Petuah salafussholeh tentang bersabar.
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Abu Riyadl Nurcholis Majid, Lc - حفظه الله تعالى
Dzun Nuun al-Mishri berkata:
“Bersabar yaitu berusaha menjauhi segala perkara yang melanggar, bersikap tenang saat mengalami musibah, menampakkan kecukupan saat mengalami kefakiran dalam menjalani kehidupannya.”
Jiwa itu layaknya tunggangan seorang hamba yang digunakan untuk menyusuri jalan menuju surga atau neraka. Sedangkan kesabaran baginya seperti tali kendali pada tunggangannya, apabila sebuah tunggangan tanpa ada tali kendalinya niscaya akan berjalan serampangan tak terarah.
Sebuah khutbah milik al-Hajjaj tercatat yang bunyinya, “Tegurlah jiwa-jiwa kita, karena ia cenderung kepada keburukan, semoga Allah merahmati seorang hamba yang menyertai jiwanya dengan tali kendali dan tali kekang, sehingga ia menundukkannya menuju ketaatan kepada Allah. Dan memalingkannya dari kemaksiatan kepada Allah, sesungguhnya bersabar terhadap kemaksiatan kepada Allah lebih ringan dibadingkan bersabar terhadap azab-Nya.”
Jiwa itu memiliki dua macam kekuatan: yaitu kekuatan untuk bertindak, dan kekuatan untuk mencegah … untuk itu kekuatan untuk bertindak dialihkan kepada hal-hal yang bermanfaat baginya, sedangkan kekuatan mencegah fungsinya mencegah dari segala bahaya. Ada di antara manusia yang mampu bersabar dalam menjalani shalat malam dan beratnya berpuasa, tetapi tidak bisa sabar dari melihat perkara-perkara yang diharamkan. Di antara mereka ada yang bisa bersabar untuk tidak melirik atau melihat gambar-gambar porno, namun tidak mampu bersabar untuk menyuruh kebaikan dan melarang kemungkaran serta berdakwah atau berjihad dijalanNya.
Semoga Allah karuniakan kepada kita sifat sifat penghuni surga.. Agar kelak mudah memasukinya … آمــين اَللّهُمَّ آمــين
✽.•°•.☆.•°•✽.•°•☆.•°•✽.•°•.☆.•°•✽.•°•☆.•°•✽
Tidak ada komentar:
Posting Komentar