Sekilas tentang TAlangan Haji
Dan sanggahan terhadap fatwa yang menghalalkannya.
Bag 1.
Talangan haji adalah pinjaman (qardh) dari bank syariah kepada nasabah
untuk menutupi kekurangan dana guna memperoleh kursi (quota) haji pada
saat pelunasan BPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji). Nasabah kemudian
wajib mengembalikan sejumlah uang yang dipinjam itu dalam jangka waktu
yang telah disepakati.
Fatwa
DSN (Dewan Syariah Nasional) MUI Nomor No. 29/DSN-MUI/VI/2002 tentang
pembiayaan pengurusan haji oleh LKS (lembaga keuangan syariah), sebagai
dasar hukum bagi praktik pembiayaan talangan haji, inti fatwa tersebut
berbunyi sebagai berikut:
1. Dalam pengurusan haji bagi
nasabah, LKS dapat memperoleh imbalan jasa (ujrah) dengan menggunakan
prinsip al-ijarah sesuai fatwa DSN-MUI nomor 9/DSN-MUI/IV/2000.
2. LKS akan membantu menalangi pembayaran BPIH nasabah dengan
menggunakan prinsip al-Qardh sesuai fatwa DSN-MUI nomor
19/DSN-MUI/IV/2001.
3. Jasa pengurusan haji yang dilakukan LKS tidak boleh dipersyaratkan dengan pemberian talangan haji.
Besar imbalan jasa al-ijarah tidak boleh didasarkan pada jumlah talangan al-Qardh yang diberikan LKS kepada nasabah.
Menurut fatwa tsb ada dua obyek aqad yaitu: Pertama, akad Al-qard
(pinjaman) dengan obyek uang, di sini nasabah hanya mengembalikan
sejumlah yang dipinjam, tidak boleh lebih dalam mengembalikan.
Kedua, akad ijarah al-amal (sewa jasa), yaitu jasa pengurusan haji. Yang
mana Al-ijarah ada dua jenis, yakni ijarah al-maal (sewa barang) dan
ijarah al-amal (sewa jasa). Dan yang dimaksud oleh Fatwa MUI di atas
adalah ijarah al-amal. LKS yang mengurus dan membantu nasabah untuk
memperoleh porsi haji dari pihak otoritas berhak mendapatkan ujrah atas
pekerjaan yang berupa pelayanan tersebut berdasarkan akad ijarah.
Sehingga nama Fatwanya adalah pembiayaan pengurusan, bukan pinjaman dana
haji. Inilah menurut fatwa tsb.
Sanggahan:
1.
Mengapa pinjaman yang diberikan Kepda calhaj bisa disebut sebagai jasa
pengurusan? Bukankah itu hanyalah sebuah qord(pinjaman) ?
2.
Kita lihat sedikit ketimpangan antara makna jasa dan makna peminjaman..
dikarenakan jika calhaj membayar harga untuk mendapat quota secara lunas
maka ia tidak dibebani biaya tsb.. sehingga hal tsb bukanlah suatu jasa
atas pekerjaan pengurusan. Namun bisa kita katakan jasa memberi
pinjaman uang.
3. Dalam qaidah fiqh: setiap peminjaman yang disitu ambil untung maka ia adalah Riba.
Semoga Allah Ta'ala membukakan hati kita untuk dapat membuka mata hati kita agar berhati hati dalam menilai suatu hukum..
Semoga bermanfaat..
Ditulis oleh Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid, Lc - حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Minggu, 16 Februari 2014
MENGAITKAN GUNUNG MELETUS DENGAN NOMOR AYAT AL QUR"AN
MENGAITKAN GUNUNG MELETUS DENGAN NOMOR AYAT AL QUR"AN
Sebagian orang menyebarkan pesan di sms atau broadcast BB di mana pesan tersebut mengaitkan meletusnya Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur dengan nomor ayat-ayat tertentu yang sengaja dicocok-cocokkan.
Mereka katakan bahwa :
———————————
▬ meletusnya Gunung Kelud
▬▬ telah tertulis jelas di Al-Quran,
ini buktinya:
—————
Tanggal 13 Bulan 2 (Surat 13 ayat 2), “Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. ALLAH MENGATUR URUSAN (Makhluk-Nya), MENJELASKAN TANDA-TANDA (Kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.”-
Meletus Jam 22:49, 22:50 (Surat 22: 49-50), Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya Aku adalah seorang PEMBERI PERINGATAN YANG NYATA kepadamu.”Maka ORANG-ORANG YANG BERIMAN DAN BERAMAL SALEH, BAGI MEREKA AMPUNAN DAN REZKI YANG MULIA.-
Tahun 2014 (Surat 20:14): “Sesungguhnya Aku ini adalah ALLAH, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka SEMBAHLAH AKU dan DIRIKANLAH SHALAT untuk MENGINGAT AKU.”—- SUBHANALLAH —-
.
Apakah boleh mengaitkan nomor ayat Al Qur’an dengan kejadian-kejadian semacam itu?
Cara Menafsirkan yang Keliru
——————————————
Kalau kita perhatikan, cara mengaitkan ayat dengan kejadian tertentu itu jelas keliru. Karena hal itu baru dikaitkan setelah peristiwa itu terjadi seperti Gunung Kelud meletus.
Seandainya
▬ tidak terjadi,
▬▬ apa ia bisa menebak seperti itu? Tentu saja tidak.
Lalu kenapa hanya dikaitkan dengan :
▬ meletusnya Gunung Kelud,
▬▬ bagaimana dengan Gunung Merapi yang dahulu meletus dan bagaimana lagi dengan Gunung Sinabung?
Apa ketika gunung tersebut meletus baru dikait-kaitkan ?
Kemudian kalau dalam ayat disebutkan :
▬ suatu siksaan atau azab,
▬▬ maka tidak bisa kita katakan berlaku untuk kejadian-kejadian saat ini.
Cara menafsirkan seperti di atas jelas adalah
▬ cara yang keliru
▬▬ yang tidak pernah dicontohkan oleh salafush sholeh.
Yang perlu dipahami terlebih dahulu, ayat Al Qur’an diturunkan untuk :
■ditadabburi,
■direnungkan
■dan dipahami maknanya.
.
Ayat Al Qur’an BUKANLAH turun untuk :
mengaitkannya dengan kejadian-kejadian atau peristiwa saat ini.
—————————————————————————————
Allah Ta’ala berfirman,
كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran” (QS. Shod: 29)
.
■Namanya TADABBUR AL QUR'AN itu sebagaimana disebutkan oleh Al Hasan Al Bashri rahimahullah -seorang tabi’in-,
والله ما تَدَبُّره بحفظ حروفه وإضاعة حدوده، حتى إن أحدهم ليقول: قرأت القرآن كله ما يرى له القرآنُ في خلق ولا عمل
“Demi Allah, Al Qur’an bukanlah ditadabburi dengan sekedar menghafal huruf-hurufnya, namun lalai dari memperhatikan hukum-hukumnya (maksudnya: mentadabburinya). Hingga nanti ada yang mengatakan, “Aku sudah membaca Al Qur’an seluruhnya.” Namun ternyata Al Qur’an tidak diwujudkan dalam akhlak dan juga amalannya.” Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 419).
.
Begitu pula cara menafsirkan Al Qur’an seperti :
▬ mengaitkan nomor ayat dengan kejadian seperti itu,
▬▬ hanyalah menafsirkannya dengan logika dan ini tercela.
■Ibnu Katsir mengatakan,
“Menafsirkan Al Qur’an dengan logika semata, hukumnya haram.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 1: 11).
■Dalam hadits disebutkan,
وَمَنْ قَالَ فِى الْقُرْآنِ بِرَأْيِهِ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
“Barangsiapa berkata tentang Al Qur’an dengan logikanya (semata), maka silakan ia mengambil tempat duduknya di neraka” (HR. Tirmidzi no. 2951. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini dho’if).
.
■Lihat saja ‘Umar bin Khottob mencontohkan TIDAK SEENAKNYA kita menafsirkan ayat. Ketika beliau membaca ayat di mimbar,
وَفَاكِهَةً وَأَبًّا
“Dan buah-buahan serta rumput-rumputan” (QS. ‘Abasa: 31). Umar berkata, kalau “fakihah” dalam ayat ini sudah kita kenal. Namun apa yang dimaksud “abba”?” Lalu ‘Umar bertanya pada dirinya sendiri. Lantas Anas mengatakan,
إن هذا لهو التكلف يا عمر
“Itu sia-sia saja, mempersusah diri, wahai Umar.” (Dikeluarkan oleh Abu ‘Ubaid, Ibnu Abi Syaibah, Sa’id bin Manshur dalam kitab tafsirnya, Al Hakim, serta Al Baihaqi. Al Hakim mengatakan bahwa hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari Muslim. Imam Adz Dzahabi juga menyetujuinya).
Yang dimaksud adalah Umar dan Anas ingin mengetahui bagaimana bentuk abba itu sendiri. Mereka sudah mengetahuinya, namun bentuknya seperti apa yang mereka ingin ungkapkan. Abba yang dimaksud adalah rerumputan yang tumbuh di muka bumi. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 1: 14).
.
Lihat saja
—————
seorang sahabat yang mulia -seperti Umar bin Khottob dan Anas bin Malik- begitu hati-hati dalam menafsirkan ayat. Mereka begitu khawatir jika salah karena dapat jauh dari apa yang dikehendaki Allah Ta’ala tentang maksud ayat itu.
Beda dengan orang saat ini :
▬ yang menafsirkan seenaknya perutnya tanpa memakai tuntunan,
▬▬ hanya semata-mata memakai logika dengan mengaitkan nomor ayat dengan peristiwa gempa dan meletusnya gunung.
Semoga kita dijauhkan dari cara menafsirkan yang keliru seperti ini.
.
CARA MENAFSIRKAN AL QUR'AN YANG BENAR
——————————————————————
Ibnu Katsir menunjukkan bagaimana cara terbaik menafsirkan Al Qur’an sebagai berikut:
1● Menafsirkan Al Qur’an dengan Al Qur’an. Jika ada ayat yang mujmal (global), maka bisa ditemukan tafsirannya dalam ayat lainnya.
2● Jika tidak didapati, maka Al Qur’an ditafsirkan dengan sunnah atau hadits.
3● Jika tidak didapati, maka Al Qur’an ditafsirkan dengan perkataan sahabat karena mereka lebih tahu maksud ayat, lebih-lebih ulama sahabat dan para senior dari sahabat Nabi seperti Khulafaur Rosyidin yang empat, juga termasuk Ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Umar.
4● Jika tidak didapati, barulah beralih pada perkataan tabi’in seperti Mujahid bin Jabr, Sa’id bin Jubair, ‘Ikrimah (bekas budak Ibnu ‘Abbas), ‘Atho’ bin Abi Robbah, Al Hasan Al Bashri, Masruq bin Al Ajda’, Sa’id bin Al Musayyib, Abul ‘Aliyah, Ar Robi’ bin Anas, Qotadah, dan Adh Dhohak bin Muzahim. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim karya Ibnu Katsir, 1: 5-16)
Semoga Allah terus memberi kita taufik ke jalan yang lurus.
Referensi:
—————
Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, terbitan Dar Ibnul Jauzi, cetakan pertama, tahun 1431 H.
__
Disusun di pagi hari penuh berkah di Pesantren Darush Sholihin, Gunungkidul, 15 Rabi’uts Tsani 1435 H
Penulis: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal ~hafidzohullah~
http://muslim.or.id/tafsir/mengaitkan-gunung-meletus-dengan-ayat-al-quran.html
https://www.facebook.com/muslim.or.id/posts/630524010357394?stream_ref=1
.✽.•°•.☆.•°•✽.•°•☆.•°•✽
Sebagian orang menyebarkan pesan di sms atau broadcast BB di mana pesan tersebut mengaitkan meletusnya Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur dengan nomor ayat-ayat tertentu yang sengaja dicocok-cocokkan.
Mereka katakan bahwa :
———————————
▬ meletusnya Gunung Kelud
▬▬ telah tertulis jelas di Al-Quran,
ini buktinya:
—————
Tanggal 13 Bulan 2 (Surat 13 ayat 2), “Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. ALLAH MENGATUR URUSAN (Makhluk-Nya), MENJELASKAN TANDA-TANDA (Kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.”-
Meletus Jam 22:49, 22:50 (Surat 22: 49-50), Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya Aku adalah seorang PEMBERI PERINGATAN YANG NYATA kepadamu.”Maka ORANG-ORANG YANG BERIMAN DAN BERAMAL SALEH, BAGI MEREKA AMPUNAN DAN REZKI YANG MULIA.-
Tahun 2014 (Surat 20:14): “Sesungguhnya Aku ini adalah ALLAH, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka SEMBAHLAH AKU dan DIRIKANLAH SHALAT untuk MENGINGAT AKU.”—- SUBHANALLAH —-
.
Apakah boleh mengaitkan nomor ayat Al Qur’an dengan kejadian-kejadian semacam itu?
Cara Menafsirkan yang Keliru
——————————————
Kalau kita perhatikan, cara mengaitkan ayat dengan kejadian tertentu itu jelas keliru. Karena hal itu baru dikaitkan setelah peristiwa itu terjadi seperti Gunung Kelud meletus.
Seandainya
▬ tidak terjadi,
▬▬ apa ia bisa menebak seperti itu? Tentu saja tidak.
Lalu kenapa hanya dikaitkan dengan :
▬ meletusnya Gunung Kelud,
▬▬ bagaimana dengan Gunung Merapi yang dahulu meletus dan bagaimana lagi dengan Gunung Sinabung?
Apa ketika gunung tersebut meletus baru dikait-kaitkan ?
Kemudian kalau dalam ayat disebutkan :
▬ suatu siksaan atau azab,
▬▬ maka tidak bisa kita katakan berlaku untuk kejadian-kejadian saat ini.
Cara menafsirkan seperti di atas jelas adalah
▬ cara yang keliru
▬▬ yang tidak pernah dicontohkan oleh salafush sholeh.
Yang perlu dipahami terlebih dahulu, ayat Al Qur’an diturunkan untuk :
■ditadabburi,
■direnungkan
■dan dipahami maknanya.
.
Ayat Al Qur’an BUKANLAH turun untuk :
mengaitkannya dengan kejadian-kejadian atau peristiwa saat ini.
—————————————————————————————
Allah Ta’ala berfirman,
كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran” (QS. Shod: 29)
.
■Namanya TADABBUR AL QUR'AN itu sebagaimana disebutkan oleh Al Hasan Al Bashri rahimahullah -seorang tabi’in-,
والله ما تَدَبُّره بحفظ حروفه وإضاعة حدوده، حتى إن أحدهم ليقول: قرأت القرآن كله ما يرى له القرآنُ في خلق ولا عمل
“Demi Allah, Al Qur’an bukanlah ditadabburi dengan sekedar menghafal huruf-hurufnya, namun lalai dari memperhatikan hukum-hukumnya (maksudnya: mentadabburinya). Hingga nanti ada yang mengatakan, “Aku sudah membaca Al Qur’an seluruhnya.” Namun ternyata Al Qur’an tidak diwujudkan dalam akhlak dan juga amalannya.” Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 419).
.
Begitu pula cara menafsirkan Al Qur’an seperti :
▬ mengaitkan nomor ayat dengan kejadian seperti itu,
▬▬ hanyalah menafsirkannya dengan logika dan ini tercela.
■Ibnu Katsir mengatakan,
“Menafsirkan Al Qur’an dengan logika semata, hukumnya haram.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 1: 11).
■Dalam hadits disebutkan,
وَمَنْ قَالَ فِى الْقُرْآنِ بِرَأْيِهِ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
“Barangsiapa berkata tentang Al Qur’an dengan logikanya (semata), maka silakan ia mengambil tempat duduknya di neraka” (HR. Tirmidzi no. 2951. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini dho’if).
.
