S
SUDAHKAH KITA IKHLAS ???
..͡▹ Penulis: أُسْتَاذُ Rochmad Supriyadi, Lc حفظه الله تعال
Allah Ta’ala berfirman dalam QS Al Furqon Ayat: 23,
وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاء مَّنثُوراً
“Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan , lalu kami jadikan
amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.”Hal ini dikarenakan mereka
tidak berbuat ikhlas mengharap wajah Allah Ta’ala, dan demikianlah
seluruh amal manusia jika tidak berbuat
ikhlas, maka apa yang ia dapat dari berbuat letih dan lelah dalam suatu
amalan, jika hal itu berujung kepada fatamorgana tidak berbekas
sedikitpun.
Maka dari itu wahai orang-orang yang beramal,
hendaknya kalian memperhatikan keikhlasan dan keikhlasan.......Sebagai
tanda seseorang telah melakukan ikhlas adalah:
Ia sangat
memperhatikan keabsahan amal dan menjauhi akan pembatal dan perusak
amalan serta segala yang mengurangi pahala, sehingga ia mendekatkan diri
kepada Allah sesuai petunjuk Sunnah.
Ia tidak mengharap
imbalan dari manusia dan tidak merasa telah berjasa kepada Allah atas
amalnya, akan tetapi Allah yang telah melimpahkan nikmat kepada dirinya
dengan menunjukkan jalan keimanan.
Ia senantiasa melihat kepada
dirinya dengan pandangan koreksi dan muhasabah, hingga ia tidak merasa
bangga diri atas amalnya, akan tetapi ia istiqomah dalam beramal dan
khawatir akan tidak diterima disisi Allah.
Ia tidak gemar
menampakkan amal dihadapan manusia, akan tetapi ia berusaha
menyembunyikan hingga tidak terlihat para manusia. Dahulu Amru ibnu Qois
-salah satu dari salaf yang gemar beribadah- jika ia menangis, maka ia
memalingkan wajahnya ketembok dan mengatakan ia sedang kurang enak badan.
|✽¸.••.¸✽¸••.¸✽¸••.¸✽¸.••.¸✽
Rabu, 30 April 2014
LIMA TIPS UNTUK PUTRI-PUTRI ADAM YANG TELAH MENIKAH
LIMA TIPS UNTUK PUTRI-PUTRI ADAM YANG TELAH MENIKAH
Ustadz Syafiq Reza Basalamah, MA حفظه الله تعال
(disadur dari kitab Jaddidi hayataki az Zaujiyah 151-1520)
1- UNTUK MENJAGA KECERAHAN KULIT WAJAHMU
Jangan sibuk mencoba cream ini dan itu.
Cuci muka di salon setiap minggu
Masker bengkoang atau bawang setiap mau tidur…
Cobalah cara berikut itu, ga pakai biaya:
Jadikanlah CINTA dan KASIH SAYANG motor penggerak semua aktivitas dan kegiatan yang kau lakukan di keluargamu,
jauhi pesimisme, pandanglah hidup dengan kaca mata optimisme,
berbaik sangkalah pada Allah Yang Pengasih dan Penyayang,
terimalah realita dengan dada yang lapang,
dengan itu kau akan menjaga kecerahan wajahmu
sepanjang hayat di kandung badan.
Banyak-banyaklah mengucapkan Alhamdulillah, insyaAllah, dengan itu walaupun umurmu terus berlalu, pesona wajahmu takkan pernah pudar.
2-UNTUK MENJAGA KILAUAN MATAMU
Pandanglah suamimu secara langsung
Pandanglah kekasih dan pendampingmu
Fokuskan pandangan matamu ke matanya, pandangan yang penuh cinta dan kasih
Pusatkan pandanganmu agar kau dapat merasuk dan menembus ke dalam hatinya, organ yang paling indah di tubuhnya, untuk mengisi hatinya dengan kehangatan hatimu, agar ia bangkit menyongsong kehidupan ini dengan kekuatan yang baru.
Dari mata ke hati Lakukanlah latihan ini, minimal dua kali sehari
Sebelum dia meninggalkan rumah dan ketika dia kembali ke rumah
***
3-AGAR BIBIRMU TETAP SENSUAL
Jangan terperangkap dengan lipstik dan Lip balm, itu kadang dibutuhkan
Tapi gunakanlah kata-kata indah yang berbalut cinta
Rendahkanlah suaramu bila berbicara dengannya mendekatlah darinya sehingga kau tak perlu mengangkat suaramu yang kadang membuat tetangga terjaga dari tidurnya
Membuat tukang sayur berhenti sejenak
Membuat orang yang lewat depan rumah, mempercepat langkahnya
Ukhti…Rangkailah kata-kata indah sebagimana kau merangkai bunga melati
Bubuhkan aroma wangi yang penuh kelembutan
Semua itu akan membuat suasana yang keruh menjadi jernih
Gelombang lautanpun akan tunduk dan damai
Karena bibir yang sensual, yang dibasahi dengan
kelembutan, cinta dan suara yang penuh kerendahan
AGAR TANGAN DAN JEMARIMU TIDAK KERIPUT
Bila ombak di samudera kehidupanmu mengamuk
Badai menghantam bahtera rumah tanggamu
Mengombang-ambingkanmu, sehingga kau tidak tahu ke arah mana akhir dari perjalananmu.
Maka lakukanlah latihan berikut ini :
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:
ﺃَﻻَ ﺃُﺧْﺒِﺮُﻛُﻢْ ﺑِﻨِﺴَﺎﺋِﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ؟ﻗُﻞْﻧَﺎ ﺑَﻠَﻰ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ
ﺍﻟﻠﻪ ﻛُﻞُّ ﻭَﺩُﻭْﺩٍ ﻭَﻟُﻮْﺩٍ، ﺇِﺫَﺍ ﻏَﻀِﺒَﺖْ ﺃَﻭْ ﺃُﺳِﻲْﺀَ ﺇِﻟَﻴْﻬَﺎ ﺃَﻭْ ﻏَﻀِﺐَ ﺯَﻭْﺟُﻬَﺎ، :ْﺖَﻻَﻗ ﻫَﺬِﻩِ ﻳَﺪِﻱْ ﻓِﻲ ﻳَﺪِﻙَ، ﻻَ ﺃَﻛْﺘَﺤِﻞُ ﺑِﻐَﻤْﺾٍ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﺮْﺿَﻰ
“Maukah kalian aku beritahu tentang istri-istri kalian di dalam surga?”
Mereka menjawab: “Tentu saja wahai Rasulullaah!”
Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
“Wanita yang penyayang lagi subur.
Apabila ia marah, atau diperlakukan buruk atau suaminya marah kepadanya, ia berkata:
“Ini tanganku di atas tanganmu, mataku tidak akan bisa terpejam hingga engkau ridha.”
(HR. Thabarani, Lihat Shahihah hadits no. 3380)
YANG TERAKHIR UNTUK MENJAGA TELINGAMU
Gunakanlah cotton buds dengan rutin, namun berhati-hatilah jangan sampai nyangkut di dalam telinga.
Tapi yang lebih penting, saringlah apa yang masuk ke telingamu
Tidak semua yang di dengar harus disampaikan
Jauhkanlah dari mendengar yang tidak diridhai Allah.
Dan bila suamimu sedang berbicara
Jadilah pendengar yang setia…
Jangan putus perkataannya
Dengarkanlah dengan baik
Lebih banyaklah mendengar, karena Allah menciptakan bagimu 2 telinga dan satu mulut.
Selamat mencoba Ukhti…
Semoga dengannya kau tetap awet muda, bersahaja, menyedapkan mata menyejukkan jiwa.
(disadur dari kitab Jaddidi hayataki az Zaujiyah 151-1520)
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Ustadz Syafiq Reza Basalamah, MA حفظه الله تعال
(disadur dari kitab Jaddidi hayataki az Zaujiyah 151-1520)
1- UNTUK MENJAGA KECERAHAN KULIT WAJAHMU
Jangan sibuk mencoba cream ini dan itu.
Cuci muka di salon setiap minggu
Masker bengkoang atau bawang setiap mau tidur…
Cobalah cara berikut itu, ga pakai biaya:
Jadikanlah CINTA dan KASIH SAYANG motor penggerak semua aktivitas dan kegiatan yang kau lakukan di keluargamu,
jauhi pesimisme, pandanglah hidup dengan kaca mata optimisme,
berbaik sangkalah pada Allah Yang Pengasih dan Penyayang,
terimalah realita dengan dada yang lapang,
dengan itu kau akan menjaga kecerahan wajahmu
sepanjang hayat di kandung badan.
Banyak-banyaklah mengucapkan Alhamdulillah, insyaAllah, dengan itu walaupun umurmu terus berlalu, pesona wajahmu takkan pernah pudar.
2-UNTUK MENJAGA KILAUAN MATAMU
Pandanglah suamimu secara langsung
Pandanglah kekasih dan pendampingmu
Fokuskan pandangan matamu ke matanya, pandangan yang penuh cinta dan kasih
Pusatkan pandanganmu agar kau dapat merasuk dan menembus ke dalam hatinya, organ yang paling indah di tubuhnya, untuk mengisi hatinya dengan kehangatan hatimu, agar ia bangkit menyongsong kehidupan ini dengan kekuatan yang baru.
Dari mata ke hati Lakukanlah latihan ini, minimal dua kali sehari
Sebelum dia meninggalkan rumah dan ketika dia kembali ke rumah
***
3-AGAR BIBIRMU TETAP SENSUAL
Jangan terperangkap dengan lipstik dan Lip balm, itu kadang dibutuhkan
Tapi gunakanlah kata-kata indah yang berbalut cinta
Rendahkanlah suaramu bila berbicara dengannya mendekatlah darinya sehingga kau tak perlu mengangkat suaramu yang kadang membuat tetangga terjaga dari tidurnya
Membuat tukang sayur berhenti sejenak
Membuat orang yang lewat depan rumah, mempercepat langkahnya
Ukhti…Rangkailah kata-kata indah sebagimana kau merangkai bunga melati
Bubuhkan aroma wangi yang penuh kelembutan
Semua itu akan membuat suasana yang keruh menjadi jernih
Gelombang lautanpun akan tunduk dan damai
Karena bibir yang sensual, yang dibasahi dengan
kelembutan, cinta dan suara yang penuh kerendahan
AGAR TANGAN DAN JEMARIMU TIDAK KERIPUT
Bila ombak di samudera kehidupanmu mengamuk
Badai menghantam bahtera rumah tanggamu
Mengombang-ambingkanmu, sehingga kau tidak tahu ke arah mana akhir dari perjalananmu.
Maka lakukanlah latihan berikut ini :
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:
ﺃَﻻَ ﺃُﺧْﺒِﺮُﻛُﻢْ ﺑِﻨِﺴَﺎﺋِﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ؟ﻗُﻞْﻧَﺎ ﺑَﻠَﻰ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ
ﺍﻟﻠﻪ ﻛُﻞُّ ﻭَﺩُﻭْﺩٍ ﻭَﻟُﻮْﺩٍ، ﺇِﺫَﺍ ﻏَﻀِﺒَﺖْ ﺃَﻭْ ﺃُﺳِﻲْﺀَ ﺇِﻟَﻴْﻬَﺎ ﺃَﻭْ ﻏَﻀِﺐَ ﺯَﻭْﺟُﻬَﺎ، :ْﺖَﻻَﻗ ﻫَﺬِﻩِ ﻳَﺪِﻱْ ﻓِﻲ ﻳَﺪِﻙَ، ﻻَ ﺃَﻛْﺘَﺤِﻞُ ﺑِﻐَﻤْﺾٍ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﺮْﺿَﻰ
“Maukah kalian aku beritahu tentang istri-istri kalian di dalam surga?”
Mereka menjawab: “Tentu saja wahai Rasulullaah!”
Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
“Wanita yang penyayang lagi subur.
Apabila ia marah, atau diperlakukan buruk atau suaminya marah kepadanya, ia berkata:
“Ini tanganku di atas tanganmu, mataku tidak akan bisa terpejam hingga engkau ridha.”
(HR. Thabarani, Lihat Shahihah hadits no. 3380)
YANG TERAKHIR UNTUK MENJAGA TELINGAMU
Gunakanlah cotton buds dengan rutin, namun berhati-hatilah jangan sampai nyangkut di dalam telinga.
Tapi yang lebih penting, saringlah apa yang masuk ke telingamu
Tidak semua yang di dengar harus disampaikan
Jauhkanlah dari mendengar yang tidak diridhai Allah.
Dan bila suamimu sedang berbicara
Jadilah pendengar yang setia…
Jangan putus perkataannya
Dengarkanlah dengan baik
Lebih banyaklah mendengar, karena Allah menciptakan bagimu 2 telinga dan satu mulut.
Selamat mencoba Ukhti…
Semoga dengannya kau tetap awet muda, bersahaja, menyedapkan mata menyejukkan jiwa.
(disadur dari kitab Jaddidi hayataki az Zaujiyah 151-1520)
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
BAGAIMANA MENGAJARKAN ANAK TENTANG DUA KALIMAT SYAHADAT ?
BAGAIMANA MENGAJARKAN ANAK TENTANG DUA KALIMAT SYAHADAT ?
Dua kalimat syahadat adalah ucapan Asyhadu allâ ilâha illallah dan Asyhadu anna Muhammadan rasulullah. Artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Mengajarkan dua kalimat mulia tersebut hendaklah dijadikan sebagai aktivitas pengajaran atau pengenalan pertama kepada anak-anak ketika mereka mulai mampu mengucapkan kalimat-kalimat pendek. Sekalipun mereka menirukan kalimat tersebut tanpa mengerti maksudnya, dengan membiasakan mereka mengucapkannya, anak-anak akan memiliki sifat reflek dalam mengucapkan kalimat ini; sehingga kelak akan mempengaruhi pembentukan pemikiran dan jiwanya.
Kalimat-kalimat yang secara reflek diucapkan oleh anak-anak sejak kecil akan berpengaruh terhadap perkembangan pikiran dan jiwanya setelah anak dewasa. Jika anak-anak telah akrab dengan kalimat syahadat, kelak mereka akan mudah menghayati maksud dan makna kalimat tersebut. Penghayatan yang tumbuh pada kemudian hari akan sangat membantu pola pikir dan perkembangan mental anak dalam menghayati agamanya.
Pengajaran syahadat semacam ini dapat dilakukan sewaktu-waktu dan dengan cara yang mudah dilakukan oleh anak. Dengan kesenangan mereka mengucapkan kalimat ini berulang-ulang, insyaAllah mereka akan semakin akrab dengan kalimat syahadat.
