Di hari libur kerap tersaji banyak makanan dan minuman. Terlebih lagi saat memenuhi undangan walimah.
Saat nikmat Allah melimpah, tetap mengingat adab yang ada.
A. Jangan Berlebihan
Allah Ta'ala berfirman,
وكُلُواْ وَاشْرَبُواْ وَلاَ تُسْرِفُواْ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Makan dan minumlah kalian, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”
(QS. Al-A'raaf : 31)
B. Batasannya
Nabi shallallahu'alaihi wasallam memberi petunjuk,
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ
“Tiada wadah yang lebih buruk yang diisi penuh oleh anak cucu Adam selain dari perutnya sendiri.Cukuplah baginya beberapa suapan untuk menegakkan tulang punggungnya.Bila terpaksa harus diisi, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas...”
(HR Ahmad: 2/132, at-Tirmidzi: 2380, Shahihul Jami': 5674)
C. Akibat Bila Berlebihan
Fudhail bin Iyadh rahimahullahu ta'ala berkata,
"Dua perkara yang dapat mematikan hati.
Pertama, banyak tidur.
Kedua, banyak makan..."
(Syu'abul Iman, al-Baihaqi)
Farqad as-Sabkhi rahimahullahu ta'ala menyampaikan,
"Malang benar nasib perut besar. Bila tidak diisi ia menjadi lemah. Jika dibuat kenyang menjadi berat susah bergerak..."
(Hilyatul Auliyaa' 3/45)
Banyak penyakit berawal dari pola makan.
Dan sungguh Nabi shallallahu'alaihi wasallam merupakan manusia yang sangat jarang tertimpa penyakit.
Mari berusaha mencontoh beliau shallallahu'alaihi wasallam...
@SahabatIlmu
⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴✽̶┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈⌣̊┈̥-̶
Tidak ada komentar:
Posting Komentar