid 10 kali, dan bertakbir 10 kali. (Shahih, HR at-Tirmidzi: 3410, an-Nasa’i: 1347, Abu Daud: 5065, Ibnu Majah: 936, dan lafadz ini milik Abu Daud)
D. Bertasbih 11 kali, bertahmid 11 kali, dan bertakbir 11 kali. (HR Muslim: 143, 595)
E. Bertasbih 33 kali, bertahmid 33 kali, dan bertakbir 34 kali (HR Muslim: 144, 596, at-Tirmidi: 3412, an-Nasa’i: 1348, dan lafadznya milik Muslim)
F. Bertasbih 25 kali, bertahmid 25 kali, bertakbir 25 kali, dan bertahlil 25 kali. (Shahih, HR an-Nasa’i: 1349)
Hendaknya kita berdzikir tidak hanya dengan satu jenis saja.
Terkadang dengan yang ini, lain waktu yang itu.
Selain agar tidak sekedar rutinitas sehingga bacaan hanya keluar dari lisan tanpa menghujam di hati, juga disesuaikan dengan keluangan waktu yang kita miliki.
Tetap senantiasa berdzikir yaaaa….
@SahabatIlmu
♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧
Selepas shalat wajib, kita dianjurkan berdzikir. Jangan langsung beranjak setelah salam.
Semoga dengan berdzikir hati menjadi tenang.
Berikut 6 jenis dzikir selepas shalat:
A. Bertasbih sebanyak 33 kali, bertahmid 33 kali, dan bertakbir 33 kali hingga berjumlah 99 kali.
Untuk melengkapi jumlah yang ke 100 mengucapkan:
” َلا إِلَهَ إَِلا اللَّهُ وَحْدَهُ َلا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ..”
“Tiada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah satu-satuNya tiada sekutu bagiNya. Hanya milikNya segala kerajaan. Hanya milikNya segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu…” (HR Muslim: 146, 597)
B. Membaca:
“سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ”
“Mahasuci Allah. Segala puji hanya milik Allah. Allah Mahabesar” sebanyak 33 kali. (HR Bukhari: 843, Muslim: 142, 595, Abu Daud: 1504, dan lafadznya milik Bukhari)
Lihat Jami’ul Ushul no. 2197.
C. Bertasbih 10 kali, bertahmid 10 kali, dan bertakbir 10 kali. (Shahih, HR at-Tirmidzi: 3410, an-Nasa’i: 1347, Abu Daud: 5065, Ibnu Majah: 936, dan lafadz ini milik Abu Daud)
D. Bertasbih 11 kali, bertahmid 11 kali, dan bertakbir 11 kali. (HR Muslim: 143, 595)
E. Bertasbih 33 kali, bertahmid 33 kali, dan bertakbir 34 kali (HR Muslim: 144, 596, at-Tirmidi: 3412, an-Nasa’i: 1348, dan lafadznya milik Muslim)
F. Bertasbih 25 kali, bertahmid 25 kali, bertakbir 25 kali, dan bertahlil 25 kali. (Shahih, HR an-Nasa’i: 1349)
Hendaknya kita berdzikir tidak hanya dengan satu jenis saja.
Terkadang dengan yang ini, lain waktu yang itu.
Selain agar tidak sekedar rutinitas sehingga bacaan hanya keluar dari lisan tanpa menghujam di hati, juga disesuaikan dengan keluangan waktu yang kita miliki.
Tetap senantiasa berdzikir yaaaa….
@SahabatIlmu
♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧
Shalat (Sunnah) Di Rumah.
Shalat (Sunnah) Di Rumah.
Selayaknya rumah kita dihiasi dengan beragam ibadah. Membaca al-Qur’an, shalat sunnah, dan lainnya.Setan pun tak ‘kan mendekati rumah kita.
A. Shalat Dulu, Sebelum Keluar Dan Saat Masuk Rumah.
Baik hendak menuju Masjid untuk shalat wajib atau setelahnya. Maupun hendak beraktivitas.
Shalat sunnahlah di rumah.
Shalat ini termasuk shalat sunnah mutlak, tidak terkait waktu. Seperti halnya shalat sunnah Tahiyyatul Masjid dan semisalnya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ﺇﺫﺍ ﺧﺮﺟﺖ ﻣﻦ ﻣﻨﺰﻟﻚ ﻓﺼﻞ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻳﻤﻨﻌﺎﻧﻚ
ﻣﻦ ﻣﺨﺮﺝ ﺍﻟﺴﻮﺀ ﻭﺇﺫﺍ ﺩﺧﻠﺖ ﺇﻟﻰ ﻣﻨﺰﻟﻚ
ﻓﺼﻞ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻳﻤﻨﻌﺎﻧﻚ ﻣﻦ ﻣﺪﺧﻞ ﺍﻟﺴﻮﺀ
“Apabila engkau keluar dari rumahmu, maka shalatlah dua raka’at yang dengannya akan menghalangimu dari keburukan yang terdapat di luar rumah.
Dan jika engkau memasuki rumahmu, maka shalatlah dua raka’at yang akan
menghalangimu dari kejelekan yang akan masuk ke dalam rumah….”
(Shahih, HR. al-Bazzar, Silsilah ash-Shahihah:1323)
B. Shalat Sunnah Lebih Baik di Rumah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ﻓﺈﻥ ﺃﻓﻀﻞ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻤﺮﺀ ﻓﻰ ﺑﻴﺘﻪ ﺇﻻ
ﺍﻟﻤﻜﺘﻮﺑﺔ
“Sesungguhnya shalat yang paling utama adalah shalat seseorang di rumahnya selain shalat wajib…” (HR. Bukhari: 731, Muslim: 781)
Shalat wajib (bagi lelaki) adalah di masjid, shalat sunnah lebih utama di rumah.
Atau mungkin malah sudah sering shalat wajibnya di rumah…?
@SahabatIlmu
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Shalat Itu…
Shalat Itu…
Merupakan kewajiban yang paling sering dilaksanakan, minimal 5 kali sehari. Berbeda dengan puasa, zakat, haji, dan lainnya.A. Meninggalkan Shalat.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menegaskan:
العهد الذى بيننا وبينهم الصلاة فمن تركها فقد كفر
“Ikatan perjanjian antara kita dan mereka adalah shalat, maka barangsiapa yang meninggalkannya berarti dia telah kafir…” (Shahih, HR Ahmad)
Seorang yang meninggalkan shalat, akan lebih mudah meninggalkan kewajiban Islam lainnya.
B. Dapat Bagian Kecil.
Selepas melaksanakan shalat, seseorang pun terkadang hanya mendapat bagian kecil saja dari pahalanya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ﺇﻥ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻟﻴﻨﺼﺮﻑ ﻭﻣﺎ ﻛﺘﺐ ﻟﻪ ﺇﻻ ﻋﺸﺮ ﺻﻼﺗﻪ ﺗﺴﻌﻬﺎ ﺛﻤﻨﻬﺎ ﺳﺒﻌﻬﺎ ﺳﺪﺳﻬﺎ ﺧﻤﺴﻬﺎ ﺭﺑﻌﻬﺎ ﺛﻠﺜﻬﺎ ﻧﺼﻔﻬﺎ
“Sesungguhnya seseorang tatkala selesai dari shalatnya hanya tertulis baginya sepersepuluh, sepersembilan, seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, separuh dari shalatnya…”
(Hasan, HR. Abu Daud: 796; Ahmad: 4/321)
C. Seakan Shalat Terakhir.
Abu Ayub al-Anshari radhiyallahu ‘anhu berkata,
“Seorang lelaki menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata: “Wahai Rasulullah, berilah aku nasehat singkat…”
Maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ …
“Apabila engkau mengerjakan shalat, maka shalatlah seakan-akan shalatnya orang yang hendak berpisah (dengan dunia)…” (Hasan, HR Ahmad: 5/412, Ibnu Majah: 4171, ash-Shahihah: 401)
Shalat terakhir, tentu akan penuh dengan kekhusyu’an dan tuma’ninah.
Bila saja seluruh shalat kita dapat demikian.
@SahabatIlmu
*•☆°• •°☆•**•☆°• •°☆•**•☆*•☆°• •°☆•
Segera Berhaji.
Segera Berhaji.
Berhaji merupakan salah satu rukun Islam. Pelaksanaannya dikaitkan dengan kemampuan.Apabila kita telah memiliki kemampuan, baik keuangan, fisik, dan lainnya, maka bersegeralah.