■Lihat saja ‘Umar bin Khottob mencontohkan TIDAK SEENAKNYA kita menafsirkan ayat. Ketika beliau membaca ayat di mimbar,
وَفَاكِهَةً وَأَبًّا
“Dan buah-buahan serta rumput-rumputan” (QS. ‘Abasa: 31). Umar berkata, kalau “fakihah” dalam ayat ini sudah kita kenal. Namun apa yang dimaksud “abba”?” Lalu ‘Umar bertanya pada dirinya sendiri. Lantas Anas mengatakan,
إن هذا لهو التكلف يا عمر
“Itu sia-sia saja, mempersusah diri, wahai Umar.” (Dikeluarkan oleh Abu ‘Ubaid, Ibnu Abi Syaibah, Sa’id bin Manshur dalam kitab tafsirnya, Al Hakim, serta Al Baihaqi. Al Hakim mengatakan bahwa hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari Muslim. Imam Adz Dzahabi juga menyetujuinya).
Yang dimaksud adalah Umar dan Anas ingin mengetahui bagaimana bentuk abba itu sendiri. Mereka sudah mengetahuinya, namun bentuknya seperti apa yang mereka ingin ungkapkan. Abba yang dimaksud adalah rerumputan yang tumbuh di muka bumi. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 1: 14).
.
Lihat saja
—————
seorang sahabat yang mulia -seperti Umar bin Khottob dan Anas bin Malik- begitu hati-hati dalam menafsirkan ayat. Mereka begitu khawatir jika salah karena dapat jauh dari apa yang dikehendaki Allah Ta’ala tentang maksud ayat itu.
Beda dengan orang saat ini :
▬ yang menafsirkan seenaknya perutnya tanpa memakai tuntunan,
▬▬ hanya semata-mata memakai logika dengan mengaitkan nomor ayat dengan peristiwa gempa dan meletusnya gunung.
Semoga kita dijauhkan dari cara menafsirkan yang keliru seperti ini.
.
CARA MENAFSIRKAN AL QUR'AN YANG BENAR
——————————————————————
Ibnu Katsir menunjukkan bagaimana cara terbaik menafsirkan Al Qur’an sebagai berikut:
1● Menafsirkan Al Qur’an dengan Al Qur’an. Jika ada ayat yang mujmal (global), maka bisa ditemukan tafsirannya dalam ayat lainnya.
2● Jika tidak didapati, maka Al Qur’an ditafsirkan dengan sunnah atau hadits.
3● Jika tidak didapati, maka Al Qur’an ditafsirkan dengan perkataan sahabat karena mereka lebih tahu maksud ayat, lebih-lebih ulama sahabat dan para senior dari sahabat Nabi seperti Khulafaur Rosyidin yang empat, juga termasuk Ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Umar.
4● Jika tidak didapati, barulah beralih pada perkataan tabi’in seperti Mujahid bin Jabr, Sa’id bin Jubair, ‘Ikrimah (bekas budak Ibnu ‘Abbas), ‘Atho’ bin Abi Robbah, Al Hasan Al Bashri, Masruq bin Al Ajda’, Sa’id bin Al Musayyib, Abul ‘Aliyah, Ar Robi’ bin Anas, Qotadah, dan Adh Dhohak bin Muzahim. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim karya Ibnu Katsir, 1: 5-16)
Semoga Allah terus memberi kita taufik ke jalan yang lurus.
Referensi:
—————
Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, terbitan Dar Ibnul Jauzi, cetakan pertama, tahun 1431 H.
__
Disusun di pagi hari penuh berkah di Pesantren Darush Sholihin, Gunungkidul, 15 Rabi’uts Tsani 1435 H
Penulis: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal ~hafidzohullah~
http://muslim.or.id/tafsir/mengaitkan-gunung-meletus-dengan-ayat-al-quran.html
https://www.facebook.com/muslim.or.id/posts/630524010357394?stream_ref=1
.✽.•°•.☆.•°•✽.•°•☆.•°•✽
Cinta; Siapa Dan Karena Apa...?
Cinta; Siapa Dan Karena Apa...?
Cinta hak semua orang. Namun perhatikan siapa dan sebab apa kita mencinta.
A. Manisnya Iman.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ
Ada tiga sifat barang siapa memilikinya niscaya ia akan mendapatkan manisnya iman.
أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
1. Menjadikan Allah dan RasulNya lebih ia cintai dari selain keduanya.
2. Mencintai seseorang hanya karena Allah semata.
3. Benci kembali kepada kekafiran (setelah Allah selamatkan) sebagaimana ia benci (enggan) dilemparkan ke dalam api..."
(HR al-Bukhari: 16, Muslim: 43)
Dua diantaranya berkait cinta.
B. Bersama Yang Dicinta.
Perhatikan siapa yang kita cintai.
Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata,
“Kami (para sahabat) tidak pernah merasakan kegembiraan melebihi rasa gembira tatkala mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
“Engkau (di akhirat kelak) bersama orang yang kau cintai...”
فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّي إِيَّاهُمْ وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ
Maka aku mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Abu Bakr dan Umar radhiyallahu 'anhuma.
Dan aku berharap kelak dikumpulkan bersama mereka (di surga) disebabkan kecintaanku kepada mereka, walau aku belum mengerjakan amalan seperti amalan mereka..."
(HR al-Bukhari: 3485, Muslim: 2639)
Kita tidak mencintai orang kafir, fasik, dan pendosa sebab kita 'tak ingin dikumpulkan bersama mereka di neraka.
Dan kita mencintai ilmu dan ahli ilmu, walau belum mampu mendalami lautan ilmu...
Senantiasa berharap barakah ilmu yang akan menjaga dunia dan akhirat kita serta berkumpul bersama di Surga...
@sahabatilmu
✽.•°•.☆.•°•✽.•°•☆.•°•✽
Cinta hak semua orang. Namun perhatikan siapa dan sebab apa kita mencinta.
A. Manisnya Iman.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ
Ada tiga sifat barang siapa memilikinya niscaya ia akan mendapatkan manisnya iman.
أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
1. Menjadikan Allah dan RasulNya lebih ia cintai dari selain keduanya.
2. Mencintai seseorang hanya karena Allah semata.
3. Benci kembali kepada kekafiran (setelah Allah selamatkan) sebagaimana ia benci (enggan) dilemparkan ke dalam api..."
(HR al-Bukhari: 16, Muslim: 43)
Dua diantaranya berkait cinta.
B. Bersama Yang Dicinta.
Perhatikan siapa yang kita cintai.
Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata,
“Kami (para sahabat) tidak pernah merasakan kegembiraan melebihi rasa gembira tatkala mendengar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
“Engkau (di akhirat kelak) bersama orang yang kau cintai...”
فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّي إِيَّاهُمْ وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ
Maka aku mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Abu Bakr dan Umar radhiyallahu 'anhuma.
Dan aku berharap kelak dikumpulkan bersama mereka (di surga) disebabkan kecintaanku kepada mereka, walau aku belum mengerjakan amalan seperti amalan mereka..."
(HR al-Bukhari: 3485, Muslim: 2639)
Kita tidak mencintai orang kafir, fasik, dan pendosa sebab kita 'tak ingin dikumpulkan bersama mereka di neraka.
Dan kita mencintai ilmu dan ahli ilmu, walau belum mampu mendalami lautan ilmu...
Senantiasa berharap barakah ilmu yang akan menjaga dunia dan akhirat kita serta berkumpul bersama di Surga...
@sahabatilmu
✽.•°•.☆.•°•✽.•°•☆.•°•✽
Pantas Saja...
Pantas Saja...
Tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
“Engkau (di akhirat kelak) bersama orang yang kau cintai...”
Maka para sahabat sangat bergembira dengan kegembiraan tak terkira.
Hingga perawi hadits Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata,
فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّي إِيَّاهُمْ وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ
Maka aku mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Abu Bakr dan Umar radhiyallahu 'anhuma.
Dan aku berharap kelak dikumpulkan bersama mereka (di surga) disebabkan kecintaanku kepada mereka, walau aku belum mengerjakan amalan seperti amalan mereka..."
(HR al-Bukhari: 3485, Muslim: 2639)
Anas berharap dapat dikumpulkan dengan Rasulullah dan kedua sahabat beliau mulia. Tentu kita juga.
Dimana..? Tentu di surga.
Sebab Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah menjamin dalam sabdanya,
“Abu Bakar di surga, ‘Umar di surga, ‘Utsman di surga, ‘Ali di surga, Thalhah di surga, az-Zubair di surga, Sa’d di surga, Sa’id di surga, Abdurrahman bin ‘Auf di surga, Abu Ubaidah bin Al Jarrah di surga...” (Shahih, HR at-Tirmidzi)
Oleh karena itu apabila ada kelompok yang mencela para sahabat, terutama kedua sahabat Abu Bakar dan ‘Umar radhiyallahu 'anhuma.
Bahkan mereka sangat benci dan tidak ingin berkumpul bersama para sahabat, maka jelas arahnya.
Abu Bakar dan ‘Umar serta beberapa sahabat lainnya di jamin pasti masuk surga.
Berarti mereka harus berada di sebaliknya, yaitu neraka.
Pantas saja...
@sahabatilmu
✽.•°•.☆.•°•✽.•°•☆.•°•✽
Tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
“Engkau (di akhirat kelak) bersama orang yang kau cintai...”
Maka para sahabat sangat bergembira dengan kegembiraan tak terkira.
Hingga perawi hadits Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata,
فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ مَعَهُمْ بِحُبِّي إِيَّاهُمْ وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ
Maka aku mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Abu Bakr dan Umar radhiyallahu 'anhuma.
Dan aku berharap kelak dikumpulkan bersama mereka (di surga) disebabkan kecintaanku kepada mereka, walau aku belum mengerjakan amalan seperti amalan mereka..."
(HR al-Bukhari: 3485, Muslim: 2639)
Anas berharap dapat dikumpulkan dengan Rasulullah dan kedua sahabat beliau mulia. Tentu kita juga.
Dimana..? Tentu di surga.
Sebab Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah menjamin dalam sabdanya,
“Abu Bakar di surga, ‘Umar di surga, ‘Utsman di surga, ‘Ali di surga, Thalhah di surga, az-Zubair di surga, Sa’d di surga, Sa’id di surga, Abdurrahman bin ‘Auf di surga, Abu Ubaidah bin Al Jarrah di surga...” (Shahih, HR at-Tirmidzi)
Oleh karena itu apabila ada kelompok yang mencela para sahabat, terutama kedua sahabat Abu Bakar dan ‘Umar radhiyallahu 'anhuma.
Bahkan mereka sangat benci dan tidak ingin berkumpul bersama para sahabat, maka jelas arahnya.
Abu Bakar dan ‘Umar serta beberapa sahabat lainnya di jamin pasti masuk surga.
Berarti mereka harus berada di sebaliknya, yaitu neraka.
Pantas saja...
@sahabatilmu
✽.•°•.☆.•°•✽.•°•☆.•°•✽
Diantara Nasehat Ali bin Hasan As Sulami
Diantara Nasehat Ali bin Hasan As Sulami
Abu Nu'aim meriwayatkan dalam kitab Hilyatul Aulia (7/82-85) Dari jalan Sufyan Ats Tsauri rahimahullah bahwa Ali bin Al Hasan As Sulami berwasiat:
"Hendaklah kamu jujur di setiap keadaan..
Jauhilah dusta, khianat dan jangan bermajelis dengan pelakunya..
Karena itu semua adalah dosa..
Jauhilah oleh kamu Riya dalam perkataan dan perbuatan..Karena ia adalah kesyirikan..
Jauhilah rasa ujub..Karena amal shalih yang disertai ujub tidak akan diangkat..
Ambillah agamamu dari orang yang memperhatikan agamanya..
Karena perumpamaannya seperti tabib yang tidak mampu mengobati dirinya..
Bagaimana ia akan mampu mengobati manusia..
Saudaraku..
Agamamu adalah darah dan dagingmu..
Tangisilah dosa-dosa dirimu dan sayangilah ia..
Bila kamu tidak menangisi dirimu..
Kamu tidak akan disayangi olehNya..
Ambillah teman yang membuatmu zuhud dalam kehidupan dunia..
Dan memberimu motivasi kepada akhirat..
Jauhilah olehmu ahli dunia yang pembicaraannya sebatas dunia..
Karena mereka akan merusak agama dan hatimu..
Mintalah keselamatan kepada Allah untuk umurmu yang tersisa..
Saudaraku..
Hendaklah kamu memperhatikan adab dan akhlak yang baik..
Jangan selisihi al jama'ah (Rasulullah dan shahabatnya)..
Karena kebaikan ada padanya..
Ditulis oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Abu Nu'aim meriwayatkan dalam kitab Hilyatul Aulia (7/82-85) Dari jalan Sufyan Ats Tsauri rahimahullah bahwa Ali bin Al Hasan As Sulami berwasiat:
"Hendaklah kamu jujur di setiap keadaan..
Jauhilah dusta, khianat dan jangan bermajelis dengan pelakunya..
Karena itu semua adalah dosa..
Jauhilah oleh kamu Riya dalam perkataan dan perbuatan..Karena ia adalah kesyirikan..
Jauhilah rasa ujub..Karena amal shalih yang disertai ujub tidak akan diangkat..
Ambillah agamamu dari orang yang memperhatikan agamanya..
Karena perumpamaannya seperti tabib yang tidak mampu mengobati dirinya..
Bagaimana ia akan mampu mengobati manusia..
Saudaraku..
Agamamu adalah darah dan dagingmu..
Tangisilah dosa-dosa dirimu dan sayangilah ia..
Bila kamu tidak menangisi dirimu..
Kamu tidak akan disayangi olehNya..
Ambillah teman yang membuatmu zuhud dalam kehidupan dunia..
Dan memberimu motivasi kepada akhirat..
Jauhilah olehmu ahli dunia yang pembicaraannya sebatas dunia..
Karena mereka akan merusak agama dan hatimu..
Mintalah keselamatan kepada Allah untuk umurmu yang tersisa..
Saudaraku..
Hendaklah kamu memperhatikan adab dan akhlak yang baik..
Jangan selisihi al jama'ah (Rasulullah dan shahabatnya)..
Karena kebaikan ada padanya..
Ditulis oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Dengki, Iri, Hasad Menghapuskan Kebaikan
Dengki, Iri, Hasad Menghapuskan Kebaikan
Dalam kitab Syu’abul Iman, Al Baihaqi membawakan hadits,
“Sedekah dapat memadamkan dosa sebagaimana air dapat memadamkan api.
Sebaliknya …
Hasad (Iri) dapat memakan kebaikan sebagaimana api dapat melahap kayu bakar.”
Ya Allah, jauhkanlah kami dari sifat hasad yang dapat memusnahkan kebaikan-kebaikan kami.
• Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Muhammad Abduh Tuasikal, ST MSc - حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Dalam kitab Syu’abul Iman, Al Baihaqi membawakan hadits,
“Sedekah dapat memadamkan dosa sebagaimana air dapat memadamkan api.
Sebaliknya …
Hasad (Iri) dapat memakan kebaikan sebagaimana api dapat melahap kayu bakar.”
Ya Allah, jauhkanlah kami dari sifat hasad yang dapat memusnahkan kebaikan-kebaikan kami.
• Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Muhammad Abduh Tuasikal, ST MSc - حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Berkacalah Saat Musibah
Berkacalah Saat Musibah
Air mengalir, banjir. Tanah bergerak, longsor. Gunung meletus, debu pun terendus, bertebangan hingga ratusan kilometer.
Jangan menyalahkan siapa-siapa. Bisa jadi setiap orang memiliki “andil” atasnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS. Ar-Ruum: 41) “Abul ‘Aliyah berkata, “Barangsiapa yang berbuat maksiat di muka bumi, maka ia telah melakukan kerusakan di muka bumi”
Karena kebaikan bumi dan langit lantaran ketaatan… (Tafsir Ibnu Katsir: 3/572)
Lebih lanjut Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Diantara hukuman perbuatan dosa ialah hilangnya berbagai nikmat dan datangnya beragam siksa cobaan.