Saat anak mulai bisa menalar, bertahaplah mengajarkan padanya kandungan dari dua kalimat mulia tersebut, dengan bahasa yang mudah dicerna. Dimulai dari syahadat pertama. Sampaikan pada anak bahwa inti makna kalimat tersebut adalah bahwa satu-satunya yang berhak untuk disembah dan diibadahi adalah Allah ta’ala. Jika anak bertanya mengapa demikian? Jawablah bahwa karena Allah lah yang telah mengaruniakan pada kita segala sesuatu. Kehidupan, makanan, minuman, pakaian, kesehatan, tempat tinggal dan seluruh kenikmatan yang kita rasakan tanpa terkecuali. Jika diperlukan, jelaskan pula pada anak beberapa perilaku keliru yang ada di sekelilingnya berupa praktek-praktek peribadatan kepada selain Allah. Entah itu penyembahan terhadap pohon, bebatuan, jin, kuburan atau yang semisal.
Setelah itu, jelaskan padanya makna syahadat yang kedua. Intinya adalah meyakini bahwa Allah telah mengutus Nabi Muhammad shallallahu’alaihiwasallam untuk menyampaikan ajaran Islam. Beliau adalah manusia pilihan yang memiliki kesempurnaan dan keistimewaan. Karena itu beliaulah yang paling berhak untuk dijadikan panutan dan idola dalam keseharian dan setiap perilaku kita.
Ditulis oleh: Ustadz Abdullah Zaen, M.A, حفظه الله تعالى
@ Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 15 Jumadal Ula 1435 / 17 Maret 2014
.✽.•°•.☆.•°•✽.•°•☆.•°•✽
Dua kalimat syahadat adalah ucapan Asyhadu allâ ilâha illallah dan Asyhadu anna Muhammadan rasulullah. Artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Mengajarkan dua kalimat mulia tersebut hendaklah dijadikan sebagai aktivitas pengajaran atau pengenalan pertama kepada anak-anak ketika mereka mulai mampu mengucapkan kalimat-kalimat pendek. Sekalipun mereka menirukan kalimat tersebut tanpa mengerti maksudnya, dengan membiasakan mereka mengucapkannya, anak-anak akan memiliki sifat reflek dalam mengucapkan kalimat ini; sehingga kelak akan mempengaruhi pembentukan pemikiran dan jiwanya.
Kalimat-kalimat yang secara reflek diucapkan oleh anak-anak sejak kecil akan berpengaruh terhadap perkembangan pikiran dan jiwanya setelah anak dewasa. Jika anak-anak telah akrab dengan kalimat syahadat, kelak mereka akan mudah menghayati maksud dan makna kalimat tersebut. Penghayatan yang tumbuh pada kemudian hari akan sangat membantu pola pikir dan perkembangan mental anak dalam menghayati agamanya.
Pengajaran syahadat semacam ini dapat dilakukan sewaktu-waktu dan dengan cara yang mudah dilakukan oleh anak. Dengan kesenangan mereka mengucapkan kalimat ini berulang-ulang, insyaAllah mereka akan semakin akrab dengan kalimat syahadat.
Saat anak mulai bisa menalar, bertahaplah mengajarkan padanya kandungan dari dua kalimat mulia tersebut, dengan bahasa yang mudah dicerna. Dimulai dari syahadat pertama. Sampaikan pada anak bahwa inti makna kalimat tersebut adalah bahwa satu-satunya yang berhak untuk disembah dan diibadahi adalah Allah ta’ala. Jika anak bertanya mengapa demikian? Jawablah bahwa karena Allah lah yang telah mengaruniakan pada kita segala sesuatu. Kehidupan, makanan, minuman, pakaian, kesehatan, tempat tinggal dan seluruh kenikmatan yang kita rasakan tanpa terkecuali. Jika diperlukan, jelaskan pula pada anak beberapa perilaku keliru yang ada di sekelilingnya berupa praktek-praktek peribadatan kepada selain Allah. Entah itu penyembahan terhadap pohon, bebatuan, jin, kuburan atau yang semisal.
Setelah itu, jelaskan padanya makna syahadat yang kedua. Intinya adalah meyakini bahwa Allah telah mengutus Nabi Muhammad shallallahu’alaihiwasallam untuk menyampaikan ajaran Islam. Beliau adalah manusia pilihan yang memiliki kesempurnaan dan keistimewaan. Karena itu beliaulah yang paling berhak untuk dijadikan panutan dan idola dalam keseharian dan setiap perilaku kita.
Ditulis oleh: Ustadz Abdullah Zaen, M.A, حفظه الله تعالى
@ Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 15 Jumadal Ula 1435 / 17 Maret 2014
.✽.•°•.☆.•°•✽.•°•☆.•°•✽
CARA TERMUDAH MENGHAFAL AL QUR'AN AL KARIM
CARA TERMUDAH MENGHAFAL AL QUR'AN AL KARIM
Bismillah,
Segala pujian hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, dan para sahabat seluruhnya.
Keistimewaan metode ini adalah seseorang akan memperoleh kekuatan dan kemapanan hafalan serta dia akan cepat dalam menghafal sehingga dalam waktu yang singkat dia akan segera mengkhatamkan Al-Quran.
Berikut kami akan paparkan metodenya beserta pencontohannya, misal dalam menghafal surah Al-Jumuah:
1. Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali.
2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali.
3. Bacalah ayat ketiga sebanyak 20 kali.
4. Bacalah ayat keempat sebanyak 20 kali
5. Keempat ayat di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.
6. Bacalah ayat kelima sebanyak 20 kali.
7. Bacalah ayat keenam sebanyak 20 kali.
8. Bacalah ayat ketujuh sebanyak 20 kali.
9. Bacalah ayat kedelapan sebanyak 20 kali.
10. Keempat ayat (ayat 5-8) di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.
11. Bacalah ayat pertama hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya.
Demikian seterusnya pada setiap surah hingga selesai menghafal seluruh surah dalam Al-Quran. Jangan sampai kamu menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, karena itu akan menyebabkan hafalanmu bertambah berat sehingga kamu tidak bisa menghafalnya.
JIKA AKU INGIN MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA, BAGAIMANA CARANYA?
Jika kamu ingin menambah hafalan baru (halaman selanjutnya) pada hari berikutnya, maka sebelum kamu menambah dengan hafalan baru dengan metode yang aku sebutkan di atas, maka anda harus membaca hafalan lama (halaman sebelumnya) dari ayat pertama hingga ayat terakhir (muraja’ah) sebanyak 20 kali agar hafalan ayat-ayat sebelumnya tetap kokoh dan kuat dalam ingatanmu.
Kemudian setelah mengulangi (muraja’ah) maka baru kamu bisa memulai hafalan baru dengan metode yang aku sebutkan di atas.
BAGAIMANA CARANYA AKU MENGGABUNGKAN ANTARA MENGULANG (MURAJA’AH) DENGAN MENAMBAH HAFALAN BARU?
Jangan sekali-kali kamu menambah hafalan Al-Qur`an tanpa mengulang hafalan yang sudah ada sebelumya. Hal itu karena jika kamu hanya terus-menerus melanjutkan menghafal Al-Qur’an hingga khatam tapi tanpa mengulanginya terlebih dahulu, lantas setelah khatam kamu baru mau mengulanginya dari awal, maka secara tidak disadari kamu telah banyak kehilangan hafalan yang pernah dihafal.
Oleh karena itu metode yang paling tepat dalam menghafal adalah dengan menggabungkan antara murajaah (mengulang) dan menambah hafalan baru. Bagilah isi Al-Qur`an menjadi tiga bagian,yang mana satu bagian berisi 10 juz. Jika dalam sehari kamu telah menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga kamu menyelesaikan 10 juz.
Jika kamu telah berhasil menyelesaikan 10 juz maka berhentilah menghafal selama satu bulan penuh dan isi dengan mengulang apa yang telah dihafal, dengan cara setiap hari kamu mengulangi (meraja’ah) sebanyak 8 halaman.
Setelah selesai satu bulan kamu mengulangi hafalan, sekarang mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8 halaman hingga kamu bisa menyelesaikan hafalan 20 juz. Jika kamu telah menghafal 20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk mengulangi hafalan 20 juz, dimana setiap hari kamu harus mengulang (meraja’ah) sebanyak 8 halaman. Jika sudah mengulang selama dua bulan, maka mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8 halaman hingga kamu bisa menyelesaikan seluruh Al-Qur’an.
Jika anda telah selesai menghafal semua isi Al-Qur`an, maka ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri selama satu bulan, dimana setiap harinya kamu mengulang setengah juz. Kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya, juga diulang setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama setiap harinya. Kemudian pindahlah untuk mengulang 10 juz terakhir dari Al-Qur`an selama sebulan, dimana setiap harinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.
BAGAIMANA CARA MERAJA’AH AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH AKU MENYELESAIKAN METODE MURAJA’AH DI ATAS?
Mulailah mengulangi Al-Qur’an secara keseluruhan dengan cara setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulanginya 3 kali dalam sehari. Dengan demikian maka kamu akan bisa mengkhatamkan Al-Qur’an sekali setiap dua minggu.
Dengan metode seperti ini maka dalam jangka satu tahun (insya Allah) kamu telah mutqin (kokoh) dalam menghafal Al-Qur’an, dan lakukanlah cara ini selama satu tahun penuh.
APA YANG AKU LAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL-QUR’AN SELAMA SATU TAHUN?
Setelah menguasai hafalan dan mengulangInya dengan itqan (mantap) selama satu tahun, hendaknya bacaan Al-Qur’an yang kamu baca setiap hari hingga akhir hayatmu adalah bacaan yang dilakukan oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- semasa hidup beliau. Beliau membagi isi Al-Qur`an menjadi tujuh bagian (dimana setiap harinya beliau membaca satu bagian tersebut), sehingga beliau mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam sepekan.
Aus bin Huzaifah -rahimahullah- berkata: Aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-, “Bagaimana caranya kalian membagi Al-Qur`an untuk dibaca setiap hari?” Mereka menjawab:
نُحَزِّبُهُ ثَلَاثَ سُوَرٍ وَخَمْسَ سُوَرٍ وَسَبْعَ سُوَرٍ وَتِسْعَ سُوَرٍ وَإِحْدَى عَشْرَةَ سُورَةً وَثَلَاثَ عَشْرَةَ سُورَةً وَحِزْبَ الْمُفَصَّلِ مِنْ قَافْ حَتَّى يُخْتَمَ
“Kami membaginya menjadi (tujuh bagian yakni): Tiga surat, lima surat, tujuh surat, sembilan surat, sebelas surat, tiga belas surat, dan hizb al-mufashshal yaitu dari surat Qaf sampai akhir (mushaf).” (HR. Ahmad no. 15578).
Maksudnya :
◘ Hari pertama : Mereka membaca surat “al-fatihah” hingga akhir surat “an-nisa`”.
◘ Hari kedua : Dari surat “al-maidah” hingga akhir surat “at-taubah”.
◘ Hari ketiga : Dari surat “Yunus” hingga akhir surat “an-nahl”
◘ Hari keempat : Dari surat “al-isra” hingga akhir surat “al-furqan”.
◘ Hari kelima : Dari surat “asy-syu’ara” hingga akhir surat “Yasin”.
◘ Hari keenam : Dari surat “ash-shaffat” hingga akhir surat “al-hujurat”.
◘ Hari ketujuh : Dari surat “qaaf” hingga akhir surat “an-nas”.
Para ulama menyingkat bacaan Al-Qur`an Nabi -shallallahu alaihi wasallam- ini menjadi kata: ”فَمِي بِشَوْقٍ“. Setiap huruf yang tersebut menjadi simbol dari awal surat yang dibaca oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- pada setiap harinya. Maka:
◘ Huruf “fa`” adalah simbol dari surat “al-fatihah”. Maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari pertama dimulai dari surah al-fatihah.
◘ Huruf “mim” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kedua dimulai dari surah al-maidah.
◘ Huruf “ya`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketiga dimulai dari surah Yunus.
◘ Huruf ”ba`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keempat dimulai dari surah Bani Israil yang juga dinamakan surah al-isra`.
◘ Huruf “syin” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kelima dimulai dari surah asy-syu’ara`.
◘ Huruf “waw” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keenam dimulai dari surah wash shaffat.
◘ Huruf “qaaf” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketujuh dimulai dari surah qaf hingga akhir muashaf yaitu surah an-nas.
Adapun pembagian hizib yang ada pada Al-Qur an sekarang, maka itu tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.
BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG MUTASYABIH (AYAT YANG MIRIP) DALAM AL-QUR’AN?
Cara terbaik untuk membedakan antara dua ayat yang kelihatannya menurut kamu hampir sama (mutasyabih), adalah dengan cara membuka mushaf dan carilah kedua ayat tersebut. Lalu carilah perbedaan antara kedua ayat tersebut, cermatilah perbedaan tersebut, kemudian buatlah tanda/catatan (di dalam hatimu) yang bisa kamu jadikan sebagai tanda untuk membedakan antara keduanya. Kemudian, ketika kamu melakukan murajaah hafalan, maka perhatikanlah perbedaan tersebut secara berulang-ulang sampai kamu mutqin dalam mengingat perbedaan antara keduanya.
BEBERAPA KAIDAH DAN KETENTUAN DALAM MENGHAFAL AL-QUR`AN:
1- Kamu harus menghafal melalui bantuan seorang guru yang bisa membenarkan bacaanmu jika salah.
2- Hafalkanlah 2 halaman setiap hari: 1 halaman setelah subuh dan 1 halaman setelah ashar atau maghrib. Dengan metode seperti ini (insya Allah) kamu akan bisa menghafal Al-Qur`an secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun. Tetapi jika kamu memperbanyak kapasitas hafalan setiap harinya maka kemampuan menghafalmu akan melemah.
3- Menghafallah mulai dari surat an-nas hingga surat al-baqarah karena hal itu lebih mudah. Tapi setelah kamu menghafal Al-Qur`an maka urutan meraja’ahmu dimulai dari Al-Baqarah sampai An-Nas.
4- Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu mushaf saja (baik dalam cetakan maupun bentuknya), karena hal itu sangat membantu dalam menguatkan hafalan dan agar lebih cepat mengingat letak-letak ayatnya, ayat apa yang ada di akhir halaman ini dan ayat apa yang ada di awal halaman sebelahnya.
5- Setiap orang yang menghafal Al-Qur’an pada 2 tahun pertama biasanya apa yang telah dia hafal masih mudah hilang, dan masa ini disebut fase at-tajmi’ (pengumpulan hafalan). Karenanya janganlah kamu bersedih karena ada sebagian hafalanmu yang kamu lupa atau kamu banyak keliru dalam hafalan. Ini adalah fase yang sulit sebagai ujian bagimu, dan ini adalah fase rentan yang bisa menjadi pintu masuknya setan untuk menghentikan kamu dari menghafal Al-Qur`an. Tolaklah was-was tersebut dari dalam hatimu dan teruslah menghafal, karena dia (menghafal Al-Qur`an) merupakan perbendaharaan harta yang tidak diberikan kepada sembarang orang.
