Jumat, 12 Juni 2015

Renungan Romadhan

 Renungan Romadhan

Romadhon hampir tiba, tak terasa waktu berjalan dan berlalu hampir setahun dari romadhan yang lalu. Bulan yang selalu ditunggu-tunggu karena kemulian dan keutamaannya. Bagaimana tidak?

Bulan ini adalah bulan pengampunan dan rahmat serta dimudahkan beramal sholih padanya. Lihat saja sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam :
إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ – وَفِيْ رِوَايَةٍ : أَبْوَابُ الْجَنَّةِ- وَفِيْ رِوَايَةٍ: أَبْوَابُ الرَّحْمَةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ
Apabila masuk bulan Romadhon maka dibukalah pintu langit –dalam satu riwayat dikatakan: pintu syurga dan dalam riwayat lainnya: pintu-pintu rahmat.- ditutup pintu-pintu jahannam dan para syaitan dibelenggu. (HR al-Bukhori).

Jadikanlah bulan ini sebagai awal menuju kebaikan dimasa mendatang dan titik tolak perubahan dari yang ada menuju yang lebih baik dan sempurna.

Seandainya setiap orang merenungi dirinya dan memperhatikan kehidupan dan kondisinya, tentulah ia mendapatkan dirinya memiliki banyak pikiran dan sifat-sifat individu serta prilaku tertentu.
Pertanyaan yang wajib disampaikan kepada diri kita adalah:
Apakah kita ridho dengan keadaan kita sekarang ini ataukah tidak?
Apakah ia menganggap telah mencapai keadaan yang lebih baik dan sempurna atau malahan dalam keadaan lemah dan jauh dari kesempurnaan?

Apakah semua fikiran, sifat dan prilaku yang telah kita lakukan adalah sesuatu yang tidak bisa berubah dan sudah menjadi qudratnya ataukah kita sebagai manusia memiliki usaha dan ikhtiyar dalam merubahnya?

Semua ini membutuhkan muhaasabah (introspeksi diri) dari setiap kita. Inilah yang dianjurkan dalam syariat islam seperti diungkapkan kholifah Umar bin al-Khath-thab dalam pernyataan beliau: Muhasabahlah terhadap dirimu sebelum kamu dihisab dan timbang-timbanglah sebelum kamu ditimbang.


Argo lawu, 12 juni 2015

✏ Ditulis oleh Ustadz Kholid Syamhudi, Lc حفظه الله تعالى

¤¤(*)¤¤

Tidak ada komentar:

Posting Komentar