A. Bila Ingin, Segeralah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ أَرَادَ الْحَجَّ فَلْيَتَعَجَّلْ
“Barangsiapa yang berkeinginan pergi haji maka bersegeralah…”
(Hasan, HR Abu Daud; Shahihul Jami’: 6004 Al-Albani)
Terlebih lagi, daftar antrian pendaftar haji, sangatlah panjang.
B. Senantiasa Ada Halangan.
Rasulullah shallallahu shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
تَعْجَّلُوا إِلَى الْحَجِّ – يَعْنِى الْفَرِيضَةَ – فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لاَ يَدْرِى مَا يَعْرِضُ لَهُ
“Bersegeralah menunaikan haji -yaitu yang wajib- karena sesungguhnya kalian tidak mengetahui perkara yang akan menghadangnya…”
(Hasan, HR Ahmad; Irwaul Ghalil: 990 Al-Albani)
C. Diantara Bentuk Halangan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ أَرَادَ الْحَجَّ فَلْيَتَعَجَّلْ فَإِنَّهُ قَدْ يَمْرَضُ الْمَرِيضُ وَتَضِلُّ الضَّالَّةُ وَتَعْرِضُ الْحَاجَةُ ».
“Barangsiapa berkeinginan pergi haji maka bersegeralah, karena sesungguhnya terkadang datang penyakit, atau terkadang hilang hewan tunggangan atau terkadang mendapatkan hajat keperluan yang mendesak…”
(Hasan, HR Ibnu Majah; Shahihul jami’: 6004 al-Albani)
Bagi Anda yang berkesempatan berhaji tahun ini, bersyukurlah. Tunaikan rukun dan syarat haji dengan baik.
Perbanyak doa dan amal shalih, serta jauhi kemaksiatan.
Kemulian seseorang di Tanah Suci bukan karena keberadaaan ia didalamnya, namun kesungguhan beribadah sesuai Sunnah Nabi…
Kitalah yang bertanggung jawab atas amal kita, bukan lainnya.
@SahabatIlmu
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Sabar Menjauhi Maksiat
Sabar Menjauhi Maksiat
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Ahmad Zainudin, Lc - حفظه الله تعالى
Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi Al Madkhali mengatakan, “Bersabar menahan diri dari kemaksiatan kepada Allah, sehingga dia berusaha menjauhi kemaksiatan, karena bahaya dunia, alam kubur dan akhirat siap menimpanya apabila dia melakukannya. Dan tidaklah umat-umat terdahulu binasa kecuali karena disebabkan kemaksiatan mereka, sebagaimana hal itu dikabarkan oleh Allah ‘azza wa jalla di dalam al-Qur’an.
“Syaikh memberikan isyarat terhadap sebuah ayat,
“Maka masing-masing (mereka itu) kami siksa disebabkan dosanya, Maka di antara mereka ada yang kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. Al ‘Ankabuut [29] : 40).
“Bukankah itu semua terjadi hanya karena satu sebab saja yaitu maksiat kepada Allah tabaaraka wa ta’ala. Karena hak Allah adalah untuk ditaati tidak boleh didurhakai, maka kemaksiatan kepada Allah merupakan kejahatan yang sangat mungkar yang akan menimbulkan kemurkaan, kemarahan serta mengakibatkan turunnya siksa-Nya yang sangat pedih. Jadi, salah satu macam kesabaran adalah bersabar untuk menahan diri dari perbuatan
maksiat kepada Allah. Janganlah mendekatinya.
Dan apabila seseorang sudah terlanjur terjatuh di dalamnya hendaklah dia segera bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya, meminta ampunan dan menyesalinya di hadapan Allah. Dan hendaknya dia mengikuti kejelekan-kejelekannya dengan berbuat kebaikan-kebaikan.
-------๑๑•°♥°•๑๑------
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Ahmad Zainudin, Lc - حفظه الله تعالى
Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi Al Madkhali mengatakan, “Bersabar menahan diri dari kemaksiatan kepada Allah, sehingga dia berusaha menjauhi kemaksiatan, karena bahaya dunia, alam kubur dan akhirat siap menimpanya apabila dia melakukannya. Dan tidaklah umat-umat terdahulu binasa kecuali karena disebabkan kemaksiatan mereka, sebagaimana hal itu dikabarkan oleh Allah ‘azza wa jalla di dalam al-Qur’an.
“Syaikh memberikan isyarat terhadap sebuah ayat,
“Maka masing-masing (mereka itu) kami siksa disebabkan dosanya, Maka di antara mereka ada yang kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. Al ‘Ankabuut [29] : 40).
“Bukankah itu semua terjadi hanya karena satu sebab saja yaitu maksiat kepada Allah tabaaraka wa ta’ala. Karena hak Allah adalah untuk ditaati tidak boleh didurhakai, maka kemaksiatan kepada Allah merupakan kejahatan yang sangat mungkar yang akan menimbulkan kemurkaan, kemarahan serta mengakibatkan turunnya siksa-Nya yang sangat pedih. Jadi, salah satu macam kesabaran adalah bersabar untuk menahan diri dari perbuatan
maksiat kepada Allah. Janganlah mendekatinya.
Dan apabila seseorang sudah terlanjur terjatuh di dalamnya hendaklah dia segera bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya, meminta ampunan dan menyesalinya di hadapan Allah. Dan hendaknya dia mengikuti kejelekan-kejelekannya dengan berbuat kebaikan-kebaikan.
-------๑๑•°♥°•๑๑------
Ternyata daging kambing dapat menurunkan kadar kolesterol...!!! luar biasa........
Tausiyah dari : أُسْتَاذُ Fuad Hamzah Baraba', Lc - حفظه الله تعالى
Daging kambing yg dimasak dan disajikan dengan benar, ternyata dapat menurunkan kadar kolesterol.
{Saya juga baru tahu setelah baca artikel ini}
Cara masak yg benar :
1. Cuci bersih daging kambing.
2. Rebus lah daging tersebut bersama 2 helai daun salam dan kayu manis secukupnya hingga empuk & matang.
3. Angkat dan dinginkan.
4. Persiapkan bumbu sesuai dgn keinginan dan selera.
5. Tumis bumbu sesuai selera.
6. Masukkan daging kambing ke dlm tumisan bumbu, tambahkan air sedikit2 dan masak sampai empuk selama +- 3 jam hingga bumbu meresap.
7. Setelah dirasa empuk dan matang, angkat.
8. Hidangkan masakan tersebut, dan sajikan dengan ubi yg direbus.
9. Bila anda mau mengkonsumsinya, usahakan yg anda makan hanya ubi rebusnya saja.
Daging kambing cukup anda tatap lalu segera bungkus dan kirim ke rumah teman yg mengirim pesan ini dgn jalan kaki pp.
Jika cara ini rutin anda lakukan minimal 2x seminggu
Niscaya kadar kolesterol dlm tubuh anda akan berkurang dan pahala anda bertambah اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ
Semoga tips di atas berguna dan bisa menghindarkan anda dari penyakit kolesterol.
Indah nya berbagi....
Selamat mencoba..!!
-------๑๑•°♥°•๑๑-------
Wanita Shalihah Mendahulukan Keta'atan Kepada Suaminya
Wanita Shalihah Mendahulukan Keta'atan Kepada Suaminya
Ditulis oleh : أُسْتَاذُ Fuad Hamzah Baraba', Lc - حفظه الله تعالى
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Sabda Rasulullah صلى الله عليه و سلم,
لو كنت آمرا أحدا أن يسجد لغير الله لأمرت المرأة أن تسجد لزوجها
"Seandainya aku boleh untuk memerintahkan seseorang bersujud kepada selain Allah, pasti akan aku perintah seorang wanita untuk sujud kepada suaminya". (HR.Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Tirmidzi).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan: "Apabila wanita telah menikah, maka suaminya suaminya lebih berhak daripada ayahnya, istri lebih wajib menta'ati suami dari pada ayahnya. (Wanita mulia Ahli Surga:36).
Istri hendaknya bisa menempatkan posisinya dihadapan orang tua dan suaminya, jangan sampai keta'atan kepada suami dikalahkan dengan keta'atan kepada orang tuanya. Dia boleh menta'ati orang tuanya, namun setelah keta'atan kepada suaminya. Dan bagi para orang tua supaya merasa senang ketika anak perempuannya lebih mendahulukan suaminya dari pada dirinya, karena hal itu menunjukan bahwa anaknya adalah anak Чαπƍ shalihah.
الله أعلم
.