[Oleh: Asy-Syaikh Dr. Abdul Muhsin Muhammad Al-Qasim, imam dan khathib di Masjid Nabawi]
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Bismillah,
Segala pujian hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, dan para sahabat seluruhnya.
Keistimewaan metode ini adalah seseorang akan memperoleh kekuatan dan kemapanan hafalan serta dia akan cepat dalam menghafal sehingga dalam waktu yang singkat dia akan segera mengkhatamkan Al-Quran.
Berikut kami akan paparkan metodenya beserta pencontohannya, misal dalam menghafal surah Al-Jumuah:
1. Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali.
2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali.
3. Bacalah ayat ketiga sebanyak 20 kali.
4. Bacalah ayat keempat sebanyak 20 kali
5. Keempat ayat di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.
6. Bacalah ayat kelima sebanyak 20 kali.
7. Bacalah ayat keenam sebanyak 20 kali.
8. Bacalah ayat ketujuh sebanyak 20 kali.
9. Bacalah ayat kedelapan sebanyak 20 kali.
10. Keempat ayat (ayat 5-8) di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.
11. Bacalah ayat pertama hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya.
Demikian seterusnya pada setiap surah hingga selesai menghafal seluruh surah dalam Al-Quran. Jangan sampai kamu menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, karena itu akan menyebabkan hafalanmu bertambah berat sehingga kamu tidak bisa menghafalnya.
JIKA AKU INGIN MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA, BAGAIMANA CARANYA?
Jika kamu ingin menambah hafalan baru (halaman selanjutnya) pada hari berikutnya, maka sebelum kamu menambah dengan hafalan baru dengan metode yang aku sebutkan di atas, maka anda harus membaca hafalan lama (halaman sebelumnya) dari ayat pertama hingga ayat terakhir (muraja’ah) sebanyak 20 kali agar hafalan ayat-ayat sebelumnya tetap kokoh dan kuat dalam ingatanmu.
Kemudian setelah mengulangi (muraja’ah) maka baru kamu bisa memulai hafalan baru dengan metode yang aku sebutkan di atas.
BAGAIMANA CARANYA AKU MENGGABUNGKAN ANTARA MENGULANG (MURAJA’AH) DENGAN MENAMBAH HAFALAN BARU?
Jangan sekali-kali kamu menambah hafalan Al-Qur`an tanpa mengulang hafalan yang sudah ada sebelumya. Hal itu karena jika kamu hanya terus-menerus melanjutkan menghafal Al-Qur’an hingga khatam tapi tanpa mengulanginya terlebih dahulu, lantas setelah khatam kamu baru mau mengulanginya dari awal, maka secara tidak disadari kamu telah banyak kehilangan hafalan yang pernah dihafal.
Oleh karena itu metode yang paling tepat dalam menghafal adalah dengan menggabungkan antara murajaah (mengulang) dan menambah hafalan baru. Bagilah isi Al-Qur`an menjadi tiga bagian,yang mana satu bagian berisi 10 juz. Jika dalam sehari kamu telah menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga kamu menyelesaikan 10 juz.
Jika kamu telah berhasil menyelesaikan 10 juz maka berhentilah menghafal selama satu bulan penuh dan isi dengan mengulang apa yang telah dihafal, dengan cara setiap hari kamu mengulangi (meraja’ah) sebanyak 8 halaman.
Setelah selesai satu bulan kamu mengulangi hafalan, sekarang mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8 halaman hingga kamu bisa menyelesaikan hafalan 20 juz. Jika kamu telah menghafal 20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk mengulangi hafalan 20 juz, dimana setiap hari kamu harus mengulang (meraja’ah) sebanyak 8 halaman. Jika sudah mengulang selama dua bulan, maka mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8 halaman hingga kamu bisa menyelesaikan seluruh Al-Qur’an.
Jika anda telah selesai menghafal semua isi Al-Qur`an, maka ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri selama satu bulan, dimana setiap harinya kamu mengulang setengah juz. Kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya, juga diulang setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama setiap harinya. Kemudian pindahlah untuk mengulang 10 juz terakhir dari Al-Qur`an selama sebulan, dimana setiap harinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.
BAGAIMANA CARA MERAJA’AH AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH AKU MENYELESAIKAN METODE MURAJA’AH DI ATAS?
Mulailah mengulangi Al-Qur’an secara keseluruhan dengan cara setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulanginya 3 kali dalam sehari. Dengan demikian maka kamu akan bisa mengkhatamkan Al-Qur’an sekali setiap dua minggu.
Dengan metode seperti ini maka dalam jangka satu tahun (insya Allah) kamu telah mutqin (kokoh) dalam menghafal Al-Qur’an, dan lakukanlah cara ini selama satu tahun penuh.
APA YANG AKU LAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL-QUR’AN SELAMA SATU TAHUN?
Setelah menguasai hafalan dan mengulangInya dengan itqan (mantap) selama satu tahun, hendaknya bacaan Al-Qur’an yang kamu baca setiap hari hingga akhir hayatmu adalah bacaan yang dilakukan oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- semasa hidup beliau. Beliau membagi isi Al-Qur`an menjadi tujuh bagian (dimana setiap harinya beliau membaca satu bagian tersebut), sehingga beliau mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam sepekan.
Aus bin Huzaifah -rahimahullah- berkata: Aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-, “Bagaimana caranya kalian membagi Al-Qur`an untuk dibaca setiap hari?” Mereka menjawab:
نُحَزِّبُهُ ثَلَاثَ سُوَرٍ وَخَمْسَ سُوَرٍ وَسَبْعَ سُوَرٍ وَتِسْعَ سُوَرٍ وَإِحْدَى عَشْرَةَ سُورَةً وَثَلَاثَ عَشْرَةَ سُورَةً وَحِزْبَ الْمُفَصَّلِ مِنْ قَافْ حَتَّى يُخْتَمَ
“Kami membaginya menjadi (tujuh bagian yakni): Tiga surat, lima surat, tujuh surat, sembilan surat, sebelas surat, tiga belas surat, dan hizb al-mufashshal yaitu dari surat Qaf sampai akhir (mushaf).” (HR. Ahmad no. 15578).
Maksudnya :
◘ Hari pertama : Mereka membaca surat “al-fatihah” hingga akhir surat “an-nisa`”.
◘ Hari kedua : Dari surat “al-maidah” hingga akhir surat “at-taubah”.
◘ Hari ketiga : Dari surat “Yunus” hingga akhir surat “an-nahl”
◘ Hari keempat : Dari surat “al-isra” hingga akhir surat “al-furqan”.
◘ Hari kelima : Dari surat “asy-syu’ara” hingga akhir surat “Yasin”.
◘ Hari keenam : Dari surat “ash-shaffat” hingga akhir surat “al-hujurat”.
◘ Hari ketujuh : Dari surat “qaaf” hingga akhir surat “an-nas”.
Para ulama menyingkat bacaan Al-Qur`an Nabi -shallallahu alaihi wasallam- ini menjadi kata: ”فَمِي بِشَوْقٍ“. Setiap huruf yang tersebut menjadi simbol dari awal surat yang dibaca oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- pada setiap harinya. Maka:
◘ Huruf “fa`” adalah simbol dari surat “al-fatihah”. Maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari pertama dimulai dari surah al-fatihah.
◘ Huruf “mim” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kedua dimulai dari surah al-maidah.
◘ Huruf “ya`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketiga dimulai dari surah Yunus.
◘ Huruf ”ba`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keempat dimulai dari surah Bani Israil yang juga dinamakan surah al-isra`.
◘ Huruf “syin” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kelima dimulai dari surah asy-syu’ara`.
◘ Huruf “waw” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keenam dimulai dari surah wash shaffat.
◘ Huruf “qaaf” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketujuh dimulai dari surah qaf hingga akhir muashaf yaitu surah an-nas.
Adapun pembagian hizib yang ada pada Al-Qur an sekarang, maka itu tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.
BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG MUTASYABIH (AYAT YANG MIRIP) DALAM AL-QUR’AN?
Cara terbaik untuk membedakan antara dua ayat yang kelihatannya menurut kamu hampir sama (mutasyabih), adalah dengan cara membuka mushaf dan carilah kedua ayat tersebut. Lalu carilah perbedaan antara kedua ayat tersebut, cermatilah perbedaan tersebut, kemudian buatlah tanda/catatan (di dalam hatimu) yang bisa kamu jadikan sebagai tanda untuk membedakan antara keduanya. Kemudian, ketika kamu melakukan murajaah hafalan, maka perhatikanlah perbedaan tersebut secara berulang-ulang sampai kamu mutqin dalam mengingat perbedaan antara keduanya.
BEBERAPA KAIDAH DAN KETENTUAN DALAM MENGHAFAL AL-QUR`AN:
1- Kamu harus menghafal melalui bantuan seorang guru yang bisa membenarkan bacaanmu jika salah.
2- Hafalkanlah 2 halaman setiap hari: 1 halaman setelah subuh dan 1 halaman setelah ashar atau maghrib. Dengan metode seperti ini (insya Allah) kamu akan bisa menghafal Al-Qur`an secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun. Tetapi jika kamu memperbanyak kapasitas hafalan setiap harinya maka kemampuan menghafalmu akan melemah.
3- Menghafallah mulai dari surat an-nas hingga surat al-baqarah karena hal itu lebih mudah. Tapi setelah kamu menghafal Al-Qur`an maka urutan meraja’ahmu dimulai dari Al-Baqarah sampai An-Nas.
4- Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu mushaf saja (baik dalam cetakan maupun bentuknya), karena hal itu sangat membantu dalam menguatkan hafalan dan agar lebih cepat mengingat letak-letak ayatnya, ayat apa yang ada di akhir halaman ini dan ayat apa yang ada di awal halaman sebelahnya.
5- Setiap orang yang menghafal Al-Qur’an pada 2 tahun pertama biasanya apa yang telah dia hafal masih mudah hilang, dan masa ini disebut fase at-tajmi’ (pengumpulan hafalan). Karenanya janganlah kamu bersedih karena ada sebagian hafalanmu yang kamu lupa atau kamu banyak keliru dalam hafalan. Ini adalah fase yang sulit sebagai ujian bagimu, dan ini adalah fase rentan yang bisa menjadi pintu masuknya setan untuk menghentikan kamu dari menghafal Al-Qur`an. Tolaklah was-was tersebut dari dalam hatimu dan teruslah menghafal, karena dia (menghafal Al-Qur`an) merupakan perbendaharaan harta yang tidak diberikan kepada sembarang orang.
[Oleh: Asy-Syaikh Dr. Abdul Muhsin Muhammad Al-Qasim, imam dan khathib di Masjid Nabawi]
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
SUNNAHKAH BERSETUBUH DI MALAM DAN HARI JUMAT?
SUNNAHKAH BERSETUBUH DI MALAM DAN HARI JUMAT?
Hadits ttg keutamaan bersetubuh di malam jum’at tidak ditemukan dalam
kitab hadits manapun. Kemungkinan besar ia adalah buatan Ishaq bin Najih Al Multhay. Dia yang membuat hadits hadits tentang keutamaan jima (bersetubuh) atas nama Ali bin Abi Thalib.
Ibnu Adi berkata, “Semuanya dia yang memalsukan. Ia meriwayatkan dari ibnu Juraij dari Atha dari Abu Sa’id wasiat untuk Ali radliyallahu‘anhu tentang bersetubuh (jima’) dan bagaimana tata cara berjima’.
Lihatlah betapa beraninya orang ini.” (Mizanul i’tidal 1/201).
Adapun tentang bersetubuh di hari jum’at, para ulama berselisih apakah itu disunnahkan atau tidak. Sebab perselisihan ini berasal dari
perbedaan pemahaman mereka terhadap lafadz “Man Ghossala waghtasala”. Yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi, Nasai, ibnu Majah dan Ahmad.
Sebagian ulama berpendapat bahwa makna ghossala tersebut adalah
bersetubuh. Alasan mereka diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman bahwa Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam yang artinya, “Apakah seseorang dari kalian merasa lemah untuk menyetubuhi istrinya di setiap hari jum’at. Karena
sesungguhnya ia mendapatkan dua pahala, yaitu pahala mandinya dan pahala mandi istrinya.”
Tetapi sayang hadits ini sangat lemah karena di dalam sanadnya ada dua cacat:
Pertama:
Yazid bin Sinan. Ia matruk sebagaimana dikatakan oleh imam An nasai.
Kedua:
Baqiyyah bin Al Walid. Ia seorang perawi yang mudallis. Dan di sini ia meriwayatkan dengan lafadz ‘an sehingga tidak diterima.
Pendapat yang paling kuat adalah bahwa makna “Ghossala” tersebut telah
di tafsirkan oleh Rasulullah langsung dalam hadits lain.
Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam sunannya dari Aus Ats-Tsaqofi bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya:
“Siapa yang mencuci rambutnya pada hari jum’at dan ia mandi..dst"
Jadi pendapat yang mengatakan bahwa disunnahkan bersetubuh pada hari
jum’at adalah pendapat yang LEMAH karena tidak didukung oleh dalil.
Imam ibnu Qayyim menyebutkan dalam Zadul Ma’ad, bahwa saat bersetubuh
yang paling baik adalah ketika SYAHWAT SEDANG MENGGELORA.
الله أعلم بالصواب
..͡▹ Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Abu Yahya Badrusalam, Lc حفظه الله تعال
28 Jumadats Tsani 1435H / 28 April 2014
̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇
Hadits ttg keutamaan bersetubuh di malam jum’at tidak ditemukan dalam
kitab hadits manapun. Kemungkinan besar ia adalah buatan Ishaq bin Najih Al Multhay. Dia yang membuat hadits hadits tentang keutamaan jima (bersetubuh) atas nama Ali bin Abi Thalib.
Ibnu Adi berkata, “Semuanya dia yang memalsukan. Ia meriwayatkan dari ibnu Juraij dari Atha dari Abu Sa’id wasiat untuk Ali radliyallahu‘anhu tentang bersetubuh (jima’) dan bagaimana tata cara berjima’.
Lihatlah betapa beraninya orang ini.” (Mizanul i’tidal 1/201).
Adapun tentang bersetubuh di hari jum’at, para ulama berselisih apakah itu disunnahkan atau tidak. Sebab perselisihan ini berasal dari
perbedaan pemahaman mereka terhadap lafadz “Man Ghossala waghtasala”. Yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi, Nasai, ibnu Majah dan Ahmad.
