Orang Syiah yg licik dan pecundang..
 
 Runtuhnya daulah abasyiah.. Hasil kerjasama antara syiah dan mongol..
 
 Pada tahun 1227, Jenghis Khan wafat, ia meninggalkan wilayah kekuasaan 
yang sangat luas. Keturunan-keturunannya melanjutkan tugasnya sebagai 
penguasa dan penakluk dunia. Pada generasi keempat, Mongol dipimpin oleh
 Kaisar Munk Khan. Dalam menjalankan kekuasaannya, Munk Khan dibantu 
oleh tiga orang saudaranya. Pertama, 
Ariq Buqan yang tinggal bersamanya di ibu kota Mongol, Qora Qorum, 
membantunya mengatur pemerintahan pusat. Yang kedua adalah Kubilai Khan,
 seorang raja masyhur yang sempat menyerang tanah air nusatara. Ia 
memegang kekuasaan Mongol di wilayah-wilayah Timur, seperti China dan 
Korea. Dan yang ketiga adalah seorang raja kejam yang karakternya paling
 mirip dengan Jenghis Khan, ia adalah Hulagu Khan. Hulagu menguasai 
daerah bekas-bekas kerajaan Persia dan sekitarnya. Wilayah yang langsung
 berhadap-hadapan dengan teritorial Dinasti Abbasiyah.
 
 Setelah 
berhasil menaklukkan sebagian wilayah Eropa, Mongol melirik kerajaan 
besar lainnya untuk mereka taklukkan, Daulah Abbasiyah. Hulagu Khan 
sebagai perwakilan Mongol di Asia Barat pun bersiap-siap mewujudkan 
cita-cita besar tersebut. Rencana penaklukkan Abbasiyah ia rintis pada 
tahun 649 H, lima tahun sebelum mereka menginjakkan kaki di Baghdad. 
Hulagu menyadari kekuatan yang dimiliki oleh kerajaan Islam ini cukup 
besar, oleh karena itu persiapan eksapansi ini harus benar-benar matang.
 Lima tahun sebelum kedatangannya menuju Irak, Hulagu memulai 
persiapannya dengan memperbaiki jalur yang akan dilintasi pasukan Mongol
 dari wilayah Cina hingga menuju Irak. Ia juga membangun 
jembatan-jembatan besar di sungai-sungai antara China dan Baghdad untuk 
mengangkut alat-alat berat sebagai materi peperangan.
 
 Tidak 
hanya persiapan materi, Mongol juga memainkan politik yang dinamis. 
Melalui raja agung mereka, Munk Khan, Mongol berhasil melobi raja 
Armenia dan raja-raja Nasrani di wilayah Syam untuk bekerja sama dengan 
Mongol menaklukkan Daulah Abbasiyah. Selain itu, mereka juga merekrut 
orang-orang dalam Daulah Abbasiyah seabgai mata-mata, seperti 
Muayyiduddin al-Qomi asy-Syi’i, ia adalah perdana menteri berideologi 
Syiah yang sangat membenci Ahlussunnah, kemudian Badruddin Lu’lu’, amir 
wilayah Mosul.
 
 Setelah genap lima tahun, persiapan yang 
direncanakan oleh Hulagu pun rampung. Jalan-jalan dari China menuju Irak
 telah siap dilalui oleh tentara dan alat-alat berat yang akan mereka 
bawa. Lobi-lobi politik dengan penguasa-penguasa daerah yang akan mereka
 lewati pun mencapai kesepakatan, sehingga pasukan Mongol bisa lewat 
dengan aman dan tidak perlu membuang energi ekstra untuk berperang.
 
 Hulagu tahu persis keadaan Daulah Abbasiyah; kelemahan dan 
potensi-potensi kekuatan yang bisa diandalkan Abbasiyah,  keadaan 
militernya, dari jumlah tentara hingga peralatan-peralatan militer, 
sampai-sampai keadaan psikologi masyarakat Abbasiyah pun Hulagu 
mengetahuinya. Hal ini tentu saja berkat bantuan Muayyiduddin al-Qomi 
asy-Syi’i dan mata-matanya yang banyak tersebar di lingkungan Daulah 
Abbasiyah. Di sisi lain, raja-raja Nasrani di daerah Armenia dan 
Anthakiyah siap memberikan bantuan militer kepada Mongol.
 
 
Dengan demikian, Hulagu bisa memastikan bahwa tentara Abbasiyah tidak 
akan mampu membela diri mereka sendiri apalagi menyelamatkan Daulah 
Abbasiyah. Ia sangat yakin Baghdad dan Daulah Abbasiyah akan hancur di 
tangannya dan pasukannya. Pasukan Mongol pun berangkat dari wilayah 
Persia bagian Barat menuju Baghdad.
 
