Dasar Disyariatkan Puasa Asyura
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Abu Riyadl Nurcholis Majid, Lc - حفظه الله تعالى 
Dari Abdullah bin Umar 
Radhiyallahu 'anhu bahwa dahulu orang-orang jahiliyah berpuasa pada hari
 Asyura’. Dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam beserta kaum 
muslimin juga berpuasa pada hari itu sebelum difardhukannya puasa 
Ramadhan.
Lalu tatkala difardhukan puasa Ramadhan, 
beliau bersabda : “Sesungguhnya Asyura’ merupakan hari di antara 
hari-hari Allah, barangsiapa yang menghendaki (untuk berpuasa), maka ia 
berpuasa dan barangsiapa yang menghendaki (untuk tidak berpuasa), maka 
ia meninggalkannya.” (HR. Muslim)
Dahulu orang-orang Yahudi juga melakukan 
puasa pada hari Asyura’ disebabkan pada hari ini pernah terjadi 
peristiwa penting yaitu penyelamatan Nabi Musa dari kejaran Fir’aun.
Dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu 'anhu, ia berkata :
“Rasulullah datang ke Madinah maka beliau mendapati orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura’. 
Lalu mereka ditanya tentang hal itu dan 
mereka menjawab : “Ini merupakan hari Allah memenangkan Musa dan bani 
Israil atas Fir’aun, maka kami berpuasa untuk mengagungkannya.” 
Maka Rasulullah bersabda : “Kami lebih berhak terhadap Musa dari kalian.” 
Lalu beliau memerintahkan untuk berpuasa pada hari itu.” 
Kisah ini telah diisyaratkan Allah   dalam firman-Nya :
 ) وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَأَنجَيْنَاكُمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ (   
“Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut 
untukmu lalu Kami selamatkan kalian dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) 
beserta pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.” (QS. 
Al-Baqarah : 50)
Berkata Imam Ibnu Katsir dalam menjelaskan
 makna ayat ini : “Setelah kami selamatkan kalian dari Fir’aun beserta 
bala tentaranya dan kalian keluar bersama Musa. Fir’aun keluar untuk 
mencari kalian maka Kami membelah lautan untuk kalian, Kami jauhkan 
kalian dari mereka dan Kami memisahkan antara kalian dengan mereka lalu 
Kami tenggelamkan mereka sedangkan kalian melihatnya agar hal ini 
menjadi pelipur lara bagi hati-hati kalian dan lebih menghinakan 
musuh-musuh kalian.”
Berkata Amr bin Maimun Al-Adawy : “Tatkala
 Musa keluar bersama bani Israil, sampailah berita tersebut kepada 
Fir’aun, maka dia berkata : “Janganlah kalian mengikuti mereka hingga 
ayam berkokok.” Demi Allah, pada malam tersebut tidak ada seekor ayam 
pun yang berkokok hingga waktu shubuh…. 
Tatkala Musa telah sampai di tepi laut, 
berkata salah seorang pengikutnya yang bernama Yusa bin Nun : “Mana 
perkara Rabbmu?” Musa berkata : “Ada di hadapanmu (beliau memberi 
isyarat ke laut).” Maka Yusa memasukkan kudanya ke dalam laut hingga 
mencapai arus dan arus membawanya. Lalu ia kembali dan berkata : “Mana 
perkara Rabbmu wahai Musa?……….” Dia melakukan ini sebanyak tiga kali. 
Kemudian Allah Ta'ala mewahyukan kepada Musa : “Pukulkan tongkatmu ke 
laut!” Ia memukulnya lalu laut pun terbelah. Maka setiap bagian laksana 
gunung yang besar.
Kemudian Musa dan pengikutnya berjalan dan
 diikuti oleh Fir’aun melalui jalan mereka hingga tatkala mereka telah 
sempurna dalam melewati laut, Allah  menutup laut itu di atas mereka. 
Oleh karena itu Allah  berfirman : “Kami tenggelamkan (Fir'aun) beserta 
pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.” (QS. 
Al-Baqarah:50)
Peristiwa ini terjadinya tepat pada hari Asyura’. 
Jadi tidak ada hubungnya sama sekali dg hari rayanya syiah atas wafatnya husain.
Maka JANGAN SALAH PAHAM!!
10 muharam tahun ini besok jatuh di hari Kamis, 14 November 2013
(9 November 2013)
┈┈»̶✽♈̷̴✽«̶┈┈
┈┈»̶✽♈̷̴✽«̶┈┈

Tidak ada komentar:
Posting Komentar