Tidaklah hilang suatu nikmat dari seorang hamba melainkan karena sebab dosa.
Dan tidaklah turun siksa ujian melainkan karena dosa…” (Ad-Da’u Wal Dawa’: 49)
Saatnya introspeksi diri dan tidak perlu menyalahkan orang lain.
Apapun musibah yang menimpa.
@sahabatilmu
✽.•°•.☆.•°•✽.•°•☆.•°•✽
Air mengalir, banjir. Tanah bergerak, longsor. Gunung meletus, debu pun terendus, bertebangan hingga ratusan kilometer.
Jangan menyalahkan siapa-siapa. Bisa jadi setiap orang memiliki “andil” atasnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS. Ar-Ruum: 41) “Abul ‘Aliyah berkata, “Barangsiapa yang berbuat maksiat di muka bumi, maka ia telah melakukan kerusakan di muka bumi”
Karena kebaikan bumi dan langit lantaran ketaatan… (Tafsir Ibnu Katsir: 3/572)
Lebih lanjut Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Diantara hukuman perbuatan dosa ialah hilangnya berbagai nikmat dan datangnya beragam siksa cobaan.
Tidaklah hilang suatu nikmat dari seorang hamba melainkan karena sebab dosa.
Dan tidaklah turun siksa ujian melainkan karena dosa…” (Ad-Da’u Wal Dawa’: 49)
Saatnya introspeksi diri dan tidak perlu menyalahkan orang lain.
Apapun musibah yang menimpa.
@sahabatilmu
✽.•°•.☆.•°•✽.•°•☆.•°•✽
Sssstt, Jangan Bilang-Bilang… Bahagia boleh saja
Sssstt, Jangan Bilang-Bilang… Bahagia boleh saja
Bergembira tidaklah mengapa… Tetapi urusan pribadi suami istri jangan dicerita.
Asma’ bintu Yazid radhyiallahu ‘anhuma menceritakan, “Suatu ketika ia bersama Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam dan para sahabat dari kalangan lelaki dan wanita sedang duduk-duduk.
Beliau shallallahu’alaihi wasallam bertanya, “Adakah seorang suami menceritakan apa yang ia lakukan bersama isterinya (berhubungan intim) atau adakah seorang istri menceritakan apa yang ia lakukan dengan suaminya…?” Maka semuanya terdiam tiada yang menjawab.
Aku (Asma’) menjawab, “Demi Allah, Wahai Rasulullah. “Sesungguhnya mereka (para istri) benar-benar menceritakan, demikian juga mereka (para suami)” Nabi shallallahu’alaihi wasallam pun mengingatkan,
فَلاَ تَفْعَلُوا، فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِثْلُ الشَّيْطَانِ لَقِيَ شَيْطَانَةً فِي طَرِيْقٍ فَغَشِيَهَا وَالنَّاسُ يَنْظُرُوْنَ “Janganlah kalian lakukan…! Karena sesungguhnya yang demikian itu seperti setan jenis lelaki bertemu dengan setan perempuan, kemudian ia menggaulinya sementara manusia menyaksikan…” (Shahih, HR. Ahmad: 6/456, Adabuz Zifaaf: 63 Al-Albani)
Tatkala menutupi hal itu dari pandangan manusia, bahkan anak kita. Mengapa pula disampaikan kepada teman dan tetangga…? Dan umumnya terjadi di perkumpulan sia-sia.
Berdiam diri di rumah memang memberi ketenangan dan menyelamatkan jiwa.
Terutama musibah terkait lisan…
@sahabatilmu
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Bergembira tidaklah mengapa… Tetapi urusan pribadi suami istri jangan dicerita.
Asma’ bintu Yazid radhyiallahu ‘anhuma menceritakan, “Suatu ketika ia bersama Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam dan para sahabat dari kalangan lelaki dan wanita sedang duduk-duduk.
Beliau shallallahu’alaihi wasallam bertanya, “Adakah seorang suami menceritakan apa yang ia lakukan bersama isterinya (berhubungan intim) atau adakah seorang istri menceritakan apa yang ia lakukan dengan suaminya…?” Maka semuanya terdiam tiada yang menjawab.
Aku (Asma’) menjawab, “Demi Allah, Wahai Rasulullah. “Sesungguhnya mereka (para istri) benar-benar menceritakan, demikian juga mereka (para suami)” Nabi shallallahu’alaihi wasallam pun mengingatkan,
فَلاَ تَفْعَلُوا، فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِثْلُ الشَّيْطَانِ لَقِيَ شَيْطَانَةً فِي طَرِيْقٍ فَغَشِيَهَا وَالنَّاسُ يَنْظُرُوْنَ “Janganlah kalian lakukan…! Karena sesungguhnya yang demikian itu seperti setan jenis lelaki bertemu dengan setan perempuan, kemudian ia menggaulinya sementara manusia menyaksikan…” (Shahih, HR. Ahmad: 6/456, Adabuz Zifaaf: 63 Al-Albani)
Tatkala menutupi hal itu dari pandangan manusia, bahkan anak kita. Mengapa pula disampaikan kepada teman dan tetangga…? Dan umumnya terjadi di perkumpulan sia-sia.
Berdiam diri di rumah memang memberi ketenangan dan menyelamatkan jiwa.
Terutama musibah terkait lisan…
@sahabatilmu
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Penyakit nanti
Penyakit nanti
Al Hasan Al Bashri rahimahullah berkata:
: " إِيَّاكَ وَالتَّسْوِيفَ فَإِنَّكَ بِيَوْمِكِ وَلَسْتَ بِغَدِكَ قَالَ : فَإِنْ يَكُنْ غَدٌ لَكَ فِكِسْ فِيهِ كَمَا كِسْتَ فِي الْيَوْمِ , وَإِلا يَكُنِ الْغَدُ لَكَ لَمْ تَنْدَمْ عَلَى مَا فَرَّطْتَ فِي الْيَوْمِ " .
jauhi taswif (nanti)..
karena kamu sedang berada di hari ini..
bukan di hari esok..
bila esok masih menjelang..
maka lakukan seperti yang kamu lakukan di hari ini..
bila esok tidak menjelang..
kamu tidak akan menyesali perbuatanmu di hari ini..
nanti..
penyakit yang menghinggapi penuntut ilmu..
ketika ada kesempatan..
ia berkata: nanti sore saja..
ketika sore menjelang..
ia berkata: nanti saja besok..
demikianlah setan..
memberikan angan-angan..
agar kita terluput dari kebaikan..
say no to nanti..
Ditulis oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Al Hasan Al Bashri rahimahullah berkata:
: " إِيَّاكَ وَالتَّسْوِيفَ فَإِنَّكَ بِيَوْمِكِ وَلَسْتَ بِغَدِكَ قَالَ : فَإِنْ يَكُنْ غَدٌ لَكَ فِكِسْ فِيهِ كَمَا كِسْتَ فِي الْيَوْمِ , وَإِلا يَكُنِ الْغَدُ لَكَ لَمْ تَنْدَمْ عَلَى مَا فَرَّطْتَ فِي الْيَوْمِ " .
jauhi taswif (nanti)..
karena kamu sedang berada di hari ini..
bukan di hari esok..
bila esok masih menjelang..
maka lakukan seperti yang kamu lakukan di hari ini..
bila esok tidak menjelang..
kamu tidak akan menyesali perbuatanmu di hari ini..
nanti..
penyakit yang menghinggapi penuntut ilmu..
ketika ada kesempatan..
ia berkata: nanti sore saja..
ketika sore menjelang..
ia berkata: nanti saja besok..
demikianlah setan..
memberikan angan-angan..
agar kita terluput dari kebaikan..
say no to nanti..
Ditulis oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Untuk bisa membaca Alqur'an dg lancar adalah Krn terbiasa..
Untuk bisa membaca Alqur'an dg lancar adalah Krn terbiasa..
Untuk bisa benar bacanya adalah belajar ke guru ngaji..
Untuk ikhlas dalam tilawatul qur'an usahakan bacaanmu tidak dipamerkan..apalagi dibuat laporan ibadah kpd sebuah komunitas..
Tiada orang yang sangat merugi diakhirat nanti kecuali mereka yang mendapati amalannya ternyata hanya debu yang berterbangan..
Malang nian nasibnya..
Keikhlasan itu menyembunyikan ibadahmu seperti engkau menyembunyikan aibmu..
Semoga Allah karuniakan keikhlasan pada diri kita..
Jadikan rumahmu terang dg qur'anmu dan keikhlasanmu..
Ditulis oleh Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Abdul Majid , Lc حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Untuk bisa benar bacanya adalah belajar ke guru ngaji..
Untuk ikhlas dalam tilawatul qur'an usahakan bacaanmu tidak dipamerkan..apalagi dibuat laporan ibadah kpd sebuah komunitas..
Tiada orang yang sangat merugi diakhirat nanti kecuali mereka yang mendapati amalannya ternyata hanya debu yang berterbangan..
Malang nian nasibnya..
Keikhlasan itu menyembunyikan ibadahmu seperti engkau menyembunyikan aibmu..
Semoga Allah karuniakan keikhlasan pada diri kita..
Jadikan rumahmu terang dg qur'anmu dan keikhlasanmu..
Ditulis oleh Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Abdul Majid , Lc حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Sekejap saja
Sekejap saja
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Abu Asma Kholid Syamhudi Al Bantani, Lc - حفظه الله
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُصْبَغُ فِي النَّارِ صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِي الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِي الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِي بُؤْسٌ قَطُّ وَلَا رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ
“Pada hari kiamat kelak akan didatangkan penduduk dunia yang paling banyak mendapatkan kenikmatan ketika di dunia, namun dia termasuk penghuni neraka, lalu dia dimasukkan sebentar di dalam neraka, kemudian dia ditanya, “Hai anak Adam, pernahkah engkau melihat kebaikan? Pernahkah engkau mendapatkan kenikmatan?” Maka dia menjawab, “Tidak, demi Allah, wahai Rabbku”.
Dan akan didatangkan seorang yang paling sengsara di dunia, namun dia termasuk penghuni surga, lalu dia dimasukkan sebentar ke dalam surga, kemudian dia ditanya, “Hai anak Adam, pernahkah engkau melihat kesengsaraan? Pernahkah engkau menderita kesusahan?” Maka dia menjawab, “Tidak, demi Allah, wahai Rabbku. Aku tidak pernah mendapatkan kesengsaraan sama sekali, dan aku tidak pernah melihat kesusahan sama sekali.”. [HR. Muslim dari Anas bin Malik radhiyaLlaahu'anhu]
♥♥♡♡♡♥♥♡♡♡♥♥♡♡♡♥♥♡♡♡♥♥
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Abu Asma Kholid Syamhudi Al Bantani, Lc - حفظه الله
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُصْبَغُ فِي النَّارِ صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِي الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِي الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِي بُؤْسٌ قَطُّ وَلَا رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ
“Pada hari kiamat kelak akan didatangkan penduduk dunia yang paling banyak mendapatkan kenikmatan ketika di dunia, namun dia termasuk penghuni neraka, lalu dia dimasukkan sebentar di dalam neraka, kemudian dia ditanya, “Hai anak Adam, pernahkah engkau melihat kebaikan? Pernahkah engkau mendapatkan kenikmatan?” Maka dia menjawab, “Tidak, demi Allah, wahai Rabbku”.
Dan akan didatangkan seorang yang paling sengsara di dunia, namun dia termasuk penghuni surga, lalu dia dimasukkan sebentar ke dalam surga, kemudian dia ditanya, “Hai anak Adam, pernahkah engkau melihat kesengsaraan? Pernahkah engkau menderita kesusahan?” Maka dia menjawab, “Tidak, demi Allah, wahai Rabbku. Aku tidak pernah mendapatkan kesengsaraan sama sekali, dan aku tidak pernah melihat kesusahan sama sekali.”. [HR. Muslim dari Anas bin Malik radhiyaLlaahu'anhu]
♥♥♡♡♡♥♥♡♡♡♥♥♡♡♡♥♥♡♡♡♥♥
Pacaran Itu Boleh Kog, Asal...
Pacaran Itu Boleh Kog, Asal...
Bila ingin mengenal, haruskah melalui pacaran...?
Berapa lama...?
Jangan sampai...
Pacaran seumur gedung, tapi pernikahan seumur jagung...
Ada banyak "peluang" zina dari berpacaran.
A. Semua Punya Bagian.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Setiap anak Adam telah mendapatkan bagian zina yang tidak akan bisa dihindari,
فَالْعَيْنَانِ زِيْنَا هُمَا النَّظَرُ، وَاْلأُذُنَانِ زِيْنَا هُمَا الاسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ زِيْنَاهُ الْكَلاَمُ، وَالْيَدُ زِيْنِاهَا الْبَطْشُ، وَالرِّجْلُ زِيْنَاهَا الْخُطَا، وَالْقَلْبُ يَهْوِى وَيَتَمَنَّى، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّ بُهُ
Zina pada mata adalah melihat..
Zina pada telinga adalah mendengar..
Zina lidah adalah berucap kata...
Zina tangan adalah meraba..
Zina kaki adalah melangkah...
Hati berangan-angan..
Dan kemaluanlah yang membenarkan atau mendustakan semuanya...”
(HR Bukhari: 6612, Muslim: 2657)
Walau tak bersua...
Meski hanya lewat hp saja...
Setidaknya zina hati telah mengusik diri...
B. Kepala Ditusuk Jarum Besi.
Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,
لَأنْ يُطعَنَ في رأسِ أحدِكم بمِخيَطٍ من حديدٍ خيرٌ لهُ مِنْ أن يَمَسَّ امرأةً لا تَحِلُّ لهُ
"Sungguh... Ditusuknya kepala seseorang kalian dengan jarum dari besi lebih baik baginya dibandingkan menyentuh seorang wanita yang tidak halal baginya..." (HR. Ath-Thabrani Mu'jamul Al-Kabir, Shahihul Jami' al-Albani: 4921)
Pernah tertusuk duri atau terinjak pecahan kaca...? Sakit rasanya.
Bisakah membayangkan kepala tertusuk paku..? Betapa pedihnya.
Menyentuh lawan jenis yang bukan mahram lebih berat lagi dari itu.
Dengan berpacaran, tentu 'tak kuasa menahan diri dari menyentuh lawan jenis...
Ternyata berat juga bahaya berpacaran...
Jadi...
Pacaran itu boleh saja, asal setelah menikah.
Aman khan...?!
@sahabatilmu
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Bila ingin mengenal, haruskah melalui pacaran...?
Berapa lama...?
Jangan sampai...
Pacaran seumur gedung, tapi pernikahan seumur jagung...
Ada banyak "peluang" zina dari berpacaran.
A. Semua Punya Bagian.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Setiap anak Adam telah mendapatkan bagian zina yang tidak akan bisa dihindari,
فَالْعَيْنَانِ زِيْنَا هُمَا النَّظَرُ، وَاْلأُذُنَانِ زِيْنَا هُمَا الاسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ زِيْنَاهُ الْكَلاَمُ، وَالْيَدُ زِيْنِاهَا الْبَطْشُ، وَالرِّجْلُ زِيْنَاهَا الْخُطَا، وَالْقَلْبُ يَهْوِى وَيَتَمَنَّى، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّ بُهُ
Zina pada mata adalah melihat..
Zina pada telinga adalah mendengar..
Zina lidah adalah berucap kata...
Zina tangan adalah meraba..
Zina kaki adalah melangkah...
Hati berangan-angan..
Dan kemaluanlah yang membenarkan atau mendustakan semuanya...”
(HR Bukhari: 6612, Muslim: 2657)
Walau tak bersua...
Meski hanya lewat hp saja...
Setidaknya zina hati telah mengusik diri...
