Kamis, 28 November 2013

Saat Engkau Dimasukkan ke Liang Lahat

Saat Engkau Dimasukkan ke Liang Lahat

Saudaraku, bila hati kita masih lalai, kunjungilah sebuah pemukiman masa depan, di sana engkau akan dikembalikan, dibungkus oleh kain kafan, lalu dimasukkan ke liang lahat.. gelap.. sepi.. sempit.. tak ada kawan yang membantu.. tiada pula handai taulan sebagai tempat mengadu. Cobalah renungkan, bukankah engkau akan seperti itu?

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ...

“Setiap jiwa pasti akan merasakan kematian, kemudian kepada Kamilah kamu akan dikembalikan“. (Al Ankabut: 57).

Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam telah memerintahkan kita untuk berziarah kubur, agar kita selalu mengingat kehidupan akhirat,

زُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمْ الْآخِرَةَ

“Berziarah kuburlah, sesungguhnya ia mengingatkan akhirat“. (HR Ibnu Majah).

Dan ingatlah!! Bila Allah mampu menciptakan kita dikali yang pertama dari sari pati air yang memancar, maka Allahpun mampu membangkitkan kita setelah kematian, dan bagi Allah semua itu adalah mudah, firman-Nya,

أَيَحْسَبُ اْلإِنسَانُ أَن يُتْرَكَ سُدًى {36} أَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِّن مَّنِىٍّ يُمْنَى {37} ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوَّى {38} فَجَعَلَ مِنْهُ الزَّوْجِيْنِ الذَّكَرَ وَاْلأُنثَى {39} أَلَيْسَ ذَلِكَ بِقَادِرٍ عَلَى أَن يُحْيِىَ الْمَوْتَى

“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)? Bukankah Dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), Kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, Lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan. Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati? (Al Qiyamah: 36-40).

Bukankah mudah bagi Allah untuk mengadzab seseorang di dalam kuburnya?! Tentu Allah tidak pernah menzalimi hamba-hamba-Nya, namun merekalah yang zalim; nikmat Allah senantiasa turun kepada manusia, namun maksiat dijadikan sebagai kendaraan. Allah telah menurunkan kitab-kitab dan mengutus para Rasul, akan tetapi mereka malah berpaling darinya dan mencari jalan yang lain.



Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله


♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Tidak ada komentar:

Posting Komentar