Sebagian ulama berpendapat bahwa makna ghossala tersebut adalah
bersetubuh. Alasan mereka diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman bahwa Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam yang artinya, “Apakah seseorang dari kalian merasa lemah untuk menyetubuhi istrinya di setiap hari jum’at. Karena
sesungguhnya ia mendapatkan dua pahala, yaitu pahala mandinya dan pahala mandi istrinya.”
Tetapi sayang hadits ini sangat lemah karena di dalam sanadnya ada dua cacat:
Pertama:
Yazid bin Sinan. Ia matruk sebagaimana dikatakan oleh imam An nasai.
Kedua:
Baqiyyah bin Al Walid. Ia seorang perawi yang mudallis. Dan di sini ia meriwayatkan dengan lafadz ‘an sehingga tidak diterima.
Pendapat yang paling kuat adalah bahwa makna “Ghossala” tersebut telah
di tafsirkan oleh Rasulullah langsung dalam hadits lain.
Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam sunannya dari Aus Ats-Tsaqofi bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya:
“Siapa yang mencuci rambutnya pada hari jum’at dan ia mandi..dst"
Jadi pendapat yang mengatakan bahwa disunnahkan bersetubuh pada hari
jum’at adalah pendapat yang LEMAH karena tidak didukung oleh dalil.
Imam ibnu Qayyim menyebutkan dalam Zadul Ma’ad, bahwa saat bersetubuh
yang paling baik adalah ketika SYAHWAT SEDANG MENGGELORA.
الله أعلم بالصواب
..͡▹ Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Abu Yahya Badrusalam, Lc حفظه الله تعال
28 Jumadats Tsani 1435H / 28 April 2014
̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̣̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇̇
Pilah-Pilih Kawan
Pilah-Pilih Kawan
Boleh saja, mengenal banyak orang.
Tetapi selektiflah dalam berkawan...
Alih-alih ingin menasihati...
Malah kita terwarnai...
A. Pengaruh.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
“Seseorang itu mengikuti agama kawan dekatnya. Maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi kawan dekatnya...”
(Shahih, HR. Abu Daud, at-Tirmidzi; Silsilah Ash-Shahihah: 927 al-Albani)
Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata,
"Nilailah seseorang dengan siapa ia berkawan. Karena seorang muslim akan mengikuti muslim lainnya. Dan seorang fajir (pendosa) akan mengikuti fajir lainnya..." (Syarhus Sunnah al-Baghawi: 13/70)
Air tidak akan bercampur dengan minyak...
B. Kawan Dekat Itu Cermin Kita.
Dikatakan dalam sya'ir:
Janganlah bertanya siapa dia, tetapi tanyakan siapa kawannya...
Sebab seseorang akan meniru kawannya...
*/ Himbauan untuk yang belum menikah:
Untuk urusan berkawan saja kita disuruh memilah dan memilih, apalagi perihal pasangan hidup...
Tetapi jangan terlalu lama dan berbelit menyeleksinya ya.. ˆ⌣ˆ
@sahabatilmu
٭ ♌ ♧ ٭ ♌ ♧ ٭ ♌ ♧ ٭ ♌ ♧ ٭
Boleh saja, mengenal banyak orang.
Tetapi selektiflah dalam berkawan...
Alih-alih ingin menasihati...
Malah kita terwarnai...
A. Pengaruh.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
“Seseorang itu mengikuti agama kawan dekatnya. Maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi kawan dekatnya...”
(Shahih, HR. Abu Daud, at-Tirmidzi; Silsilah Ash-Shahihah: 927 al-Albani)
Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata,
"Nilailah seseorang dengan siapa ia berkawan. Karena seorang muslim akan mengikuti muslim lainnya. Dan seorang fajir (pendosa) akan mengikuti fajir lainnya..." (Syarhus Sunnah al-Baghawi: 13/70)
Air tidak akan bercampur dengan minyak...
B. Kawan Dekat Itu Cermin Kita.
Dikatakan dalam sya'ir:
Janganlah bertanya siapa dia, tetapi tanyakan siapa kawannya...
Sebab seseorang akan meniru kawannya...
*/ Himbauan untuk yang belum menikah:
Untuk urusan berkawan saja kita disuruh memilah dan memilih, apalagi perihal pasangan hidup...
Tetapi jangan terlalu lama dan berbelit menyeleksinya ya.. ˆ⌣ˆ
@sahabatilmu
٭ ♌ ♧ ٭ ♌ ♧ ٭ ♌ ♧ ٭ ♌ ♧ ٭
BERPEGANG TEGUHLAH PADA TALI ALLAH TA'ALA
BERPEGANG TEGUHLAH PADA TALI ALLAH TA'ALA
Oleh: أُسْتَاذُ Abdussalam Busyro Abdul Manan, Lc حفظه الله تعال
Sesungguhnya jalan keselamatan hanyalah satu yaitu jalan اَللّهُ سبحانه وتعالى yang lurus.
Dalam sebuah hadits shahih bahwa suatu ketika Rosulullah صلى الله عليه وسلم menarik garis lurus lalu menarik garis2 ke kanan dan ke kiri dari garis yg lurus itu, kemudian beliau bersabda:
"Inilah (garis lurus) jalan Allah Ta'ala, sementara garis2 ke kanan dan ke kiri itu adalah jalan2 setan, 'Beliau kemudian membaca ayat: Dan bahwa (yg Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yg lurus maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan2 (yg lain) karena jalan2 itu mencerai-beraikaN kamu dari jalan-Nya" (HR Ahmad dan Ad-Darimi)
Sebagian ulama mencontohkan dgn pelepah kurma yg menjulur hingga ke tanah. Sekiranya seekor serangga merayap naik melalui batangnya, niscaya ia akan sampai ke atas dan dapat menikmati buah kurma yg diinginkannya, artinya ia telah selamat sampai ke tujuan. Lain ceritanya jika ia naik melalui pelepah daun kurma yg menjulur ke kanan dan ke kiri itu, baru sj ia mencoba merayap naik pasti sudah terjatuh. Batang itulah jalan اَللّهُ سبحانه وتعالى sementara pelepah daun kurma itu adalah jalan2 setan.
Sekarang ini kita berada pada zaman serba asing, sebagaimana dalam sebuah hadits Rosul صلى الله عليه وسلم :
"Dienul islam itu pada mulanya asing dan akan kembali asing sebagaimana pada awalnya, maka Thuubaa (kebahagiaan/surga bernama Thuubaa) bagi para ghuraba'. (HR Muslim)
Ada beberapa riwayat yg menjelskan pengertian Ghuraba' adalah "mereka adalah orang2 yg memelihara agamanya dari fitnah2", setiap kali fitnah datang menimpa harta, diri dan agamanya, ia akan menjauh menyelamatkan diri hingga agamanya tetap terjaga.
Orang2 yg menjaga nilai2 agamanya merekalah yg disebut ghuraba', merekalah yg mendapat doa dari Rosul صلى الله عليه وسلم "Berbahagialah para ghuraba'!"
Seorang muslim hanya selamat dgn memegang teguh nilai2 agamanya, ia harus mendahulukannya daripada yang lain.
29 Jumadats Tsani 1435H / 29 April 2014
✽¸.••.¸✽¸••.¸✽¸••.¸✽¸.••.¸✽
Oleh: أُسْتَاذُ Abdussalam Busyro Abdul Manan, Lc حفظه الله تعال
Sesungguhnya jalan keselamatan hanyalah satu yaitu jalan اَللّهُ سبحانه وتعالى yang lurus.
Dalam sebuah hadits shahih bahwa suatu ketika Rosulullah صلى الله عليه وسلم menarik garis lurus lalu menarik garis2 ke kanan dan ke kiri dari garis yg lurus itu, kemudian beliau bersabda:
"Inilah (garis lurus) jalan Allah Ta'ala, sementara garis2 ke kanan dan ke kiri itu adalah jalan2 setan, 'Beliau kemudian membaca ayat: Dan bahwa (yg Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yg lurus maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan2 (yg lain) karena jalan2 itu mencerai-beraikaN kamu dari jalan-Nya" (HR Ahmad dan Ad-Darimi)
Sebagian ulama mencontohkan dgn pelepah kurma yg menjulur hingga ke tanah. Sekiranya seekor serangga merayap naik melalui batangnya, niscaya ia akan sampai ke atas dan dapat menikmati buah kurma yg diinginkannya, artinya ia telah selamat sampai ke tujuan. Lain ceritanya jika ia naik melalui pelepah daun kurma yg menjulur ke kanan dan ke kiri itu, baru sj ia mencoba merayap naik pasti sudah terjatuh. Batang itulah jalan اَللّهُ سبحانه وتعالى sementara pelepah daun kurma itu adalah jalan2 setan.
Sekarang ini kita berada pada zaman serba asing, sebagaimana dalam sebuah hadits Rosul صلى الله عليه وسلم :
"Dienul islam itu pada mulanya asing dan akan kembali asing sebagaimana pada awalnya, maka Thuubaa (kebahagiaan/surga bernama Thuubaa) bagi para ghuraba'. (HR Muslim)
Ada beberapa riwayat yg menjelskan pengertian Ghuraba' adalah "mereka adalah orang2 yg memelihara agamanya dari fitnah2", setiap kali fitnah datang menimpa harta, diri dan agamanya, ia akan menjauh menyelamatkan diri hingga agamanya tetap terjaga.
Orang2 yg menjaga nilai2 agamanya merekalah yg disebut ghuraba', merekalah yg mendapat doa dari Rosul صلى الله عليه وسلم "Berbahagialah para ghuraba'!"
Seorang muslim hanya selamat dgn memegang teguh nilai2 agamanya, ia harus mendahulukannya daripada yang lain.
29 Jumadats Tsani 1435H / 29 April 2014
✽¸.••.¸✽¸••.¸✽¸••.¸✽¸.••.¸✽
Derita mengundang bahagia
Derita mengundang bahagia.
Sobatku! Dalam kehidupan di dunia ini, betapa banyak derita yang membawa bahagia.
Bahkan fakta telah membuktikan bahwa orang yang tidak siap untuk mederita biasanya adalah orang yang paling susah untuk bahagia.
Anda tidak percaya?
Coba ingat kembali betapa sering anda menderita karena kepedasan namun anda dengan senang melakukan itu karena anda percaya bahwa rasa pedas menambah nikmat hidangan anda. Makan semakin lahap dan hidangan semakin terasa sedap dengan derita lidah kepedasan.
Berolah raga, melelahkan dan sering kali memakan biaya dan waktu. Namun demikian olah raga diyakini menjadi salah satu kunci hidup sehat.
Masih banyak lagi hal serupa yang awalnya berupa derita namun membawa bahagia. Itulah dunia, nikmatnya harus diimbangi dengan derita yang setimpal& nikmatnya harus ditebus dengan derita yang sepadan.
Imam ibnul qayyim berkat:
بقدر التعب تنال الراحة ولا راحة لمن لا تعب له
Sebesar rasa lelah/pengorbananmu engkau mendapatkan kesenangan dan tiada kesenangan bagi orang yang tidak pernah merasakan rasa lelah.
..͡▹ Ditulis oleh: أُسْتَاذُ DR.Muhammad Arifin Badri, MA حفظه الله تعال
30 Jumadats Tsani 1435H / 30 April 2014
✽¸.••.¸✽¸••.¸✽¸••.¸✽¸.••.¸✽
Sobatku! Dalam kehidupan di dunia ini, betapa banyak derita yang membawa bahagia.
Bahkan fakta telah membuktikan bahwa orang yang tidak siap untuk mederita biasanya adalah orang yang paling susah untuk bahagia.
Anda tidak percaya?
Coba ingat kembali betapa sering anda menderita karena kepedasan namun anda dengan senang melakukan itu karena anda percaya bahwa rasa pedas menambah nikmat hidangan anda. Makan semakin lahap dan hidangan semakin terasa sedap dengan derita lidah kepedasan.
Berolah raga, melelahkan dan sering kali memakan biaya dan waktu. Namun demikian olah raga diyakini menjadi salah satu kunci hidup sehat.
Masih banyak lagi hal serupa yang awalnya berupa derita namun membawa bahagia. Itulah dunia, nikmatnya harus diimbangi dengan derita yang setimpal& nikmatnya harus ditebus dengan derita yang sepadan.
Imam ibnul qayyim berkat:
بقدر التعب تنال الراحة ولا راحة لمن لا تعب له
Sebesar rasa lelah/pengorbananmu engkau mendapatkan kesenangan dan tiada kesenangan bagi orang yang tidak pernah merasakan rasa lelah.
..͡▹ Ditulis oleh: أُسْتَاذُ DR.Muhammad Arifin Badri, MA حفظه الله تعال
30 Jumadats Tsani 1435H / 30 April 2014
✽¸.••.¸✽¸••.¸✽¸••.¸✽¸.••.¸✽
Nina bobok oh nina bobok, kalau tidak bobok digigit nyamuk
Nina bobok oh nina bobok, kalau tidak bobok digigit nyamuk
Senandung “kuno” ini sering dinyanyikan oleh ibu ibu disaat menidurkan putranya yang masih kecil. Senandung ini terus mereka nyanyikan tanpa sedikitpun ada rasa sungkan atau risih, atau kawatir, seolah-oleh nyanyian itu adalah salah satu prosedur formal menidurkan anak kecil.
Namun demikian, sobatku sekalian! Pernahkah anda berpikir: kira-kira apa respon dan perasaan anak anda bila mengetahui bahwa nyamuk lebih leluasa untuk beraksi mengisap darah ketika ia telah terlelap tidur?
Tidakkah anda kawatir bahwa tanpa disadari, dan secara terus menerus anda menanamkan kebiasan buruk, yaitu berdusta atau bahkan pembodohan kepada anak anda sendiri?
Tidakkah anda kawatir bila perilaku serupa di kemudian hari akan mereka lakukan kepada anda, setelah mereka pandai merangkai sendiri senandung yang serupa?
Bila dulu anda berdusta dengan nina bobok, karena anak anda belum mengenal nyamuk, maka bisa jadi besok, anak anda berdusta dalam urusan lain yang tidak atau belum anda ketahui ? Bukankah anda menyadari bahwa di zaman ini dan saat ini anak-anak anda lebih menguasai tentang tekhnologi dan alat komunikasi? Sangat memungkinkan kini mereka melakukan hal serupa “ibu bobok oh ibu bobok, kalau tidak bobok digigit nyamuk”. Tenang saja ibu, jangan kawatir, aku ada acara kuliah sore, praktikum LAB, PKL, ambil sampel, dll, padahal nyatanya pergi bersama pacar.
(رَبَّنَاهَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا)
Wahai Tuhan kami, anugrahkan kepada kami istri-istri dan anak keturunan kami sebagai penyejuk hati kami, dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang beriman.
..͡▹ Ditulis oleh: أُسْتَاذُ DR. Muhammad Arifin Badri, MA حفظه الله تعال
27 Jumadats Tsani 1435H / 27 April 2014
✽¸.••.¸✽¸••.¸✽¸••.¸✽¸.••.¸✽
Senandung “kuno” ini sering dinyanyikan oleh ibu ibu disaat menidurkan putranya yang masih kecil. Senandung ini terus mereka nyanyikan tanpa sedikitpun ada rasa sungkan atau risih, atau kawatir, seolah-oleh nyanyian itu adalah salah satu prosedur formal menidurkan anak kecil.
Namun demikian, sobatku sekalian! Pernahkah anda berpikir: kira-kira apa respon dan perasaan anak anda bila mengetahui bahwa nyamuk lebih leluasa untuk beraksi mengisap darah ketika ia telah terlelap tidur?
Tidakkah anda kawatir bahwa tanpa disadari, dan secara terus menerus anda menanamkan kebiasan buruk, yaitu berdusta atau bahkan pembodohan kepada anak anda sendiri?
Tidakkah anda kawatir bila perilaku serupa di kemudian hari akan mereka lakukan kepada anda, setelah mereka pandai merangkai sendiri senandung yang serupa?
Bila dulu anda berdusta dengan nina bobok, karena anak anda belum mengenal nyamuk, maka bisa jadi besok, anak anda berdusta dalam urusan lain yang tidak atau belum anda ketahui ? Bukankah anda menyadari bahwa di zaman ini dan saat ini anak-anak anda lebih menguasai tentang tekhnologi dan alat komunikasi? Sangat memungkinkan kini mereka melakukan hal serupa “ibu bobok oh ibu bobok, kalau tidak bobok digigit nyamuk”. Tenang saja ibu, jangan kawatir, aku ada acara kuliah sore, praktikum LAB, PKL, ambil sampel, dll, padahal nyatanya pergi bersama pacar.
(رَبَّنَاهَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا)
Wahai Tuhan kami, anugrahkan kepada kami istri-istri dan anak keturunan kami sebagai penyejuk hati kami, dan jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang beriman.
..͡▹ Ditulis oleh: أُسْتَاذُ DR. Muhammad Arifin Badri, MA حفظه الله تعال
27 Jumadats Tsani 1435H / 27 April 2014
✽¸.••.¸✽¸••.¸✽¸••.¸✽¸.••.¸✽
MEREDAM PAHITNYA MUSIBAH
MEREDAM PAHITNYA MUSIBAH
Mimbar Jum’ah oleh: Asy-Syaikh Abdurrozak Al-Badr hafidzahullah
Alhamdulillah, washsholatu wassalamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du;
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah, takwa yaitu melakukan ketaatan kepada Allah atas dasar petunjuk dari Allah, dengan mengharap pahala Allah, serta menjauhi maksyiat kepada Allah lantaran petunjuk dari Allah, dalam rangka takut akan siksa Allah.
Sesungguhnya diantara sunnah Allah yang berlaku pada para makhluknya, dari semenjak diciptakannya hingga hari kiamat adalah senantiasa dijumpai cobaan , ujian, musibah, agar nampak diantara para hamba mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang bersabar dan mana yang menggerutu, sebagaimana yang telah difirmankan Allah Ta’ala dalam QS Al-Baqarah 155-156,
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ. الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ.
155. “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. 156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" .
Adapun hasil dari datangnya musibah adalah sejauh mana ia mensikapi musibah tersebut, jika ia ridho maka baginya keridhoan, dan jika ia murka maka baginya adalah kemurkaan. Maka barang siapa yang tatkala ia mendapat musibah dan ia murka dan kufur, ia akan dituliskan di dalam golongan orang-orang yang binasa. Barang siapa yang berkeluh kesah serta lalai, maka ia akan dituliskan di dalam kelompok orang yang lalai, barang siapa yang murka dan menentang hikmah serta ketentuan Allah, maka ia digolongkan dalam kelompok orang yang merugi.
Dan barang siapa yang ia ridho maka ia digolongkan dalam kelompok orang yang diridhoi. Barang siapa yang ia mampu bersabar, maka ia dikelompokkan dalam golongan orang yang sabar. Barang siapa yang ia mampu bersyukur, maka ia digolongkan pada kelompok orang yang bersyukur.
Tatkala manusia dihadapkan pada cobaan maka sebaiknya ia mengetahui adab islam dan bimbingan syari’ah, dikarenakan dalam suatu cobaan terdapat rasa sakit, berat, pahit, akan tetapi bagi seorang yang beriman jika ia telah mengetahui petunjuk agama, adab dan perangai islam, maka ia akan merasa terhibur dan mendapat hikmah dan kebaikan di dunia dan akhirat. Oleh karenanya bagi seorang muslim agar mempelajari adab, etika dan petunjuk agama agar dirinya mampu meredam pahitnya musibah, dan orang yang paling beruntung adalah orang yang diberi taufik Allah hingga ia dapat istiqomah tatkala musibah menghampirinya.
Diantara amalan yang utama dalam meredam pahitnya musibah adalah mengucapkan kalimat istirja’, yaitu ucapan “INNA LILLAHI WA INNAA ILAIHI ROJI’UUN”, sebagaimana yang telah Allah firmankan dalam QS. Al-Baqarah: 156,
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ
156. “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" .
Ini merupakan penawar yang utama, di saat ia tertimpa musibah maka ia ingat bahwa dirinya adalah seorang hamba milik Allah, dan ia akan dikembalikan kehadapan Allah, dengan ini ia akan merasa terhibur walaupun apa yang ia timpa adalah ujian yang berat dan besar.
Diantara peredam musibah adalah hendaknya ia mengetahui ilmu yakin tidak ragu walau sekecil apapun bahwa apa yang telah menjadi putusan Allah tidak akan luput baginya, dan apa yang bukan menjadi takdirnya maka tidak akan menghampirinya, Allah berfirman dalam QS. Al-Hadid: 22;
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”.
Diantara penawar musibah adalah merenungi dan membandingkan dengan musibah lain, yang mana ia akan mendapati bahwa di sana terdapat musibah yang jauh lebih besar, sehingga ia merasa terhibur.
Diantara penawar musibah adalah ia mengetahui bahwa tatkala ia berkeluh kesah dalam suatu cobaan, tidak akan merubah kenyataan, bahkan akan membawa kepada keburukan, kelemahan dan kesengsaraan.
Diantara penawar musibah adalah hendaknya ia mengilmui, bahwa hilangnya pahala dan balasan dari suatu musibah yang terjadi merupakan bentuk musibah yang paling besar, dikarenakan di sana telah Allah janjikan pahala bagi yang mampu bersabar, dalam firman-Nya;
أُولَـئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
“Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. Al-Baqarah: 157).
Diantara penawar musibah adalah berharap mendapat ganti dari sisi Allah Ta’ala, dikarenakan tatkala ia ditimpa musibah dan ia mengucap kalimat istirja’ niscaya ia akan mendapat ganti yang lebih baik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Tidaklah seorang hamba tertimpa suatu musibah, dan ia mengatakan ‘inna lillahi wa inna ilaihi roji’uun, Allahumma ajjurni fi mushibati wakhlufli khoiran minha’, kecuali ia akan diberikan pertolongan dan diberikan ganti yang lebih utama“.
Diantara penawar musibah adalah mengetahui bahwa jika ia tidak bersabar karena Allah dan mencari keridhoan dan pahala-Nya niscaya ia akan berhadapan dengan kenyataan yang memaksanya sabar yang tidak berpahala, sebagaimana dikatakan, ”Barang siapa tidak bersabar dan merasa terhibur dalam musibah yang menimpanya dalam rangka mencari pahala Allah dan iman akan takdir-Nya maka ia akan terpaksa sabar dengan kesabaran binatang“.
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ”Sesungguhnya kesabaran hanyalah tatkala turunnya suatu musibah“.
Diantara penawar musibah adalah mengetahui bahwa Allah Ta’ala tidak akan menurunkan musibah bagi seorang muslim dalam rangka membinasakan hambanya, akan tetapi diturunkan dalam rangka membersihkan seorang hamba dan membedakan antara hamba yang bersabar dan yang berkeluh kesah, oleh karena itu sepantasnya seorang hamba untuk memperhatikan perkara ini agar meraih pahala dan ganjaran Allah Ta’ala, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ”Mengherankan perkara seorang mukmin, setiap perkaranya adalah kebaikan, dan hal itu tidak ada kecuali bagi seorang mukmin, jika ia ditimpa sesuatu yang menyenangkan dia bersyukur, maka ini adalah kebaikan baginya. Jika ia ditimpa sesuatu yang tidak menyenangkan dia bersabar, maka ini adalah kebaikan baginya“.
Diantara penawar musibah adalah melihat dan merenungi keadaan para manusia semuanya, jika ia melihat ia akan menjumpai banyak manusia yang diberikan ujian dan cobaan. Dan hendaknya ia sadar bahwa kesenangan hidup dunia adalah menyerupai mimpi dalam tidur dan bayangan yang akan lenyap. Berkata Abdullah ibnu Mas’ud, ”Disetiap kegembiraan terdapat pengorbanan, dan tidaklah suatu rumah terdapat banyak kegembiraan melainkan banyak dijumpai tetesan air mata“.
Diantara penawar musibah adalah seorang hamba mengetahui bahwa musibah adalah cobaan, dan Allah Ta’ala mengasihi seorang hamba atas apa yang menimpanya, hal ini dikarenakan jika hamba terus menerus dalam kesehatan dan ‘afiyah, melimpahnya harta bisa jadi akan lalai dan tertipu serta bangga diri yang akan menjadikan kebinasaan bagi dirinya. Akan tetapi bilamana Allah turunkan peringatan baik pada dirinya, hartanya, ataupun dalam urusannya, maka niscaya ia akan senatiasa tunduk dan rendah hati dan terjauhkan dari rasa ujub, maka Maha Suci Allah tatkala menurunkan suatu cobaan dan peringatan atas hamba-Nya.
Diantara penawar musibah adalah seorang hamba mengetahui tatkala dijumpai pahitnya musibah bila disertai kesabaran dan mencari pahala disisi Allah, niscaya akan berubah menjadi suatu yang manis terlebih pada hari kiamat, ia bersabar atas pahitnya ujian yang bersifat sementara dan akan meraih ganjaran kebahagiaan yang kekal abadi, jika tidak maka akan terjadi sebaliknya, dan kita berlindung kepada Allah dari hal ini.
Semoga kita diberikan akal sehingga dapat merenung dan berfikir dan semoga kita diberikan limpahan hidayah menuju jalan yang lurus. Dan semoga Allah memperbaiki urusan dan perkara kita semua, serta segala putusan-Nya baik bagi kita semua, dan kita meminta ampun kepada Allah atas dosa kita dan kaum muslimin seluruhnya, sesungguhnya Dia adalah Dzat Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Alhamdulillah, wa sholatu wassalamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du;
Wahai para hamba Allah, jika seandainya kita dalam kesehatan dan ‘afiyah serta limpahan harta maka jangan sekali-kali kita tertipu dan terpedaya, bukankah orang yang kerkena musibah dan cobaan pada hari ini mereka dulunya dalam keadaan sehat dan ‘afiyah!! Oleh karena itu sepantasnya bagi orang yang berakal tatkala ia dalam keadaan sehat dan ‘afiyah tidak melupakan keadaan ini, dan seyogyanya ia tidak lupa terhadap para hamba Allah lainnya yang sedang mengalami musibah, sesungguhnya Allah senantiasa memberikan pertolongan bagi para hamba selagi mereka memberikan pertolongan terhadap sesama saudara mereka, dan jika hamba senantiasa memenuhi dalam hajat saudaranya, niscaya Allah akan memenuhi hajatnya disaat ia menjumpai perkara genting, dan perbuatan kebajikan akan menjadi perisai ketika keadaan buruk.
Wahai kaum mukminin, barang siapa yang melihat keadaan saudaranya dari kaum muslimin di berbagai penjuru, niscaya di sana dijumpai diantara mereka yang sedang mendapat ujian dan cobaan, maka sebaiknya kita memberikan pertolongan dengan memanjatkan do’a kepada Allah agar mereka segera terbebas dari kesusahannya, dimudahkan urusannya, dan semoga Allah menjaga mereka, dan sepantasnya kita memberikan bantuan apa yang kita mampu untuk mereka dalam rangka menunaikan kewajiban dan mencari pahala disisi Allah Ta’ala.
Ketahuilah wahai kaum muslimin -semoga Allah menjaga kalian- bahwasanya sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan, dan setiap perkara yang diada-adakan adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat, dan hendaknya kalian bersama Al-Jama’ah, sesungguhnya tangan Allah berada di atas Jamaah.
Bersholawat dan salamlah kepada Nabi Muhammad ibnu Abdillah, sebagaimana diperintahkan Allah dalam firman Nya;
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi . Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (QS. Al-Ahzab: 56).
..͡▹ Penulis: أُسْتَاذُ Rochmad Supriyadi, Lc حفظه الله تعال
25 Jumadats Tsani 1435H / 25 April 2014
✽¸.••.¸✽¸••.¸✽¸••.¸✽¸.••.¸✽
Mimbar Jum’ah oleh: Asy-Syaikh Abdurrozak Al-Badr hafidzahullah
Alhamdulillah, washsholatu wassalamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du;
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah, takwa yaitu melakukan ketaatan kepada Allah atas dasar petunjuk dari Allah, dengan mengharap pahala Allah, serta menjauhi maksyiat kepada Allah lantaran petunjuk dari Allah, dalam rangka takut akan siksa Allah.
Sesungguhnya diantara sunnah Allah yang berlaku pada para makhluknya, dari semenjak diciptakannya hingga hari kiamat adalah senantiasa dijumpai cobaan , ujian, musibah, agar nampak diantara para hamba mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang bersabar dan mana yang menggerutu, sebagaimana yang telah difirmankan Allah Ta’ala dalam QS Al-Baqarah 155-156,
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ. الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ.
155. “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. 156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" .
Adapun hasil dari datangnya musibah adalah sejauh mana ia mensikapi musibah tersebut, jika ia ridho maka baginya keridhoan, dan jika ia murka maka baginya adalah kemurkaan. Maka barang siapa yang tatkala ia mendapat musibah dan ia murka dan kufur, ia akan dituliskan di dalam golongan orang-orang yang binasa. Barang siapa yang berkeluh kesah serta lalai, maka ia akan dituliskan di dalam kelompok orang yang lalai, barang siapa yang murka dan menentang hikmah serta ketentuan Allah, maka ia digolongkan dalam kelompok orang yang merugi.