B. Kepala Ditusuk Jarum Besi.
Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,
لَأنْ يُطعَنَ في رأسِ أحدِكم بمِخيَطٍ من حديدٍ خيرٌ لهُ مِنْ أن يَمَسَّ امرأةً لا تَحِلُّ لهُ
"Sungguh... Ditusuknya kepala seseorang kalian dengan jarum dari besi lebih baik baginya dibandingkan menyentuh seorang wanita yang tidak halal baginya..." (HR. Ath-Thabrani Mu'jamul Al-Kabir, Shahihul Jami' al-Albani: 4921)
Pernah tertusuk duri atau terinjak pecahan kaca...? Sakit rasanya.
Bisakah membayangkan kepala tertusuk paku..? Betapa pedihnya.
Menyentuh lawan jenis yang bukan mahram lebih berat lagi dari itu.
Dengan berpacaran, tentu 'tak kuasa menahan diri dari menyentuh lawan jenis...
Ternyata berat juga bahaya berpacaran...
Jadi...
Pacaran itu boleh saja, asal setelah menikah.
Aman khan...?!
@sahabatilmu
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Sebuah Untaian Doa Di Pagi Hari ..
Sebuah Untaian Doa Di Pagi Hari ..
Yaa Rabb...
Kami memohon kepadaMu di pagi yang sejuk ini, di awal kehidupan kami hari ini dan seterusnya إِنْ شَاءَ اللّهُ ,
berikanlah kepada kami tambahan ilmu yang bermanfaat, ilmu yang akan memberikan manfaat untuk kehidupan dunia dan akhiratku...
Ilmu yang akan memberikan rasa takut kepadaMu baik dalam kesendirianku maupun dihadapan manusia lainnya...
Yaa ALLAH...
Berikanlah kepada kami rizki yang halal serta kemudahan dalam mencarinya, keberkahan dalam harta agar daging-daging yang melekat pada tubuh kami berasal dari suatu yang halal bukan yang haram...
Yaa ALLAH....
Jadikanlah hambaMu menjadi hamba yang senantiasa bersyukur kepadaMu atas karunia nikmat yang Engkau berikan kepada kami, berkahilah harta kami yaa Rabb..
Yaa ALLAH...
Terimalah segala amal kami, perbaikilah amal kami, yaitu amal yang dilandasi keikhlasan beribadah kepadaMu dan sesuai sunnah Rasulullah, agar kelak kami mengharap kepadaMu amal tersebut sebagai pemberat mizan kebaikkan kami nanti pada hari kiamat.
Yaa ALLAH Jadikanlah pagi ini dan pagi-pagi selanjutnya adalah pagi yang penuh kebaikan serta awal dalam melaksanakan ketaatan kepadaMu...serta keberkahan kepada kami serta keluarga...
Dan jadikanlah kepada kami pagi yang menghapus segala kesulitan dari segala urusan kami, kegundahan serta kesedihan dalam hati kami... dan berikanlah pertolongan yaa Rabb! dan kemudahan dalam setiap langkah-langkah kami...
آمــين اَللّهُمَّ آمــين
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Ahmad Ferry Nasution/Abu Urwah - حفظه الله تعالى
(Mahad Ummahatul Mu'minin-Tangerang)
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Yaa Rabb...
Kami memohon kepadaMu di pagi yang sejuk ini, di awal kehidupan kami hari ini dan seterusnya إِنْ شَاءَ اللّهُ ,
berikanlah kepada kami tambahan ilmu yang bermanfaat, ilmu yang akan memberikan manfaat untuk kehidupan dunia dan akhiratku...
Ilmu yang akan memberikan rasa takut kepadaMu baik dalam kesendirianku maupun dihadapan manusia lainnya...
Yaa ALLAH...
Berikanlah kepada kami rizki yang halal serta kemudahan dalam mencarinya, keberkahan dalam harta agar daging-daging yang melekat pada tubuh kami berasal dari suatu yang halal bukan yang haram...
Yaa ALLAH....
Jadikanlah hambaMu menjadi hamba yang senantiasa bersyukur kepadaMu atas karunia nikmat yang Engkau berikan kepada kami, berkahilah harta kami yaa Rabb..
Yaa ALLAH...
Terimalah segala amal kami, perbaikilah amal kami, yaitu amal yang dilandasi keikhlasan beribadah kepadaMu dan sesuai sunnah Rasulullah, agar kelak kami mengharap kepadaMu amal tersebut sebagai pemberat mizan kebaikkan kami nanti pada hari kiamat.
Yaa ALLAH Jadikanlah pagi ini dan pagi-pagi selanjutnya adalah pagi yang penuh kebaikan serta awal dalam melaksanakan ketaatan kepadaMu...serta keberkahan kepada kami serta keluarga...
Dan jadikanlah kepada kami pagi yang menghapus segala kesulitan dari segala urusan kami, kegundahan serta kesedihan dalam hati kami... dan berikanlah pertolongan yaa Rabb! dan kemudahan dalam setiap langkah-langkah kami...
آمــين اَللّهُمَّ آمــين
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Ahmad Ferry Nasution/Abu Urwah - حفظه الله تعالى
(Mahad Ummahatul Mu'minin-Tangerang)
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Diantara Doa Yg Dianjurkan Nabi Utk Dihafalkan, & Dipelajari
Diantara Doa Yg Dianjurkan Nabi Utk Dihafalkan, & Dipelajari
Yakni do'a Rasulullah صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ، وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ، وَحُبَّ الْمَسَاكِيْنِ، وَأَنْ تَغْفِرَ لِيْ وَتَرْحَمَنِيْ، وَإِذََا أَرَدْتَ فِتْنَةَ قَوْمٍ فَتَوَفَّنِيْ غََيْرَ مَفْتُوْنٍ، وَأَسْأَلُكَ حُبَّكَ، وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُنِيْ إِلَى حُبِّكَ.
"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu agar aku dapat melakukan perbuatan-perbuatan baik, meninggalkan perbuatan munkar, mencintai orang miskin, dan agar Engkau mengampuni dan menyayangiku. Jika Engkau hendak menimpakan suatu fitnah (malapetaka) pada suatu kaum, maka wafatkanlah aku dalam keadaan tidak terkena fitnah itu. Dan aku memohon kepada-Mu rasa cinta kepada-Mu, rasa cinta kepada orang-orang yang mencintaimu, dan rasa cinta kepada segala perbuatan yang mendekatkanku untuk mencintai-Mu".
Hadits shahîh. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 3235), dihasankan oleh At-Tirmidzi.
Dari Sahabat Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu 'anhu. Di akhir hadits, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya ia (doa tersebut) merupakan hal yang benar, maka pelajari (hafalkan), dan perdalamlah."
Semoga Allah Ta'ala menununjuki kita di atas Islam dan As-Sunnah, mengikuti manhaj Salafush Shalih.
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Ahmad Ferry Nasution/Abu Urwah - حفظه الله تعالى
(Mahad Ummahatul Mu'minin-Tangerang)
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Yakni do'a Rasulullah صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ، وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ، وَحُبَّ الْمَسَاكِيْنِ، وَأَنْ تَغْفِرَ لِيْ وَتَرْحَمَنِيْ، وَإِذََا أَرَدْتَ فِتْنَةَ قَوْمٍ فَتَوَفَّنِيْ غََيْرَ مَفْتُوْنٍ، وَأَسْأَلُكَ حُبَّكَ، وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُنِيْ إِلَى حُبِّكَ.
"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu agar aku dapat melakukan perbuatan-perbuatan baik, meninggalkan perbuatan munkar, mencintai orang miskin, dan agar Engkau mengampuni dan menyayangiku. Jika Engkau hendak menimpakan suatu fitnah (malapetaka) pada suatu kaum, maka wafatkanlah aku dalam keadaan tidak terkena fitnah itu. Dan aku memohon kepada-Mu rasa cinta kepada-Mu, rasa cinta kepada orang-orang yang mencintaimu, dan rasa cinta kepada segala perbuatan yang mendekatkanku untuk mencintai-Mu".
Hadits shahîh. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 3235), dihasankan oleh At-Tirmidzi.
Dari Sahabat Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu 'anhu. Di akhir hadits, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya ia (doa tersebut) merupakan hal yang benar, maka pelajari (hafalkan), dan perdalamlah."
Semoga Allah Ta'ala menununjuki kita di atas Islam dan As-Sunnah, mengikuti manhaj Salafush Shalih.
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Ahmad Ferry Nasution/Abu Urwah - حفظه الله تعالى
(Mahad Ummahatul Mu'minin-Tangerang)
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
SEANDAINYA ENGKAU MEMBONGKAR AIBKU...
SEANDAINYA ENGKAU MEMBONGKAR AIBKU...
Al-Imam Abu Muhammad Al-Qohthooni Al-Andalusi (ulama abad ke 7 hijriyah) dalam nuniyahnya berkata :
وزرعــــت لـــي بين القلوب محبة *** والعطف منك برحمة وحنان
Engkaulah (Ya Allah) yang telah menanamkan rasa mencintaiku di hati-hati manusia...
dan kelembutan dariMu serta rahmat dan kasih sayang
ونشرت لي في العالمين محاسناً *** وسترت عن أبصارهم عصياني
Engkaulah yang menebarkan di alam ini kebaikan-kebaikanku...
Dan Engkaulah yang telah menutupi kemaksiatan-kemaksiatanku dari pandangan-pandangan mereka...
وجعلت ذكــــري في البرية شائعاً *** حتى جعلت جميعهم إخواني
Engkau menjadikan diriku dikenang harum tersebar di kalangan manusia...
Hingga engkau jadikan mereka semuanya adalah saudara-saudaraku...
والله لو علموا قبيح ســــــــريرتي *** لأبى السلام علي من يلقاني
Demi Allah seandainya mereka mengetahui buruknya rahasia diriku...
Tentu setiap orang yang bertemu denganku enggan menyalamiku...
ولأعرضوا عني وملــــــوا صحبتي *** ولبؤت بعد قرابة بــــهـــــــــوان
Dan sungguh mereka akan berpaling dariku dan bosanlah mereka bersahabat denganku..
Dan sungguh aku akan kembali dengan membawa kehinaan setelah tadinya dekat dgn mereka...
لكن سترت معايبي ومثالبي *** وحلمت عن سقطي وعن طــغياني
Akan tetapi Engkau telah menutupi aib-aib dan kekuranganku.... Engkau telah bersabar atas terjatuhnya diriku dan sikap melampaui batas dari diriku...
فلك المحامد والمدائح كلها *** بخواطري وجوارحي ولســــــــــــاني
Segala pujian hanya untukMu demikian juga segala sanjungan dari hatiku, tubuhku, dan lisanku...
Ditulis oleh : Ustadz Firanda Andirja MA حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Al-Imam Abu Muhammad Al-Qohthooni Al-Andalusi (ulama abad ke 7 hijriyah) dalam nuniyahnya berkata :
وزرعــــت لـــي بين القلوب محبة *** والعطف منك برحمة وحنان
Engkaulah (Ya Allah) yang telah menanamkan rasa mencintaiku di hati-hati manusia...
dan kelembutan dariMu serta rahmat dan kasih sayang
ونشرت لي في العالمين محاسناً *** وسترت عن أبصارهم عصياني
Engkaulah yang menebarkan di alam ini kebaikan-kebaikanku...
Dan Engkaulah yang telah menutupi kemaksiatan-kemaksiatanku dari pandangan-pandangan mereka...
وجعلت ذكــــري في البرية شائعاً *** حتى جعلت جميعهم إخواني
Engkau menjadikan diriku dikenang harum tersebar di kalangan manusia...
Hingga engkau jadikan mereka semuanya adalah saudara-saudaraku...
والله لو علموا قبيح ســــــــريرتي *** لأبى السلام علي من يلقاني
Demi Allah seandainya mereka mengetahui buruknya rahasia diriku...
Tentu setiap orang yang bertemu denganku enggan menyalamiku...
ولأعرضوا عني وملــــــوا صحبتي *** ولبؤت بعد قرابة بــــهـــــــــوان
Dan sungguh mereka akan berpaling dariku dan bosanlah mereka bersahabat denganku..
Dan sungguh aku akan kembali dengan membawa kehinaan setelah tadinya dekat dgn mereka...
لكن سترت معايبي ومثالبي *** وحلمت عن سقطي وعن طــغياني
Akan tetapi Engkau telah menutupi aib-aib dan kekuranganku.... Engkau telah bersabar atas terjatuhnya diriku dan sikap melampaui batas dari diriku...
فلك المحامد والمدائح كلها *** بخواطري وجوارحي ولســــــــــــاني
Segala pujian hanya untukMu demikian juga segala sanjungan dari hatiku, tubuhku, dan lisanku...
Ditulis oleh : Ustadz Firanda Andirja MA حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
4 Penjaga hati dari kehancuran
4 Penjaga hati dari kehancuran
Saudaraku!
Fitnah diakhir zaman seperti skrng sdh ini sdh semakin berbahaya yg kerap mengancam & memporakporandakan kedamaian hati..
Sampai pada suatu keadaan mencari kenyamanan & ketenangan hati lebih sulit daripada mencari uang..
Semoga apa yg tersaji ini membantu anda semua mendapatkan apa yg selama ini dicari..!
1. Kembali kpd Aqidah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam & para sahabat
Berkata Syekhul Islam,"Secara umum kekokohan& ketenangan hati orang2 yg beraqidah seperti aqidah Rasulullah jauh lebih baik daripada orang2 yg melenceng dari aqidah yg sahih"
2.Selalu berjalan bersama dalil
Berkata Syekhul Islam,"Termasuk nikmat terbesar yg Allah berikan kpd hamba-Nya, dimana Dia akan membuat hambaNya tersebut lbh mencintai dalil daripada siapapun & apapun."
3. Ikhlas & sll memgikuti tuntunan Nabi shallallahu 'alahi wasallam
Berkata Ibnu Rajab,"Khabar gembira bagi yg sll berjalan bersama ikhlas & ittiba', krn mereka pasti mengungguli para ahli ibadah."
4. Menuntut ilmu agama
Berkata seorang penyair,"
Kebodohan adalah penyebab matinya hati..
Sedangkan jasad orang mati hatinya adalah kuburan sebelum ia masuk keliang kubur yg sesunguhnya..
Ya Allah teguhkan hati kami diatas hidayahmu!
Ditulis oleh: Ustadz Djazuli, Lc - حفظه الله تعالى
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Saudaraku!
Fitnah diakhir zaman seperti skrng sdh ini sdh semakin berbahaya yg kerap mengancam & memporakporandakan kedamaian hati..
Sampai pada suatu keadaan mencari kenyamanan & ketenangan hati lebih sulit daripada mencari uang..
Semoga apa yg tersaji ini membantu anda semua mendapatkan apa yg selama ini dicari..!
1. Kembali kpd Aqidah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam & para sahabat
Berkata Syekhul Islam,"Secara umum kekokohan& ketenangan hati orang2 yg beraqidah seperti aqidah Rasulullah jauh lebih baik daripada orang2 yg melenceng dari aqidah yg sahih"
2.Selalu berjalan bersama dalil
Berkata Syekhul Islam,"Termasuk nikmat terbesar yg Allah berikan kpd hamba-Nya, dimana Dia akan membuat hambaNya tersebut lbh mencintai dalil daripada siapapun & apapun."
3. Ikhlas & sll memgikuti tuntunan Nabi shallallahu 'alahi wasallam
Berkata Ibnu Rajab,"Khabar gembira bagi yg sll berjalan bersama ikhlas & ittiba', krn mereka pasti mengungguli para ahli ibadah."
4. Menuntut ilmu agama
Berkata seorang penyair,"
Kebodohan adalah penyebab matinya hati..
Sedangkan jasad orang mati hatinya adalah kuburan sebelum ia masuk keliang kubur yg sesunguhnya..
Ya Allah teguhkan hati kami diatas hidayahmu!
Ditulis oleh: Ustadz Djazuli, Lc - حفظه الله تعالى
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Doa Ampunan Dalam Kegelapan
Doa Ampunan Dalam Kegelapan.
Di kala mendapat ujian, terkadang lupa bahwa itu merupakan buah kesalahan diri sendiri.