Ditulis oleh : أُسْتَاذُ Fuad Hamzah Baraba', Lc - حفظه الله تعالى
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Sabda Rasulullah صلى الله عليه و سلم,
لو كنت آمرا أحدا أن يسجد لغير الله لأمرت المرأة أن تسجد لزوجها
"Seandainya aku boleh untuk memerintahkan seseorang bersujud kepada selain Allah, pasti akan aku perintah seorang wanita untuk sujud kepada suaminya". (HR.Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Tirmidzi).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan: "Apabila wanita telah menikah, maka suaminya suaminya lebih berhak daripada ayahnya, istri lebih wajib menta'ati suami dari pada ayahnya. (Wanita mulia Ahli Surga:36).
Istri hendaknya bisa menempatkan posisinya dihadapan orang tua dan suaminya, jangan sampai keta'atan kepada suami dikalahkan dengan keta'atan kepada orang tuanya. Dia boleh menta'ati orang tuanya, namun setelah keta'atan kepada suaminya. Dan bagi para orang tua supaya merasa senang ketika anak perempuannya lebih mendahulukan suaminya dari pada dirinya, karena hal itu menunjukan bahwa anaknya adalah anak Чαπƍ shalihah.
الله أعلم
✽.•°•.☆.•°•✽.•°•☆.•°•✽
Beberapa pucuk surat dari pengancur kelezatan..
Beberapa pucuk surat dari pengancur kelezatan..
Badan yg dulunya kuat sekarang sudah mulai gampang lelah..
Gigi yg dulunya kuat seperti baja sekarang sudah mulai ngilu dan berlubang..
Kaki yg dulunya kuat berjalan dan tidak mudah lelah, sekarang mudah capek dan jika berdiri lama terkadang nyeri dan kesemutan..
Dulu kala takala bagun pagi badan sangat ringan.. Namun sekarang sudah tidak seperti dulu lg..
Rambut dikala itu bersih hitam dan bersinar..ia telah mulai berwarna cerah dan gampang patah serta mulai tidak secerah dulu..
Surat surat cinta ini kiriman dari sang pengahancur kelezatan.. Surat surat rindu dari lobang lahat yg menunggu dipelukannya..
Surat surat itu semakin hari semakin bertambah saja.. berjalannya waktu serasa ia semakin dekat kpd kita..
Namun alangkah bodoh diri ini yg sering menganggapnya remeh.. Dan mengatakan: " Nikamati aja hidup ini, kan cuma sekali" Atau: "Udahlah kan bisa taubat nanti" Padahal ia merupakan kepastian yg pasti datang tanpa permisi waktu dan tempatnya..
Akankah saya atau anda selalu menyadarinya disetiap waktu...?
Cukuplah bagi seorang mukmin akan datangnya ajal sebagai nasehat yg sangat berharga..
Saudara.. Sebelum anda bertindak hendaklah engkau timbang dan engkau fikir masak-masak akan untung/ruginya pada kehidupan akhiratmu
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Abu Riyadl Nurcholis Majid, Lc - حفظه الله تعالى
Ma'hadul Qur'an Boyolali
*•☆°• •°☆•**•☆°• •°☆•**•☆*•☆°• •°☆•
KEUTAMAAN MEMBANTU JANDA, ORANG-ORANG MISKIN dan ANAK-ANAK YATIM
"KEUTAMAAN MEMBANTU JANDA, ORANG-ORANG MISKIN dan ANAK-ANAK YATIM"
Dari Abu Hurairah dia berkata, Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: Orang yang berusaha keras untuk membantu para janda dan orang-orang miskin adalah seperti MUJAHID dijalan ALLAH- atau beliau bersabda: seperti orang yg sholat malam yg terus menerus, dan seperti org yg berpuasa yg tidak pernah berbuka.
(Riwayat bukhory : 5353, Muslim 2982)
Dalam riwayat yg lain yg dikeluarkan oleh imam muslim no : 2983 .
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Orang yang menjamin/mengurus/ mengasuh anak yatim yg masih ada hubungan kekeluargaan atau tidak, kedudukan aku bersama (bersama org yg mengurus anak yatim tersebut) disyurga sangat dekat.
Imam Malik mengisyaratkan jari telunjuk dgn jari tengahnya ( menunjukkan kedekatan org tersebut dengan Rasulullah di Syurga) ..Riwayat muslim no 2983.
Ikhwanii....
Kedua hadits tersebut memberikan kabar gembira kepada kita semua tentang ganjaran yang sangat besar bagi kaum muslimin yang mau membantu para janda, orangorang miskin dan anak-anak yatim.
Dan apabila kita ada kemampuan lagi, kita bisa berikan kepada mereka bimbingan tentang islam dan sunnah yg mulia ini, agar mereka hidup didunia dengan penuh kebahagian, ketenangan dan penuh ketaatan dengan beribadah kepada ALLAH.
Semoga ALLAH memudahkan kita utk mengamalkannya, dan menjadikan amal kita ikhlas karena-Nya.
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Ahmad Ferry Nasution/Abu Urwah - حفظه الله تعالى
(Mahad Ummahatul Mu'minin-Tangerang)
♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧
Minggu, 29 September 2013
Bekal Haji.
Bekal Haji.
A. Takwa Sebaik-baik Bekal.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
الْحَجُّ أَشْهُرُُ مَّعْلُومَاتُُ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلاَ رَفَثَ وَلاَ فُسُوقَ وَلاَ جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللهُ
"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya.
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَاأُوْلِي اْلأَلْبَابِ
Berbekal-lah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepadaKu wahai orang-orang yang berakal..." (Al-Baqarah: 197)
B. Kembali Kepada Diri Sendiri
Sebagai penjelas firman Allah Ta'ala,
Allah Ta'ala berfirman,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi.
Di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian mendzahalimi diri dalam bulan yang empat itu.." (QS. At Taubah: 36)
Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata,
"Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci.
Melakukan maksiat pada bulan haram tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan shalih yang dilakukan akan menuai pahala lebih banyak..." (Lathaiful Ma'arif: 207)
Di Bulan Haram (Dzulhijjah) dan di Dua Tanah Haram (Makkah Madinah), sebagaimana ganjaran amalan kebajikan dilipatgandakan, balasan perbuatan buruk pun lebih besar dosanya.
@SahabatIlmu
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Waspadai Korupsi Tanpa Sadar.
Waspadai Korupsi Tanpa Sadar.
Gembar-gembor berantas korupsi, namun terkadang kita melakukan korupsi, sadar tak sadar.
A. Hindari Penggunaan Yang Bukan Haknya.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-’Utsaimin pernah menjelaskan,
“Menggunakan mobil dinas dan peralatan kantor lainnya, seperti mesin fotokopi dan printer untuk keperluan pribadi tidak dibolehkan. Karena seluruh alat tersebut diperuntukkan negara bagi kepentingan umum.
… Sesuatu yang diperuntukkan bagi kepentingan orang banyak, tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi.
Perbuatan ini termasuk ghulul dan Nabi shallallahu’alaihi wasallam telah mengharamkan ghulul…”
(Liqa’ al-Bab al-Maftuh soal ke-238, lihat Harta Haram Muamalat Kontemporer Dr Erwandi Tarmidzi)
*Hal yang sama berlaku bagi pekerja di kantoran atau manapun. Harus jelas seijin atasan yang berwenang.
Demikian pula apabila kita hendak mencetak buletin atau artikel Islam di kantor.
B. Sedekah Tak Diterima Bahkan Berdosa.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
لاَ تُقْبَلُ صَلاَةٌ بِغَيْرِ طُهُورٍ وَلاَ صَدَقَةٌ مِنْ غُلُولٍ
“Tidak diterima shalat tanpa bersuci dan tidak pula (diterima) sedekah dari hasil ghulul (harta haram)…” (HR. Muslim: 224)
Bahkan semakin jelas sabda beliau ‘alaihish shallallatu wasallam berikut,
“Barangsiapa mengumpulkan harta haram kemudian menyedekahkan maka dia tidak memperoleh pahala dan terbeban dosa atasnya…” (HR Ibnu Hibban, Shahihut Targhib: 880)
Jangan biarkan harta haram mengalir dan mendarah daging di tubuh kita sehingga menjadi tabiat tanpa sadar.
@SahabatIlmu
*•☆°• •°☆•**•☆°• •°☆•**•☆*•☆°• •°☆•
Beragam Ibadah Di Awal Dzulhijjah.
Beragam Ibadah Di Awal Dzulhijjah.
Jangan dilewatkan sepuluh hari awal Dzulhijjah.
Keutamaan beragam ibadah melimpah padanya.