Dan barang siapa yang ia ridho maka ia digolongkan dalam kelompok orang yang diridhoi. Barang siapa yang ia mampu bersabar, maka ia dikelompokkan dalam golongan orang yang sabar. Barang siapa yang ia mampu bersyukur, maka ia digolongkan pada kelompok orang yang bersyukur.
Tatkala manusia dihadapkan pada cobaan maka sebaiknya ia mengetahui adab islam dan bimbingan syari’ah, dikarenakan dalam suatu cobaan terdapat rasa sakit, berat, pahit, akan tetapi bagi seorang yang beriman jika ia telah mengetahui petunjuk agama, adab dan perangai islam, maka ia akan merasa terhibur dan mendapat hikmah dan kebaikan di dunia dan akhirat. Oleh karenanya bagi seorang muslim agar mempelajari adab, etika dan petunjuk agama agar dirinya mampu meredam pahitnya musibah, dan orang yang paling beruntung adalah orang yang diberi taufik Allah hingga ia dapat istiqomah tatkala musibah menghampirinya.
Diantara amalan yang utama dalam meredam pahitnya musibah adalah mengucapkan kalimat istirja’, yaitu ucapan “INNA LILLAHI WA INNAA ILAIHI ROJI’UUN”, sebagaimana yang telah Allah firmankan dalam QS. Al-Baqarah: 156,
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ
156. “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" .
Ini merupakan penawar yang utama, di saat ia tertimpa musibah maka ia ingat bahwa dirinya adalah seorang hamba milik Allah, dan ia akan dikembalikan kehadapan Allah, dengan ini ia akan merasa terhibur walaupun apa yang ia timpa adalah ujian yang berat dan besar.
Diantara peredam musibah adalah hendaknya ia mengetahui ilmu yakin tidak ragu walau sekecil apapun bahwa apa yang telah menjadi putusan Allah tidak akan luput baginya, dan apa yang bukan menjadi takdirnya maka tidak akan menghampirinya, Allah berfirman dalam QS. Al-Hadid: 22;
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”.
Diantara penawar musibah adalah merenungi dan membandingkan dengan musibah lain, yang mana ia akan mendapati bahwa di sana terdapat musibah yang jauh lebih besar, sehingga ia merasa terhibur.
Diantara penawar musibah adalah ia mengetahui bahwa tatkala ia berkeluh kesah dalam suatu cobaan, tidak akan merubah kenyataan, bahkan akan membawa kepada keburukan, kelemahan dan kesengsaraan.
Diantara penawar musibah adalah hendaknya ia mengilmui, bahwa hilangnya pahala dan balasan dari suatu musibah yang terjadi merupakan bentuk musibah yang paling besar, dikarenakan di sana telah Allah janjikan pahala bagi yang mampu bersabar, dalam firman-Nya;
أُولَـئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
“Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. Al-Baqarah: 157).
Diantara penawar musibah adalah berharap mendapat ganti dari sisi Allah Ta’ala, dikarenakan tatkala ia ditimpa musibah dan ia mengucap kalimat istirja’ niscaya ia akan mendapat ganti yang lebih baik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Tidaklah seorang hamba tertimpa suatu musibah, dan ia mengatakan ‘inna lillahi wa inna ilaihi roji’uun, Allahumma ajjurni fi mushibati wakhlufli khoiran minha’, kecuali ia akan diberikan pertolongan dan diberikan ganti yang lebih utama“.
Diantara penawar musibah adalah mengetahui bahwa jika ia tidak bersabar karena Allah dan mencari keridhoan dan pahala-Nya niscaya ia akan berhadapan dengan kenyataan yang memaksanya sabar yang tidak berpahala, sebagaimana dikatakan, ”Barang siapa tidak bersabar dan merasa terhibur dalam musibah yang menimpanya dalam rangka mencari pahala Allah dan iman akan takdir-Nya maka ia akan terpaksa sabar dengan kesabaran binatang“.
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ”Sesungguhnya kesabaran hanyalah tatkala turunnya suatu musibah“.
Diantara penawar musibah adalah mengetahui bahwa Allah Ta’ala tidak akan menurunkan musibah bagi seorang muslim dalam rangka membinasakan hambanya, akan tetapi diturunkan dalam rangka membersihkan seorang hamba dan membedakan antara hamba yang bersabar dan yang berkeluh kesah, oleh karena itu sepantasnya seorang hamba untuk memperhatikan perkara ini agar meraih pahala dan ganjaran Allah Ta’ala, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ”Mengherankan perkara seorang mukmin, setiap perkaranya adalah kebaikan, dan hal itu tidak ada kecuali bagi seorang mukmin, jika ia ditimpa sesuatu yang menyenangkan dia bersyukur, maka ini adalah kebaikan baginya. Jika ia ditimpa sesuatu yang tidak menyenangkan dia bersabar, maka ini adalah kebaikan baginya“.
Diantara penawar musibah adalah melihat dan merenungi keadaan para manusia semuanya, jika ia melihat ia akan menjumpai banyak manusia yang diberikan ujian dan cobaan. Dan hendaknya ia sadar bahwa kesenangan hidup dunia adalah menyerupai mimpi dalam tidur dan bayangan yang akan lenyap. Berkata Abdullah ibnu Mas’ud, ”Disetiap kegembiraan terdapat pengorbanan, dan tidaklah suatu rumah terdapat banyak kegembiraan melainkan banyak dijumpai tetesan air mata“.
Diantara penawar musibah adalah seorang hamba mengetahui bahwa musibah adalah cobaan, dan Allah Ta’ala mengasihi seorang hamba atas apa yang menimpanya, hal ini dikarenakan jika hamba terus menerus dalam kesehatan dan ‘afiyah, melimpahnya harta bisa jadi akan lalai dan tertipu serta bangga diri yang akan menjadikan kebinasaan bagi dirinya. Akan tetapi bilamana Allah turunkan peringatan baik pada dirinya, hartanya, ataupun dalam urusannya, maka niscaya ia akan senatiasa tunduk dan rendah hati dan terjauhkan dari rasa ujub, maka Maha Suci Allah tatkala menurunkan suatu cobaan dan peringatan atas hamba-Nya.
Diantara penawar musibah adalah seorang hamba mengetahui tatkala dijumpai pahitnya musibah bila disertai kesabaran dan mencari pahala disisi Allah, niscaya akan berubah menjadi suatu yang manis terlebih pada hari kiamat, ia bersabar atas pahitnya ujian yang bersifat sementara dan akan meraih ganjaran kebahagiaan yang kekal abadi, jika tidak maka akan terjadi sebaliknya, dan kita berlindung kepada Allah dari hal ini.
Semoga kita diberikan akal sehingga dapat merenung dan berfikir dan semoga kita diberikan limpahan hidayah menuju jalan yang lurus. Dan semoga Allah memperbaiki urusan dan perkara kita semua, serta segala putusan-Nya baik bagi kita semua, dan kita meminta ampun kepada Allah atas dosa kita dan kaum muslimin seluruhnya, sesungguhnya Dia adalah Dzat Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Alhamdulillah, wa sholatu wassalamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du;
Wahai para hamba Allah, jika seandainya kita dalam kesehatan dan ‘afiyah serta limpahan harta maka jangan sekali-kali kita tertipu dan terpedaya, bukankah orang yang kerkena musibah dan cobaan pada hari ini mereka dulunya dalam keadaan sehat dan ‘afiyah!! Oleh karena itu sepantasnya bagi orang yang berakal tatkala ia dalam keadaan sehat dan ‘afiyah tidak melupakan keadaan ini, dan seyogyanya ia tidak lupa terhadap para hamba Allah lainnya yang sedang mengalami musibah, sesungguhnya Allah senantiasa memberikan pertolongan bagi para hamba selagi mereka memberikan pertolongan terhadap sesama saudara mereka, dan jika hamba senantiasa memenuhi dalam hajat saudaranya, niscaya Allah akan memenuhi hajatnya disaat ia menjumpai perkara genting, dan perbuatan kebajikan akan menjadi perisai ketika keadaan buruk.
Wahai kaum mukminin, barang siapa yang melihat keadaan saudaranya dari kaum muslimin di berbagai penjuru, niscaya di sana dijumpai diantara mereka yang sedang mendapat ujian dan cobaan, maka sebaiknya kita memberikan pertolongan dengan memanjatkan do’a kepada Allah agar mereka segera terbebas dari kesusahannya, dimudahkan urusannya, dan semoga Allah menjaga mereka, dan sepantasnya kita memberikan bantuan apa yang kita mampu untuk mereka dalam rangka menunaikan kewajiban dan mencari pahala disisi Allah Ta’ala.
Ketahuilah wahai kaum muslimin -semoga Allah menjaga kalian- bahwasanya sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan, dan setiap perkara yang diada-adakan adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat, dan hendaknya kalian bersama Al-Jama’ah, sesungguhnya tangan Allah berada di atas Jamaah.
Bersholawat dan salamlah kepada Nabi Muhammad ibnu Abdillah, sebagaimana diperintahkan Allah dalam firman Nya;
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi . Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (QS. Al-Ahzab: 56).
..͡▹ Penulis: أُسْتَاذُ Rochmad Supriyadi, Lc حفظه الله تعال
25 Jumadats Tsani 1435H / 25 April 2014
✽¸.••.¸✽¸••.¸✽¸••.¸✽¸.••.¸✽
Embun pagi
Embun pagi
Oleh : أُسْتَاذُ Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
Umar bin Khathab menulis surat kepada anaknya yang bernama Abdullah..
Amma ba'du..
Sesungguhnya siapa yang bertaqwa kepada Allah..
Allah akan menjaganya..
Siapa yang bertawakkal kepadaNya..
Allah akan mencukupinya..
Siapa yang bersyukur kepada Allah..
Allah akan memberinya tambahan..
Siapa yang menghutangiNya (berinfak)..
Allah akan memberinya balasan..
Jadikanlah taqwa kemakmuran hatimu dan pembening matamu..
Karena tidak amal bagi yang tidak punya niat..
Tidak ada kebaikan bagi yang yang tidak punya rasa takut kepadaNya..
(Al aqdul farid 3/114)..
Nasihat orang tua yang bijak..
Yang menginginkan kebaikan untuk anaknya..
Bukan hanya kebaikan dunia..
Namun yang terbesar adalah kebaikan akhirat..
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Oleh : أُسْتَاذُ Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
Umar bin Khathab menulis surat kepada anaknya yang bernama Abdullah..
Amma ba'du..
Sesungguhnya siapa yang bertaqwa kepada Allah..
Allah akan menjaganya..
Siapa yang bertawakkal kepadaNya..
Allah akan mencukupinya..
Siapa yang bersyukur kepada Allah..
Allah akan memberinya tambahan..
Siapa yang menghutangiNya (berinfak)..
Allah akan memberinya balasan..
Jadikanlah taqwa kemakmuran hatimu dan pembening matamu..
Karena tidak amal bagi yang tidak punya niat..
Tidak ada kebaikan bagi yang yang tidak punya rasa takut kepadaNya..
(Al aqdul farid 3/114)..
Nasihat orang tua yang bijak..
Yang menginginkan kebaikan untuk anaknya..
Bukan hanya kebaikan dunia..
Namun yang terbesar adalah kebaikan akhirat..
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Sunnah yang terlupakan
Sunnah yang terlupakan
Abdullah bin Amru bin Al 'Ash berkata, "Empat roka'at setelah Isya nilainya sama dengan Lailatu qodar." (HR Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushonnaf no 7273. Sanadnya shahih).
Aisyah radliyallahu 'anha berkata, "Empat roka'at setelah Isya nilainya sama dengan Lailatul Qodar." (HR Ibnu Abi Syaibah no 7274. Sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim).
Abdullah bin Mas'ud radliyallahu 'anhu berkata, "Siapa yang sholat setelah Isya empat roka'at dengan tanpa memisahnya dengan salam, maka nilainya sama dengan Lailatul Qodar." (HR Ibnu Abi Syaibah no 7275. Sanadnya shahih sesuai dengan syarat Bukhari dan Muslim).
Walaupun semuanya mauquf.. Namun dihukumi marfu'.. Ibnu Abbas berkata, "Aku pernah menginap di rumah bibiku maimunah binti Al Harits istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.. Maka Nabi sholat Isya, lalu pulang ke rumahnya dan sholat empat roka'at. Lalu beliaupun tidur. (HR Al Bukhari no 117 dan 665).
Alhamdulillahi Rabbil 'alamiin..
Ditulis oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Abdullah bin Amru bin Al 'Ash berkata, "Empat roka'at setelah Isya nilainya sama dengan Lailatu qodar." (HR Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushonnaf no 7273. Sanadnya shahih).
Aisyah radliyallahu 'anha berkata, "Empat roka'at setelah Isya nilainya sama dengan Lailatul Qodar." (HR Ibnu Abi Syaibah no 7274. Sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim).
Abdullah bin Mas'ud radliyallahu 'anhu berkata, "Siapa yang sholat setelah Isya empat roka'at dengan tanpa memisahnya dengan salam, maka nilainya sama dengan Lailatul Qodar." (HR Ibnu Abi Syaibah no 7275. Sanadnya shahih sesuai dengan syarat Bukhari dan Muslim).
Walaupun semuanya mauquf.. Namun dihukumi marfu'.. Ibnu Abbas berkata, "Aku pernah menginap di rumah bibiku maimunah binti Al Harits istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.. Maka Nabi sholat Isya, lalu pulang ke rumahnya dan sholat empat roka'at. Lalu beliaupun tidur. (HR Al Bukhari no 117 dan 665).
Alhamdulillahi Rabbil 'alamiin..
Ditulis oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Suka diingatkan
Suka diingatkan
Oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam LC. حفظه الله تعالى
Ibnu qudamah rahimahullah berkata..
Kaum salaf terdahulu..
Merasa senang bila ada yang mengingatkan kesalahan mereka..
Sedangkan kita di zaman ini..
Yang paling kita benci adalah orang yang mengingatkan kesalahan kita..
Ini adalah tanda lemahnya iman..
(Mukhtashar Minhajul Qashidin hal. 147)..
Itulah fenomena zaman..
Kritikan yang membangun dianggap mencari cari kesalahan..
Bahkan dianggap pemecah belah..
Seakan orang bebas melakukan apa yang ia pandang baik..
Padahal kebaikan adalah yang dipandang oleh syariat..
Seorang yang ikhlas..
Lebih mementingkan kebenaran dari harga diri..
Karena kebenaran adalah barang cariannya..