Sebagaimana firman Allah ta’ala,
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kalian, semuanya disebabkan ulah tangan (maksiat) kalian. Dan Allah telah memberi ampunan untuk banyak dosa” (QS. Asy-Syura: 30)
Jadikanlah Nabiyullah Yunus ‘alaihissalam sebagai panutan, tatkala ia berada dalam 3 kegelapan: kedalaman lautan, pada gelapnya malam, di dalam perut ikan.
Nabi Yunus berdoa memohon ampunan Allah ‘Azza Wa Jalla,
فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
“Dia menyeru dalam kegelapan, dengan mengucapkan:
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
“Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang yang dzhalim” (QS. Al-Anbiya: 87)
Yunus ‘alaihissalam mengakui kesalahan yang ia lakukan sebagai wujud doa agar terselamatkan.
Bukan menyalahkan orang lain berbalut seribu dalih…
Bagaimana dengan kita..?!
@sahabatilmu
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Di kala mendapat ujian, terkadang lupa bahwa itu merupakan buah kesalahan diri sendiri.
Sebagaimana firman Allah ta’ala,
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kalian, semuanya disebabkan ulah tangan (maksiat) kalian. Dan Allah telah memberi ampunan untuk banyak dosa” (QS. Asy-Syura: 30)
Jadikanlah Nabiyullah Yunus ‘alaihissalam sebagai panutan, tatkala ia berada dalam 3 kegelapan: kedalaman lautan, pada gelapnya malam, di dalam perut ikan.
Nabi Yunus berdoa memohon ampunan Allah ‘Azza Wa Jalla,
فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
“Dia menyeru dalam kegelapan, dengan mengucapkan:
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
“Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang yang dzhalim” (QS. Al-Anbiya: 87)
Yunus ‘alaihissalam mengakui kesalahan yang ia lakukan sebagai wujud doa agar terselamatkan.
Bukan menyalahkan orang lain berbalut seribu dalih…
Bagaimana dengan kita..?!
@sahabatilmu
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Menjaga Diri Saat Suami Pergi.
Menjaga Diri Saat Suami Pergi.
Termasuk ketenangan bagi suami, di kala ia pergi mencari rizki, istri di rumah menjaga diri.
Bekerja tenang, hati tentram.
A. Perbendaharaan Terbaik.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ
“Maukah aku kabarkan kepadamu sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang menyenangkan, saat diperintah mentaati, ketika suami pergi sang istri menjaga diri…” (Shahih, HR. Abu Dawud:1417)
B. Masuk Surga Dari Pintu Mana Saja.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيْلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluan dan taat kepada suami, maka dikatakan kepadanya:
“Masuklah engkau ke surga dari pintu mana pun yang engkau suka…”
(Shahih, HR. Ahmad:1/191, Shahihul Jami’:660 Al-Albani)
Mengasuh anak, menjaga harta, dan memelihara kehormatan merupakan kebahagiaan wanita shalihah.
@sahabatilmu
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Termasuk ketenangan bagi suami, di kala ia pergi mencari rizki, istri di rumah menjaga diri.
Bekerja tenang, hati tentram.
A. Perbendaharaan Terbaik.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ
“Maukah aku kabarkan kepadamu sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang menyenangkan, saat diperintah mentaati, ketika suami pergi sang istri menjaga diri…” (Shahih, HR. Abu Dawud:1417)
B. Masuk Surga Dari Pintu Mana Saja.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيْلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluan dan taat kepada suami, maka dikatakan kepadanya:
“Masuklah engkau ke surga dari pintu mana pun yang engkau suka…”
(Shahih, HR. Ahmad:1/191, Shahihul Jami’:660 Al-Albani)
Mengasuh anak, menjaga harta, dan memelihara kehormatan merupakan kebahagiaan wanita shalihah.
@sahabatilmu
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Cara Jangan Marah
Cara Jangan Marah
Anda Wong galak?
Keras seperti permen dapros?
Atau gampang muringan..!!
Atau tempramen..?
Tenang..
Walau itu bawaan orok tapi bisa berubah..
Suatu hari anda menjadi orang yang penyabar dan kalem..insyaAllah..
Tapi butuh pelatihan..
Latihannya dg menahan diri tuk tidak bersuara jika anda marah.. dan ingatlah dosa jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan jika anda muring muring..
Istighfar..
Wudhu..
Pindah posisi..
Kalo masih saja.. duduk atau berbaringlah.. sampai reda..
Jika telah reda.. ingatlah
apa hak anda untuk marah.. sedangkan Allah maha pemaaf..
Semua perlu latihan.. seperti anjuran nabi muhammad shalalhu alaiwasalam..:
"Sesungguhnya ilmu itu hanyalah didapat dengan belajar dan sifat kalem gak gampang marah (penahan emosi) hanyalah didapatkan dengan melatih diri untuk memiliki sifat tersebut, barangsiapa yang berusaha untuk melatih dirinya melakukan kebaikan maka dia akan dapatkan dan barangsiapa yang berusaha untuk menghindari keburukan maka dia dihindarkan dari keburukan tersebut." HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad
Ditulis oleh: Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid , Lc - حفظه الله تعالى
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Anda Wong galak?
Keras seperti permen dapros?
Atau gampang muringan..!!
Atau tempramen..?
Tenang..
Walau itu bawaan orok tapi bisa berubah..
Suatu hari anda menjadi orang yang penyabar dan kalem..insyaAllah..
Tapi butuh pelatihan..
Latihannya dg menahan diri tuk tidak bersuara jika anda marah.. dan ingatlah dosa jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan jika anda muring muring..
Istighfar..
Wudhu..
Pindah posisi..
Kalo masih saja.. duduk atau berbaringlah.. sampai reda..
Jika telah reda.. ingatlah
apa hak anda untuk marah.. sedangkan Allah maha pemaaf..
Semua perlu latihan.. seperti anjuran nabi muhammad shalalhu alaiwasalam..:
"Sesungguhnya ilmu itu hanyalah didapat dengan belajar dan sifat kalem gak gampang marah (penahan emosi) hanyalah didapatkan dengan melatih diri untuk memiliki sifat tersebut, barangsiapa yang berusaha untuk melatih dirinya melakukan kebaikan maka dia akan dapatkan dan barangsiapa yang berusaha untuk menghindari keburukan maka dia dihindarkan dari keburukan tersebut." HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad
Ditulis oleh: Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid , Lc - حفظه الله تعالى
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Mengorek hati
Mengorek hati
Makhul Asy Syaami seorang tabiin berkata:
Aku pernah melihat orang yang menangis dalam sholat...
aku menuduh dia lakukan itu karena riya saja...
rupanya..
aku tidak dapat menangis setahun lamanya karena tuduhan itu...
Diriwayatkan oleh ibnu abidunya..
orang yang diberikan taufiq..
tidak akan menuduh niat niat manusia..
barangkali..
ia lebih ikhlas dari kita..
barangkali..
ia lebih tawadlu dari kita..
hanya Allah yang mengetahui hatinya..
Ditulis oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Makhul Asy Syaami seorang tabiin berkata:
Aku pernah melihat orang yang menangis dalam sholat...
aku menuduh dia lakukan itu karena riya saja...
rupanya..
aku tidak dapat menangis setahun lamanya karena tuduhan itu...
Diriwayatkan oleh ibnu abidunya..
orang yang diberikan taufiq..
tidak akan menuduh niat niat manusia..
barangkali..
ia lebih ikhlas dari kita..
barangkali..
ia lebih tawadlu dari kita..
hanya Allah yang mengetahui hatinya..
Ditulis oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
KATAKAN إِنْ شَاءَ اللّهُ
KATAKAN إِنْ شَاءَ اللّهُ
Allah سبحانه وتعالى berfirman dalam surat Al-Kahfi ayat 23-24 yang arti nya ,” Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu ,” Aku pasti melakukan itu besok pagi”, kecuali (dengan mengatakan) إِنْ شَاءَ اللّهُ ( jika Allah menghendaki ) “.
Berkata Al-Allamah As-Syinkithy dalam Adwa’ul Bayan ,” Ayat muliya ini Allah سبحانه وتعالى melarang Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم untuk mengatakan “Aku akan melakukan sesuatu esok hari”, kecuali jika digantungkan dengan ucapan إِنْ شَاءَ اللّهُ , yang mana tiada sesuatu yg terjadi sekecil apapun di alam semesta ini kecuali atas kehendak Allah سبحانه وتعالى , olih karenanya dilarang mengatakan akan melakukan sesuatu dengan pasti esok hari.
Kalimat ” esok hari / besok pagi ” adalah ungkapan umum dan global untuk masa yg akan datang, sebagaimana dikatakan dalam lantunan sya’ir ; ” Dan aku mengetahui apa yg aku ilmui hari ini dan kemarin hari sebelum nya - Akan tetapi terhadap apa yang ada di esok hari Aku tidak mengetahui nya “.
Sebab turunya Ayat muliya ini, bahwasanya orang yahudi berkata kepada orang-orang kafir kuraisy ,” Bertanya lah kepada Muhammad tentang ruh, tentang Dzul Kurnain, dan tentang Ashabul Kahfi “.
Maka ditanyakan hal itu kepada Nabi dan dijawab ,” Aku akan berikan jawaban besok “. Tanpa mengatakan إِنْ شَاءَ اللّهُ. Maka beberapa hari wahyu tdk turun kepada Nabi صلى الله عليه وسلم hingga dikatakan 15 hari. Maka keterlambatan wahyu ini menjadikan Nabi صلى الله عليه وسلم bersedih, kemudian turunlah teguran ayat ini sekaligus memberikan jawaban tiga pertanyaan diatas.
Teguran seperti ini juga Allah سبحانه وتعالى lakukan terhadap Nabi Sulaiman tatkala ia berkata ,” Sungguh Aku akan keliling dalam malam ini terhadap isrti-istriku yg berjumlah 70
dalam riwayat lain 90 , dalam riwayat lain 100 dan niscaya akan melahirkan setiap darinya Anak Laki-laki yg akan berperang dijalan Allah. Dan ia tdk mengatakan kalimat إِنْ شَاءَ اللّهُ.
Maka ia pun keliling ke seluruh istrinya akan tetapi tidak seorangpun dari nya terlahir, kecuali hanya satu dari istri nya yg hanya berbentuk separuh manusia (tidak utuh berbentuk manusia).
Maka Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda ,” Demi jiwaku yang ada di tangan Nya, jika ia mengatakan kalimat إِنْ شَاءَ اللّهُ , niscaya terpenuhi keinginan nya”. Dalam riwayat lain,” Niscaya masing-masing lahir anak lelaki semuanya berjuang dijalan Allah “.
– Adwa’ul Bayan 540 -
Ditulis oleh: Ustadz Rochmad Supriyadi, Lc - حفظه الله تعالى
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Allah سبحانه وتعالى berfirman dalam surat Al-Kahfi ayat 23-24 yang arti nya ,” Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu ,” Aku pasti melakukan itu besok pagi”, kecuali (dengan mengatakan) إِنْ شَاءَ اللّهُ ( jika Allah menghendaki ) “.
Berkata Al-Allamah As-Syinkithy dalam Adwa’ul Bayan ,” Ayat muliya ini Allah سبحانه وتعالى melarang Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم untuk mengatakan “Aku akan melakukan sesuatu esok hari”, kecuali jika digantungkan dengan ucapan إِنْ شَاءَ اللّهُ , yang mana tiada sesuatu yg terjadi sekecil apapun di alam semesta ini kecuali atas kehendak Allah سبحانه وتعالى , olih karenanya dilarang mengatakan akan melakukan sesuatu dengan pasti esok hari.
Kalimat ” esok hari / besok pagi ” adalah ungkapan umum dan global untuk masa yg akan datang, sebagaimana dikatakan dalam lantunan sya’ir ; ” Dan aku mengetahui apa yg aku ilmui hari ini dan kemarin hari sebelum nya - Akan tetapi terhadap apa yang ada di esok hari Aku tidak mengetahui nya “.
Sebab turunya Ayat muliya ini, bahwasanya orang yahudi berkata kepada orang-orang kafir kuraisy ,” Bertanya lah kepada Muhammad tentang ruh, tentang Dzul Kurnain, dan tentang Ashabul Kahfi “.
Maka ditanyakan hal itu kepada Nabi dan dijawab ,” Aku akan berikan jawaban besok “. Tanpa mengatakan إِنْ شَاءَ اللّهُ. Maka beberapa hari wahyu tdk turun kepada Nabi صلى الله عليه وسلم hingga dikatakan 15 hari. Maka keterlambatan wahyu ini menjadikan Nabi صلى الله عليه وسلم bersedih, kemudian turunlah teguran ayat ini sekaligus memberikan jawaban tiga pertanyaan diatas.
Teguran seperti ini juga Allah سبحانه وتعالى lakukan terhadap Nabi Sulaiman tatkala ia berkata ,” Sungguh Aku akan keliling dalam malam ini terhadap isrti-istriku yg berjumlah 70
dalam riwayat lain 90 , dalam riwayat lain 100 dan niscaya akan melahirkan setiap darinya Anak Laki-laki yg akan berperang dijalan Allah. Dan ia tdk mengatakan kalimat إِنْ شَاءَ اللّهُ.
Maka ia pun keliling ke seluruh istrinya akan tetapi tidak seorangpun dari nya terlahir, kecuali hanya satu dari istri nya yg hanya berbentuk separuh manusia (tidak utuh berbentuk manusia).
Maka Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda ,” Demi jiwaku yang ada di tangan Nya, jika ia mengatakan kalimat إِنْ شَاءَ اللّهُ , niscaya terpenuhi keinginan nya”. Dalam riwayat lain,” Niscaya masing-masing lahir anak lelaki semuanya berjuang dijalan Allah “.
– Adwa’ul Bayan 540 -
Ditulis oleh: Ustadz Rochmad Supriyadi, Lc - حفظه الله تعالى
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Sifat orang tidak boleh kita ikuti
Sifat orang tidak boleh kita ikuti
Firman Allah Ta'ala (surat Al Kahfi: 28) yang artinya:
"Dan janganlah kamu menuruti orang yang Kami lalaikan hatinya dari mengingat Kami, dan mengikuti hawa nafsunya, dan urusannya furuth (suka menyia nyiakan)."
Renungkanlah ayat ini..
Allah menyebutkan tiga sifat orang yang tidak boleh diikuti:
Yaitu orang yang hidupnya diwarnai oleh kelalaian dari mengingat Allah..
Ia pun selalu memperturutkan hawa nafsunya..
Dan suka menyia-nyiakan perintah dan larangan Rabbnya..
Sebaliknya..
Orang yang selalu mengingat Allah dalam hidupnya..
Ia pun menahan hawa nafsu dan bersungguh-sungguh menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah.. Itulah yang menjadi dambaan setiap mukmin..
Duduk bersama mereka adalah ganimah..
Menjadikan mereka sebagai teman adalah berkah..
Bahkan memberi semangat untuk senantiasa istiqomah..
Ditulis oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Firman Allah Ta'ala (surat Al Kahfi: 28) yang artinya:
"Dan janganlah kamu menuruti orang yang Kami lalaikan hatinya dari mengingat Kami, dan mengikuti hawa nafsunya, dan urusannya furuth (suka menyia nyiakan)."
Renungkanlah ayat ini..
Allah menyebutkan tiga sifat orang yang tidak boleh diikuti:
Yaitu orang yang hidupnya diwarnai oleh kelalaian dari mengingat Allah..
Ia pun selalu memperturutkan hawa nafsunya..
Dan suka menyia-nyiakan perintah dan larangan Rabbnya..
Sebaliknya..
Orang yang selalu mengingat Allah dalam hidupnya..
Ia pun menahan hawa nafsu dan bersungguh-sungguh menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah.. Itulah yang menjadi dambaan setiap mukmin..
Duduk bersama mereka adalah ganimah..
Menjadikan mereka sebagai teman adalah berkah..
Bahkan memberi semangat untuk senantiasa istiqomah..