 Hulagu membagi pasukannya 
ke dalam tiga kelompok: kelompok pertama adalah para pembesar pasukan, 
terdiri dari panglima perang dan pimpinan-pimpinan kabilah. Pimpinan 
kelompok ini adalah Hulagu Khan sendiri. Kelompok ini akan mengepung 
Baghdad dari sisi Timur. Kelompok kedua adalah pasukan sayap kiri yang 
dipimpin oleh jenderal perang terbaik Hulagu Khan, yaitu Katbughan. 
Pasukan ini dikondisikan sedemikian rupa sebagai pasukan siluman. Mereka
 akan bergerak menyelinap sehingga tidak akan diketahui kedatangannya 
kecuali tinggal beberapa kilometer dari Baghdad. Jarak Baghdad dengan 
tempat pemberangkatan pasukan, Kota Hamdan, adalah 450 Km. 
 
 
Katbughan memimpin pasukannya untuk mengepung Baghdad dari wilayah Timur
 Laut. Sementara kelompok terakhir dipimpin oleh Baiju, pasukan ini 
tidak kalah menakutkannya dibandingkan dengan dua pasukan sebelumnya. 
Pasukan inilah yang dikirim Mongol untuk menaklukkan Eropa dan mereka 
akan menyerang Baghdad dari sisi Barat.
 
 Awal Pengepungan:
 
12 Muharam 656 H pasukan Mongol mengepung kota Baghdad. Diawali dengan 
kedatangan pasukan Hulagu Khan di sisi Timur dan Katbughan di sebelah 
Timur Laut. Baghdad pun tersentak, Khalifah Mu’tashim Billah 
mengumpulkan pembesar-pembesarnya untuk membahas keadaan genting ini, 
semua pembesar kerajaan berkumpul termasuk juga Muayyiduddin al-Qami 
orang syiah penghianat. Hasil dari pertemuan ini adalah wajib jihad 
menghadapi pasukan besar Mongol.
 
 Jatuhnya Baghdad
 
 
Pasukan Islam dipimpin oleh panglima perang Aybak rahimahullah. Ia 
memimpin para mujahid untuk berhadapan langsung dengan pasukan Hulagu 
Khan dan Katbughan yang telah berkumpul. Sebelum berangkat, ia baru 
mendengar ternyata ada pasukan Mongol dalam jumlah besar di bawah 
pimpinan Baiju datang dari wilayah Eropa untuk mengepung sisi Barat Kota
 Baghdad. Panglima Aybak memutuskan pasukan Bayju-lah yang harus 
dihadapi pertama kali, karena apabila pasukan Bayju tidak dihadapi, maka
 Baghdad akan jatuh dengan lebih mudah dan dipastikan sejumlah besar 
umat Islam akan terbantai. Namun ternyata Panglima Aybak dan pasukannya 
berhasil dikalahkan oleh pasukan Bayju.
 
 Melihat kekalahan yang 
dialami pasukan Aybak, Muayyiduddin al-Qami menawarkan kepada Khalifah 
al-Mu’tashim agar mengadakan negosiasi dengan Hulagu Khan. Khalifah pun 
menyepakati usul yang diajukan oleh al-Qami dan memerintahkan al-Qami 
agar menemui Hulagu Khan. Al-Qami berangkat bertemu Hulagu ditemani 
dengan seorang Nasrani yang juga membenci Khalifah dan Daulah Abbasiyah,
 nama utusan tersebut adalah Makika.
 
 Setelah tiba di hadapan 
Hulagu, penghianatan al-Qami si syiah ini semakin menjadi. Ia menjalin 
kesepakatan yang berdampak sangat buruk kepada Daulah Abbasiyah dan umat
 Islam secara umum. Hulagu menawarkan kedudukan kepada al-Qami dan 
Makika apabila keduanya membantu Mongol dalam penaklukkan Daulah 
Abbasiyah. Dengan cepat keduanya menerima tawaran Hulagu tersebut. 
Seandainya Hulagu tidak menawarkan keududukan tersebut, keduanya sudah 
cukup senang melihat Daulah Abbasiyah hancur apalagi ditambah 
iming-iming kedudukan, tentu ini lebih membuat mereka bersemangat.
 
