Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻳﺆﺗﻰ ﺑﺄﻧﻌﻢ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻓﻴﺼﺒﻎ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﺻﺒﻐﺔ ﺛﻢ ﻳﻘﺎﻝ ﻳﺎ ﺍﺑﻦ ﺁﺩﻡ ﻫﻞ ﺭﺃﻳﺖ ﺧﻴﺮﺍ ﻗﻂ ﻫﻞ ﻣﺮ ﺑﻚ ﻧﻌﻴﻢ ﻗﻂ ﻓﻴﻘﻮﻝ ﻟﺎ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻳﺎ ﺭﺏ…
Pada hari kiamat akan didatangkan penghuni neraka yang ketika di dunia adalah orang yang PALING merasakan keSENANGan.
Kemudian dia dicelupkan di dalam NERAKA sekali celupan, lantas ditanyakan kepadanya,
‘Wahai anak Adam, apakah engkau pernah melihat kebaikan sebelum ini…?
Apakah engkau pernah merasakan kenikmatan sebelum ini…?
Dia menjawab,
‘Demi Allah, belum pernah wahai Rabbku..!
ﻭﻳﺆﺗﻰ ﺑﺄﺷﺪ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺑﺆﺳﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻓﻴﺼﺒﻎ ﺻﺒﻐﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻓﻴﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﻳﺎ ﺍﺑﻦ ﺁﺩﻡ ﻫﻞ ﺭﺃﻳﺖ ﺑﺆﺳﺎ ﻗﻂ ﻫﻞ ﻣﺮ ﺑﻚ ﺷﺪﺓ ﻗﻂ ﻓﻴﻘﻮﻝ ﻟﺎ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻳﺎ ﺭﺏ ﻣﺎ ﻣﺮ ﺑﻲ ﺑﺆﺱ ﻗﻂ ﻭﻟﺎ ﺭﺃﻳﺖ ﺷﺪﺓ ﻗﻂ
Dan didatangkan pula seorang penghuni surga yang ketika di dunia merupakan orang yang PALING merasakan keSUSAHan.
Kemudian dia dicelupkan ke dalam SURGA satu kali celupan. Lalu ditanyakan kepadanya,
‘Wahai anak Adam, apakah engkau pernah melihat kesusahan sebelum ini…?
Apakah engkau pernah merasakan kesusahan sebelum ini…?
Maka dia menjawab,
‘Demi Allah, belum pernah wahai Rabbku, aku belum pernah merasakan kesusahan sedikit pun.
Dan aku juga tidak pernah melihat kesulitan sama sekali..”
(HR. Muslim)
Diantara Faidah Hadits:
☑ Kenikmatan dan kesusahan di dunia tiada apa-apanya dibandingkan dengan keadaan di akhirat kelak.
☑ Kesenangan dunia terkadang memperdayakan seorang hamba hingga menjerumuskan ke jurang neraka.
Sebaliknya kesusahan hidup di dunia -semoga- dapat menjadikan kita semakin kokoh mendekatkan diri kepada Allah.
☑ Akhir kelelahan dan keletihan perjalanan hidup kita hendaknya untuk bekal akhirat.
Imam Ahmad rahimahullah pernah ditanya oleh seseorang,
”Bilakah seorang hamba dapat merasakan nikmatnya ketenangan..?
Maka beliau menjawab,
“tatkala dia pertama kali meletakkan kakinya di surga…”
@SahabatIlmu
⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴✽̶┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈⌣̊┈̥-̶
Tidak ada komentar:
Posting Komentar