Nikmat Sehat dan Waktu Luang 
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Muhammad Abduh Tuasikal ST, MSc - حفظه الله تعالى
 
 Dua nikmat ini seringkali dilalaikan oleh manusia –termasuk pula hamba 
yang faqir ini-. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 
 ”Ada 
dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu
 senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)
 
 Ibnu Baththol mengatakan, ”Seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat.
 Barangsiapa yang memiliki dua nikmat ini (yaitu waktu senggang dan 
nikmat sehat), hendaklah ia bersemangat, jangan sampai ia tertipu dengan
 meninggalkan syukur pada Allah atas nikmat yang diberikan. Bersyukur 
adalah dengan melaksanakan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan 
Allah. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, maka dialah yang 
tertipu.” 
 
 Ibnul Jauzi mengatakan, ”Terkadang manusia berada 
dalam kondisi sehat, namun ia tidak memiliki waktu luang karena sibuk 
dengan urusan dunianya. Dan terkadang pula seseorang memiliki waktu 
luang, namun ia dalam kondisi tidak sehat. Apabila terkumpul pada 
manusia waktu luang dan nikmat sehat, sungguh akan datang rasa malas 
dalam melakukan amalan ketaatan. Itulah manusia yang telah tertipu 
(terperdaya).”
 
 ‘Umar bin Khottob mengatakan, “Aku tidak suka 
melihat seseorang yang berjalan seenaknya tanpa mengindahkan ini dan 
itu, yaitu tidak peduli penghidupan dunianya dan tidak pula sibuk dengan
 urusan akhiratnya.”
 
 Ibnu Mas’ud mengatakan,
 “Aku sangat membenci orang yang menganggur, yaitu tidak punya amalan untuk penghidupan dunianya ataupun akhiratnya.”
 
 Semoga Allah selalu memberi kita taufik dan hidayah-Nya untuk 
memanfaatkan dua nikmat ini dalam ketaatan. Semoga kita tidak termasuk 
orang-orang yang tertipu dan terperdaya.
-------๑๑•°♥°•๑๑-------

Tidak ada komentar:
Posting Komentar