A. Pada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah juga terdapat hari Nahr yakni hari penyembelihan kurban.
Tentang keagungan hari Nahr Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bertutur,
إِنّ َأَعْظَمَ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمُ النَّحْرِ، ثُمَّ يَوْمَ الْقَرِّ
“Sesungguhnya hari yang paling agung di sisi Allah tabaraka wa ta’ala ialah hari Nahr, kemudian hari Al-Qirr” (Shahih, HR. Abu Dud no: 1765 dari Abdullah bin Qurth radhiyallahu ‘anhu)
Hari Al-Qirr artinya hari menetap yakni pada tanggal 11 Dzul Hijjah pada saat jama’ah haji menetap di Mina.
B. Berkumpulnya Pilar Ibadah.
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata,
“Nampaknya, sebab yang menjadikan sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah istimewa adalah karena padanya terkumpul pilar-pilar ibadah yang utama, yaitu: shalat, puasa, sedekah dan haji, yang (semua) ini tidak terdapat pada hari-hari yang lain…” (Lihat Fathul Bari jilid 2 hal. 593)
Sumber: “Meraih Bahagia di Dua Bulan Mulia, Ramadhan dan Dzulhijjah”
@SahabatiImu
»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶
Jangan Benci Mereka.
Jangan Benci Mereka.
Sungguh banyak, keutamaan ilmu dan ahli ilmu. Selayaknya kita mendekat dan mencintai mereka.
A. Mengambil Warisan Nabi.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
إن العلماء ورثة الأنبياء إن الأنبياء لم يورثوا دينارا ولا درهما إنما ورثوا العلم فمن أخذ به أخذ بحظ وافر
“Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi,
Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan emas dan perak, tetapi mereka mewariskan ilmu.
Barangsiapa yang mengambilnya berarti ia telah mendapat bagian yang cukup banyak….”
(HR at-Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, Hasan li ghairihi)
B. Doa Kebaikan Senantiasa Tercurah kepada Ahli Ilmu.
Saat masih hidup, nama mereka disanding dengan doa “hafidzhahullahu ta’ala” (semoga Allah Ta’ala menjaganya)
Ketika sudah wafat, doa pun mengiringi nama ahli ilmu berupa “rahimahullahu ta’ala” (semoga Allah Ta’ala merahmatinya)
Umar bin ‘Abdul Aziz rahimahullah ta’ala berkata,
“Jika engkau bisa, jadilah seorang ulama.
Jika engkau tidak mampu, maka jadilah penuntut ilmu..
Bila engkau tidak bisa menjadi seorang penuntut ilmu, maka cintailah mereka…
Dan jika engkau tidak mencintai mereka, janganlah engkau membenci mereka…”
Termasuk yang manakah kita…?!
@SahabatIlmu
♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧
Dengan Siapa Berteman?
Dengan Siapa Berteman?
Namun hendaklah pilah-pilih teman sebelum kita menyesal.
Demikian pula, perhatikan dengan siapa putra-putri kita berkawan.
Perhatikan kisah yang sangat menarik dari detik-detik kematian paman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yaitu Abu Thalib.
"Tatkala menjelang kematian Abu Thalib, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang kepadanya. Ternyata di samping Abu Thalib sudah ada Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayyah bin Mughirah.
Nabi pun berkata kepada Abu Thalib,
أَيْ عَمِّ قُلْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ كَلِمَةً أُحَاجُّ لَكَ بِهَا عِنْدَ اللَّهِ
"Wahai pamanku, ucapkanlah laa ilaha illallah, yaitu sebuah kalimat yang dapat aku jadikan hujjah untuk menolongmu di sisi Allah"
Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayyah segera menimpali seraya berkata,
أَتَرْغَبُ عَنْ مِلَّةِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ
"(Wahai Abu Thalib), Apakah engkau membenci agamanya Abdul Muthalib (yaitu agama kesyirikan)...?"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selalu mengulangi ucapannya.
Namun mereka berdua juga selalu menimpali dan mengulang-ulang ucapannya.
Hingga akhir dari ucapan Abu Thalib adalah sebagaimana ucapan Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayyah.
Abu Thalib enggan untuk mengucapkan Laa ilaha illallah..." (HR. Bukhari: 4399)
Kisah ini menggambarkan betapa meruginya berkawan dengan teman yang buruk agama.
Benarlah sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
"Agama seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya..." (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Silsilah Ash-Shahihah: 927)
Waspadalah sebelum menyesal...!!
Dengan siapa kita dan anak-anak kita berteman...?
@SahabatIlmu
»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶
Mata matai aku
Mata matai aku
Oleh : أُسْتَاذُ Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
Umar bin Abdil 'Aziz rahimahullah berkata kepada muzahim bekas budaknya:
"Sesungguhnnya para penguasa menjadikan intel untuk memata matai rakyatnya.. dan aku jadikan kamu sebagai intelku untuk memata-matai diriku..
Bila kamu mendengar dariku kata-kata atau perbuatan yang tidak kamu sukai, tolong ingatkan dan larang aku..
(Uyuunul Akhbaar 2/18).
✽.•°•.☆.•°•✽.•°•☆.•°•✽
Oleh : أُسْتَاذُ Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
Umar bin Abdil 'Aziz rahimahullah berkata kepada muzahim bekas budaknya:
"Sesungguhnnya para penguasa menjadikan intel untuk memata matai rakyatnya.. dan aku jadikan kamu sebagai intelku untuk memata-matai diriku..
Bila kamu mendengar dariku kata-kata atau perbuatan yang tidak kamu sukai, tolong ingatkan dan larang aku..
(Uyuunul Akhbaar 2/18).
✽.•°•.☆.•°•✽.•°•☆.•°•✽
AMALAN SUNNAH DI BULAN DZUL-HIJJAH
* AMALAN SUNNAH DI BULAN DZUL-HIJJAH. *
Oleh: أُسْتَاذُ Rochmad Supriyadi, Lc - حفظه الله تعالى
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda," Sebaik-baik hari d dunia adalah sepuluh hari di bulan dzul-Hijjah ". HR Al-Bazzar dan Ibnu Hibban dan d sahkan Imam Al-Albany.
Bilamana kita mengetahui keutamaan bulan ini, bahwasanya ini adalah suatu kesempatan emas yg Allah berikan kpd kita,maka sepantasnya kita mengisi hari2 ini dg penuh semangat dan mengkhususkan perhatian padanya, dan berlomba didalam kebajikan, sebagaimana pernyataan orang-orang salaf, diantaranya Abu Utsman An-Nahdy bercerita," Dahulu para Salaf, senantiasa mengagunggkan sepuluh hari yg tiga, yg pertama; sepuluh hari akhir Ramadhon, yg kedua; sepuluh hari awal Dzul-Hijjah, yg ketiga; sepuluh hari di awal Muharrom.
Diantara Amal2 salih sbb;
- Menunaikan manasik Haji dan Umroh bagi yg Allah berikan kemampuan. Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda, "Umroh ke umroh berikutnya akan menghapus antara keduanya,dan hajji mabrur tdk ada balasannya kecuali surga". HR Bukhary-Muslim.
- Berpuasa, di mana Allah berfirman dlm hadist Qudsy," Setiap amal anak adam untuknya pribadi, kecuali puasa sesungguhnya ini utk-Ku, dan Aku akan balasi dg nya". HR Bukhari-Muslim.
Dan Nabi صلى الله عليه وسلم telah mengkhususkan puasa di hari Arofah di sepuluh hari tsb, dan bersabda," Puasa hari Arofah aku berharap kpd Allah agar diampuni setahun sebelumnya, dan setahun sesudahnya". HR Muslim.
Diantara amal-amal yg dianjurkan utk memperbanyak d bulan nan suci ini adalah:
- Sholat, dikarenakan sholat merupakan amal yg paling mulia, dan banyak dalil yg menganjurkannya, olih karenanya diwajibkan agar menjaga sholat pada waktunya dg berjamaah, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda, meriwayatkan dari Allah سبحانه وتعالى " Senantiasa seseorang hamba mendekatkan diri dg mengerjakan nafilah(sholat sunnat) hingga aku mencintainya". HR Bukhary.
- Memperbanyak Takbir-Tahmid-Tahlil-Dzikir Diriwayatkan dari Ibnu Umar رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ dari Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda," Tidak ada hari yg lebih muliya di sisi Allah dan tdk ada amal yg paling dicintai Allah dari hari-hari yg sepuluh ini, maka perbanyaklah dari Tahlil,Takbir,Tahmid ". HR Ahmad. Berkata imam Bukhary," Dahulu Ibnu Umar dan Abu Hurairah pergi menuju pasar di hari yg sepuluh dg bertakbir dan manusia ikut bertakbir pula". - Sedekah. Diantara amal salih yg dianjurkan adalah sedekah,dan memperbanyak dihari tsb, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda," Tidaklah harta berkurang dg bersedekah". HR Muslim.