 Setelah alqomi si syiah terlaknat beberapa kali menghadap antara Hulagu
 dan al-Mu’tashim, al-Qami menyampaikan pesan bahwasnaya Hulagu hendak 
mengadakan perjanjian dengan poin-poin yang mengesankan kemenangan yang 
besar bagi Abbasiyah:
 
 - Menghentikan peperangan antara kedua kerajaan dan diganti dengan hubungan bilateral yang saling menguntungkan.
 
 - Menikahkan anak laki-laki Khalifah dengan putri Hulagu.
 
 - Mu’tashim Billah tetap menjadi khalifah.
 
 - Penduduk Baghdad tanpa terkecuali dijamin keamanannya.
 
 Namun Hulagu mengajukan syarat untuk poin-poin perjanjian tersebut:
 
 - Hendaknya Baghdad menghancurkan benteng Irak.
 
 - Menimbun kembali parit-parit (untuk perang).
 
 - Menyerahkan persenjataan.
 
 - Baghdad menjadi koloni kerajaan Mongol.
 
 Hulagu meyakinkan bahwa perssyaratan yang ia ajukan adalah untuk 
mewujudkan keadilan, kemerdekaan, dan keamanan. Setelah kesepakatan ini 
terwujud, Hulagu berjanji akan kembali ke wilayahnya meninggalkan 
penduduk Irak, membiarkan mereka berhukum dengan undang-undang mereka 
sendiri, dan mengatur negara sesuai kebijakan mereka sebelumnya.
 
 Mu’tashim sangat meragukan janji Hulagu ini. Salah seorang penasihat 
Khalifah mengatakan, ini adalah siasat Hulagu, seandainya Anda 
menolaknya, pasti Hulagu akan membunuh Anda dan kalau Anda menerimanya 
masih ada kemungkinan Anda akan selamat walaupun kecil. Mu’tashim pun 
terus merenungi dan memikirkan langkah apa yang akan ia ambil sementara 
Hulagu dan pasukannya sudah sangat ingin merampas kekayaan Baghdad dan 
melihat keindahan kota tersbut dari dalam.
 
 Benar saja, Hulagu 
tidak mau memberi Khalifah waktu yang panjang untuk berpikir. Ia memaksa
 Khalifah agar berpikir cepat dengan melempari benteng Baghdad dengan 
bola api. Panah-panah pun mulai masuk ke istana Khalifah hingga membunuh
 salah seorang pembantunya di hadapannya. Menurut Ibnu Katsir perlawanan
 yang dilakukan Baghdad hampir-hampir tidak berpengaruh terhdap 
orang-orang Mongol.
 
 Melihat keadaan semakin genting, Khalifah 
meminta nasihat kepada Muayyiduddin al-Qami si pendusta dan munafiq ini 
tentang  apa yang harus ia lakukan. Al-Qami si syiah  menyarankan agar 
Khalifah secara langsung menemui Hulagu. 
 Dengan lemahnya, Khalifah pun menuruti begitu saja saran dari al-Qami si penghianat. 
 Ia keluar dari Baghdad bersama menteri-menteri dan pengawal-pengawalnya dalam keadaan rendah dan hina.
 
 Setelah sampai di hadapan Hulagu, kepedihan demi kepedihan dihadapi 
Khalifah; seluruh pengawalnya dibunuh, kemudian anaknya sulungnya, Ahmad
 Abul Abbas dibunuh di hadapannya, lalu putranya yang lain, Abdurrahman 
Abu al-Fadhail dan Mubarak Abu al-Manaqib juga dibunuh dihadapnnya, 
tidak hanya itu saudari-saudari perempuannya pun ditawan. 
 Kemudian al-Qami si syiah ini memanggil ulama-ulama Ahlussunnah di Baghdad untuk dieksekusi. 
 
 Barulah mereka sadar bahwa al-Qami adalah musuh dalam selimut, namun semua itu sudah sangat terlambat. 
 
 Dan terakhir Khalifah al-Mu’tashim pun dieksekusi, ia digulung di 
sebuah karpet, lalu diinjak-injak dengan kuda hingga ia tewas. Setelah 
itu Baghdad dihancurkan dan jutaan nyawa melayang, atap-atap mengucurkan
 darah manusia, mayat-mayat bergelimpangan di jalanan kota. Demikianlah 
akhir dari kekuasaan Daulah Abbasiyah yang telah berkuasa selama 508 
tahun.
 
 Ditulis oleh Nurfitri Hadi, S.S.,M.A.
 
 Semoga jd renungan bagi kita agar tau bahwa orang syiah adalah bermental dusta dan penghianat..
 
 The end
 
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Abu Riyadl Nurcholis Majid, Lc - حفظه الله تعالى
 
⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴✽̶┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈⌣̊┈̥-̶̯͡. 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar