KATAKAN إِنْ شَاءَ اللّهُ
 
 Allah سبحانه وتعالى berfirman dalam surat Al-Kahfi ayat 23-24 yang arti
 nya ,” Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu ,” Aku
 pasti melakukan itu besok pagi”, kecuali (dengan mengatakan) إِنْ شَاءَ
 اللّهُ ( jika Allah menghendaki ) “.
 
 Berkata Al-Allamah As-Syinkithy dalam Adwa’ul Bayan ,” Ayat muliya ini Allah سبحانه وتعالى melarang Nabi Muhammad صلى الله
 عليه وسلم untuk mengatakan “Aku akan melakukan sesuatu esok hari”, 
kecuali jika digantungkan dengan ucapan إِنْ شَاءَ اللّهُ , yang mana 
tiada sesuatu yg terjadi sekecil apapun di alam semesta ini kecuali atas
 kehendak Allah سبحانه وتعالى , olih karenanya dilarang mengatakan akan 
melakukan sesuatu dengan pasti esok hari.
 
 Kalimat ” esok hari /
 besok pagi ” adalah ungkapan umum dan global untuk masa yg akan datang,
 sebagaimana dikatakan dalam lantunan sya’ir ; ” Dan aku mengetahui apa 
yg aku ilmui hari ini dan kemarin hari sebelum nya  -  Akan tetapi 
terhadap apa yang ada di esok hari Aku tidak mengetahui nya “.         
 
 Sebab turunya Ayat muliya ini, bahwasanya orang yahudi berkata kepada 
orang-orang kafir kuraisy ,” Bertanya lah kepada Muhammad tentang ruh, 
tentang Dzul Kurnain, dan tentang Ashabul Kahfi “.
 
 Maka 
ditanyakan hal itu kepada Nabi dan dijawab ,” Aku akan berikan jawaban 
besok “. Tanpa mengatakan إِنْ شَاءَ اللّهُ.  Maka beberapa hari wahyu 
tdk turun kepada Nabi صلى الله عليه وسلم hingga dikatakan 15 hari. Maka 
keterlambatan wahyu ini menjadikan Nabi صلى الله عليه وسلم bersedih, 
kemudian turunlah teguran ayat ini sekaligus memberikan jawaban tiga 
pertanyaan diatas. 
 
 Teguran seperti ini juga Allah سبحانه 
وتعالى lakukan terhadap Nabi Sulaiman tatkala ia berkata ,” Sungguh Aku 
akan keliling dalam malam ini terhadap isrti-istriku yg berjumlah 70
 
 dalam riwayat lain 90 , dalam riwayat lain 100 dan niscaya akan 
melahirkan setiap darinya Anak Laki-laki yg akan berperang dijalan 
Allah. Dan ia tdk mengatakan kalimat إِنْ شَاءَ اللّهُ. 
 
 Maka 
ia pun keliling ke seluruh istrinya akan tetapi tidak seorangpun dari 
nya terlahir, kecuali hanya satu dari istri nya yg hanya berbentuk 
separuh manusia (tidak utuh berbentuk manusia).
 
 Maka Nabi صلى 
الله عليه وسلم bersabda ,” Demi jiwaku yang ada di tangan Nya, jika ia 
mengatakan kalimat إِنْ شَاءَ اللّهُ , niscaya terpenuhi keinginan nya”.
 Dalam riwayat lain,” Niscaya masing-masing lahir anak lelaki semuanya 
berjuang dijalan Allah “.
 – Adwa’ul Bayan 540 -
 
  Ditulis oleh: Ustadz Rochmad Supriyadi, Lc - حفظه الله تعالى
 
 ⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊

Tidak ada komentar:
Posting Komentar