- Diantara amal-amal yg lain adalah ; Membaca Al-Qur'an dan mempelajari arti2 dan tafsir nya, Memperbanyak istigfar dan berbuat bakti kpd orang tua,Menyambung silaturrohmi, Amar ma'ruf dan Nahi munkar, mendamaikan seseorang yg berselisih, menjaga lisan, bebuat baik kpd tetangga, memuliakan tamu, berinfak di jalan Allah, memberi nafkah keluarga-anak yatim-para janda, menjenguk orang sakit, meringankan beban saudarannya, mendoakan saudara dg kebaikan, longgar dada kpd kaum muslimin, berusaha membuat senang orang lain dan tdk menyusahkannya, menjaalin ta'awun antara kaum muslimin dlm kebajikan dll...
-------๑๑•°♥°•๑๑-------
2 CARA MENUNTUT ILMU AGAMA
(*) 2 CARA MENUNTUT ILMU AGAMA (*)
Oleh: أُسْتَاذُ Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc. MA - حفظه الله تعالى
Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin rahimahullah berkata: "Untuk dapat meraih ilmu (agama) itu ada dua cara, yaitu:
1. Ilmu (agama) diambil (dan dipelajari) dari kitab-kitab terpercaya, yang ditulis oleh para ulama yang telah dikenal tingkat keilmuan mereka, amanah, dan aqidah mereka bersih dari berbagai macam bid’ah dan khurafat.
Mengambil ilmu dari kandungan kitab-kitab, pasti seseorang akan sampai kepada derajat tertentu, tetapi pada jalan ini ada dua halangan.
» Halangan pertama; membutuhkan waktu yang lama dan penderitaan yang berat.
» Halangan kedua; ilmunya lemah, karena tidak dibangun di atas kaidah-kaidah dan prinsip-prinsip.
2. Ilmu (agama) diambil dari seorang guru (ustadz) yang terpercaya di dalam (kelurusan) ilmu dan agamanya (yakni kelurusan aqidah, manhaj, ibadah, n akhlaknya, pent). Jalan ini lebih cepat dan lebih kokoh untuk meraih ilmu (dengan baik n benar, pent)."
(Dinukil secara ringkas dari Kitab Al-'Ilmi, karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah, hlm. 68-69). (Klaten, 29 September 2013).
» BBG Majlis Hadits, chat room Faedah dan Mau'izhoh Hasanah.
--⌣̊⌣̊⌣̊✽̈⌣̊✽̈⌣̊✽̈⌣̊⌣̊⌣̊--
LURUSKAN NIAT ANDA...!
"LURUSKAN NIAT ANDA...!"
Abu Hurairah رضي الله عنه , ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan ALLAH. Dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya. ALLAH bertanya kepadanya : Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu? Ia menjawab : Aku berperang semata-mata karena Engkau, sehingga aku mati syahid. Allah berfirman : Engkau dusta! Engkau berperang supaya engkau dikatakan sebagai seorang yang gagah berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu). Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka.
Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca al Qur`an. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya. Kemudian ALLAH menanyakannya: Amal apakah yang telah engkau lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu? Ia menjawab: Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya, serta aku membaca al Qur`an hanyalah karena engkau. Allah berkata : Engkau dusta! engkau menuntut ilmu agar engkau dikatakan seorang yang alim (yang berilmu) dan engkau membaca al Qur`an supaya dikatakan (sebagai) seorang qari’ (pembaca al Qur`an yang baik). Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu). Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.
Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya). ALLAH bertanya : Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu? Dia menjawab : Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau. ALLAH berfirman :Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu). Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.
(Muslim 1905)
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu mengatakan, Ada tiga buah tanda orang yang suka riya’ (beramal tidak ikhlas) :
1. Apabila sendirian maka dia menjadi pemalas.
2. Dan hanya bersemangat apabila berada bersama orang-orang.
3. Dia akan meningkatkan amalnya jika dipuji dan akan mengurangi amalnya jika dicela orang karena melakukannya.
(Al-Kabaa’ir, hal. 112)
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Ahmad Ferry Nasution/Abu Urwah - حفظه الله تعالى
(Mahad Ummahatul Mu'minin-Tangerang)
♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧
Kenikmatan Akherat Menggantikan Kesulitan Dan Kesusahan Dunia
Kenikmatan Akherat Menggantikan Kesulitan Dan Kesusahan Dunia
Saudaraku.... Sungguh satu kenikmatan akherat menggantikan ribuan kesulitan dan kesusahan yang pernah dirasakan di duniaTerkadang ketika kita menghambakan diri kepada ALLAH dalam ketaatan akan ditemui banyak sekali kesukaran, kesulitan serta kegetiran hidup,karena proses mengamalkan kebenaran senntiasa meminta pengorbanan yang besar
Tapi tahukah kita, bahwa celupan satu kenikmatan akherat akan menghapuskan ribuan kesulitan di dunia ktika beramal, sebagaimana satu celupan neraka menghapus ribuan kenikmatan dosa ketika hidup...
يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيا مِنْ أَهْلِ النّارِ يَوْمَ الْقِيامَةِ فَيُصْبَغُ فِي النَّارِ صِبْغَةً. ثُمَّ يُقالُ: يا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْراً قَطٌّ؟ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيْمٌ قَطٌّ؟ فَيَقُوْلُ: لاَ وَاللهِ يا ربُّ. وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النّاسِ بُؤْساً فِي الدُّنْيا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صِبْغَةً فِي الْجَنَّةِ. فَيُقالُ لَهُ: يا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْساً قَطٌّ؟ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطٌّ؟ فَيَقُوْلُ: لاَ وَاللهِ يَا رَبُّ مَا مَرَّ بِيْ بُؤْسٌ قَطٌّ وَلاَ رَأَيْتُ شِدَّةً قَطّ
“Pada hari kiamat akan didatangkan penduduk dunia yang paling nikmat kedudukannya di antara semua penghuni neraka, lalu dia dicelupkan sekali celupan ke dalam neraka. Kemudian ditanyakan kepadanya, “Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kebaikan satupun? Apakah kamu pernah sekalipun merasakan kebaikan?” Dia menjawab, “Tidak pernah -demi Allah- wahai Rabb.” Dan didatangkan juga manusia yang paling sengsara hidupnya di dunia di antara semua penghuni surga, lalu dia dicelupkan sekali celupan ke dalam surga. Lalu dia ditanya, “Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesengsaraan satupun? Apakah kamu pernah merasakan kesusahan sekecil apapun?” Dia menjawab, “Tidak pernah -demi Allah- wahai Rabb, tidak sekalipun saya pernah merasakan penderitaan dan tidak sekalipun saya pernah melihat kesusahan.” (HR. Muslim no. 2807)
Semoga menjadi penghibur bagi diri-diri kita. Dan agar kita istiqomah dijalan ketaatan.
Tausiyah dari: أُسْتَاذُ Ahmad Ferry Nasution/Abu Urwah - حفظه الله تعالى
(Mahad Ummahatul Mu'minin-Tangerang)
*•☆°• •°☆•**•☆°• •°☆•**•☆*•☆°• •°☆•
UNTUKMU WAHAI ANAK-ANAKKU
"UNTUKMU WAHAI ANAK-ANAKKU"
Wahai anak-anakku siang malam sepanjang umurku, aku korbankan untukmu agar engkau berbahagia...
Wahai anakku... Tampak pada wajah kedua orang tuamu keletihan, penderitaan yang sangat serta hatinya menjadi gundah apabila melihat dirimu sakit dan wajahmu pucat dengan sebab sesuatu yang terjadi pada dirimu atau sakit yang menimpamu...
Wahai Anakku tercinta... Itulah sebuah kalimat yang sering diulang-ulang oleh kedua orang tua kepada kita.
Wahai seorang anak... Ingatlah selalu jasa kedua orang tuamu yang sangat besar dalam kehidupanmu dari mulai dirimu berada dalam kandungan ibumu, kemudian disaat engkau menjadi bayi dan stelah itu engkau menjadi seorang remaja sehingga engkau menjadi dewasa saat ini..
Wahai anakku.. Sekarang tiba saatnya kedua orangtuamu sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari dirimu.. Sabarlah dirimu untuk merawatnya... Sebagaimana mereka sabar dalam merawat dirimu..
Diantara fenomena yang ada saat ini, Engkau hanya sibuk mengurusi istrimu, anak-anakmu sehingga engkau mengabaikan kedua orang tuamu...engkau jadikan kedua orang sesuatu yang tidak berharga disisimu...
Sungguh perbuatanmu ini akan merugikan dirimu dunia dan akhirat!