Seorang yang berjiwa taslim..
Segera rujuk dari kesalahannya..
Ia menerima kritikan dengan jiwa yang lapang..
Dadanya tidak merasa panas menerimanya..
Bahkan medo'akan orang yang mengingatkan kesalahannya..
Semoga Allah merahmati orang yang mengingatkan kesalahanku..
Namun itu berat..
Kecuali untuk yang berjiwa besar..
٭ ♌ ♧ ٭ ♌ ♧ ٭ ♌ ♧ ٭ ♌ ♧ ٭
Oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam LC. حفظه الله تعالى
Ibnu qudamah rahimahullah berkata..
Kaum salaf terdahulu..
Merasa senang bila ada yang mengingatkan kesalahan mereka..
Sedangkan kita di zaman ini..
Yang paling kita benci adalah orang yang mengingatkan kesalahan kita..
Ini adalah tanda lemahnya iman..
(Mukhtashar Minhajul Qashidin hal. 147)..
Itulah fenomena zaman..
Kritikan yang membangun dianggap mencari cari kesalahan..
Bahkan dianggap pemecah belah..
Seakan orang bebas melakukan apa yang ia pandang baik..
Padahal kebaikan adalah yang dipandang oleh syariat..
Seorang yang ikhlas..
Lebih mementingkan kebenaran dari harga diri..
Karena kebenaran adalah barang cariannya..
Seorang yang berjiwa taslim..
Segera rujuk dari kesalahannya..
Ia menerima kritikan dengan jiwa yang lapang..
Dadanya tidak merasa panas menerimanya..
Bahkan medo'akan orang yang mengingatkan kesalahannya..
Semoga Allah merahmati orang yang mengingatkan kesalahanku..
Namun itu berat..
Kecuali untuk yang berjiwa besar..
٭ ♌ ♧ ٭ ♌ ♧ ٭ ♌ ♧ ٭ ♌ ♧ ٭
Bekas yg tdk hilang
Bekas yg tdk hilang
Oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam LC. حفظه الله تعالى
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: "Khaulah berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana bila darah (haidh) tidak bisa hilang?" Beliau bersabda: "Cukup untukmu air dan tidak berpengaruh bekasnya". HR Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Syaikh al Bani.
Fawaid hadits: 1. Wajibnya mencuci darah haidh yang mengenai baju dan badan.
2. Kewajiban mencucinya adalah dengan air.
3. Apabila baju telah dicuci namun masih tersisa bekasnya, maka tidak berpengaruh.
4. Islam adalah agama yang mudah, tidak memberikan beban kecuali sesuai dengan kemampuan.
5. Badan wanita haidh dan keringatnya adalah suci.
"""""""""""""""""""""(y)(y)(y)
Oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam LC. حفظه الله تعالى
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: "Khaulah berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana bila darah (haidh) tidak bisa hilang?" Beliau bersabda: "Cukup untukmu air dan tidak berpengaruh bekasnya". HR Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Syaikh al Bani.
Fawaid hadits: 1. Wajibnya mencuci darah haidh yang mengenai baju dan badan.
2. Kewajiban mencucinya adalah dengan air.
3. Apabila baju telah dicuci namun masih tersisa bekasnya, maka tidak berpengaruh.
4. Islam adalah agama yang mudah, tidak memberikan beban kecuali sesuai dengan kemampuan.
5. Badan wanita haidh dan keringatnya adalah suci.
"""""""""""""""""""""(y)(y)(y)
Bejana Allah
Bejana Allah
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda.. " إِنَّ للَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فِي الأَرْضِ آنِيَةً ، وَأَحَبُّ آنِيَةِ اللَّهِ إِلَيْهِ مَا رَقَّ وَصَفَا ، وَآنِيَةُ اللَّهِ فِي الأَرْضِ قُلُوبُ الْعِبَادِ الصَّالِحِينَ " . Sesunnguhnya Allah memeliki bejana bejana di bumi ini.. BejanaNya yang paling Allah cintai adalah.. Yang paling lembut dan paling bening.. Bejana bejana Allah di bumi itu adalah hati hamba hamba-Nya yang shalih. (HR Ahmad).
Dengan apakah bejana itu akan kita penuhi.. Bila bejana itu telah dipenuhi cinta dunia.. Tak ada lagi tempat untuk cinta akhirat..
Ditulis oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda.. " إِنَّ للَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فِي الأَرْضِ آنِيَةً ، وَأَحَبُّ آنِيَةِ اللَّهِ إِلَيْهِ مَا رَقَّ وَصَفَا ، وَآنِيَةُ اللَّهِ فِي الأَرْضِ قُلُوبُ الْعِبَادِ الصَّالِحِينَ " . Sesunnguhnya Allah memeliki bejana bejana di bumi ini.. BejanaNya yang paling Allah cintai adalah.. Yang paling lembut dan paling bening.. Bejana bejana Allah di bumi itu adalah hati hamba hamba-Nya yang shalih. (HR Ahmad).
Dengan apakah bejana itu akan kita penuhi.. Bila bejana itu telah dipenuhi cinta dunia.. Tak ada lagi tempat untuk cinta akhirat..
Ditulis oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
TERGANTUNG HATI
TERGANTUNG HATI
Tahukah Anda.. Keselamatan kita di hari akhirat.. Tergantung kepada keselamatan hati kita..
Allah Ta'ala berfirman yang artinya.. Pada hari tidak bermanfaat harta dan anak-anak.. Kecuali orang yang datang membawa hati yang selamat.. QS. Asy Syu'ara ayat 88-89..
Bahan renungan dan introspeksi kita.. Selamatkah hati kita dari Syirik.. Selamatkah dari sombong dan ujub.. Selamatkah dari dengki dan hasad.. Selamatkah dari penyakit cinta dunia.. Selamatkah dari mengutamakan hawa nafsu.. Dan seribu pertanyaan lainnya..
Cobalah tanyakan.. Selama ini, apakah kita lebih memperhatikan badan? Ataukah keselamatan hati? Pertanyaan yang sulit dijawab.. Bahkan mungkin dianggap remeh.. Padahal ia masalah besar..
Coba rasakan.. Ketika mendengar lantunan ayat ayat Al Qur'an.. Ketika berdzikir kepada Allah.. Ketika melakukan ketaatan.. Bila terasa gembira dan bahagia.. Bila terasa syahdu di dada.. Pujilah Allah..
Dan jika tidak demikian.. Ucapkan Innaa lillaahi wa Innaa Ilaihi Rooji'uun.. Karena cahaya iman telah mulai redup dalam hati kita..
Yaa Rabb..
..͡▹ Penulis: أُسْتَاذُ Abu Yahya Badru Salam, Lc. حفظه الله تعال - Alumnus Universitas Islam Madinah Saudi Arabia.
♡♡♡♡♡♡♡
Tahukah Anda.. Keselamatan kita di hari akhirat.. Tergantung kepada keselamatan hati kita..
Allah Ta'ala berfirman yang artinya.. Pada hari tidak bermanfaat harta dan anak-anak.. Kecuali orang yang datang membawa hati yang selamat.. QS. Asy Syu'ara ayat 88-89..
Bahan renungan dan introspeksi kita.. Selamatkah hati kita dari Syirik.. Selamatkah dari sombong dan ujub.. Selamatkah dari dengki dan hasad.. Selamatkah dari penyakit cinta dunia.. Selamatkah dari mengutamakan hawa nafsu.. Dan seribu pertanyaan lainnya..
Cobalah tanyakan.. Selama ini, apakah kita lebih memperhatikan badan? Ataukah keselamatan hati? Pertanyaan yang sulit dijawab.. Bahkan mungkin dianggap remeh.. Padahal ia masalah besar..
Coba rasakan.. Ketika mendengar lantunan ayat ayat Al Qur'an.. Ketika berdzikir kepada Allah.. Ketika melakukan ketaatan.. Bila terasa gembira dan bahagia.. Bila terasa syahdu di dada.. Pujilah Allah..
Dan jika tidak demikian.. Ucapkan Innaa lillaahi wa Innaa Ilaihi Rooji'uun.. Karena cahaya iman telah mulai redup dalam hati kita..
Yaa Rabb..
..͡▹ Penulis: أُسْتَاذُ Abu Yahya Badru Salam, Lc. حفظه الله تعال - Alumnus Universitas Islam Madinah Saudi Arabia.
♡♡♡♡♡♡♡
Ada apa dengan Rajab?
Bismillah
Ada apa dengan Rajab?
(Ustadz Badru Salam, Lc حفظه الله تعال )
Allah menciptakan 12 bulan dalam setahun.. Diantaranya adalah empat bulan haram.. Dzulqaidah, dzulhijjah, muharram dan rajab.. Allah melarang kita berbuat zalim di bulan bulan tersebut.. Padahal berbuat zalim di selain bulan itu di haramkan.. Namun.. Kezaliman di bulan bulan itu dilipat gandakan dosanya..
Sekarang di bulan Rajab.. Berhati-hatilah dari perbuatan zalim.. Kezaliman yang agung sering dilakukan di bulan ini.. Dengan menebar hadits hadits palsu seputar Rajab.. Seperti keutamaan tanggal 1 rajab, 2,3,4 dan seterusnya.. Seperti hadits: Rajab adalah bulan Allah.. Hadits tentang shalat raghaib.. Semua itu dusta atas nama Nabi.. Al Hafidz ibnu Hajar rahimahullah.. Telah menjelaskan dalam kitabnya: tabyinul 'ajab.. Bahwa hadits hadits tentang keutamaan rajab adalah lemah dan palsu.. Ingatlah saudaraku sebuah hadits: "Siapa yang sengaja berdusta atas namaku.. Hendaklah ia mempersiapkan tempat duduknya dalam api Neraka.. HR Bukhari Muslim dan lainnya..
Rajab memang bulan haram.. Namun tidak ada amalan khusus di bulan ini.. Tidak ada bedanya dengan bulan bulan haram lainnya.. Untuk memperbanyak amal ibadah dan menjauhi keharaman.. Semoga kita diberi kekuatan dan dilindungi dari berbuat zalim.. Amiin
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Ada apa dengan Rajab?
(Ustadz Badru Salam, Lc حفظه الله تعال )
Allah menciptakan 12 bulan dalam setahun.. Diantaranya adalah empat bulan haram.. Dzulqaidah, dzulhijjah, muharram dan rajab.. Allah melarang kita berbuat zalim di bulan bulan tersebut.. Padahal berbuat zalim di selain bulan itu di haramkan.. Namun.. Kezaliman di bulan bulan itu dilipat gandakan dosanya..
Sekarang di bulan Rajab.. Berhati-hatilah dari perbuatan zalim.. Kezaliman yang agung sering dilakukan di bulan ini.. Dengan menebar hadits hadits palsu seputar Rajab.. Seperti keutamaan tanggal 1 rajab, 2,3,4 dan seterusnya.. Seperti hadits: Rajab adalah bulan Allah.. Hadits tentang shalat raghaib.. Semua itu dusta atas nama Nabi.. Al Hafidz ibnu Hajar rahimahullah.. Telah menjelaskan dalam kitabnya: tabyinul 'ajab.. Bahwa hadits hadits tentang keutamaan rajab adalah lemah dan palsu.. Ingatlah saudaraku sebuah hadits: "Siapa yang sengaja berdusta atas namaku.. Hendaklah ia mempersiapkan tempat duduknya dalam api Neraka.. HR Bukhari Muslim dan lainnya..
Rajab memang bulan haram.. Namun tidak ada amalan khusus di bulan ini.. Tidak ada bedanya dengan bulan bulan haram lainnya.. Untuk memperbanyak amal ibadah dan menjauhi keharaman.. Semoga kita diberi kekuatan dan dilindungi dari berbuat zalim.. Amiin
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Menata Hati
Menata Hati
Tiada yg lebih sensitif & leb¡h sulit untuk dijaga dari pada hati..
Namun lebih berat lagi menata hati yg sudah rusak & kritis agar bisa kembali kpd kenikmatan penghambaan kpd Allah..
Berikut ini beberapa langkah kongkrit untuk menata hati demi menjaga kehangatan hubungan dgn sang Maha Pencipta..
Dalam surat Al-Maidah:93 Allah menyebut kata takwa 3 kali secara berturut-turut..
Berkata ulama," Ada pesan penting yg Allah sampaikan melalui firman-Nya yg Maha Sempurna tersbt..Bhw Dia memberitahu kpd kita semua cara menata hati..".
1. Dengan membersihkan hati dari segala unsur syirik & mengokohkannya dgn tauhid & iman
2. Dengan mensterilkan hati dari seluruh perkara2 yg tdk ada tuntunannya dari Rasul shallallahu 'alaihi wasallam & sahabatnya serta dalam waktu yg sama berkomitmen untuk siap mengikuti petunjuk mereka
3. Dengan selalu memberi gizi hati dgn keta'atan kpd Allah secara kontinyu sekaligus meninggalkan seluruh maksiat kpd-Nya.
Ya Allah! Teguhkanlah hati kami diatas kebenaran! Jagalah hati kami agar ttp tertata dgn baik dlm beribadah kpd-Mu..!
..͡▹ Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Djazuli, Lc حفظه الله تعال
30 Jumadats Tsani 1435H / 30 April 2014
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Tiada yg lebih sensitif & leb¡h sulit untuk dijaga dari pada hati..
Namun lebih berat lagi menata hati yg sudah rusak & kritis agar bisa kembali kpd kenikmatan penghambaan kpd Allah..
Berikut ini beberapa langkah kongkrit untuk menata hati demi menjaga kehangatan hubungan dgn sang Maha Pencipta..
Dalam surat Al-Maidah:93 Allah menyebut kata takwa 3 kali secara berturut-turut..
Berkata ulama," Ada pesan penting yg Allah sampaikan melalui firman-Nya yg Maha Sempurna tersbt..Bhw Dia memberitahu kpd kita semua cara menata hati..".
1. Dengan membersihkan hati dari segala unsur syirik & mengokohkannya dgn tauhid & iman
2. Dengan mensterilkan hati dari seluruh perkara2 yg tdk ada tuntunannya dari Rasul shallallahu 'alaihi wasallam & sahabatnya serta dalam waktu yg sama berkomitmen untuk siap mengikuti petunjuk mereka
3. Dengan selalu memberi gizi hati dgn keta'atan kpd Allah secara kontinyu sekaligus meninggalkan seluruh maksiat kpd-Nya.
Ya Allah! Teguhkanlah hati kami diatas kebenaran! Jagalah hati kami agar ttp tertata dgn baik dlm beribadah kpd-Mu..!
..͡▹ Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Djazuli, Lc حفظه الله تعال
30 Jumadats Tsani 1435H / 30 April 2014
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Menjaga Kebugaran Hati
▹ Menjaga Kebugaran Hati
Sobat!
