Selasa, 04 Maret 2014

Berakal

Berakal
Oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى


Sufyan bin Uyainah rahimahullah berkata:
Bukanlah orang yang berakal yang sebatas mengetahui kebaikan dan keburukan..
tetapi orang berakal adalah yang apabila melihat kebaikan..
ia mengikutinya..
dan bila melihat keburukan..
ia meninggalkannya..
(Hilyah auliya 8/339)

iya..
kita sudah banyak mengetahui ilmu..
tapi ilmu itu kebanyakan adanya di dada..
untuk mengaplikasikannya susah terasa..
tahu bahwa ghibah itu haram..
tapi lisan ini serasa manis menggunjing orang..
tahu bahwa ujub itu haram..
tapi seringkali menghantui hati karena adanya kelebihan..
kelebihan ilmu..
kelebihan amal..
kelebihan bersedekah..
semoga Allah mengampuni kita..
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈

Tiga manfaat menundukkan pandangan

Tiga manfaat menundukkan pandangan

Oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc - حفظه الله تعالى 1.

 


Merasakan manisnya iman.
Karena orang yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan gantikan dengan sesuatu yang lebih baik darinya.

2. Mewariskan cahaya di hatii dan kekuatan firasat.
Syah bin Syuja' seorang ulama yang amat kuat firasatnya berkata, "Siapa yang menundukkan pandangannya. dari sesuatu yang haram, menahan dirinya dari syahwat, memakmurkan hatinya dengan selalu merasa di awasi oleh Allah, dan memakmurkan l ahiriahnya dengan mengikuti sunnah, serta membiasakan memakan yang halal, maka firasatnya tidak akan salah."

3. Memberikan kekuatan hati dan ketegaran.
Karena pengikut hawa nafsu akan ditimpa kerendahan dan kehinaan pada jiwanya. Sebaliknya orang yang senantiasa mentaati Allah akan diberikan kemuliaan dan keperkasaan.
Al Hasan Al Bashri berkata, "Walaupun. ia berkendaraan yang mewah dan berjalan dengan bangganya, sesungguhnya kehinaan itu membelit lehernya karena Allah enggan kecuali menghinakan orang yang memaksiatinya."
(Fiqih Nadzor hal 40-42).

Semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk selalu menundukkan pandangan..



⌣̊┈»̶·̵̭̌✽����✽·̵̭̌«̶┈⌣̊