Ditulis oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Merenungi ayat
Merenungi ayat
Allah Ta'ala berfirman ttg munafiq :
ولكن كره الله انبعاثهم فثبطهم وقيل اقعدوا مع القاعدين
Akan tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka. maka Allah melemahkan keinginan mereka. dan dikatakan: tinggal lah kalian bersama orang orang tinggal itu. (At Taubah: 46)
Allah melemahkan keinginan mereka untuk berangkat berjihad..
karena Allah tidak menyukai keberangkatan mereka..
waspadalah saudaraku !!
bila keinginan kita lemah untuk berbuat ketaatan..
berat melangkahkan kaki menuju kebaikan..
barangkali Allah tidak menyukai kita..
ya Allah..
kuatkan keinginan kami menuju ketaatan..
ringankan kaki kami menuju kebaikan..
aamiin..
Ditulis oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
Allah Ta'ala berfirman ttg munafiq :
ولكن كره الله انبعاثهم فثبطهم وقيل اقعدوا مع القاعدين
Akan tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka. maka Allah melemahkan keinginan mereka. dan dikatakan: tinggal lah kalian bersama orang orang tinggal itu. (At Taubah: 46)
Allah melemahkan keinginan mereka untuk berangkat berjihad..
karena Allah tidak menyukai keberangkatan mereka..
waspadalah saudaraku !!
bila keinginan kita lemah untuk berbuat ketaatan..
berat melangkahkan kaki menuju kebaikan..
barangkali Allah tidak menyukai kita..
ya Allah..
kuatkan keinginan kami menuju ketaatan..
ringankan kaki kami menuju kebaikan..
aamiin..
Ditulis oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
HARI CINTA ( VALENTINE )
HARI CINTA ( VALENTINE )
Ditulis oleh: Ustadz Dr. Muhammad Arifin Baderi, Lc MA - حفظه الله تعالى
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillaahirrahmanirrahiim.
1. Sesaat lagi kawula muda di berbagai belahan dunia akan dibuat gaduh dengan isu “HARI CINTA ”. ( VALENTINE ).
2. Banyak dari pemuda dan pemudi muslim yang turut hanyut dalam perayaan hari cinta ini.
3. Bila kita perhatikan, banyak sekali keanehan yg terjadi pada pemuda pemudi muslim saat ini .
4. Contohnya : mitos “cinta” yang diekspresikan dengan sekuntum bunga dan sepotong coklat.
5. Kaum hawa jadi lupa daratan bila telah mendapat sekuntum bunga mawar dan akhirnya pasrah bila telah mendapatkan sepotong coklat.
6. Padahal anda tahu, berapalah harga sekuntum bunga dan sepotong coklat?
7. Harga diri & kesucian diri diserahkan begitu saja hanya karena bunga atau sepotong coklat yang dibubuhi dengan janji-2 gombal.
8. Gak percaya ?, silahkan buktikan dengan anda menuntut untuk segera menikah pada malam itu juga.
9. Anda pasti tahu bahwa tidak ada obat cinta paling manjur selain pernikahan.
10.a “Tidak ada penawar yang lebih manjur bagi dua insan yang saling mencintai dibanding pernikahan“.(HR. Ibnu Majah, Al Hakim, Al Bazzar, …
10.b … dihasankan Al Albani dalam Silsilah Ahadits Ash Shahihah, 2/196-198)
11.a Coba pintalah pemuda yang konon pangeran anda untuk membayangkan wajah anda yang telah keriput atau mungkin cacat karena suatu kecelakaan …
11.b … atau penyakit. Mungkinkah dia kuasa melakukannya?
12.a Atau sebaliknya coba anda membayangkan wajah pemuda pujaan hati anda yang telah ompong atau cacat karena suatu kecelakaan atau penyakit.
12.b Masihkah cinta anda seperti sedia kala? Atau mungkinkah anda masih siap untuk meneruskan hubungan cinta dengannya?
13.a Atau mungkin bayangkan lelaki lain yang lebih tampan dan lebih berduit yang datang melamar anda, akankah anda masih mencintainya, …
13.b … padahal dia telah jatuh miskin, berpakaian seperti gembel, dan hidup dipinggir kali?
14. Renungkan baik2 saudara-saudariku, janganlah engkau korbankan kehormatan dirimu hanya demi janji-2 gombal dan isu-2 menyesatkan.
15. Bila anda cinta kepadanya karena penampilannya, maka tidak lama lagi akan luntur bersama pudarnya penampilan.
16. Bila cinta karena harta kekayaan maka akan dengan mudah dibeli oleh orang lain dengan penawaran yang lebih mahal.
17. Bila cinta karena jabatan, maka tidak lama lagi akan luntur bersama habisnya masa jabatannya.
18. CINTA ABADI / SEJATI tidak kenal penampilan,jabatan,harta/ kekayaan. Hanya ada satu alasan cinta abadi yang suci, yaitu karena IMAN DAN AKHLAK yang mulia.
19.a “Biasanya wanita dinikahi karena satu dari empat alasan berikut: hartanya, kedudukan sosialnya, kecantikannya dan agamanya, …
19.b … maka pilihlah wanita yang beragama bagus, niscaya engkau beruntung” (Muttafaqun ‘Alaih) .
20. Cinta abadi tidak kenal hari, bulan atau tempat. Namun cinta abadi yang dilandasi oleh iman akan abadi hingga hari akhir nanti.
21. “Orang yang saling mencintai pada hari itu(qiyamat) akan saling memusuhi kecuali orang-2 yang cintanya karena alasan takwa” (QS.Az Zukhruf:67)
22. Jadi CINTA SEJATI tidak datang dengan cara memberi bunga dan coklat di hari yang disebut sebagai hari kasih sayang tersebut.
23. Ingatlah hadits ”Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut ” (HR. At-Tirmidzi)
Wassalamualaikum, semoga bermanfaat .
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Ditulis oleh: Ustadz Dr. Muhammad Arifin Baderi, Lc MA - حفظه الله تعالى
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillaahirrahmanirrahiim.
1. Sesaat lagi kawula muda di berbagai belahan dunia akan dibuat gaduh dengan isu “HARI CINTA ”. ( VALENTINE ).
2. Banyak dari pemuda dan pemudi muslim yang turut hanyut dalam perayaan hari cinta ini.
3. Bila kita perhatikan, banyak sekali keanehan yg terjadi pada pemuda pemudi muslim saat ini .
4. Contohnya : mitos “cinta” yang diekspresikan dengan sekuntum bunga dan sepotong coklat.
5. Kaum hawa jadi lupa daratan bila telah mendapat sekuntum bunga mawar dan akhirnya pasrah bila telah mendapatkan sepotong coklat.
6. Padahal anda tahu, berapalah harga sekuntum bunga dan sepotong coklat?
7. Harga diri & kesucian diri diserahkan begitu saja hanya karena bunga atau sepotong coklat yang dibubuhi dengan janji-2 gombal.
8. Gak percaya ?, silahkan buktikan dengan anda menuntut untuk segera menikah pada malam itu juga.
9. Anda pasti tahu bahwa tidak ada obat cinta paling manjur selain pernikahan.
10.a “Tidak ada penawar yang lebih manjur bagi dua insan yang saling mencintai dibanding pernikahan“.(HR. Ibnu Majah, Al Hakim, Al Bazzar, …
10.b … dihasankan Al Albani dalam Silsilah Ahadits Ash Shahihah, 2/196-198)
11.a Coba pintalah pemuda yang konon pangeran anda untuk membayangkan wajah anda yang telah keriput atau mungkin cacat karena suatu kecelakaan …
11.b … atau penyakit. Mungkinkah dia kuasa melakukannya?
12.a Atau sebaliknya coba anda membayangkan wajah pemuda pujaan hati anda yang telah ompong atau cacat karena suatu kecelakaan atau penyakit.
12.b Masihkah cinta anda seperti sedia kala? Atau mungkinkah anda masih siap untuk meneruskan hubungan cinta dengannya?
13.a Atau mungkin bayangkan lelaki lain yang lebih tampan dan lebih berduit yang datang melamar anda, akankah anda masih mencintainya, …
13.b … padahal dia telah jatuh miskin, berpakaian seperti gembel, dan hidup dipinggir kali?
14. Renungkan baik2 saudara-saudariku, janganlah engkau korbankan kehormatan dirimu hanya demi janji-2 gombal dan isu-2 menyesatkan.
15. Bila anda cinta kepadanya karena penampilannya, maka tidak lama lagi akan luntur bersama pudarnya penampilan.
16. Bila cinta karena harta kekayaan maka akan dengan mudah dibeli oleh orang lain dengan penawaran yang lebih mahal.
17. Bila cinta karena jabatan, maka tidak lama lagi akan luntur bersama habisnya masa jabatannya.
18. CINTA ABADI / SEJATI tidak kenal penampilan,jabatan,harta/
19.a “Biasanya wanita dinikahi karena satu dari empat alasan berikut: hartanya, kedudukan sosialnya, kecantikannya dan agamanya, …
19.b … maka pilihlah wanita yang beragama bagus, niscaya engkau beruntung” (Muttafaqun ‘Alaih) .
20. Cinta abadi tidak kenal hari, bulan atau tempat. Namun cinta abadi yang dilandasi oleh iman akan abadi hingga hari akhir nanti.
21. “Orang yang saling mencintai pada hari itu(qiyamat) akan saling memusuhi kecuali orang-2 yang cintanya karena alasan takwa” (QS.Az Zukhruf:67)
22. Jadi CINTA SEJATI tidak datang dengan cara memberi bunga dan coklat di hari yang disebut sebagai hari kasih sayang tersebut.
23. Ingatlah hadits ”Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut ” (HR. At-Tirmidzi)
Wassalamualaikum, semoga bermanfaat .
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Sadarkah Manusia??! (Muhasabah Atas Berbagai Musibah)
Sadarkah Manusia??! (Muhasabah Atas Berbagai Musibah)
Ditulis oleh: Ustadz Fuad Hamzah Baraba, Lc - حفظه الله تعالى
MUSIBAH TAK KUNJUNG USAI…
Salah siapa?
Siapa Чαπƍ disalahkan kawan?!
Tidak ada kecuali diri sendiri, Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“Dan apa saja musibah yang menimpa maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, Dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan – kesalahanmu).“ (QS. asy-Syuraa:30).
Dan Allah Ta’ala berfirman:
وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَق عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمرْنَاهَا تَدْمِيرًا
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya Berlaku terhadapnya Perkataan (ketentuan kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS. al-Isra:16).
فَكُلا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الأرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, Maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak Menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang Menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. al-Ankabut:40).
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ رَسُولٌ مِنْهُمْ فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَهُمُ الْعَذَابُ وَهُمْ ظَالِمُونَ (النحل : 112 – 113)
“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah memberikan mereka rasa kelaparan dan ketakutan, seperti pakaian yang meliputinya, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. Dan Sesungguhnya telah datang kepada mereka seorang Rasul dari mereka sendiri, tetapi mereka mendustakannya; karena itu mereka dimusnahkan azab dan mereka adalah orang-orang yang zalim.” (QS. an–Nahl:112–113).
Hampir-hampir langit pecah, bumi belah, dan gunung-gunung runtuh karena ucapan itu, karena mereka mendakwahkan Allah yang maha pemurah mempunyai anak.
88- Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak .89- Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, 90- hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, 91- karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. 92- Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. (QS. Maryam 88-92).
Sebagian hamba-Mu mempertuhankan Isa, mempertuhankan Ali, para Imam, para Dewa, para pendeta, para wali, kuburan, benda mati, jimat, keris dll. Sungguh keterkaitan yang jelas, 25 Des, 1 Jan, 14 Feb, dan kemaksiatan-kemaksiatan lainnya, sehingga datang banjir, gempa, gunung meletus…dll
Sadarkah Manusia??!
Banyaknya dosa, maksiat kepada Rabb ‘Alam Semesta, dan kemungkaran-kemungkaran Чαπƍ merajalela membuat kita ditimpa bencana.
Sadarkah Manusia??!
Dengan dosa-dosanya…
Bertaubatlah wahai Manusia Kepada Allah Jalla wa ‘Alaa
Yaa Rabb ampuni dosa-dosa hamba-Mu… Yaa Rabb selamatkan Kami dari bencana dan musibah…
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Ditulis oleh: Ustadz Fuad Hamzah Baraba, Lc - حفظه الله تعالى
MUSIBAH TAK KUNJUNG USAI…
Salah siapa?
Siapa Чαπƍ disalahkan kawan?!
Tidak ada kecuali diri sendiri, Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“Dan apa saja musibah yang menimpa maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, Dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan – kesalahanmu).“ (QS. asy-Syuraa:30).
Dan Allah Ta’ala berfirman:
وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَق عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمرْنَاهَا تَدْمِيرًا
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya Berlaku terhadapnya Perkataan (ketentuan kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS. al-Isra:16).
فَكُلا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الأرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, Maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak Menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang Menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. al-Ankabut:40).
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ رَسُولٌ مِنْهُمْ فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَهُمُ الْعَذَابُ وَهُمْ ظَالِمُونَ (النحل : 112 – 113)
“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah memberikan mereka rasa kelaparan dan ketakutan, seperti pakaian yang meliputinya, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. Dan Sesungguhnya telah datang kepada mereka seorang Rasul dari mereka sendiri, tetapi mereka mendustakannya; karena itu mereka dimusnahkan azab dan mereka adalah orang-orang yang zalim.” (QS. an–Nahl:112–113).
Hampir-hampir langit pecah, bumi belah, dan gunung-gunung runtuh karena ucapan itu, karena mereka mendakwahkan Allah yang maha pemurah mempunyai anak.
88- Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak .89- Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, 90- hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, 91- karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. 92- Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. (QS. Maryam 88-92).
Sebagian hamba-Mu mempertuhankan Isa, mempertuhankan Ali, para Imam, para Dewa, para pendeta, para wali, kuburan, benda mati, jimat, keris dll. Sungguh keterkaitan yang jelas, 25 Des, 1 Jan, 14 Feb, dan kemaksiatan-kemaksiatan lainnya, sehingga datang banjir, gempa, gunung meletus…dll
Sadarkah Manusia??!
Banyaknya dosa, maksiat kepada Rabb ‘Alam Semesta, dan kemungkaran-kemungkaran Чαπƍ merajalela membuat kita ditimpa bencana.
Sadarkah Manusia??!
Dengan dosa-dosanya…
Bertaubatlah wahai Manusia Kepada Allah Jalla wa ‘Alaa
Yaa Rabb ampuni dosa-dosa hamba-Mu… Yaa Rabb selamatkan Kami dari bencana dan musibah…
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Minggu, 09 Februari 2014
Buang Dengki Sebelum Tidur
Buang Dengki Sebelum Tidur.
Diantara surat yang dianjurkan dibaca sebelum tidur adalah surat al-Falaq.
Di ayat terakhir berbunyi:
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
“Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki” (QS Al-Falaq: 5)
Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan,
“Hasad (dengki) adalah benci kepada orang lain karena mendapat nikmat Allah.
Bisa berupa harta, kedudukan, ilmu, dan lainnya. Keadaan ini menyesakkan dada si pendengki…”
Kita pun harus menghilangkan seluruh iri dengki yang sempat timbul di hari ini.
‘tak ada gunanya mendengki, sebab seluruh rizki sudah diatur dan dibagi.
Mari tidur dalam keadaan dada lapang, pikiran tenang.
Jangan ajak dengki mengusik tidur indah kita…
@sahabatilmu
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Diantara surat yang dianjurkan dibaca sebelum tidur adalah surat al-Falaq.
Di ayat terakhir berbunyi:
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
“Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki” (QS Al-Falaq: 5)
Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan,
“Hasad (dengki) adalah benci kepada orang lain karena mendapat nikmat Allah.
Bisa berupa harta, kedudukan, ilmu, dan lainnya. Keadaan ini menyesakkan dada si pendengki…”
Kita pun harus menghilangkan seluruh iri dengki yang sempat timbul di hari ini.