Allah menuntut kita semua slama hidup di Dunia..untuk beribadah sll dgn hati sebelum dgn lisan & tubuh
Hingga Allah menyuruh untuk menancapkan pilar ibadah yaitu ikhlas..
Ttp, apakah setiap hati bisa melakukan ibadah kpd Rabbnya dgn baik?
Jwbnya sangat jelas, hati yg bisa menikmati penghambaan kpd Yg Maha Sempurna hanyalah hati yg sehat..
Berikut analoginya,
Orang yg sakit akan tersiksa oleh sesuatu yg tak dirasakan oleh orang yg sehat. Misalnya, sedikit panas, dingin, dan gerak..
Demikian pula hati, jika ia terjangkit penyakit, ia akan tersiksa oleh fitnah syahwat & syubhat, sekalipun yg paling kecil.Krn, ia tdk memiliki daya tahan yg baik..
Sementara itu, hati yg sehat lagi kuat, akan mampu menghalaunya dgn lbh kuat, lewat kekuatan & kesehatannya
Kita semua hrs mengerti akan hal yg dpt menjaga kebugaran hati..
1. Yg memberi daya tahan hati yaitu iman (ilmu) & amal shalih yg dirutinkan
2. Yg menjaga kebugaran hati dgn meninggalkan segala yg haram
3. Yg mengeluarkan virus & racun dr dalam hati yakitu taubat & istighfar
Ya Allah jagalah hati kami, teguhkanlah ia diatas kebenaran!
∙̣̇∙̣̇∙̣̇∙̣̣̣̇̇̇∙̣̣̇̇∙̣̇∙ Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Djazuli, Lc حفظه الله تعال
22 Jumadats Tsani 1435H / 22 April 2014
°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°``°.•°•..•°•.•°•.•°•
Sobat!
Allah menuntut kita semua slama hidup di Dunia..untuk beribadah sll dgn hati sebelum dgn lisan & tubuh
Hingga Allah menyuruh untuk menancapkan pilar ibadah yaitu ikhlas..
Ttp, apakah setiap hati bisa melakukan ibadah kpd Rabbnya dgn baik?
Jwbnya sangat jelas, hati yg bisa menikmati penghambaan kpd Yg Maha Sempurna hanyalah hati yg sehat..
Berikut analoginya,
Orang yg sakit akan tersiksa oleh sesuatu yg tak dirasakan oleh orang yg sehat. Misalnya, sedikit panas, dingin, dan gerak..
Demikian pula hati, jika ia terjangkit penyakit, ia akan tersiksa oleh fitnah syahwat & syubhat, sekalipun yg paling kecil.Krn, ia tdk memiliki daya tahan yg baik..
Sementara itu, hati yg sehat lagi kuat, akan mampu menghalaunya dgn lbh kuat, lewat kekuatan & kesehatannya
Kita semua hrs mengerti akan hal yg dpt menjaga kebugaran hati..
1. Yg memberi daya tahan hati yaitu iman (ilmu) & amal shalih yg dirutinkan
2. Yg menjaga kebugaran hati dgn meninggalkan segala yg haram
3. Yg mengeluarkan virus & racun dr dalam hati yakitu taubat & istighfar
Ya Allah jagalah hati kami, teguhkanlah ia diatas kebenaran!
∙̣̇∙̣̇∙̣̇∙̣̣̣̇̇̇∙̣̣̇̇∙̣̇∙ Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Djazuli, Lc حفظه الله تعال
22 Jumadats Tsani 1435H / 22 April 2014
°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°` `°•.¸¸.•°``°.•°•..•°•.•°•.•°•
Hati Sehat vs Hati Sakit
Hati Sehat vs Hati Sakit
|Oleh: Ustadz Djazuli, Lc حفظه الله
Allah Tuhan semesta alam hanya disembah oleh hati yg sehat..
Tdk heran jika Allah sll menjaga kesehatan hati para rasul-Nya..
Coba lihat QS, An-Nazm:2!
Jika demikian, hati yg sakit tdk akan beribadah kpd sang Khalik..
Simak hadist berikut,
"Celakalah hamba-hamba dinar, dirham, pakaian, dan kain sutra.
Celakalah dan jatuhlah ia. Apabila tertusuk duri, tidak bisa keluar." HR Bukhari
Semua yg beliau sebutkan adalah orang2 yg sakit hatinya..
Hamba duit..(n)
Hamba wanita..(n)
Hamba bisnis..(n)
Artinya, orang yg hatinya sakit, meski ia mengklaim bhw dirinya menyembah Allah, tp hatinya justru lbh tunduk & mengagungkan dunia..
Selain itu, orang yg mengidap penyakit hati, maka hatinya akan kehilangan fungsi untuk mencintai & mengagungkan Allah..
Selanjutnya ia akan menjadi manusia yg sll meremehkan amal & akhirat..
Bila sdh seperti itu kondisinya, maka Allah akan menghukumnya dgn sll dihantui oleh kecemasan & sll dihinggapi oleh keputus asaan..
Saudaraku!
Kebahagian dunia & akhirat bergantung pada kesehatan dan kebaikan hati, sdngkan kesengsaraan dunia & akhirat diakibat oleh kerusakannya..
Semoga Allah Yg Maha Penyayang menganugerahkan kpd kita hati yg sehat & fitrah yg lurus & sll menunjukkan kita semua kpd jalan yg lurus & benar!
26 Jumadats Tsani 1435H / 26 April 2014
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
|Oleh: Ustadz Djazuli, Lc حفظه الله
Allah Tuhan semesta alam hanya disembah oleh hati yg sehat..
Tdk heran jika Allah sll menjaga kesehatan hati para rasul-Nya..
Coba lihat QS, An-Nazm:2!
Jika demikian, hati yg sakit tdk akan beribadah kpd sang Khalik..
Simak hadist berikut,
"Celakalah hamba-hamba dinar, dirham, pakaian, dan kain sutra.
Celakalah dan jatuhlah ia. Apabila tertusuk duri, tidak bisa keluar." HR Bukhari
Semua yg beliau sebutkan adalah orang2 yg sakit hatinya..
Hamba duit..(n)
Hamba wanita..(n)
Hamba bisnis..(n)
Artinya, orang yg hatinya sakit, meski ia mengklaim bhw dirinya menyembah Allah, tp hatinya justru lbh tunduk & mengagungkan dunia..
Selain itu, orang yg mengidap penyakit hati, maka hatinya akan kehilangan fungsi untuk mencintai & mengagungkan Allah..
Selanjutnya ia akan menjadi manusia yg sll meremehkan amal & akhirat..
Bila sdh seperti itu kondisinya, maka Allah akan menghukumnya dgn sll dihantui oleh kecemasan & sll dihinggapi oleh keputus asaan..
Saudaraku!
Kebahagian dunia & akhirat bergantung pada kesehatan dan kebaikan hati, sdngkan kesengsaraan dunia & akhirat diakibat oleh kerusakannya..
Semoga Allah Yg Maha Penyayang menganugerahkan kpd kita hati yg sehat & fitrah yg lurus & sll menunjukkan kita semua kpd jalan yg lurus & benar!
26 Jumadats Tsani 1435H / 26 April 2014
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Rabu, 16 April 2014
Bersyukurlah…
Bersyukurlah…
Engkau terpesona dengan rumah mewah sahabatmu…
Engkau tergiur dengan banyaknya dan mewahnya mobil sahabatmu..
Apakah engkau tergiur untuk dihisab lebih lama oleh Allah ??
Syukurilah apa yang kau miliki … Apa yang kau miliki itupun sudah akan merepotkanmu untuk mempersiapkan jawabannya tatkala hisab kelak…!!
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Firanda Andirja, Lc MA حفظه الله تعال
✽¸.•♥•.¸✽¸•♥•.¸✽¸•♥•.¸✽¸.•♥•.¸✽
Engkau terpesona dengan rumah mewah sahabatmu…
Engkau tergiur dengan banyaknya dan mewahnya mobil sahabatmu..
Apakah engkau tergiur untuk dihisab lebih lama oleh Allah ??
Syukurilah apa yang kau miliki … Apa yang kau miliki itupun sudah akan merepotkanmu untuk mempersiapkan jawabannya tatkala hisab kelak…!!
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Firanda Andirja, Lc MA حفظه الله تعال
✽¸.•♥•.¸✽¸•♥•.¸✽¸•♥•.¸✽¸.•♥•.¸✽
Rumah Tangga Seimbang
Rumah Tangga Seimbang
Tatkala menuntut hak namun jangan lupa menunaikan kewajiban.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ “Para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf” (QS Al-Baqarah: 228)
A. Semua Punya Hak.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
أَلاَ إِنَّ لَكُمْ عَلَى نِسَائِكُمْ حَقًّا وَلِنِسَائِكُمْ عَلَيْكُمْ حَقَّا “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kalian memiliki hak atas isteri-isteri kalian dan isteri-isteri kalian pun memiliki hak atas kalian…” (Hasan, HR at-Tirmidzi: 1173, Shahih Ibnu Majah: 1501)
B. Hak Istri Atas Suami.
Seringkali yang disampaikan adalah kewajiban istri.
Namun janganlah lupa bahwa seorang wanita memiliki hak yang patut dipenuhi suami.
Ketika Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam ditanya perihal hak isteri atas suami, beliau menjawab,
أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعِمْتَ، وَتَكْسُوهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ، وَلاَ تَضْرِبِ الوَجْهَ، وَلاَ تُقَبِّحْ، وَلاَ تَهْجُرْ إِلاَّ فِي الْبَيْتِ. “Engkau memberinya makan jika engkau makan, engkau memberinya pakaian tatkala engkau berpakaian.
Janganlah kalian memukul wajah dan menjelekannya (menghina) serta jangan pula memisahkannya kecuali tetap berada di dalam rumah kita…” (Shahih, HR Abu Dawud: 2128,Shahih Sunan Ibnu Majah: 1500)
Setiap kita akan dimintai pertanggungjawaban atas kewajiban yang belum ditunaikan.
Agar rumah tangga seimbang, pikiran tenang.
@sahabatilmu
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Tatkala menuntut hak namun jangan lupa menunaikan kewajiban.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ “Para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf” (QS Al-Baqarah: 228)
A. Semua Punya Hak.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
أَلاَ إِنَّ لَكُمْ عَلَى نِسَائِكُمْ حَقًّا وَلِنِسَائِكُمْ عَلَيْكُمْ حَقَّا “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kalian memiliki hak atas isteri-isteri kalian dan isteri-isteri kalian pun memiliki hak atas kalian…” (Hasan, HR at-Tirmidzi: 1173, Shahih Ibnu Majah: 1501)
B. Hak Istri Atas Suami.
Seringkali yang disampaikan adalah kewajiban istri.
Namun janganlah lupa bahwa seorang wanita memiliki hak yang patut dipenuhi suami.
Ketika Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam ditanya perihal hak isteri atas suami, beliau menjawab,
أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعِمْتَ، وَتَكْسُوهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ، وَلاَ تَضْرِبِ الوَجْهَ، وَلاَ تُقَبِّحْ، وَلاَ تَهْجُرْ إِلاَّ فِي الْبَيْتِ. “Engkau memberinya makan jika engkau makan, engkau memberinya pakaian tatkala engkau berpakaian.
Janganlah kalian memukul wajah dan menjelekannya (menghina) serta jangan pula memisahkannya kecuali tetap berada di dalam rumah kita…” (Shahih, HR Abu Dawud: 2128,Shahih Sunan Ibnu Majah: 1500)
Setiap kita akan dimintai pertanggungjawaban atas kewajiban yang belum ditunaikan.
Agar rumah tangga seimbang, pikiran tenang.
@sahabatilmu
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Untukmu yang Galau Menanti Jodoh
Untukmu yang Galau Menanti Jodoh
Jodoh mutlak rahasia Allah
Ada yang sudah dekat tiba-tiba menjauh.
Ada yang jauh tiba-tiba mendekat.
Ada yang
sudah sayang tiba-tiba membenci.
Ada yang belum kenal tiba-tiba
menyayangi.
Ada yang sudah direncanakan tanggal
nikahnya tiba-tiba berantakan.
Ada yang tidak direncanakan tiba-tiba
datang mengajak nikah.
Ada yang sudah dijodohkan tiba-tiba
dibatalkan.
Ada yang tidak dikenal sebelumnya tiba-
tiba
menjadi jodohnya.
Itulah rahasia JODOH..
Hanya Dia yang tahu kapan kita berjodoh.
Hanya Dia yang tahu dengan siapa kita
akan
berjodoh.
Hanya Dia yang tahu dengan cara apa kita
bertemu jodoh.
Tugas kita adalah berusaha dengan cara
yang baik.
Tugas kita adalah berusaha dengan menjadi
baik.
Tugas kita adalah menerima apapun
keputusan terbaik menurut Allah.
Dan satu hal jangan kita abaikan.
Jangan pernah merasa lelah meminta dan
terus meminta melalui DOA kepada_Nya.
Ya Allah..
Berikanlah jodoh yang sholeh dan sholehah bagi ikhwan akhwat yang lum nikah
Ditulis oleh: Ustadz Hizbul Majid Al-Jawi - حفظه الله تعالى
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Jodoh mutlak rahasia Allah
Ada yang sudah dekat tiba-tiba menjauh.
Ada yang jauh tiba-tiba mendekat.
Ada yang
sudah sayang tiba-tiba membenci.
Ada yang belum kenal tiba-tiba
menyayangi.
Ada yang sudah direncanakan tanggal
nikahnya tiba-tiba berantakan.
Ada yang tidak direncanakan tiba-tiba
datang mengajak nikah.
Ada yang sudah dijodohkan tiba-tiba
dibatalkan.
Ada yang tidak dikenal sebelumnya tiba-
tiba
menjadi jodohnya.
Itulah rahasia JODOH..
Hanya Dia yang tahu kapan kita berjodoh.
Hanya Dia yang tahu dengan siapa kita
akan
berjodoh.
Hanya Dia yang tahu dengan cara apa kita
bertemu jodoh.
Tugas kita adalah berusaha dengan cara
yang baik.
Tugas kita adalah berusaha dengan menjadi
baik.
Tugas kita adalah menerima apapun
keputusan terbaik menurut Allah.
Dan satu hal jangan kita abaikan.
Jangan pernah merasa lelah meminta dan
terus meminta melalui DOA kepada_Nya.
Ya Allah..
Berikanlah jodoh yang sholeh dan sholehah bagi ikhwan akhwat yang lum nikah
Ditulis oleh: Ustadz Hizbul Majid Al-Jawi - حفظه الله تعالى
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Langganan:
Postingan (Atom)