Dan jangan engkau termasuk kedalam hadits berikut ini;
Dalam hadits yang cukup panjang, yang mana malaikat jibril datang menemui Rasulullah صلى الله عليه وسلم...yaitu Nabi mengatakan;
Ketika aku menaiki anak tangga mimbar ketiga, ia berkata: “Celakalah orang yang kedua orang tuanya mencapai usia tua (yang masih hidup) berada di sisinya, atau salah satu dari keduanya masih hidup lalu tidak memasukkannya ke dalam surga”. Maka aku jawab: “Amin”.
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Ahmad Ferry Nasution/Abu Urwah - حفظه الله تعالى
(Mahad Ummahatul Mu'minin-Tangerang)
♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧
Wahai anak-anakku siang malam sepanjang umurku, aku korbankan untukmu agar engkau berbahagia...
Wahai anakku... Tampak pada wajah kedua orang tuamu keletihan, penderitaan yang sangat serta hatinya menjadi gundah apabila melihat dirimu sakit dan wajahmu pucat dengan sebab sesuatu yang terjadi pada dirimu atau sakit yang menimpamu...
Wahai Anakku tercinta... Itulah sebuah kalimat yang sering diulang-ulang oleh kedua orang tua kepada kita.
Wahai seorang anak... Ingatlah selalu jasa kedua orang tuamu yang sangat besar dalam kehidupanmu dari mulai dirimu berada dalam kandungan ibumu, kemudian disaat engkau menjadi bayi dan stelah itu engkau menjadi seorang remaja sehingga engkau menjadi dewasa saat ini..
Wahai anakku.. Sekarang tiba saatnya kedua orangtuamu sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari dirimu.. Sabarlah dirimu untuk merawatnya... Sebagaimana mereka sabar dalam merawat dirimu..
Diantara fenomena yang ada saat ini, Engkau hanya sibuk mengurusi istrimu, anak-anakmu sehingga engkau mengabaikan kedua orang tuamu...engkau jadikan kedua orang sesuatu yang tidak berharga disisimu...
Sungguh perbuatanmu ini akan merugikan dirimu dunia dan akhirat!
Dan jangan engkau termasuk kedalam hadits berikut ini;
Dalam hadits yang cukup panjang, yang mana malaikat jibril datang menemui Rasulullah صلى الله عليه وسلم...yaitu Nabi mengatakan;
Ketika aku menaiki anak tangga mimbar ketiga, ia berkata: “Celakalah orang yang kedua orang tuanya mencapai usia tua (yang masih hidup) berada di sisinya, atau salah satu dari keduanya masih hidup lalu tidak memasukkannya ke dalam surga”. Maka aku jawab: “Amin”.
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Ahmad Ferry Nasution/Abu Urwah - حفظه الله تعالى
(Mahad Ummahatul Mu'minin-Tangerang)
♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧
Jika anda ingin keluar Rumah
Jika anda ingin keluar Rumah simak hadits berikut:
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَالَ يَعْنٍي إِذَا خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ، بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، يُقَالُ لَهُ: كُفِيْتَ وَوُقِيْتَ وَتَنَحَّى عَنْهُ الشَّيْطَانُ
Artinya:
“Barangsiapa yang berkata –yakni ketika keluar dari rumahnya:
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
‘Dengan nama Allah aku bertawakkal kepada Allah, tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah.’ Maka akan dikatakan kepadanya: ‘Engkau telah dicukupi dan dilindungi.’ Dan setan akan menjauh darinya.”
(HR. At-Tirmidzi, Kitab Ad-Da’awat ‘an Rasulillah Shallallahu ‘alaihi wassalam, Bab Ma Ja`a Ma Yaqulu Idza Kharaja min Baitihi, no. 3348. Hadis hasan ghorib
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Abu Riyadl Nurcholis Majid, Lc - حفظه الله تعالى
Ma'hadul Qur'an boyolali
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَالَ يَعْنٍي إِذَا خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ، بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، يُقَالُ لَهُ: كُفِيْتَ وَوُقِيْتَ وَتَنَحَّى عَنْهُ الشَّيْطَانُ
Artinya:
“Barangsiapa yang berkata –yakni ketika keluar dari rumahnya:
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
‘Dengan nama Allah aku bertawakkal kepada Allah, tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah.’ Maka akan dikatakan kepadanya: ‘Engkau telah dicukupi dan dilindungi.’ Dan setan akan menjauh darinya.”
(HR. At-Tirmidzi, Kitab Ad-Da’awat ‘an Rasulillah Shallallahu ‘alaihi wassalam, Bab Ma Ja`a Ma Yaqulu Idza Kharaja min Baitihi, no. 3348. Hadis hasan ghorib
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Abu Riyadl Nurcholis Majid, Lc - حفظه الله تعالى
Ma'hadul Qur'an boyolali
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
DILARANG PELAN-PELAN DALAM TIGA KEADAAN
DILARANG PELAN-PELAN DALAM TIGA KEADAAN
Oleh : أُسْتَاذُ Abu Fawaz Muhammad Wasitho, Lc. MA - حفظه الله تعالى
قال أبو بكر الواسطي رحمه الله : التأني في كل شيء حسن إلا في ثلاث خصال : عند وقت الصلاة ، وعند دفن الميت ، والتوبة عند المعصية
Abu Bakar Al-Wasithi rahimahullah berkata: “Sikap hati-hati (pelan-pelan) dalam setiap urusan itu merupakan hal yang BAIK, kecuali dalam tiga perkara (maka sikap pelan-pelan dlm tiga perkara itu menjadi buruk n tercela, pent), yaitu:
1. Ketika telah tiba waktu sholat,
2. Ketika hendak mengubur jenazah (seorang muslim),
3. Dan ketika hendak bertaubat dari perbuatan maksiat (dosa).”
Demikian Faedah ilmiyah dan Mau’izhoh Hasanah yg dapat kami share pada pagi hari ini. Smg menjadi ilmu yg bermanfaat, dan semoga kita dapat mengamalkannya dengan benar. (Klaten, 26 September 2013).
» Artikel BBG Majlis Hadits, chat room Faedah dan Mau’izhoh Hasanah.
*•☆°• •°☆•**•☆°• •°☆•**•☆*•☆°• •°☆•
Oleh : أُسْتَاذُ Abu Fawaz Muhammad Wasitho, Lc. MA - حفظه الله تعالى
قال أبو بكر الواسطي رحمه الله : التأني في كل شيء حسن إلا في ثلاث خصال : عند وقت الصلاة ، وعند دفن الميت ، والتوبة عند المعصية
Abu Bakar Al-Wasithi rahimahullah berkata: “Sikap hati-hati (pelan-pelan) dalam setiap urusan itu merupakan hal yang BAIK, kecuali dalam tiga perkara (maka sikap pelan-pelan dlm tiga perkara itu menjadi buruk n tercela, pent), yaitu:
1. Ketika telah tiba waktu sholat,
2. Ketika hendak mengubur jenazah (seorang muslim),
3. Dan ketika hendak bertaubat dari perbuatan maksiat (dosa).”
Demikian Faedah ilmiyah dan Mau’izhoh Hasanah yg dapat kami share pada pagi hari ini. Smg menjadi ilmu yg bermanfaat, dan semoga kita dapat mengamalkannya dengan benar. (Klaten, 26 September 2013).
» Artikel BBG Majlis Hadits, chat room Faedah dan Mau’izhoh Hasanah.
*•☆°• •°☆•**•☆°• •°☆•**•☆*•☆°• •°☆•
10 HARI DI BULAN DZULHIJJAH
10 HARI DI BULAN DZULHIJJAH
Oleh: أُسْتَاذُ Rochmad Supriyadi Lc - حفظه الله تعالى
Diantara karunia Allah سبحانه وتعالى kepada para hamba, dijadikannya satu kesempatan untuk berbuat taat, memperbanyak amal salih, berlomba dalam perkara yang dapat mendekatkan diri kpd Robb سبحانه وتعالى.
Seorang yg bahagia adalah yg mampu mengisi hari-harinya dg ketaatan, dan tdk membiarkan hari tsb berlalu tanpa bekas…
Diantara kesempatan muliya tsb adalah 10 hari dibulan dzul-Hijjah, yg mana Nabi صلى الله عليه وسلم memberikan kesaksian bahwasanya ia adalah sebaik-baik hari di duniya, dan menganjurkan agar banyak beramal didalamnya, bahkan Allah سبحانه وتعالى telah bersumpah dg nya, dan ini adalah dalil yg menunjukkan kemuliyaan hari tsb, dikarenakan Dzat Yg Maha Besar tdk bersumpah kecuali thd perkara yg Besar.