‘tak ada gunanya mendengki, sebab seluruh rizki sudah diatur dan dibagi.
Mari tidur dalam keadaan dada lapang, pikiran tenang.
Jangan ajak dengki mengusik tidur indah kita…
@sahabatilmu
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
AKU PUN KELUAR BERSAMA SEORANG WANITA YANG BUKAN ISTRIKU
AKU PUN KELUAR BERSAMA SEORANG WANITA YANG BUKAN ISTRIKU
Setelah 21 tahun usia pernikahanku, aku menemukan cahaya baru sebuah cinta.
Sebelumnya aku jalan dengan seorang wanita yang bukan istriku. Itu adalah ide istriku, “Aku tahu betapa engkau mencintainya” katanya padaku.
Wanita yang istriku inginkan agar aku keluar dan menghabiskan waktu bersamanya itu adalah ibuku … ya, ibu kandungku yang telah menjanda sejak 19 tahun silam.
Namun karena kesibukan bekerja, keseharianku bersama 3 orang anakku ditambah banyaknya tugas membuatku jarang menjenguknya.
Suatu hari aku meneleponnya untuk mengajaknya makan malam bersama, “Kamu baik-baik saja?” katanya menanyaiku.
Ibuku memang tidak terbiasa ditelepon malam-malam, dia jadi khawatir ada apa-apa. “Ya bunda, nanda sangat baik-baik saja. Tapi nanda sedang ingin menghabiskan waktu bersama bunda” kataku.
“Hanya kita berdua?” kata ibuku.
Aku berpikir sejenak lalu menjawab, “Ananda sangat senang jika itu bisa.”
Pada hari Kamis, setelah bekerja, aku mampir dan menjemput ibuku. Waktu itu aku sedikit gelisah, ketika aku sampai aku mendapati ibuku juga demikian.
Ibuku menunggu di pintu dengan mengenakan pakaian yang indah. Sepertinya itu adalah gaun terakhir yang dibelikan ayahku untuknya sebelum meninggal dunia.
Ibuku tersenyum laksana seorang ratu dan berkata, “Ibu bilang ke semua bahwa hari ini ibu akan jalan bersama putra ibu. Semua senang dan tidak sabar menanti cerita ibu sepulang nanti.”
Kami pergi ke sebuah restoran yang tidak biasa kudatangi, namun tempatnya bagus dan tenang. Ibuku menggandengku bak seorang nyonya besar.
Setelah kami duduk, aku mulai membaca menu sebab ibuku sudah tidak bisa membaca kecuali hurup besar.
Ketika aku sedang membaca ibuku memandangiku sambil tersenyum lebar, lalu berkata, “Dulu ibu yang membacakan menu waktu kamu masih kecil.”
Aku menjawab, “Sekarang waktunya nanda membayar sedikit hutang nanda pada bunda. Santai saja wahai bunda.”
Sambil bersantap malam kami mengobrol panjang, tidak ada yang istimewa, hanya cerita-cerita lama ditambah cerita-cerita baru, namun cukup membuat kami lupa waktu hingga melewati pertengahan malam.
Ketika kami pulang, sesampai kami di pintu rumahnya ibuku berkata, “Ibu sangat setuju jika kita bisa jalan-jalan lagi di lain waktu, tapi ibu yang traktir.” Akupun mencium tangannya dan pamitan.
Hanya berselang beberapa hari setelah itu ibuku meninggal dunia karena sakit jantung. Kejadian yang sangat cepat tanpa sempat aku melakukan apa-apa untuknya.
Beberapa hari kemudian aku menerima kiriman via pos dari restoran tempat kami makan malam kemarin itu. Selembar bon yang diberi note:
“Ibu sudah membayar di muka bonnya sebab ibu tahu ibu mungkin tidak ada lagi. Yang penting ibu sudah bayar makan malam untuk dua orang: Buatmu dan istrimu. Sebab engkau wahai putraku tidak akan bisa menilai makna malam itu bagiku… Ibu mencintaimu wahai putraku.”
Detik ini, aku mengerti nilai bagi makna kata cinta atau aku mencintaimu.
Aku mengerti apa arti kita membuat orang lain merasakan cinta kita.
Tidak ada yang lebih penting dari kedua orang tua khususnya ibu … persembahkanlah bagi mereka waktu yang menjadi hak mereka.
Sungguh itu adalah hak Allah dan hak mereka, dan perkara ini tidak bisa ditunda-tunda.
Diterjemahkan secara bebas oleh al-Akh al-Fadhil Sofyan Saladin dari http://kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=55535
بدأت أخرج مع امرأة غير زوجتي… – {منتديات كل السلفيين}
بدأت أخرج مع امرأة غير زوجتي… منبر الأخوات العام – للنساء فقط
kulalsalafiyeen.com
Semoga yang membaca bukan sekadar meneteskan air mata.. namun tambah santun dan bakti kpd ibunda yang tercinta..
Tausiyah dari: أُسْتَاذُ Abu Riyadl Nurcholis Majid, Lc - حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Setelah 21 tahun usia pernikahanku, aku menemukan cahaya baru sebuah cinta.
Sebelumnya aku jalan dengan seorang wanita yang bukan istriku. Itu adalah ide istriku, “Aku tahu betapa engkau mencintainya” katanya padaku.
Wanita yang istriku inginkan agar aku keluar dan menghabiskan waktu bersamanya itu adalah ibuku … ya, ibu kandungku yang telah menjanda sejak 19 tahun silam.
Namun karena kesibukan bekerja, keseharianku bersama 3 orang anakku ditambah banyaknya tugas membuatku jarang menjenguknya.
Suatu hari aku meneleponnya untuk mengajaknya makan malam bersama, “Kamu baik-baik saja?” katanya menanyaiku.
Ibuku memang tidak terbiasa ditelepon malam-malam, dia jadi khawatir ada apa-apa. “Ya bunda, nanda sangat baik-baik saja. Tapi nanda sedang ingin menghabiskan waktu bersama bunda” kataku.
“Hanya kita berdua?” kata ibuku.
Aku berpikir sejenak lalu menjawab, “Ananda sangat senang jika itu bisa.”
Pada hari Kamis, setelah bekerja, aku mampir dan menjemput ibuku. Waktu itu aku sedikit gelisah, ketika aku sampai aku mendapati ibuku juga demikian.
Ibuku menunggu di pintu dengan mengenakan pakaian yang indah. Sepertinya itu adalah gaun terakhir yang dibelikan ayahku untuknya sebelum meninggal dunia.
Ibuku tersenyum laksana seorang ratu dan berkata, “Ibu bilang ke semua bahwa hari ini ibu akan jalan bersama putra ibu. Semua senang dan tidak sabar menanti cerita ibu sepulang nanti.”
Kami pergi ke sebuah restoran yang tidak biasa kudatangi, namun tempatnya bagus dan tenang. Ibuku menggandengku bak seorang nyonya besar.
Setelah kami duduk, aku mulai membaca menu sebab ibuku sudah tidak bisa membaca kecuali hurup besar.
Ketika aku sedang membaca ibuku memandangiku sambil tersenyum lebar, lalu berkata, “Dulu ibu yang membacakan menu waktu kamu masih kecil.”
Aku menjawab, “Sekarang waktunya nanda membayar sedikit hutang nanda pada bunda. Santai saja wahai bunda.”
Sambil bersantap malam kami mengobrol panjang, tidak ada yang istimewa, hanya cerita-cerita lama ditambah cerita-cerita baru, namun cukup membuat kami lupa waktu hingga melewati pertengahan malam.
Ketika kami pulang, sesampai kami di pintu rumahnya ibuku berkata, “Ibu sangat setuju jika kita bisa jalan-jalan lagi di lain waktu, tapi ibu yang traktir.” Akupun mencium tangannya dan pamitan.
Hanya berselang beberapa hari setelah itu ibuku meninggal dunia karena sakit jantung. Kejadian yang sangat cepat tanpa sempat aku melakukan apa-apa untuknya.
Beberapa hari kemudian aku menerima kiriman via pos dari restoran tempat kami makan malam kemarin itu. Selembar bon yang diberi note:
“Ibu sudah membayar di muka bonnya sebab ibu tahu ibu mungkin tidak ada lagi. Yang penting ibu sudah bayar makan malam untuk dua orang: Buatmu dan istrimu. Sebab engkau wahai putraku tidak akan bisa menilai makna malam itu bagiku… Ibu mencintaimu wahai putraku.”
Detik ini, aku mengerti nilai bagi makna kata cinta atau aku mencintaimu.
Aku mengerti apa arti kita membuat orang lain merasakan cinta kita.
Tidak ada yang lebih penting dari kedua orang tua khususnya ibu … persembahkanlah bagi mereka waktu yang menjadi hak mereka.
Sungguh itu adalah hak Allah dan hak mereka, dan perkara ini tidak bisa ditunda-tunda.
Diterjemahkan secara bebas oleh al-Akh al-Fadhil Sofyan Saladin dari http://kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=55535
بدأت أخرج مع امرأة غير زوجتي… – {منتديات كل السلفيين}
بدأت أخرج مع امرأة غير زوجتي… منبر الأخوات العام – للنساء فقط
kulalsalafiyeen.com
Semoga yang membaca bukan sekadar meneteskan air mata.. namun tambah santun dan bakti kpd ibunda yang tercinta..
Tausiyah dari: أُسْتَاذُ Abu Riyadl Nurcholis Majid, Lc - حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Istihadhoh
Istihadhoh
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Fuad Hamzah Baraba', Lc - حفظه الله تعالى
قال الشيخ ابن باز المستحاضة هي التي يكون معها دم لايصلح حيضا ولا نفاسا وحكمها حكم الطاهرات تصوم وتصلي وتحل لزوجها وتتوضأ لكل صلاة (10/211).
Syekh bin Baz -rahimahullah- berkata: "Wanita Чαπƍ istihadhoh yaitu wanita Чαπƍ keluar darah bukan darah haidh ataupun nifas, dan hukumnya sama dengan hukum wanita Чαπƍ bersih, dia harus puasa, shalat, halal bagi suaminya (untuk jima)', dan (dia) berwudhu untuk setiap shalat. (10/211).
♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Fuad Hamzah Baraba', Lc - حفظه الله تعالى
قال الشيخ ابن باز المستحاضة هي التي يكون معها دم لايصلح حيضا ولا نفاسا وحكمها حكم الطاهرات تصوم وتصلي وتحل لزوجها وتتوضأ لكل صلاة (10/211).
Syekh bin Baz -rahimahullah- berkata: "Wanita Чαπƍ istihadhoh yaitu wanita Чαπƍ keluar darah bukan darah haidh ataupun nifas, dan hukumnya sama dengan hukum wanita Чαπƍ bersih, dia harus puasa, shalat, halal bagi suaminya (untuk jima)', dan (dia) berwudhu untuk setiap shalat. (10/211).
♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧♧°˚˚˚°♧
Rabbanaa
Rabbanaa
Semilir angin malam
Disela-sela sujudku
Haturkan do'a kepadaMu
Berikan cahaya hidayahMu kepada seluruh orang-orang yang mencintaku, keluargaku
Sahabat-sahabatku
Berikanlah mereka kenikmatan sebagaimana kenikmatan ketikaku bersamaMu
Sayangi mereka kelak pada hari perjumpaan denganMu
Kumpulkan kami bersama orang-orang yang shaleh yang menghabiskan waktunya untuk mencapai keridhoanMu
Berikan kami kesempatan untuk melihat wajahMu
Sampaikan salam kami kepada baginda Rasulullah shallalahu 'alaihi wasallam
Izinkan kami kelak berkumpul di telagaMu...
آمــين اَللّهُمَّ آمــين
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Ahmad Ferry Nasution/Abu Urwah - حفظه الله تعالى
(Mahad Ummahatul Mu'minin-Tangerang)
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Semilir angin malam
Disela-sela sujudku
Haturkan do'a kepadaMu
Berikan cahaya hidayahMu kepada seluruh orang-orang yang mencintaku, keluargaku
Sahabat-sahabatku
Berikanlah mereka kenikmatan sebagaimana kenikmatan ketikaku bersamaMu
Sayangi mereka kelak pada hari perjumpaan denganMu
Kumpulkan kami bersama orang-orang yang shaleh yang menghabiskan waktunya untuk mencapai keridhoanMu
Berikan kami kesempatan untuk melihat wajahMu
Sampaikan salam kami kepada baginda Rasulullah shallalahu 'alaihi wasallam
Izinkan kami kelak berkumpul di telagaMu...
آمــين اَللّهُمَّ آمــين
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Ahmad Ferry Nasution/Abu Urwah - حفظه الله تعالى
(Mahad Ummahatul Mu'minin-Tangerang)
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Di Perancis Dan Jerman, Di Negeri Non Muslim
Di Perancis dan Jerman
Negeri non muslim,
Namun wanita muslimah berlomba-lomba mengenakan jilbab bahkan ingin menutupi wajah,
Sampai-sampai mereka berseberangan dengan hukum negara yang melarang berhijab
Di Negara Indonesia
Negeri mayoritas muslim,
Namun wanita muslimah berlomba-lomba mengikuti mode, berjilbab atasnya, namun bawahnya bergaya ala barat dengan penuh ketat.
Sampai-sampai ada juga yang menentang jilbab.
Sungguh musibah.Wallahul musta'an.
Sungguh miris hati ini lihat kondisi wanita di negeri ini.
Semoga Allah memberi taufik untuk pada wanita muslimah di negeri ini untuk menutup aurat dengan benar.
• Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Muhammad Abduh Tuasikal, ST MSc - حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Negeri non muslim,
Namun wanita muslimah berlomba-lomba mengenakan jilbab bahkan ingin menutupi wajah,
Sampai-sampai mereka berseberangan dengan hukum negara yang melarang berhijab
Di Negara Indonesia
Negeri mayoritas muslim,
Namun wanita muslimah berlomba-lomba mengikuti mode, berjilbab atasnya, namun bawahnya bergaya ala barat dengan penuh ketat.
Sampai-sampai ada juga yang menentang jilbab.
Sungguh musibah.Wallahul musta'an.
Sungguh miris hati ini lihat kondisi wanita di negeri ini.
Semoga Allah memberi taufik untuk pada wanita muslimah di negeri ini untuk menutup aurat dengan benar.
• Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Muhammad Abduh Tuasikal, ST MSc - حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Teman Yang Baik
*** Teman Yang Baik ***
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa'di rahimahullah berkata:
"Diantara nikmat yang agung yang Allah berikan kepada hambaNya yang mukmin..
Diberikan teman yang shalih..
Dan sanksi Allah untuk hambaNya adalah diberikan teman yang buruk..
Teman yang baik menyampaikan ia kepada derajat yang tinggi..
Dan teman yang buruk menyampaikannya kepada derajat yang paling rendah..
Teman yang shalih memberikan ilmu yang bermanfaat, akhlak yang mulia, dan amal yang saleh..
Sedangkan teman yang buruk menghalangi itu semua.."
Allah Ta'ala berfirman:
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَالَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا * يَاوَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا * لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا
Pada hari orang zalim itu menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Andaikan aku dahulu mengambil jalan Rasul. Aduh andaikan aku tidak menjadikan si fulan sebagai temanku. Sungguh, ia telah menyesatkan aku dari peringatan setelah ia datang kepadaku. Dan setan itu selalu ingin merendahkan manusia." (Al Furqon: 27-29).
[Bahjatu qulubil abror hal 189]
• Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
Semoga dapat bermanfaat...
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa'di rahimahullah berkata:
"Diantara nikmat yang agung yang Allah berikan kepada hambaNya yang mukmin..
Diberikan teman yang shalih..
Dan sanksi Allah untuk hambaNya adalah diberikan teman yang buruk..
Teman yang baik menyampaikan ia kepada derajat yang tinggi..
Dan teman yang buruk menyampaikannya kepada derajat yang paling rendah..
Teman yang shalih memberikan ilmu yang bermanfaat, akhlak yang mulia, dan amal yang saleh..
Sedangkan teman yang buruk menghalangi itu semua.."
Allah Ta'ala berfirman:
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَالَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا * يَاوَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا * لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا
Pada hari orang zalim itu menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Andaikan aku dahulu mengambil jalan Rasul. Aduh andaikan aku tidak menjadikan si fulan sebagai temanku. Sungguh, ia telah menyesatkan aku dari peringatan setelah ia datang kepadaku. Dan setan itu selalu ingin merendahkan manusia." (Al Furqon: 27-29).
[Bahjatu qulubil abror hal 189]
• Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
Semoga dapat bermanfaat...
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Tanda Bakti Seorang Anak
Anak yang berbakti, memberi kepada orang tuanya sebelum orang tuanya meminta kepadanya…., terlebih lagi jika sang ana memiliki kelebihan harta…, hendaknya ia berusaha menjaga kehormatan dan harga diri orang tuanya…
Karena…
(1) Sebagian orang tua malu untuk meminta kepada anaknya…, sementara sang anak tidak pernah malu meminta kepada orang tua, terutama tatkala masih dibawah tanggungan orang tua.
(2) Sebagian orang tua bahkan tetap berusaha memberi kepada anak-anaknya bukan meminta…, ini menunjukan bahwa jika orang tua meminta berarti ia telah berada dalam kondisi sangat membutuhkan…
(3) Meskipun yang lebih utama adalah sang anak berusaha mengenal dan mencari-cari kebutuhan orang tuanya lalu memberinya sebelum orang tua meminta, akan tetapi tidak ada salahnya juga untuk bertanya kepada ayah dan ibunya, apa yang mereka berdua butuhkan ?
(4) Sebagian orang tua tidak ingin tinggal santai dirumah anaknya, karena ia merasa masih kuat dan bisa bekerja serta merasa belum jompo. Akan tetapi sang anak jangan lupa terus untuk menawarkan agar orang tuanya bisa hidup bersamanya…tentunya dengan tawaran yang menyenangkan hati tanpa ada terkesan perendahan sedikitpun…
Janganlah pernah pelit kepada orang tuamu yang pernah mengorbankan harta, waktu, bersusah payah untuk merawatmu….
Jika engkau dengan mudahnya berkorban demi anak-anakmu, itulah dahulu gambaran orang tuamu terhadapmu tatkala engkau masih dalam perawatannya.
Semoga Allah menjadikan kita anak-anak yang berbakti kepada kedua orang tua.
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Firanda Andirja, Lc, MA - حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Ahlussunnah itu...
Ahlussunnah itu...
Syaikhul islam ibnu taimiyah rahimahullah berkata:
"Ahlussunnah itu yang paling mengetahui al haq dan paling menyayangi makhluk."
karena ilmu selalu bersanding dengan kasih sayang..
lihat doa malaikat pemikul Arasy..
Wahai Rabb kami.. sungguh ilmu dan kasih sayangMu meluasi segala sesuatu..
surat al mukmin ayat 7..
kasih sayang kepada makhluk untuk membimbing ke jalan surga..
bukan membantu setan untuk menyesatkan manusia..
suka bila saudara kita mendapat kebaikan..
tidak suka bila ia mendapat keburukan..
namun..
banyak diantara kita kehilangan kasih sayang..
ketika melihat orang yang kita tidak sukai jatuh kepada kesalahan..
kita bergembira..
lalu menebar kesalahannya kepada manusia..
padahal bila ia berhusnudzan..
lalu menasehati dan menyembunyikan aibnya..
itulah kasih sayang..
tetapi.. mata benci amat sulit menyembunyikan aib..
Allahul musta'an..
• Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Syaikhul islam ibnu taimiyah rahimahullah berkata:
"Ahlussunnah itu yang paling mengetahui al haq dan paling menyayangi makhluk."
karena ilmu selalu bersanding dengan kasih sayang..
lihat doa malaikat pemikul Arasy..
Wahai Rabb kami.. sungguh ilmu dan kasih sayangMu meluasi segala sesuatu..
surat al mukmin ayat 7..
kasih sayang kepada makhluk untuk membimbing ke jalan surga..
bukan membantu setan untuk menyesatkan manusia..
suka bila saudara kita mendapat kebaikan..
tidak suka bila ia mendapat keburukan..
namun..
banyak diantara kita kehilangan kasih sayang..
ketika melihat orang yang kita tidak sukai jatuh kepada kesalahan..
kita bergembira..
lalu menebar kesalahannya kepada manusia..
padahal bila ia berhusnudzan..
lalu menasehati dan menyembunyikan aibnya..
itulah kasih sayang..
tetapi.. mata benci amat sulit menyembunyikan aib..
Allahul musta'an..
• Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
KASIH SAYANG DIANTARA PARA SAHABAT
KASIH SAYANG DIANTARA PARA SAHABAT
Ditulis oleh أُسْتَاذُ Rochmad Supriyadi, Lc - حفظه الله تعالى
Sahabat mulia Ali رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ bercerita," Suatu hari datang kepadaku Abu Bakar dan Umar, beliau berdua berkata," Alangkah baiknya engkau datang menemui Rosulullah صلى الله عليه وسلم dan engkau meminang putri Nya Fa'thimah".
Maka aku pun bersegera melakukan anjuran Abu Bakar dan Umar, mendatangi Baginda Rosulillah صلى الله عليه وسلم , maka Nabi صلى الله عليه وسلم berkata kepadaku," Pergilah, dan jual perisaimu dan segera kembali dg hasil jualanmu, hingga aku segera persiapkan putriku Fa'thimah agar Aku nikahkan denganmu".
Maka aku segera pergi menjual tameng/perisai yg aku miliki kepada Utsman ibnu Affan dengan harga 400 dirham. Tatkala aku bergegas pergi meninggalkan Utsman maka ia berkata," Bukankah sekarang perisai ini milikku sekarang? Maka Aku jawab; iya. Utsman lalu berkata; "perisai ini saya hadiyahkan kepada mu".
Ali berkata; "Maka aku membawa uang dirham dan perisai kehadapan Nabi صلى الله عليه وسلم dan aku hadapkan di hadapan Nabi صلى الله عليه وسلم , dan aku ceritakan apa yg dilakukan utsman kepadaku, maka Nabi صلى الله عليه وسلم berdoa kebaikan untuk Utsman".
Kemudian Nabi صلى الله عليه وسلم mengambil uang dirham dan memangil Abu Bakar agar membeli sesuatu utk persiapan dan perbekalan pernikahan putri nya Fa'thimah dirumah nya.
Nabi memerintahkan kepada Anas رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ agar mengundang Abu Bakar, Umar, Utsman, Tholhah, Zubair, dan beberapa orang anshor, tatkala semua hadir maka Nabi صلى الله عليه وسلم berkata," Bersaksilah untuk Ku bahwa aku menikahkan putriku Fa'thimah bersama Aly dengan mahar 400 mitskol dari perak".
- Hukbah minal Ta'rikh hal 8-9, syeh Utsman Al-Khomist-
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Ditulis oleh أُسْتَاذُ Rochmad Supriyadi, Lc - حفظه الله تعالى
Sahabat mulia Ali رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ bercerita," Suatu hari datang kepadaku Abu Bakar dan Umar, beliau berdua berkata," Alangkah baiknya engkau datang menemui Rosulullah صلى الله عليه وسلم dan engkau meminang putri Nya Fa'thimah".
Maka aku pun bersegera melakukan anjuran Abu Bakar dan Umar, mendatangi Baginda Rosulillah صلى الله عليه وسلم , maka Nabi صلى الله عليه وسلم berkata kepadaku," Pergilah, dan jual perisaimu dan segera kembali dg hasil jualanmu, hingga aku segera persiapkan putriku Fa'thimah agar Aku nikahkan denganmu".
Maka aku segera pergi menjual tameng/perisai yg aku miliki kepada Utsman ibnu Affan dengan harga 400 dirham. Tatkala aku bergegas pergi meninggalkan Utsman maka ia berkata," Bukankah sekarang perisai ini milikku sekarang? Maka Aku jawab; iya. Utsman lalu berkata; "perisai ini saya hadiyahkan kepada mu".
Ali berkata; "Maka aku membawa uang dirham dan perisai kehadapan Nabi صلى الله عليه وسلم dan aku hadapkan di hadapan Nabi صلى الله عليه وسلم , dan aku ceritakan apa yg dilakukan utsman kepadaku, maka Nabi صلى الله عليه وسلم berdoa kebaikan untuk Utsman".
Kemudian Nabi صلى الله عليه وسلم mengambil uang dirham dan memangil Abu Bakar agar membeli sesuatu utk persiapan dan perbekalan pernikahan putri nya Fa'thimah dirumah nya.
Nabi memerintahkan kepada Anas رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ agar mengundang Abu Bakar, Umar, Utsman, Tholhah, Zubair, dan beberapa orang anshor, tatkala semua hadir maka Nabi صلى الله عليه وسلم berkata," Bersaksilah untuk Ku bahwa aku menikahkan putriku Fa'thimah bersama Aly dengan mahar 400 mitskol dari perak".
- Hukbah minal Ta'rikh hal 8-9, syeh Utsman Al-Khomist-
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈
Sabtu, 08 Februari 2014
Mayat Hidup ...
Mayat Hidup ...
• Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
Hudzaifah bin Al Yaman berkata, "Orang yang telah mati dan beristirahat bukanlah mayit, akan tetapi mayit itu adalah mayat hidup."
Ditanya, "Wahai Abu Abdillah, apakah mayat hidup itu?"
Beliau berkata, "Yaitu orang yang hatinya sudah tidak lagi mengenal yang ma'ruf dan tidak mengingkari kemungkaran."
Riwayat ibnu Abi Syaibah dalam mushannafnya (15/172-173).
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
• Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى
Hudzaifah bin Al Yaman berkata, "Orang yang telah mati dan beristirahat bukanlah mayit, akan tetapi mayit itu adalah mayat hidup."
Ditanya, "Wahai Abu Abdillah, apakah mayat hidup itu?"
Beliau berkata, "Yaitu orang yang hatinya sudah tidak lagi mengenal yang ma'ruf dan tidak mengingkari kemungkaran."
Riwayat ibnu Abi Syaibah dalam mushannafnya (15/172-173).
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Tiga tanda kebahagiaan
Tidak ada daya dan upaya kecuali dari Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung, Yang senantiasa diharapkan terijabahnya setiap do’a yang kita panjatkan kepada-Nya siang dan malam.
Semoga Allah melindungi kita semua di dunia maupun akhirat.
Semoga Allah senantiasa melapangkan/meluaskan segala nikmat-Nya baik secara zhahir maupun batin kepada kita semua.
Semoga Allah pula menjadikan kita menjadi orang-orang yang senantiasa bersyukur tatkala diberi nikmat oleh-Nya serta bersabar ketika ditimpa musibah dan memohon ampunan kepada Allah ketika kita terjerumus dalam lembah kenistaan yaitu dosa dan ma'siyat.
Saudaraku...
Inilah tiga tanda kebahagiaan dan tanda keberuntungan seorang hamba di dunia dan akhiratnya ya'ni seorang hamba yang senantiasa akan berputar pada tiga kondisi ini.
Inilah tiga tanda bahagianya:
1. Bersyukur ketika diberi nikmat.
2. Bersabar ketika ditimpa musibah (cobaan) dan mengharapkan ganjaran disisi Rabbnya
3. Memohon ampun pada ALLAH ketika telah terjerumus dalam dosa.
Dan setiap kita akan selalu berputar dalam tiga kondisi ini.
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Ahmad Ferry Nasution/Abu Urwah - حفظه الله تعالى
(Mahad Ummahatul Mu'minin-Tangerang)
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Nasehat Emas dari Ulama Besar “ Al Hasan Al Bashri”
Nasehat Emas dari Ulama Besar “ Al Hasan Al Bashri”
Kepada Orang yang ragu akan rezkinya…..
Kepada Seorang pemuda yang ragu melangkah maju untuk menikah, khawatir tidak bisa menghidupkan rumah tangga…….
Kepada orang tua yang membatasi anaknya hanya dua atau tiga saja, karena khawatir miskin….
Kepada suami yang ragu untuk berpoligami, karena takut tidak bisa memberi makan istri kedua dan anak-anaknya….
Kepada istri pertama, yang tidak mau memberikan izin kepada suaminya untuk berpoligami karena khawatir jatuh miskin, atau tidak mendapatkan nafkah dari suami karena dibagi kepada istri kedua….
Kepada siapapun yang bingung hidup… takut miskin,….
Kepada orang yang selalu mengeluh kesusahan hidup…. Dll.
Simaklah perkataannya :
قال الحسن البصري: قرأت في تسعين موضعا من القرآن أن الله قدر الأرزاق وضمنها لخلقه ، وقرأت في موضع واحد " الشيطان يعدكم الفقر" : فشككنا في قول الصادق في تسعين موضعا ، وصدقنا قول الكاذب في موضع واحد "
Hasan Bashri berkata: aku telah membaca di sembilan puluh tempat (90 kali disebutkan) di dalam al Quran, bahwa sesungguhnya Allah telah menetapkan (mentaqdirkan) rezki dan menjamin (mengeransi) rezki itu untuk makhlukNya, dan aku membaca (hanya) pada satu tempat “ syeitan menakut-nakutimu akan kefakiran” , lantas, (apakah layak) kita ragu terhadap perkataan yang maha benar di sembilan puluh tempat, sementara kita mempercayai perkataan pembohong (hanya) di satu tempat?
Apakah setelah ini, kita masih ragu terhadap rezki kita yang telah ditetapkan Allah untuk kita?
Bersemangatlah..., maju... Langkahkanlah kaki anda untuk maju ke depan...
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Muhammad Elvi Syam, Lc MA - حفظه الله تعالى
⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴✽̶┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈⌣̊┈̥-̶̯͡.
Kepada Orang yang ragu akan rezkinya…..
Kepada Seorang pemuda yang ragu melangkah maju untuk menikah, khawatir tidak bisa menghidupkan rumah tangga…….
Kepada orang tua yang membatasi anaknya hanya dua atau tiga saja, karena khawatir miskin….
Kepada suami yang ragu untuk berpoligami, karena takut tidak bisa memberi makan istri kedua dan anak-anaknya….
Kepada istri pertama, yang tidak mau memberikan izin kepada suaminya untuk berpoligami karena khawatir jatuh miskin, atau tidak mendapatkan nafkah dari suami karena dibagi kepada istri kedua….
Kepada siapapun yang bingung hidup… takut miskin,….
Kepada orang yang selalu mengeluh kesusahan hidup…. Dll.
Simaklah perkataannya :
قال الحسن البصري: قرأت في تسعين موضعا من القرآن أن الله قدر الأرزاق وضمنها لخلقه ، وقرأت في موضع واحد " الشيطان يعدكم الفقر" : فشككنا في قول الصادق في تسعين موضعا ، وصدقنا قول الكاذب في موضع واحد "
Hasan Bashri berkata: aku telah membaca di sembilan puluh tempat (90 kali disebutkan) di dalam al Quran, bahwa sesungguhnya Allah telah menetapkan (mentaqdirkan) rezki dan menjamin (mengeransi) rezki itu untuk makhlukNya, dan aku membaca (hanya) pada satu tempat “ syeitan menakut-nakutimu akan kefakiran” , lantas, (apakah layak) kita ragu terhadap perkataan yang maha benar di sembilan puluh tempat, sementara kita mempercayai perkataan pembohong (hanya) di satu tempat?
Apakah setelah ini, kita masih ragu terhadap rezki kita yang telah ditetapkan Allah untuk kita?
Bersemangatlah..., maju... Langkahkanlah kaki anda untuk maju ke depan...
Ditulis oleh: أُسْتَاذُ Muhammad Elvi Syam, Lc MA - حفظه الله تعالى
⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴✽̶┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈⌣̊┈̥-̶̯͡.
Langganan:
Postingan (Atom)