Jumat, 02 Mei 2014

Jangan Lewatkan Hari tanpa 3 Perkara Ini!

Jangan Lewatkan Hari tanpa 3 Perkara Ini!
(Faedah dari penjelasan ﺃُﺳْﺘَﺎﺫُ Abu
Yahya Badrusalam, Lc – ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ
dalam kajian Mukhtashar Minhajul Qasidin)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan sebuah do’a, yang mana beliau senantiasa berdo’a dengan do’a ini setiap selesai shalat Shubuh. Sebagaimana
yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha

(( ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺃﺳﺄﻟﻚ ﻋﻠﻤﺎ ﻧﺎﻓﻌﺎ ﻭﺭﺯﻗﺎ
ﻃﻴﺒﺎ ﻭﻋﻤﻼ ﻣﺘﻘﺒﻼ ))
“Ya Allah, aku memohon
kepadamu Ilmu yang
bermanfaat, rizki yang halal, serta amal yang
diterima” [Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibnu Majah, Thabrani, dan yang lainnya, dan
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu
Majah]
Hal ini merupakan sinyal yang diberikan oleh Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam, agar
hari-hari kita tidak kosong dari 3 hal tersebut, yaitu:

*Pertama, agar senantiasa kita
Menambah Ilmu, bukan sekedar ilmu, akan tetapi yang diinginkan
adalah ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu agama, yang dengannya kita mengetahui apa-
apa yang diinginkan Allah Ta’ala dan apa-apa yang telah disampaikan oleh RasulNya shallallahu ’alaihi wasallam. Ilmu
hanya diperoleh dengan
mempelajarinya.
Maka dengan memanjatkan do’a ini, kita berharap agar Allah
Ta’ala memberi taufiq kepada kita sehingga terdorong hati kita
untuk menuntut ilmu,
mempelajarinya demi
mengangkat kebodohan dari diri kita. Terlebih lagi, segala bentuk
sarana telah tersedia pada hari ini, yang memudahkan kita untuk
mendapatkan ilmu agama, kapan saja, dan dimana saja.

*Kedua, Agar kita juga Mencari Rizki, bekerja dan berkarya, tidak
duduk-duduk menantikan uluran
tangan dari org lain. Islam menganjurkan mencari rizki demi untuk dapat melaksanakan ketaatan kepada Allah. Dengan
rizki tersebut kita bisa
menyempurnakan shalat kita, dgn rizki tersebut kita bisa bersedekah baik yg wajib maupun yg sunnah, dengan rizki
tersebut mungkin mencukupi utk
menunaikan umrah maupun haji, dan segala bentuk ketaatan
lainnya.
Akan tetapi tidak berarti semua rizki, melainkan hanya yang halal.
Karena hanya rizki yang halal yang akan memberikan
keberkahan. Dan karena Allah Ta’ala tidak akan menerima kecuali dari yang halal dan baik.

*Ketiga, agar kita banyak beramal shaleh. Kita sangat butuh agar
amalan kita diterima Allah Ta’ala.
Setelah bersusah payah,
mengorbankan waktu, tenaga, harta, tentu kita ingin agar semua itu diterima Allah Ta’ala
sehingga mendapat balasan yang diinginkan. Akan tetapi
Allah hanya akan menerima amal yang shaleh, yaitu amal yang
dilandasi 2 hal utama: Ikhlas (semata-mata mengharap Wajah Allah), serta Muttaba’ah (beramal hanya dengan petunjuk yang telah dibawa oleh Muhammad
shallallahu ’alaihi wasallam).

Dan ketiga hal diatas saling berhubungan satu sama lain.
Dengan Ilmu yang bermanfaat kita dapat mengetahui mana yang halal dan mana yang haram, sehingga dalam mencari rizki pun kita mengetahui batasan-
batasannya dan memastikan hanya mencari yang halal.
Dan hanya dengan ilmulah suatu amal dapat ditegakkan dengan benar, sesuai yang diinginkan Allah dan RasulNya, sehingga
amalan pun diterima. Karena amalan yang tidak dilandasai dengan ilmu, yaitu yang tidak
berdasarkan petunjuk Allah dan RasulNya, maka amalan tersebut
akan tertolak, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh
A’isyah radhiyallahu ’anha
“Barangsiapa yang beramal dengan suatu amalan yang bukan atas petunjuk kami, maka
amalan tersebut tertolak” (Riwayat Muslim, shahih).

Demikian juga, harta yang halal juga menentukan apakah amalan kita diterima atau ditolak.
Sebagaimana hadits yang menceritakan seorang musafir yang berdo’a kepada Allah dalam safarnya “Ya Rabb, Ya Rabb…”
akan tetapi makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya
haram, sehingga Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam
bersabda “Bagaimana do’anya akan dikabulkan?” (Riwayat
Muslim, shahih).
Padahal orang tersebut berada pada kondisi dimana jika berdo’a
tidak akan tertolak, tapi ternyata Rasulullah shallallahu ’alaihi
wasallam mengabarkan bahwa do’anya tertolak lantaran makanan, minuman, serta
pakaiannya berasal dari sesuatu yang haram.

Semoga dengan mentadabburi do’a diatas, dapat memotivasi
diri kita untuk senantiasa mengisi hari-hari yang kita lalui
dengan ketiga amalan diatas.


✽¸.••.¸✽¸••.¸✽¸••.¸✽¸.••.¸✽

Tidak ada komentar:

Posting Komentar