Dg ini seorang hamba hendaknya bersungguh2 menyambutnya, beramal didalamnya, mengunakan sebaik-baiknya.
Dg apa kita menyambut nya? ;
- Taubat dg sepenuh hati. Seorang muslim hendaknya dlm menyambut bulan ini dg banyak bertaubat, Allah berfirman,” Dan bertaubatlah kalian semuanya kpd Allah wahai orang2 yg beriman agar kalian beruntung”. An-Nur 31.
- Berusaha sekuat tenaga memperbanyak amal salih, Allah berfirman,” Dan orang2 yg bersungguh-sungguh (berjihad) utk kami, niscaya kami akan tunjuki kpd nya jalan-jalan kami”. Al-Ankabut 69.
- Menjauhi perkara maksiyat. Sebagaimana ketaatan akan mendekatkan kpd Allah سبحانه وتعالى ,maka maksiyat adalah sebab jauhnya hamba dari Allah سبحانه وتعالى dan rahmat-Nya. Jikalau sekiranya mengharap ampunan ilahi, dan bebas dari siksa-Nya,maka menjauhlah dari maksiyat di hari nan suci ini. “Barang siapa memahami tujuan yg akan d tuju, niscaya akan terasa ringan apa yg ia tempuh”.
-Qism Ilmi bid-Daar Al-Watn-
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Oleh: أُسْتَاذُ Rochmad Supriyadi Lc - حفظه الله تعالى
Diantara karunia Allah سبحانه وتعالى kepada para hamba, dijadikannya satu kesempatan untuk berbuat taat, memperbanyak amal salih, berlomba dalam perkara yang dapat mendekatkan diri kpd Robb سبحانه وتعالى.
Seorang yg bahagia adalah yg mampu mengisi hari-harinya dg ketaatan, dan tdk membiarkan hari tsb berlalu tanpa bekas…
Diantara kesempatan muliya tsb adalah 10 hari dibulan dzul-Hijjah, yg mana Nabi صلى الله عليه وسلم memberikan kesaksian bahwasanya ia adalah sebaik-baik hari di duniya, dan menganjurkan agar banyak beramal didalamnya, bahkan Allah سبحانه وتعالى telah bersumpah dg nya, dan ini adalah dalil yg menunjukkan kemuliyaan hari tsb, dikarenakan Dzat Yg Maha Besar tdk bersumpah kecuali thd perkara yg Besar.
Dg ini seorang hamba hendaknya bersungguh2 menyambutnya, beramal didalamnya, mengunakan sebaik-baiknya.
Dg apa kita menyambut nya? ;
- Taubat dg sepenuh hati. Seorang muslim hendaknya dlm menyambut bulan ini dg banyak bertaubat, Allah berfirman,” Dan bertaubatlah kalian semuanya kpd Allah wahai orang2 yg beriman agar kalian beruntung”. An-Nur 31.
- Berusaha sekuat tenaga memperbanyak amal salih, Allah berfirman,” Dan orang2 yg bersungguh-sungguh (berjihad) utk kami, niscaya kami akan tunjuki kpd nya jalan-jalan kami”. Al-Ankabut 69.
- Menjauhi perkara maksiyat. Sebagaimana ketaatan akan mendekatkan kpd Allah سبحانه وتعالى ,maka maksiyat adalah sebab jauhnya hamba dari Allah سبحانه وتعالى dan rahmat-Nya. Jikalau sekiranya mengharap ampunan ilahi, dan bebas dari siksa-Nya,maka menjauhlah dari maksiyat di hari nan suci ini. “Barang siapa memahami tujuan yg akan d tuju, niscaya akan terasa ringan apa yg ia tempuh”.
-Qism Ilmi bid-Daar Al-Watn-
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Bukti Ilmiah Mukjizat Nabi Membelah Bulan
Bukti Ilmiah Mukjizat Nabi Membelah Bulan
Berbagai
macam mukjizat telah diberikan Allah SWT kepada kekasihNya Rasullah
Muhammad SAW, untuk memberi kebenaran atas Kerasulan yang disandangnya.
Salah satu mukjizat dari Rasulullah Muhammad SAW, ialah "Membelah
Bulan". Sebagaimana hadits riwayat Abdullah bin Mas`ud Radhiyallahu'anhu
berikut ini, ia berkata :
"Bulan
terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah SAW lalu Rasulullah SAW
bersabda : Saksikanlah oleh kalian." (Shahih Muslim No. 5010)
Hadist riwayat Anas RA, dia berkata :
"Penduduk
Makkah meminta kepada Rasulullah SAW untuk diperlihatkan kepada mereka
satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah SAW memperlihatkan
kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali." (Shahih
Muslim No. 5013)
Dalam
temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul
Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya,
apakah ayat dari surat Al-Qamar memiliki kandungan mukjizat secara
ilmiah? Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut :
"Tentang
ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu
lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan
para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga
yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar
mukjizat ilmiah dari Al-Qur'an."
Salah
seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya : "Wahai
Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi "Telah dekat hari kiamat
dan bulan pun telah terbelah" mengandung mukjizat secara ilmiah?"
Maka professor pun menjawabnya :
"Tidak,
sebab kehebatan ilmiah dapat diterangkan oleh ilmu pengetahuan,
sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sebab
ia tidak bisa menjangkaunya.
Dan
tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada
Rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam sebagai pembenaran
atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya.
Dan
mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap
orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab
Allah dan hadits-hadits Rasulullah SAW, maka tentulah kami para
muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu.
Akan
tetapi, hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur'an dan
sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah
ta'alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu".
Dan
setelah selesai Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut,
berdirilah seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya
berkata: "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai
tuan, bolehkah aku menambahkan?"
Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab : "Dipersilahkan dengan senang hati."
Daud Musa Pitkhok berkata :
"Aku
pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah
seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemahan makna-makna
Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya, dan aku
pun membawa terjemahan itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka
terjemahan Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka
ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya :
"Telah
dekat datangnya saat itu dan Telah terbelah bulan [1434]. Dan jika
mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka
berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus". Dan
mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang
tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya[1435]." (QS. Al-Qamar : 1-3)
[1434]
Yang dimaksud dengan saat di sini ialah terjadinya hari kiamat atau
saat kehancuran kaum musyrikin, dan "terbelahnya bulan", ialah suatu
mukjizat nabi Muhammad SAW.
[1435]
Maksudnya, bahwa segala urusan itu pasti berjalan sampai waktu yang
Telah ditetapkan terjadinya, seperti: urusan Rasulullah dalam
meninggikan kalimat Allah pasti sampai pada akhirnya yaitu kemenangan di
dunia dan kebahagiaan di akhirat. sedang urusan orang yang
mendustakannya pasti sampai pula pada akhirnya, yaitu kekalahan di dunia
dan siksaan di akhirat.
Maka
aku pun bergumam : "Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin
bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan
macam apa yang bisa melakukan hal itu???"
Maka,
aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya, dan aku
menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi
Allah-lah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam
pencarian kebenaran.
Maka
aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada
sebuah diskusi hangat antara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar
ruang angkasa Amerika Serikat. Ketiga pakar antariksa tersebut pun
menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan
perjalanan ke antariksa.
Daripada
itu, diantara diskusi hangat tersebut adalah tentang turunnya astronot
menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan
tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar.
Mendengar
hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata : "Kebodohan macam
apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat
di bulan?"
Mereka
pun menjawab : "Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu
pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada
di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat
tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta
dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana
itu kepada siapapun."
Maka presenter itu pun bertanya : "Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya?"
Mereka menjawab : "Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!"
Presenter pun bertanya : "Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?"
Mereka
menjawab : "Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang
terpisah dan terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan.
Maka, kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka
mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi, kecuali jika memang
bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali".
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan :
"Maka
aku pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar-benar
telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an
tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk
mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk
menetapkan akan kebenaran muslimin! Subhanallah."
Sumber: (http://samaplus.blogspot.com/2011/01/temuan-mengejutkanbukti-ilmiah-mukjizat.html)
♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧
Sumber: (http://samaplus.blogspot.com/2011/01/temuan-mengejutkanbukti-ilmiah-mukjizat.html)
♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧
Jumat, 27 September 2013
Mu'asyaroh Bil Ma'ruf
Sesungguhnya δ¡ antara hal Чαπƍ dapat menjaga kelanggengan hubungan suami istri adalah bergaul dengan cara Чαπƍ baik (Mu'asyaroh Bil Ma'ruf).
Allah Ta'ala berfirman:
و عاشروهن بالمعروف
"Dan pergaulilah mereka (istri-istri kalian) dengan cara Чαπƍ baik (ma'ruf)". (QS. An-Nisa:19).
Hal itu tidaklah dapat terealisasikan kecuali apabila masing-masing pasangan (suami istri) mengetahui hak dan kewajibannya.
Karena hubungan antara suami istri itu tidak hanya sekedar hubungan materi duniawi, atau hanya sekedar hubungan pemuas nafsu belaka (seperti halnya hewan), namun lebih dari itu, hubungannya adalah hubungan jiwa Чαπƍ mulia. Tatkala hubungan itu baik maka akan terus menyatu sampai kehidupan akherat setelah kematian. Allah Ta'ala berfirman:
جنات عدن يدخلونها و من صلح من آبائهم و أزواجهم و ذرياتهم
"(Yaitu) Surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang shaleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya". (QS. Ar-Ra'du:23).
الله أعلم
Ditulis oleh : أُسْتَاذُ Fuad Hamzah Baraba', Lc - حفظه الله تعالى
-------๑๑•°♥°•๑๑-------
Kamis, 26 September 2013
Dibalik; Jangan Terbalik Yuks.
Dibalik; Jangan Terbalik Yuks.
Seringkali didapatkan sebagian kita, menggunakan hadits Nabi
shallallahu’alaihi wasallam bukan sebagai penyemangat berbuat baik,
namun malah sebagai dalil “pembenaran” kebutuhan.A. Membantu Kesusahan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ…
“Barangsiapa melepaskan dari seorang mukmin satu kesusahan di dunia, niscaya Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat kelak.
Dan barangsiapa yang memudahkan kesulitan seseorang yang dililit hutang, niscaya Allah akan memudahkan baginya di dunia dan akhirat…” (HR Muslim: 2699)
Siapa pihak yang sering menyampaikan hadits ini…?
Biasanya orang yang hendak meminjam uang, bukan semangat kesadaran orang mampu yang ingin membantu.
B. Sebab Pertolongan Kaum Lemah.
Ingatlah sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:
هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ.
“Bahwasanya kalian mendapat pertolongan dan rizki dengan sebab adanya orang lemah diantara kalian…” (HR al-Bukhari: 2896)
Dengan membantu orang miskin dan lemah di sekitar kita, maka rizki dan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa terlimpah.
Semangat bekerja keras menggapai rizki Allah dengan harapan agar dapat membantu kaum fakir miskin.
Dibalik yuks…
@SahabatIlmu
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Pilah Pilih Calon
Pilah Pilih Calon.
Senantiasa jaga rasa cinta dalam bimbingan Allah.
A. Jangan Terlena.
Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata,
ﻻ ﻳﻜﻦ ﺣﺒﻚ ﻛﻠﻔﺎ ﻭﻻ ﺑﻐﻀﻚ ﺗﻠﻔﺎ ﻓﻘﻠﺖ ﻛﻴﻒ ﺫﺍﻙ ؟
ﻗﺎﻝ ﺇﺫﺍ ﺃﺣﺒﺒﺖ ﻛﻠﻔﺖ ﻛﻠﻒ ﺍﻟﺼﺒﻲ ﻭﺇﺫﺍ ﺃﺑﻐﻀﺖ ﺃﺣﺒﺒﺖ ﻟﺼﺎﺣﺒﻚ ﺍﻟﺘﻠﻒ
“Janganlah cintamu menjadikan keterlenaan bagimu, dan jangan pula kebencianmu menjadikan kehancuran bagimu…”
Aku bertanya, “Bagaimanakah itu?”
Umar berkata, “Bila engkau mencintainya, maka engkau mencintainya hingga engkau terlena seperti layaknya seorang anak kecil,,,
Dan bila engkau membenci, engkau menginginkan kehancuran baginya….”
(Shahih al-Adabul Mufad al-Bukhari, Syaikh al-Albani)
B. Cara Gampang.
Tuk Bapak Ibu, maupun wanita muslimah yang hendak mencari jodoh ada cara mudah memperoleh calon nan shalih.
Diantaranya sang pemuda sanggup rutin shalat subuh berjamaah.
Sebab…
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ
“Shalat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh…” (HR. Al-Bukhari:141, Muslim: 651)
Jangan mengaku sebagai lelaki yang hebat, kalau belum kuat membuka mata tuk shalat subuh berjamaah.
@SahabatIlmu
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Akhir Pekan, Hendak Apa..?
Akhir Pekan, Hendak Apa..?
Alhamdulillah, berjumpa kembali akhir pekan. Sebagian memanfaatkan ‘tuk beristirahat, sebab ada hak badan, tubuh dan keluarga dalam diri kita.
Bisa juga..
A. Kumpul Keluarga.
Apabila di hari kerja, cukup sulit seluruh anggota keluarga bertemu. Akhir pekan adalah saatnya.
Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
“Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik bagi keluarganya dan aku adalah orang yang terbaik diantara kalian terhadap keluargaku…” (HR at-Tirmidzi:3895, Ibnu Majah: 1977, As-Shahihah:285 al-Albani)
B. Beberes Rumah Bersama.
Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyyallahu ‘anha pernah ditanya tentang apa yang dikerjakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala berada di rumah.
Aisyah menjawab,
كَانَ يَكُونُ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ تَعْنِي خِدْمَةَ أَهْلِهِ فَإِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ
“Beliau selalu membantu pekerjaan keluarganya, dan jika datang waktu shalat maka beliau keluar untuk melaksanakan shalat…” (HR Bukhari: 676)
Cobalah di akhir pekan ini kita bersenda gurau bersama keluarga dan melakukan kegiatan bersama semisal beberes rumah, berkebun, atau apa pun di rumah kita.
Indah, segar dan menambah kehangatan keluarga….
@SahabatIlmu
-------๑๑•°♥°•๑๑-------
Agar Dimudahkan Melunasi Hutang
Agar Dimudahkan Melunasi Hutang
Maka berusahalah bersungguh sungguh untuk melunasinya kemudian seringlah berdoa':
اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَاغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Ya Allah, cukupkanlah diriku dengan rizki-Mu yang halal dari rizki-Mu yang haram dan cukupkanlah diriku dengan keutamaan-Mu dari selain-Mu.” (HR. At-Tirmidzi dalam Kitabud Da’awat, dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu. Lihat Shahihul Jami’ no. 2622, karya Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah)
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Abu Riyadl Nurcholis Majid, Lc - حفظه الله تعالى
Ma'hadul Qur'an
♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧
Maka berusahalah bersungguh sungguh untuk melunasinya kemudian seringlah berdoa':
اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَاغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Ya Allah, cukupkanlah diriku dengan rizki-Mu yang halal dari rizki-Mu yang haram dan cukupkanlah diriku dengan keutamaan-Mu dari selain-Mu.” (HR. At-Tirmidzi dalam Kitabud Da’awat, dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu. Lihat Shahihul Jami’ no. 2622, karya Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah)
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Abu Riyadl Nurcholis Majid, Lc - حفظه الله تعالى
Ma'hadul Qur'an
♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧
Hakikat faqih
Hakikat faqih
Oleh : أُسْتَاذُ Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
Ali bin Abi Thalib radliyallahu 'anhu berkata, "Sesungguhnya orang yang faqih adalah orang yang tidak membuat manusia merasa berputus asa dari rahmat Allah,,,
Tidak memberi keringanan dalam maksiat kepada Allah,,,
Tidak menjadikan mereka merasa aman dari adzab Allah,,,
tidak meninggalkan al qur'an karena sibuk dengan yang lainnya..
Sesungguhnya tidak ada kebaikan dalam ibadah yang tidak ada ilmunya,,,
dan tidak ada kebaikan pada ilmu yang tidak difahami,
dan tidak ada kebaikan pada membaca al qur'an yang tidak ditadabburi.."
(Al Jami' li ahkamil qur'an, karya al qurthubi).
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Oleh : أُسْتَاذُ Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
Ali bin Abi Thalib radliyallahu 'anhu berkata, "Sesungguhnya orang yang faqih adalah orang yang tidak membuat manusia merasa berputus asa dari rahmat Allah,,,
Tidak memberi keringanan dalam maksiat kepada Allah,,,
Tidak menjadikan mereka merasa aman dari adzab Allah,,,
tidak meninggalkan al qur'an karena sibuk dengan yang lainnya..
Sesungguhnya tidak ada kebaikan dalam ibadah yang tidak ada ilmunya,,,
dan tidak ada kebaikan pada ilmu yang tidak difahami,
dan tidak ada kebaikan pada membaca al qur'an yang tidak ditadabburi.."
(Al Jami' li ahkamil qur'an, karya al qurthubi).
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Langganan:
Postingan (Atom)